Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.

S DENGAN DIAGNOSA
BRONCHOPNEUMONIA + GASTROENTERITIS AKUT (GEA) DI
RUANG ANAK RSHS BANDUNG

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Stase Keperawatan
Anak

Dosen Pembimbing

Yusi Sofiyah, S.Kep.,Ners.,M.Kep.Sp.Kep.An

Disusun oleh :
Lany Fauziah
NIM 402020035

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

UNIVERSITAS ‘AISYIYAH BANDUNG

2021
ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. S DENGAN DIAGNOSA
BRONCHOPNEUMONIA + GASTROENTERITIS AKUT (GEA) DI
RUANG ANAK RSHS BANDUNG

A. Data Umum
No RM : 0001857620 Sumber Informasi
Nama : An. S Nama : Ny. R
Tanggal Lahir : 14/04/2020 Umur : 18 th

Jenis Kelamin :L Pekerjaan : IRT

Tanggal Masuk RS : 25/9/2020 Jam :19.05


Alamat : Ciroyom, Andir
Hub dengan anak : Ibu
Tanggal Pengkajian: 28/9/2020Jam :15.00

Diagnosa Medis : Bronchopneumonia+GEA

B. Riwayat Kesehatan
I. Keluhan Utama

Ibu pasien mengatakan napas anaknya terlihat sesak.

II. Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien masuk RS dengan keluhan sesak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit,
keluhan disertai demam tinggi dan batuk, keluhan juga disertai dengan keluhan BAB
cair, kuning, berampas, terdapat lendir 10x/hari serta muntah 3x/hari isi susu. Pasien
dibawa ke klinik dr umum diberikan antibiotik dan obat batuk pilek, tetapi keluhan
tidak membaik . Pasien dibawa ke RS sentosa dan karena ruangan penuh pasien
dirujuk ke RSHS..
Pada saat dilakukan pengkajian ibu pasien mengatakan napas anaknya terlihat sesak
tetapi sudah lebih ringan dibanding saat masuk RS, dahak + ada batuk tapi dahaknya
tidak bisa keluar, batuk +. Keluhan disertai dengan BAB cair, berampas, terdapat
lendir, berwarna kuning, sudah 5x sejak jam 07.00 sampai dengan jam 21.00

III. Riwayat Kesehatan Masa Lalu


1. Prenatal
Konsumsi obat selama kehamilan  Tidak √Ya, vitamin dan obat anti
hipertensi
Adakah ibu jatuh selama hamil √ Tidak  Ya, ............................
2. Natal
Cara melahirkan  Spontan √SC  Dengan alat
bantu
Penolong persalinan √ Dokter  Bidan  Bukan tenaga
kesehatan
3. Postnatal
Kondisi kesehatan bayi BBL (1500)gram; PB (43)cm
Kelainan kongenital √ Tidak  Ya, .............................
Pengeluaran BAB pertama √<24jam  >24 jam
4. Penyakit terdahulu  Tidak √ Ya
Jika Ya, bagaimana gejala dan Bronchitis saat usia 1 bulan
penanganannya?
Pernah dioperasi √ Tidak  Ya
Jika Ya, sebutkan waktu dan .........................................................................
berapa hari dirawat? ..............
.
5. Pernah dirawat di RS Tidak √ Ya
Jika Ya, sebutkan penyakitnya Sejak lahir bayi dirawat di NICU samapi usia
dan respon emosional saat 1 bulan 2 minggu
dirawat? 3 minggu sebelum masuk RSHS dirawat di
RS. Kebon jati karena diare
6. Riwayat penggunaan obat √Tidak  Ya
Jika Ya, sebutkan nama dan -
respon anak terhadap pemakaian
obat?
7. Riwayat alergi √Tidak  Ya
Jika Ya, apakah jenis alerginya .........................................................................
dan bagaimana penanganannya? ..............
.........................................................................
..............
8. Riwayat kecelakaan √Tidak  Ya
Jika Ya, jelaskan .........................................................................
..............
.........................................................................
..............
9. Riwayat immunisasi √ Hepatitis √ BCG √ Polio √ DPT 
Campak
 Lain-lain :

