Anda di halaman 1dari 17

PEMERIKSAAN

FISIK SISTEM
ENDOKRIN
Disusun oleh :

1. Devi Rahmah Saputri


2. Dewi Novita Komalasari
3. Dewi Sri Wahyuni
4. Evelyna Romadhon
5. Ida Haifah
6. Ahmad Khusni Mubarok
7. Abdul Rohman Al Aziz
8. Rangga Trisadita
ANAMNESA
1. Keadaan umum
Pemeriksaan fisik diawali dengan penilaian
keadaan umum pasien, yang meliputi:

Ekspresi wajah
Gaya berjalan
Tanda spesifik lain
Keadaan gizi
Status mental
Bentuk badan
Cara bergerak (mobilitas)
Pemeriksaan tanda vital
2. Riwayat penyakit sekarang
Perawat memfokuskan pertanyaan pada hal-hal
yang menyebabkan klien meminta bantuan
pelayanan seperti:
Apa yang di rasakan klien
Apakah masalah atau gejala yang dirasakan terjadi
secara tiba-tiba atau perlahandan sejak kapan
dirasakan
Bagaimana gejala itu mempengaruhi aktivitas
hidup sehari-hari
Bagaimana pola eliminasi baik fekal maupun urine
NEXT.

Bagaimana fungsi seksual dan reproduksi


Apakah ada perubahan fisik tertentu yang
sangat menggangu klien
Tingkat energy.
Pola eliminasi dan keseimbangan cairan
Pertumbuhan dan perkembangan
Seks dan Reproduksi
3. Riwayat penyakit dahulu
Perawat mengkaji kondisi, seperti:
Tanda-tanda seks sekunder yang tidak berkembang, misalnya
amenore, bulu rambut tidak tumbuh, buah dada tidak berkembang
dan lain-lain.
Berat badan yang tidak sesuai dengan usia, misalnya selalu kurus
meskipun banyak makan dan lain-lain.
Gangguan psikologis seperti mudah marah, sensitif, sulit bergaul
dan tidak mampuberkonsentrasi, dan lain-lain.
Hospitalisasi, perlu dikaji alasan hospitalisasi dan kapan
kejadiannya.
Bila kliendirawat beberapa kali, urutkan sesuai dengan waktu
kejadiannya.
4. Riwayat penyakit keluarga
Mengkaji kemungkinan adanya anggota keluarga
yang mengalami gangguan seperti yang dialami
klien atau gangguan tertentu yang berhubungan
secara langsung dengan gangguan hormonal
seperti:

Obesitas
Gangguan pertumbuhan dan perkembangan
Kelainan pada kelenjar tiroid
Diabetes melitus
Infertilitas
5. Riwayat diet
Perubahan status nutrisi atau gangguan pada saluran
pencernaan dapat saja mencerminkangangguan endokrin
tertentu atau pola dan kebiasaan makan yang salah dapat
menjadi faktor penyebab, oleh karena itu kondisi
berikut ini perlu dikaji:

Adanya nausea, muntah dan nyeri abdomen.


Penurunan atau penambahan berat badan yang drastis.
Selera makan yang menurun atau bahkan berlebihan.
Pola makan dan minum sehari-hari.
Kebiasaan mengkonsumsi makanan yang dapat
mengganggu fungsi endokrin
6. Gaya hidup, piskososial
Mengkaji kemampuan koping Klien,
dukungan keluarga serta keyakinan Klien
tentang sehat dan sakit. Perubahan fisik,
fungsi seksual dan reproduksi serta
perubahan-perubahan lainnya yang
disebabkan oleh gangguan sistem
endokrin, apakah berpengaruh terhadap
konsep diri Klien.
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik secara palpasi
terhadap kondisi kelenjar hanya dapat
dilakukan terhadap kelenjar tiroid dan
kelenjar gonad pria (testis).
1. Inspeksi
Disfungsi sistem endokrin : Menyebabkan
perubahan fisik sebagai dampaknya terhadap
tumbang, keseimbangan cairan&elektrolit,
seks&reproduksi, metabolisme dan energy. Hal-hal
yang harus diamati :

Penampilan umum
Pemeriksaan Wajah
Pemeriksaan Mata
Pemeriksaan Daerah Leher
Apakah terjadi hiperpigmentasi pada jari, siku dan
lutut
Amati keadaan rambut axilla dan dada
2. Palpasi
Hanya kelenjar tiroid dan testis yang dapat
diperiksa secara palpasi. Palpasi kelenjar tiroid
dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

a. Pemeriksa dibelakang klien, tangan diletakkan


mengelilingi leher.
b. Palpasi pada jari ke 2 dan 3.
c. Anjurkan klien menelan atau minum air.
d. Bila teraba kelenjar tiroid, rasakan bentuk,
ukuran, konsisten, dan permukaan.
NEXT
Palpasi pada testis
dilakukan dengan cara :
Gunakan handscoen, jaga
privacy klien.
Palpasi daerah skrotum,
apakah teraba testis atau
tidak.
Skrotum biasanya akan
terangkat ke atas jika
dilakukan rangsangan.
NEXT
Gambar kelenjar
Gambar palpasi pada Tiroid
Kelenjar Tiroid
3. Auskultasi

Auskultasi pada daerah leher diatas


tiroid dapat mengidentifikasi bunyi "
bruit ". Bunyi yang dihasilkan oleh
karena turbulensi pada arteri
tiroidea.
4. Perkusi
A. Fungsi Motorik : B. Fungsi sensorik
Mengkaji tendon Mengkaji fungsi
dalam-tendon reflex sensorik :
seperti: Tes sensitivitas klien
Refleks tendon dalam terhadap nyeri,
disesuaikan dengan temperature, vibrasi,
tahap perkembangan sentuhan, lembut.
biceps, Stereognosis
brachioradialis,tricep Untuk mengetes rasa
s, Patellar, achilles getar gunakan penala
garpu tala.
Dll
SEKIAN,,,TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai