Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

MONITOR KADAR GULA DARAH MANDIRI

DISUSUN OLEH :
Ribka Westinia
PO.62.20.1.17.341

POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA


JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
KELAS REGULER ANGKATAN IV SEMESTER VIII
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
SATUAN ACARA PENDIDIKAN KESEHATAN

Tema/Topik : Monitor Kadar Glukosa Darah Mandiri

Waktu : 15 menit

Sasaran : Klien Diabetes Melitus

Tempat : Puskesmas

Tujuan Instruksional Umum :

Pendidikan kesehatan ini bertujuan agar klien dengan diabetes melitus mengerti
dan memahami tentang cara memonitor kadar glukosa darah, baik terkait jenis
tes, alat, dan cara mengecek kadar gula darah secara mandiri.

Tujuan Instruksional Khusus :

Setelah diberikan pendidikan kesehatan peserta mampu:

1. Mengetahui tentang pengertian kadar gula darah


2. Mengerti dan mengetahui tentang macam-macam tes kadar gula darah.
3. Mengerti dan mengetahui tentang batas kadar gula darah normal.
4. Mengerti dan megetahui tentang alat dan cara mengecek kadar gula
darah secara mandiri.
5. Mengerti dan memahami kesalahan umum saat cek gula darah

Kegiatan Belajar Mengajar :


No Tahap Waktu Kegiatan
Pemateri Audiens
1. Pembukaan 2 menit 1. Membuka kegiatan 1. Menjawab salam
dengan 2. Mendengarkan
mengucapkan salam 3. Memperhatikan
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan
dari penyuluhan
2. Pelaksanaan 11 menit 1. Menyampaikan materi 1. Menyimak
2. Evaluasi 2. Bertanya dan
menjawab
pertanyaan
3. Penutup 2 menit 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab
penutup salam
Metode : Ceramah dan tanya jawab

Media : Leaflet (Terlampir)

Materi :

1. Pengertian adar gula darah


2. Macam-macam tes kadar gula darah
3. Batas normal kadar gula darah
4. Alat dan cara mengecek kadar gula darah
5. Kesalahan umun saat cek gula darah

Evaluasi :

a. Standar Persiapan :
 Satuan acara penyuluhan sudah siap.
 Alat sudah dipersiapkan 15 menit sebelum penyuluhan dimulai.
 Media yang digunakan dalam penyuluhan semuanya lengkap dan
siap digunakan. Media yang digunakan yaitu berupa leaflet.
b. Standar Proses :
 Peserta antusias terhdap materi penyuluhan
 Tidak ada peserta yang meninggakan tempat penyuluhan sebelum
acara selesai
 Peserta mengajukan pertanyaan.
c. Standar Hasil :
 Peserta mampu memahami tentang kadar gula darah
 Peserta mampu memahami tentang macam-macam tes kadar gula
darah
 Peserta mampu memahamu tentang batas normal kadar gula darah
 Peseta mampu memahami tentang alat dan cara mengecek kadar
gula darah
Buku Sumber :

 Kemenkes RI. 2014. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2014. Jakarta:


Kementerian Kesehatan RI
 Sustrani L. Diabetes. Jakarta: Gramedia; 2010.
 WHO. Global Report On Diabetes. France: World Health Organization;
2016
 https://www.gurupendidikan.co.id/kadar-gula-darah/ diakses tg;
27/04/2021 jam 14:00 wib
 https://hellosehat.com/diabetes/cek-gula-darah/ diakses tgl 27/04/2021
jam 13:55 wib
Lampiran Materi

A. Pengertian gula darah


Kadar gula (glukosa) darah adalah kadar gula yang terdapat dalam
darah yang terbentuk dari karbohidrat dalam makanan dan disimpan sebagai
glikogen di hati dan otot rangka. Kadar gula darah tersebut merupakan
sumber energi utama bagi sel tubuh di otot dan jaringan. Tanda seseorang
mengalami DM apabila kadar gula darah sewaktu sama atau lebih dari 200
mg/dl dan kadar gula darah puasa di atas atau sama dengan 126 mg/dl.
Gula darah adalah istilah yang mengacu kepada tingkat glukosa di
dalam darah. Konsentrasi gula darah atau tingkat glukosa serum, diatur
dengan ketat di dalam tubuh. Glukosa yang dialirkan melalui darah adalah
sumber utama energi untuk sel-sel tubuh.
Diabetes Melitus (DM) merupakan salah satu penyakit berbahaya
yang dikenal oleh masyarakat Indonesia dengan nama penyakit kencing
manis. DM adalah penyakit gangguan metabolik yang terjadi secara kronis
atau menahun karena tubuh tidak mempunyai hormon insulin yang cukup
akibat gangguan pada sekresi insulin, hormon insulin yang tidak bekerja
sebagaimana mestinya atau keduanya (Kemenkes RI, 2014).
World Health Oragnization atau WHO (2016) menyebutkan bahwa
Penyakit ini ditandai dengan munculnya gejala khas yaitu poliphagia,
polidipsia dan poliuria serta sebagian mengalami kehilangan berat badan.
B. Macam-macam tes kadar gula darah
Berikut ini adalah beberapa tes untuk cek gula darah yang biasa dilakukan:
1. Tes gula darah sewaktu (GDS)
Seperti namanya, tes gula darah sewaktu bisa dilakukan kapan saja,
tanpa perlu mempertimbangkan waktu makan terakhir Anda. Namun,
biasanya cek gula darah ini dilakukan apabila Anda sudah memiliki
gejala diabetes, seperti sering buang air kecil atau kehausan ekstrem.
Hasil tes gula darah sewaktu yang berada di bawah angka 200 mg/dL
menunjukkan kadar gula normal. Menurut Centers for Disease Control
(CDC), hasil cek gula darah yang menunjukkan angka 200 mg/dL (11.1
mmol/L) atau lebih, berarti gula darah Anda tinggi dan Anda punya
diabetes.
2. Tes gula darah puasa
Cek gula darah puasa dilakukan sebagai pemeriksaan lanjutan dari tes
GDS. Sampel darah dalam cek gula darah ini akan diambil setelah Anda
berpuasa semalaman (kurang lebih 8 jam). Sejauh ini, tes gula darah
puasa dianggap sebagai metode pemeriksaan gula darah yang cukup
efektif. Berikut kategori kadar gula darah menurut hasil cek gula darah
puasa:

 Normal: kurang dari 100 mg/dL (5,6 mmol/L).


 Prediabetes: antara 100 sampai 125 mg/dL (5,6 sampai 6,9
mmol/L).
 Diabetes: 126 mg/dL (7 mmol/L) atau lebih.
3. Postprandial Blood Glucose Test
Tes postprandial gula darah dilakukan 2 jam setelah makan, sesudah
Anda puasa sebelumnya. Jeda 2 jam diperlukan karena setelah makan
kadar glukosa akan naik dan normalnya hormon insulin akan
mengembalikan kadar gula darah ke batas normal.
Untuk melakukan cek gula darah ini, Anda perlu berpuasa selama 12
jam dan setelahnya baru makan seperti biasa, tapi usahakan untuk
mengonsumsi 75 gram karbohidrat. Setelah makan normal, jangan
mengonsumsi apa pun lagi hingga waktunya tes. Lebih baik Anda
beristirahat dalam jeda setelah makan dan waktu tes.
Berikut kategori kadar gula darah dari pemeriksaan postprandial blood
glucose test:

 Normal: kurang dari 140 mg/dL (7.8 mmol/L)


 Diabetes: 180 mg/dl atau lebih
C. Batas normal kadar gula darah

D. Alat dan cara mengecek kadar gula darah


Untuk mengetahui cara cek gula darah yang benar, sebelumnya Anda perlu
mengetahui apa saja bahan dan alat yang dibutuhkan.

 Lanset (jarum kecil)

 Perangkat lancing (untuk menahan jarum)


 Alkohol dan kapas

 Strip uji

 Meteran glukosa

Setelah mengetahui berbagai alat yang terdapat di dalam perangkat


pengecek gula darah, ikuti langkah-langkah berikut ini:

1. Cucilah tangan hingga bersih dengan menggunakan sabun dan air


mengalir.

2. Letakkan jarum lancet ke dalam perangkat lancing.


3. Masukkan strip tes ke meteran glukosa.

4. Usap ujung jari Anda dengan kapas yang diberi alkohol.

5. Tusuk ujung jari Anda dengan lancet agar darah dapat keluar dan
diambil.
6. Letakkan setetes darah pada strip tetes dan tunggu hasilnya.
Biasanya, angka yang menunjukkan kadar gula darah Anda akan
muncul dalam beberapa detik pada layar meteran.

Data dari hasil pengukuran gula darah juga sebaiknya dicatat. Riwayat
kadar gula darah Anda berguna untuk dokter mengetahui kondisi Anda dari
waktu ke waktu. Anda biasanya bisa langsung menyimpan hasil
pengecekan langsung pada alat cek gula darah yang digunakan.

E. Kesalahan umum saat cek gula darah


Untuk mendukung keakuratan hasil tes darah, ada beberapa kesalahan
umum yang sebaiknya dihindari saat menerapkan cara cek gula darah di
rumah.

 Darah yang diambil terlalu sedikit


Tes gula darah yang dilakukan dengan cara mengambil darah di tepi
ujung jari akan membuat sebagian orang takut saat jarum ditusukkan ke
tangan. Tak jarang, hal ini membuat darah yang diambil hanya sedikit
dan tidak cukup banyak. Oleh karena itu, hasil tes gula darah bisa jadi
tidak akurat.
 Menekan atau memencet jari terlalu keras
Dalam pengambilan darah, biasanya Anda perlu menekan ujung agar
darah lebih mengalir. Namun, sebaiknya jangan ditekan terlalu keras.
Dikhawatirkan jaringan atau cairan lain dalam pembuluh darah juga ikut
terambil sehingga hasil pengukuran tidak akurat.
 Terlalu banyak atau sedikit menempelkan sampel darah
Pastikan sampel darah Anda yang menempel pada strip gula darah
berada pada jumlah yang tepat, tapi juga tidak terlalu sedikit. Jumlah
sampel darah yang terlalu banyak atau sedikit dapat membuat hasil tes
gula darah tidak akurat.
 Jangan menambahkan sampel darah ke strip setelah tetesan pertama
menempel di strip. Cara ini juga bisa menyebabkan hasil cek gula darah
tidak akurat. Sebaiknya, kumpulkan sampel darah dalam jumlah cukup
terlebih dahulu di ujung jari, baru pindahkan ke strip.
 Hindari juga menggunakan strip tes yang sudah terlalu lama, terlebih
jika strip tes sudah kedaluwarsa.

Anda mungkin juga menyukai