IV. Riwayat Keluarga

1. Riwayat penyakit keturunan √ Tidak  Ya, ......................


2. Riwayat penyakit menular √ Tidak  Ya

V. Pengkajian Fisiologis
1. OKSIGENASI
Ventilasi Frekuensi : 42 x/mnt √Teratur □Tidak teratur
□ Trakeostomi √ penggunaan Oksigen 0,5 lt/mnt
√ Sekret : ada
Respirasi □ sesak Nafas □ Nafas Cuping hidung □ Retraksi dada
□ Vesikuler √ Ronchi □ Wheezing □ Krakles
√ Batuk □ lain-lain…..
Pertukaran Gas AGD tgl ….. pH : PaO2: PCO2:
HCO3 BE : Sat O2: 97%
Transport Gas Nadi :148 x/menit √ regular □ ireguler TD :-
mmHg
Akral : √ hangat □ dingin □ anemis □ pucat
□ cianosis □ clubbing finger □ pusing
Bunyi Jantung √ BJ I/II Normal □ murmur □ Gallop
2. NUTRISI
PERILAKU
BB saat ini BB (6,8)kg PB/TB (59)cm LLA: 14cm
Status Nutrisi □ Lebih □Baik □ kurang □ Buruk
Diet □ ASI √ susu formula □ bubur □ nasi tim
Puasa □ Ya √ tidak
Frekuensi minum susu formula : 6x 100 cc
Cara Makan √ oral □ OGT □ NGT □ Gastrostomi □ parenteral
Kualitas Makan □ kurang □ cukup √ baik
Lidah √ bersih □ Kotor (putih-piutih) stomatitis : □ ya
√tidak
Mulut Caries : □ ya □ tidak lain-lain: belum tumbuh gigi
Abdomen □ supel √ kembung □ tegang □ terdapat massa
lokasi:
Hepar √ tidak teraba □ hepatomegali □ lien □
splenomegali
Bising Usus 12x/mnt
3. PROTEKSI
Gangguan Warna √ Tidak ada □ Pucat □ Jaundice
Kulit □ Menjadi merah □ Sianosis □ …………..
Suhu □ suhu : 37.1 √Hangat □ Teraba panas □Teraba
dingin
Turgor √ Baik □ Jelek
Gangguan pada □ Tidak ada □ Lesi □ Erupsi □ Eritema
kulit √ Lainnya, lecet bagian anus, dan semerahan daerah pantat
Luka □ Tidak ada √Ada, lecet di anus
Stoma √ Tidak ada □ Ada
Drainase √ Tidak Ada □ Ada
Jika terjadi
gangguan pada
kulit / luka / stoma,
berikan tanda
silang (X)

Pengkajian Nyeri

4. SENSASI

Penglihatan √ Adekuat □ Menurun [R L]


□ Buta [R L] □ Katarak [R L]
Mata □ Kotoran mata [R L]
Pupil √ Simetris □ Tidak Simetris : R < L atau L < R
□ Reaktif □ Non Reaktif [R L]
Pengecapan √ Baik □ Tidak baik
Kondisi gigi □ Baik □ Terjadi gangguan □ Jelek
Gusi √ Pink □ Pucat □ Inflamasi
□ Perdarahan □ Kering □ Lembab
Penciuman √ Baik □ Tidak baik
Hidung □ Berdarah □ Drainage √ Tidak ditemukan masalah
Pendengaran √ Adekuat □ Menurun [R L] □ Tuli [R
L]
□ Dengan alat bantu pendengaran [R L]
Telinga √ Bersih [R L] □ Kotor [R L] □ Discharge [R
L]
□ Dengan alat bantu pendengaran [R L]
5. CAIRAN DAN ELEKTROLIT

Minum 720cc/hari jenis: air putih (120cc) susu Formula (600cc)


Ubun-ubun √ rata □ Cekung
Mata □ cekung √ tidak Air mata: √ ada □ tidak
Mukosa mulut √ lembab □ kering
Turgor √ elastic □ tidak elastic
Edema □ ada √ tidak □ ektremitas □ anasarka □ asites
lingkar perut: 52 cm
Muntah □ ada √ tidak frekuensi:
Diare √ ada □tidak frekuensi: 7-8x/hr
Perdarahan □ ada √ tidak □ ptekie □ purpura □ ekimosis
Cairan infuse √ada □ tidak Jenis : Ringer Laktat 10 gtt/mnt Mikro= 10
cc/jam
Balance cairan Tgl 28/9/2020 jam 07.00 s/d 21.00
Intake
Infus 14 x 10 cc = 140 cc
Minum = 720 cc
Oralit = 200 cc
Output
BAB = 300 cc
BAK 200 cc
IWL = 68
Total =568

