Anda di halaman 1dari 5

Diagnosis Keperawatan : Definisi NANDA :

00235- Konstipasi fungsional kronis Kesulitan atau tidak teratur dalam evakuasi feses,yang sudah terjadi
Domain 3 : Eliminasi dan Pertukaran selama sedikitnya 12 bulan.
Kelas 2 : Fungsi Gastrointestinal

Nama / Umur : No. Rekam Medik :

Hari / Tanggal : Diagnosa Medik :

Komponen Diagnosis Tujuan Tindakan Keperawatan KET


(Klasifikasi NOC) (Klasifikasi NIC)
Etiologi NOC: NIC :
 Kontinensi usus Manajemen konstipasi/Impaksi
 Tingkat Observasi :
ketidaknyamanan  Monitor tanda dan gejala konstipasi
 Tingkat kelelahan  Monitor tanda dan gejala impaksi
Batasan Karakteristik
 Fungsi  Monitor bising usus
 ANAK ≤ 4 tahun:  Monitor feses: frekuensi, konsistensi dan
gastrointestinal
Adanya ≥2 kriteria volume
 Tingkat nyeri
berikut pada sistem  Pantau tanda-tanda dan gejala konstipasi
 Tingkat stres
klasifikasi Pediatrik  Pantau tanda-tanda dan gejala impaksi
 Keseimbangan cairan
Roma III selama ≥1  Memantau gerakan usus, termasuk
 Hidrasi
bulan: *≥1 episode konsistensi frekuensi, bentuk, volume dan
 Pengetahuan : diet
inkontinensia fekal warna
sehat
perminggu; *  Perawatan diri :  Pantau tanda-tanda dan gejala pecahnya
Defekasi dengan eliminasi usus dan / atau peritonitis
nyeri atau keras; *  Memantau bising usus
Adanya massa fekal Tujuan :  Identifikasi faktor penyebab dan kontribusi
besar di rektum; * Setelah dilakukan konstipasi
Feses berdiameter tindakan keperawatan Mandiri :
besar yang dapat selama…x 24 jam pasien  Evaluasi profil obat untuk efek samping
menunjukkan bebas gastrointestinal
menyumbat toilet konstipasi fungsional  Catat tanggal buang air besar terakhir
 ANAK ≥4 tahun: kronis, dibuktikan
 Catat masalah BAB yang sudah ada
Adanya ≥2 kriteria dengan Kriteria Hasil:
sebelumnya, BAB rutin, dan penggunaan
berikut pada sistem  Mempertahankan laksatif
klasifikasi Pediatrik bentuk feses lunak
 Berikan cairan hangat setelah makan,
Roma III selama ≥2 setiap 1-3 hari
dengan cara yang tepat
bulan: *≤2 defekasi  Bebas dari
 Lakukan enema atau irigasi, dengan tepat
ketidaknyamanan
per minggu; *≥1  Evaluasi catatan asupan untuk apa saja
dan konstipasi
episode nutrisi (yang telah dikonsumsi)
 Mengidentifikasi
inkontonensia kekal Kolaborasi :
indikator untuk
per minggu; * mencegah konstipasi  Konsultasikan dengan dokter tentang
Postur menahan penurunan dan peningkatan bising usus
 Feses lunak dan
feses; * Defekasi berbentuk  Kolaborasikan pemberian laksatif
dengan nyeri dan  Konsultasikan dengan dokter tentang
keras; * Ada massa penurunan / kenaikan frekuensi bising usus
fekal besar di  Menyusun jadwal ke toilet
rektum; * Feses  Timbang berat badan pasien secara teratur
berdiameter besar Health Education :
yang dapat  Anjurkan pasien / keluarga untuk mencatat
menyumbat toilet. warna, volume, frekuensi, dan konsistensi
tinja
 DEWASA: Adanya
 Anjurkan pasien / keluarga bagaimana
≥2 gejala berikut
untuk menjaga buku harian makanan
pada sistem
 Anjurkan pasien / keluarga untuk diet
klasifikasi Roma: * tinggi serat
Feses keras atau  Anjurkan pasien / keluarga pada