Balance
+ 492 cc

Hasil Lab -
6. ELIMINASI

Buang air kecil Frekuensi : 200cc/ hari □ oliguri □ disuria


□incontinensia □ retensi
Eliminasi urin √ spontan □ dower kateter □ cistostomi □nefrostomi
Nyeri saat berkemih □ ada √ tidak
Warna urin √ kuning jernih □ kuning pekat □ merah
buang air besar Frekuensi 300cc/hr (7-8x) □ normal √ diare □
konstipasi
Warna feses √ kuning □ hijau □ merah
Karakteristik feses □ lembek √ cair □ padat √ berlendir
Anus √ ada lubang □ tidak berlubang
Hasil laboratorium -
7. AKTIVITAS DAN ISTIRAHAT

Postur tubuh √ normal □ tidak normal


Berjalan normal □ tidak normal (belum bisa berjalan)
Aktivitas anak □ hiperaktif √ aktif □ pasif □ leterbatasan □
pembatasan
Gerakan √ aktif □ tidak aktif
Paralise □ ada √tidak □ tangan kanan/kiri/keduanya
□ kaki kanan/kiri/ keduanya
Tonus otot √ normal □ atrofi □ hipertrofi
Mobilisasi □ bedrest total √ditempat tidur
Gangguan -
neuromuscular
Mobilisasi
Jumah jam tidur Tidur siang : 4 jam tidur malam : 10 jam
Kebiasaan sebelum □ Tidak ada √ ada, sebutkan Menyusu
tidur
Kesulitan tidur □ ada √ tidak ada
Tidur dengan □ ya √ tidak
bantuan obat
8. NEUROLOGI

Kesadaran E: 4 M :6 V : 5 √ CM □ apatis □ somnolen □ koma


Status mental √ terorientasi □ disorientasi □ gelisah □ halusinasi
Pupil √ isokor □ anisokor
9. ENDOKRIN
PERILAKU
Masalah genital □ Discharge □ Hipo/epispadia

VI. Konsep Diri


Pembawaan anak √ Periang  Pemalu  Pendiam 
………………….
Reaksi terhadap √ Baik
hospitalisasi?  Buruk
Adanya stress/ cemas?  Ya √ Tidak
Persepsi keluarga √Baik
terhadap penyakit?  Buruk
Reaksi keluarga √ Baik
terhadap penyakit?  Buruk
Persepsi keluarga √Baik
terhadap pengobatan?  Buruk

VII. Fungsi Peran


Pengasuh  Ayah √Ibu  Nenek  Orang lain
Dukungan sibling  Ada √ Tidak ada (anak pertama)
Dukungan keluarga √Ada  Tidak ada
lain

VIII. Interdependensi (Ketergantungan)


1. Imunitas Sebelum sakit Selama sakit
Respon Tidak ada Demam
peradangan
(merah/panas)
Sensitifitas Tidak ada Terjadi peningkatan suhu
(nyeri/suhu)
2. Neurologi
Pernah alami √ Tidak  Ya
kejang
Jika Ya, waktu ........................................................................................................
& terjadinya ..........................................................................................................
kejang? .
3. Eliminasi Sebelum sakit Selama sakit
(BAB/BAK)
Frekuensi BAK : 5-6 x BAK : 5-6x
(waktu) BAB : 1x/hari BAB : 7-8x/hari
Konsistensi Lembek normal BAK: Kuning Jernih
BAB : cair berampas, berlendir
Kesulitan/nyer Tidak ada Ada nyeri
i
Pemakaian Tidak ada Ada
obat
Bowel status
Bowel LUQ RUQ LLQ RLQ
sounds :
Present
Absent
Hyperacti
ve
Hypoactiv
e
4. Aktivitas / Sebelum sakit Selama sakit
istirahat
Lama tidur Siang (<2-3 jam; √ >3 jam) Siang (<2-3 jam; √ >3 jam)
Malam(<6-7 jam; √ >7 jam) Malam(<6-7 jam; √ >7 jam)
Kebiasaan Tidak ada Menyusu
sebelum tidur
Kesulitan tidur Tidak ada Tidak ada
Alat bantu Tidak ada Tidak ada
aktifitas
Kesulitan Tidak ada Tidak ada
pergerakan
5. Cairan & Sebelum sakit Selama sakit
elektrolit
Frekuensi 720cc/hari 920cc/hari
minum
Cara Peroral Peroral
pemenuhan

IX. Pemeriksaan Kecemasan


No Item yg dinilai Penilaian Skoring
0 1 2 3 4
1 Perasaan Kekhawatiran yang √
berlebihan
2 Ketegangan Perasaan tegang, √
kelelahan, , gemetar,
perasaan gelisah,
ketidakmampuan untuk
bersantai.
3 Ketakutan Gelap, orang asing, dari √
ditinggal sendirian,
hewan, lalu lintas, dari
orang banyak.
4 Insomnia Sulit tidur, tidur tidak √
memuaskan dan
kelelahan
pada bangun, mimpi,
mimpi buruk.
5 Intelektul Kesulitan dalam √
konsentrasi, memori yang
buruk.
6 Perasaan Hilangnya minat, √
tertekan kurangnya kesenangan
dalam hobi, depresi

7 Somatis Rasa sakit dan nyeri, √


(muskular) kekakuan, peningkatan
tonus otot.
8 Somatis panas dan dingin, √
(sensori) perasaan lemah,
merasakan sensasi
menusuk-nusuk
9 Kardiovaskule Takikardia, palpitasi, √
r nyeri di dada, berdenyut
kapal, perasaan mau
pingsan
10 Pernapasan Mengeluh dada tertekan √
atau penyempitan di
dada, perasaan tersedak,
dyspnea.
11 Gastroistenstin Kesulitan dalam menelan, √
al sakit perut, sensasi
terbakar,
kepenuhan perut, mual,
muntah, kehilangan berat
badan, sembelit.
12 Perkemihan Frekuensi berkemih √
sering, urgensi berkemih,
amenore,
13 Tanda Mulut kering, kemerahan, √
autonomi pucat, kecenderungan
untuk berkeringat,
pusing, ketegangan, sakit
kepala,
14 Sikap pada Gelisah, gelisah atau √
saat mondar-mandir, tremor
diwawancara tangan, mengerutkan alis,
Wajah tegang, mendesah
atau

0 = Tidak ada, 1 = ringan , 2 = Sedang, 3 = berat , 4 = Sangat berat

X. Pemeriksaan Perkembangan
Umur sosial Motorik halus Motorik kasar
2 bulan  senyum  mengikuti gerak  mengangkat kepala
45 dari perut
4 bulan √ senyum √ menggenggam √ membalikan badan
6 bulan √ menggapai √ memindahkan benda duduk
mainan dari tangan satu ke
tangan lain
9 bulan  bermain ciluk ba  mengambil benda  berdiri
dengan ibu jari dan
telunjuk
12 bulan  minum dgn  menjumput benda  berjalan
cangkir dengan 5 jari
18 bulan  menggunakan  mencoret-coret  naik tangga
sendok kertas
2 tahun  melepaskan  membuat garis  berdiri dgn satu kaki
pakaian
3 tahun  bermain  meniru membuat  mengayuh sepeda
interaktif garis
4 tahun  memasang  menggambar  melompat dengan
kancing baju satu kaki
5 tahun  memaka baju  meniru gambar  menangkap bola
tanpa pengawasan

XI. Penatalaksanaan Medis Keperawatan


Keperawatan
- Observasi tanda-tanda vital
- Observasi Bersihan jalan napas
- Observasi pernapasan ( Irama, kedalaman, Frekuensi )
- Atur posisi tidur pasien 300
- Fisioterapi Dada
- Pendidikan kesehatan (PHBS)

Medis
- Oksigen Nasal canule 0,5L/menit
- Ringer Laktat10 gtt/menit
- Terapi Antibiotik
- Terapi Probiotik