kasar pada ≥25% penggunaan yang tepat dari obat pencahar
defekasi; *  Anjurkan pasien / keluarga pada hubungan
Mengejan selama asupan diet, olahraga, dan cairan sembelit /
≥25% defekasi; * impaksi
Sensasi evakuasi  Menyarankan pasien untuk berkonsultasi
tidak lampias untuk dengan dokter jika sembelit atau impaksi
≥25% defekasi; * terus ada
Sensasi  Ajarkan pasien atau keluarga tentang
proses pencernaan yang normal
obstruksi/blok
anorektal untuk
 Ajarkan pasien / keluarga tentang kerangka
waktu untuk resolusi sembelit
≥25% defekasi
 Ajarkan pasien mengenai makanan-
(manipulasi jari, makanan tertentu yang membantu
sokongan dasar mendukung keteraturan [aktivitas] usus
panggul): *≤3  Instruksikan pasien mengenai makanan
evakuasi per tinggi serat, dengan cara yang tepat
minggu. Manajemen Elektrolit/Cairan
 Distensi abdomen Observasi :
 Inpaksi fekal  Pantau kadar serum elektrolit yang
abnormal, seperti yang tersedia
 Inkontinensial fekal  Monitor perubahan status paru atau
(pada anak) jantung yang menunjukkan kelebihan
 Massa abdomen cairan atau dehidrasi
terabah  Pantau adanya tanda dan gejala retensi
 Mengejan lama cairan
 Monitor tanda-tanda vital, yang sesuai
 Nyeri saat defekasi
 Monitor respon pasien terhadap terapi
 Pengeluaran feses elektrolit yang diresepkan
dengan stimulasi  Monitor manifestasi dari
jari ketidakseimbangan elektrolit
 Tipe 1 atau 2 pada Mandiri :
Bristol Stool Chart  Jaga infus intravena yang tepat, transfusi
darah, atau laju aliran enteral, terutama
 Uji darah samar jika tidak diatur oleh pompa
positif  Pastikan bahwa larutan intrafena yang
mengandung elektrolit diberikan dengan
DS: aliran yang konstan dan sesuai
 Klien seminggu  Berikan cairan, yang sesuai
tidak BAB,  Berikan serat yang diresepkan untuk
kebiasaan BAB tiga pasien dengan selang makan untuk
mengurangi kehilangan cairan dan
kali sehari
elektrolit melalui diare
 Klien tidak nafsu Kolaborasi :
makan  Dapatkan spesimen laboratorium untuk
 Keluhan nyeri dari pemantauan perubahan cairan atau
pasien elektrolit (misalnya., hematokrit, BUN,
protein, natrium, dan kadar kalium), yang
 Kelemahan sesuai
DO:  Minimalkan asupan makanan dan
 Inspeksi : minuman dengan diuretik atau pencahar
pembesaran (misalnya., teh, kopi, plum, suplemen
abdomen herbal)
 Palpasi : perut terasa  Konsultasikan dengan dokter jika tanda
dan gejala ketidak seimbangan cairan
keras, ada impaksi
dan/atau elektrolit menetap atau
feses memburuk
 Perkusi : redup Health Education :
 Auskultasi : bising  Instruksikan pasien dan keluarga mengenai
usus tidak terdengar alasan untuk pembatasan cairan, tindakan
hidrasi, atau administrasi elektrolit
 Bising usus tidak tambahan, seperti yang di tunjukan
terdengar Monitor cairan
 Perubahan nafsu Observasi :
makan  Monitor berat badan
 Monitor asupan dan pengeluaran
 Monitor nilai kadar serum dan elektrolit
urin
 Monitor kadar serum dan osmolaritas urin
 Monitor tekanan darah, denyut jantung,
dan status pernapasan
Mandiri :
 Periksa turgor kulit dengan memegang
jaringan sekitar tulang seperti tangan atau