XII. Data Penunjang


Tanggal 25 September 2020
No Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
HEMATOLOGI
1 Hemoglobin 11,6 9-16 g/dL
2 Hematokrit 34 28-42 %
3 Eritrosit 4,33 3,7-5,3 Juta/mm3
4 Leukosit 23.26 6,0-17,5 Sel/mm3
5 Trombosit 380 250-600 Sel/mm3
HITUNG JENIS
1 Basofil 0 0-0,75 %
2 Eosinofil 0 1-3 %
3 Neutrofil batang 0 3-5 %
4 Neutrofil segmen 45 54-62 %
5 Limfosit 39 25-33 %
6 Monosit 16 3-7 %
FESES RUTIN
1 Warna Kuning Kuning feses -
2 Lendir Negatif Negatif -
3 Nanah Negatif Negatif -
4 Parasit Negatif Negatif -
5 Lekosit Negatif Negatif -
6 Eritrosit Negatif Negatif -
7 Telur cacing Negatif Negatif -
8 Amuba Negatif Negatif -
KIMIA KLINIK
1 CRP kuantatif 0.18
2 Natrium 136 40-220 mmol/24jam
3 Kalium 5.2 3.5-5.5 mmol
4 Klorida 99 135-145 mmol
5 Kalsium 5.29 8.8-10.8 Mg/dL
6 SOPT 27 15-55 U/L
7 SGPT 22 5-45 U/L
8 Ureum 16 7-20 Mg/dL
9 Kreatinin 0,31 0,3,-0,7 Mg/dL
PCR SARS CoV 2 Negatif Negatif
No Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
AGD
1 pH 7,315 7,29-220 -
2 pCO2 39,6 35-45 mmHg
3 PO2 80,9 60-100 mmHg
4 HCO3 20,4 22-26
5 BE -4,7 -2-2 mEqL
6 Saturasi O2 94,1 93-98 %
Rontgen Tanggal 25/09/2020
Bronchopneumonia kanan
Tidak tampak kardiomegali

Tanggal 28 September 2020


No Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
HEMATOLOGI
1 Hemoglobin 12 9-16 Gg/dL
2 Hematokrit 36,5 28-42 %
3 Eritrosit 4,68 3,7-5,3 Juta/mm3
4 Leukosit 19.08 6,0-17,5 Sel/mm3
5 Trombosit 342 250-600 Sel/mm3
HITUNG JENIS
1 Basofil 0 0-0,075 %
2 Eosinofil 4 1-3 %
3 Neutrofil batang 0 3-5 %
4 Neutrofil segmen 20 54-62 %
5 Limfosit 60 25-33 %
6 Monosit 16 3-7 %
KIMIA KLINIK
1 Procalcitonin 0.06
2 Natrium 138 3,5-5,5 mmol
3 Kalium 5.1 135-145 mmol
4 Klorida 98 8.8-10.8 mg/dL
5 Kalsium 5.41 15-55 U/L
6 Bilirubin total 0.169 0.2-1.0 Mg/dl
7 Bilirudin direk 0.07
8 Bilirudin indirek 0.09 0-0.2 Mg/dl
9 Albumin 3.55 3.9-5 g/dL
XIII. Therapi
No Nama Obat Dosis Rute
1. Zink
Indikasi : pelengkap cairan rehidrasi oral (CRO)
utk mengganti cairan tubuh dan mencegah
dehidrasi pd anak, & digunakan bersama dg cairan 1x20 mg Oral
rehidrasi oral. Zinc tablet adalah obat yang
digunakan sebagai terapi tambahan pada kasus
diare dan untuk memenuhi kebutuhan mineral.
2. Ceftriaxone
Indikasi : obat antibiotik golongan sefalosporin
bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan
bakteri atau membunuh bakteri. Obat ini juga 1x500mg Intravena
dapat digunakan untuk mencegah infeksi pada
luka operasi. Obat ini tidak dapat digunakan
untuk mengatasi infeksi akibat virus
3. Cloxacillin
Indikasi : golongan obat antibiotic mengobati
berbagai macam infeksi
bakteri.seperti pneumonia, sinusitis, bronkitis,
infeksi bakteri pada kulit, infeksi yang menyerang
mulut dan tenggorokan, dan lain sebagainya. 4x350mg Oral
Cloxacillin termasuk jenis antibiotik penisilin
yang bekerja menghentikan pertumbuhan bakteri
4. Oralit
Indikasi : obat dengan kandungan Na. Chloride,
Ca chloride, Trisodium citrate dihydrate, Glucose 100cc tiap BAB
anhydrate dalam bentuk serbuk. Obta ini cair
Oral
digunakan untuk pencegahan dan pengobatan pada
keadaan dehidrasi akibat diare
5. Zink Salep
Indikasi : obat yang umumnya digunakan untuk
mengobati dan mencegah ruam di kulit akibat
Tiap ganti
popok dan iritasi kulit ringan lainnya (contoh, Oles di
diapers
luka bakar, teriris, tergores). Bekerja dengan cara kulit
membentuk pelindung pada kulit untuk
melindungi dari iritasi/kelembapan
6 Paracetamol syr ½ cth bila suhu
Indikasi : Obat antipiretik bekerja ntuk penurun › 380C Oral
demam dan pereda nyeri.
7 NaCl 3%
Indikasi : Larutan steril untuk injeksi intravena. 4 cc Tiap Inhalasi/
Obat ini digunakan untuk pengobatan dehidrasi nebu
isotonik ekstraseluler 8 jam

8. RL
Indikasi : Cairan hidrasi dan elektrolit serta
sebagai agen alkalisator. Obat ini juga diberikan 10 gtt/ mnt
untuk meringankan beberapa kondisi, di antaranya micro
Intravena
adalah: Tetani hipokalsemik. Ketidakseimbangan
elektrolit tubuh. Diare.

XIV. Analisa Data


No Data Etiologi Masalah
1 DS : Kontaminasi Ketidak efektifan
lingkungan/peralatan bersihan jalan nafas
Ibu An. S mengatakan
anaknya batuk akan
tetapi dahaknya tidak Infeksi bakteri, jamur,
virus, bakteri
bisa keluar

DO :
Bakteri masuk ke saluran
- Klien sesak nafas
- Sputum (+)
- Batuk (+) Menginfeksi area
- Ronchi (+) bronkus dan parenkim
paru
- Riwayat penyakit :
Bronkhitis 1 bulan
Respon peradangan
yang lalu
- Akral teraba hangat
- Tanda-tanda vital: RR Endapan fibrin
terakumulasi di seluruh
: 18 x/menit
daerah yg cedera dan
HR : 148 x/menit terjadi fagositosis sisa-
Suhu : 37,1oC sisa sel

SpO2 : 98%
- Terpasang O2 0,5 Terjadi pengeluaran
L/menit sekret

Akumulasi sekret di jalan


nafas

Respon batuk menurun

Ketidak efektifan
bersihan jalan nafas
2 DS: - Infeksi (bakteri, virus, Diare
dan jamur)
DO:
- Klien BAB 7 x/hari
Masuk ke dalam saluran
- Feses cair, sedikit cerna dan berkembang
ampas dan berlendir

- Nyeri abdomen (+) Toksin dalam dinding


usus halus
face pain scale :2

- Bising usus 12 x/menit


Merusak mukosa usus
- Mukosa bibir kering

- Akral teraba hangat Terjadi iritasi mukosa


usus
- Tanda - tanda vital :

RR: 18 x/menit Hipertensi cairan isotonic


dan elektronik
Nadi: 148 x/menit
Suhu : 37,10C

Intake Nutrisi dalam tubuh/sel


menurun
Infus 14 x 10 cc = 140
cc
Gastroentritis akut
Minum = 720 cc
(GEA)
Oralit = 200 cc
Output
BAB >3 kali dalam 24
BAB = 300 cc
jam
BAK 200 cc
IWL = 68
Diare
Total =568
Balance
+ 492 cc
- Leukosit 19.080

3 DS: - Infeksi bakteri, virus dari Resiko Infeksi


faktor ekseternal
DO:
- Tanda-tanda vital:
Perubahan pada system
RR : 18 x/menit
tubuh anak/bayi yg
HR : 148 x/menit masih rendah
Suhu : 37,1oC
- Leukosit 19.080 Sistem imun menurun
-Bising usus 12 x/menit