tulang kering, mencubit kulit dengan
lembut, pegang dengan kedua tangan dan
lepaskan ( di mana, kulit akan turun
kembali dengan cepat jika pasien terhidrasi
dengan baik)
 Periksa isi ulang kapiler dengan
memegang tangan pasien pada tinggi yang
sama seperti jantung dan menekan jari
tengah selama lima detik, lalu lepaskan
tekanan dan hitung waktu sampai jarinya
kembali merah (yaitu, harus kurang dari
dua detik)
Kolaborasi :
 Konsultasikan dengan dokter jika tanda
dan gejala ketidakseimbangan cairan
dan/atau elektrolit menetap atau
memburuk
Health Education :
 Jelaskan pada pasien dan/atau keluaraga
tentang makanan khusus yang dapat
meningkatkan keteraturan peristaltik
 Informasikan pada pasien dan/atau
keluarga mengenai hubungan diet, latihan,
dan intake cairan dengan
konstipasi/pengerasan tinja
Manajemen nyeri
Observasi :
 Observasi adanya petunjuk nonverbal
mengenai ketidaknyamanan terutama pada
mereka yang tidak dapat berkomunikasi
Mandiri :
 Lakukan pengkajian nyeri komprehensif
yang meliputi lokasi, karakteristik,
onset/durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
atau beratnya nyeri dan faktor pencetus
dan menangani nyeri-nyeri dengan tepat
 Dorong pasien untuk memonitor nyeri
 Gali pengetahuan dan kepercayaan pasien
mengenai nyeri
 Periksa tingkat ketidaknyamanan bersama
pasien, catat perubahan dalam cairan
medis pasien, informasikan petugas
kesehatan lain yang merawat pasien
Kolaborasi :
 Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan
lainnya, mengenai efektifitas tindakan
pengontrolan nyeri yang pernah digunakan
sebelumnya
 Beri tahu dokter jika tindakan tidak
berhasil atau jika keluhan pasien saat ini
berubah signifikan dari pengalaman nyeri
sebelumnya
Health Education :
 Berikan informasi mengenai nyeri, seperti
penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan
dirasakan, dan antisipasi dari
ketidaknyamanan akibat prosedur
 Berikan informasi yang akurat untuk
meningkatkan pengetahuan dan respon
keluarga terhadap pengalaman nyeri
Pengurangan perut kembung
Observasi :
 Monitor bising usus
 Monitor tanda-tanda vital
 Monitor efek samping obat-obatan yang
dikonsumsi
 Monitor rasa kembung, didtensi abdomen,
kram perut, dan terbentuknya gas berlebih
di saluran cerna mulai dari mulut sampai
anus
Mandiri :
 Posisikan pasien miring ke kiri dengan
lutut di tekuk, jika diperlukan
Kolaborasi :
 Berikan obat pencahar, suposutoria atau
enema jika diperlukan
 Batasi masukan oral, jika sistem saluran
cerna bawah tidak aktif
Health Education :
 Jelaskan kepada pasien bagaimana terjadi
perut kembung dan cara menguranginya
 Ajarkan pasien untuk menghindari situasi
yang menyebabkan masuknya udara
berlebihan ke saluran cerna seperti
mengunyah permen karet, minum-
minuman bersoda, makan dengan cepat,
menyedot air dengan sedotan, mengunyah
dengan mulut terbuka atau berbicara ketika
mulut sedang penuh
 Ajarkan pasien untuk menghindari
makanan yang menyebabkan perut
kembung seperti buncis,kol, lobak, bawang
bombay, kembang kol, dan timun
 Diskusikan untuk mengkonsumsi produk
susu

Anda mungkin juga menyukai