Ketidakadekuatan imun

Resiko infeksi

XV. Diagnosa Keperawatan


1. Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif b.d akumulasi sekret yang tertahan
2. Diare b.d Inflamasi Gastrointerstinal (inflamasi)
3. Resiko Infeksi b.d Peningkatan Paparan Patogen Lingkungan
XVI. Intervensi Keperawatan
Nama Pasien : An. S Ruangan : Flamboyan
No. Medrek : 0001857620 Diagnosa Medis : Bronchopneumonia + GEA
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1 Bersihan Jalan Nafas Tidak Setelah dilakukan Manajemen Jalan Napas Manajemen Jalan Napas
Efektif b.d akumulasi sekret tindakan keperawatan Observasi Observasi
yang tertahan selama 3x24 jam 1. Monitor TTV setiap 3 jam sekali 1. Mengidentifikasi keadaan dan
diharapakn bersihan jalan perkembangan klien selama
2. Monitor pola napas (frekuensi,
nafas lebih efektif, dengan perawatan
kedalaman, usaha napas)
kriteria hasil :
2. Mengidentifikasi pola napas klien
3. Monitor bunyi napas tambahan
1. Tidak ada dipsnea
(ronkhi) 3. Adanya bunyi napas tambahan
2. Suara paru vesikuler menjadi indikator gangguan bersihan

3. Tidak ada ronchi jalan nafas klien. Suara napas ronkhi


disebabkan oleh adanya eksudat atau
4. RR dalam rentang
cairan di dalam bronkus atau alveoli.
normal (30-60 x/menit)
Terapeutik Terapeutik
5. Oksigen terpenuhi
4. Posisikan semi fowler atau fowler 4. Posisi Semi fowler atau fowler
dapat meringankan ekspansi paru
5. Berikan oksigen 0,5 lt/menit sesuai
dan memudahkan pernapasan serta
advice dokter
mengurangi sesak pada klien
6. Lakukan penghisapan lendir 5. Pemberian oksigen dapat
(suction) kurang dari 15 detik mengurangi sesak nafas yang
dirasakan klien dan meningkatkan
kadar oksigen dalam tubub

6. Tindakan penghisapan lendir


(suction) dengan memasukkan
selang kateter suction melalui
hidung/mulut/Endotrakeal Tube
(ETT) yang bertujuan untuk
XVII. Pembahasan Operasional
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif b.d Akumulasi Sektret yang Tertahan
Proses peradangan dari proses penyakit bronkopneumonia mengakibatkan
produksi sekret meningkat sampai menimbulkan manifestasi klinis yang ada sehingga
muncul masalah ketidakefektifan bersihan jalan napas. Ketidakefektifan bersihan
jalan nafas merupakan keadaan dimana seseorang tidak mampu mengeluarkan sekret
dari saluran nafas untuk mempertahankan kepatenan jalan nafas. Karakteristik dari
ketidakefektifan bersihan jalan nafas adalah batuk dengan akumulasi sputum, sesak,
suara nafas abnormal atau ronchi. Apabila masalah bersihan jalan nafas ini tidak
ditangani secara cepat maka bisa menimbulkan masalah yang lebih berat seperti
pasien akan mengalami sesak hebat dan kematian (Potter dan Perry, 2006).
Aromaterapi peppermint merupakan salah satu terapi non farmakologi atau
komplementer untuk mengatasi bersihan jalan nafas. Aroma terapi merupakan
tindakan terapeutik dengan menggunakan minyak esensial yang bermanfaat untuk
meningkatkan keadaan fisik dan psikologi sehingga menjadi lebih baik. Ketika
esensial dihirup maka molekul akan masuk ker rongga hidung dan merangsang sistem
limbik adalah daerah yang mempengaruhi emosi dan emosi serta adrenal, kelenjar
hipofisis, hipotalamus, bagian- bagian tubuh yang mengatur denyut jantung, tekanan
darah, stress memori, keseimbangan hormon dan pernafasan. Melalui penghirupan
sebagian molekul akan masuk ke dalam paru-paru. Molekul aromatik akan diserap
oleh lapisan mukosa pada saluran pernafasan, baik pada bronkus mapupun pada
cabang halusnya (bronkioli). pada saat terjadi pertykaran gas di dalam alveoli,
molekul tersebut akan diangkut oleh sirkulasi darah di dalam paru-paru. Pernafasan
yang dalam akan meningkatkan jumlah bahan aromatik ke dalam tubuh
(Koensooemardiyah, 2009).
Amelia, et al (2018) menemukan teknik pemberian aromaterapi peppermint
dengan inhalasi sederhana yang dilakukan pada pasien anak usia 1-5 tahun dengan
bronkopneumonia selama 5-10 menit selama 5 hari menunjukan efek yang
berpengaruh untuk mengurangi masalah bersihan jalan tidak efektif dengan
karakteristik sesak nafas, akumulasi sputum (+). Namun tidak menutup kemungkinan
adanya pengaruhpengaruh lain yang bisa mengurangi sesak nafas dan akumulasi
sputum, misalnya pemberian oksigen masker dan inhalasi. Dengan begitu aromaterapi
peppermint dengan inhalasi sederhana dapat menjadi pengobatan alternatif pada
pasien anak dengan bronkopneumonia.

2. Diare b.d Infeksi Gastrointerstinal

Diare merupakan peningkatan frekuensi dan konsistensi feses secara tiba-tiba.


Diare merupakan suatu kondisi pengeluaran feses yang tidak normal, biasanya diare
ditandai dengan feses encer, peningkatan volume feses atau frekuensi lebih dari 3 kali
sehari. Diare biasanya berlangsung tidak lebih dari 14 hari dan membaik tanpa
penanganan spesifik jika tidak disertai dehidrasi (Hockenberry & Wilson, 2009).
Penyebab diare sebagian besar disebabkan oleh infeksi. Diare dapat menyebabkan
kerusakan mukosa usus dan membutukan waktu untuk kembali normal. Penggunaan
cairan rehidrasi oral digunakan untuk mengatasi dehidrasi dan mencegah komplikasi
diare yang berkelanjutan.

Zinc adalah suatu mineral yang dibutuhkan oleh tubuh. Lebih dari 300 macam
enzin di dalam tubuh manusia memerlukan zinc sebagai kofaktor untuk
mengoptimalkan fungsi tubuh dalam proses metabolisme. Diare merupakan kondisi
perubahann konsistensi feses menjadi encer dan frekuensi defekasi menjadi sering.
Pada kondisi diare terjadi banyaknya pengeluaran cairan salah satunya zinc, sehingga
dapat mengurangi kebutuhan zinc dalam tubuh. Oleh sebab itu, tubuh membutuhkan
suplementasi zinc untuk menurunkan kejadian diare (Ariastuti, 2016).

Meivita, et al (2019) Menentukan teknik pemberian yang dilakukan yaitu


pemberian uplementasi zinc ditambah dengan larutan rehidrasi oral (oralit) pada anak
usia 6 bulan sampai 5 tahun yang mengalami diare Penggunaan suplementasi zinc
dilakukan selama 10-14 hari karena terbukti pemberian suplementasi zinc selama dan
setelah diare dapat menurunkan tingkat keparahan dan durasi diare serta menurunkan
terjadinya kemunculan diare pada 2-3 bulan setelahnya. Efek dari terapi suplementasi
zinc dapat menurunkan durasi dan tingkat keparahan pada pasien dengan diare akut
dan dehidrasi sedang.

3. Resiko Infeksi

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) masih banyak menimbulkan masalah
terhadap kesehatan. Salah satu penyebabnya adalah kurang pengetahuan dan sikap.
Untuk meningkatkan itu maka diperlukan salah satu upaya atau kegiatan yaitu
pendidikan kesehatan. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner pengetahuan
tentang PHBS tatanan rumah tangga untuk menilai tingkat pengetahuan responden
yang berisikan 20 item pertanyaan yang mencakup 10 komponen dari indikator
PHBS tatanan rumah tangga antara lain:persalinan yang dibantu oleh tenaga
kesehatan, pemberiannya ASI eksklusif pada bayinya, penimbangannya bayi dan
balita, pengelolaan dan penggunaan air bersih, penggunaan jamban sehat, mencuci
tangan menggunakan air bersih dan sabun, pemberantasan jentik, tidak merokok,
melakukan aktivitas fisik, serta makan buah dan sayur setiap hari (Anni’mah, et al.,
2018).

Anii’mah, et al (2018) menyebutkan bahwa kurangnya media masa atau


informasi terkait PHBS dilingkungan masyarakat. Sehingga perlunya pendidikan
kesehatan selanjutnya terutama pada ibu ibu ditatanan rumah tangga guna
meningkatkan derajat kesehatan di keluarga dan mengurangi adanya sumber penyakit
dan infeksi dari luar lingkungan karena kurangnya perhatian terhadap perilaku hidup
bersih dan sehat.

Anda mungkin juga menyukai