Anda di halaman 1dari 8

BAB IV

PEMBAHASAN

Pada Tahap ini akan di bahas masalah yang di temukan selama melakukan

asuhan keperawatan pada klien An.R di ruang kemuning RSUD GUNUNG JATI

CIREBON, yang dilaksanakan dari tanggal 20 februari 2019-22 februari 2019.

Adapun masalah tersebut berupa faktor pendukung, faktor kendala, kesesuaian

dengan teori, kesenjangan antara praktek dengan teori, berikut penyelesaian

masalah.

Dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada An.R dengan kejang

demam yang di mulai dari tahap pengkajian, prioritas masalah, perencanaan,

pelaksanaan, dan evaluasi. Penulis menemukan beberapa hal baik yang

menunjang maupun yang menghambat dalam melaksanakan asuhan keperawatan.

Berdasarkan teori yang di ketahui dan di kaitkan dengan kenyataan yang ada di

temukan permasalahan atau hambatan dalam melaksanakan asuhan keperawatan

yaitu sebagai berikut :

A. Pengkajian

Tahap ini merupakan tahap awal dari proses keperawatan,dalam tahap ini

menggunakan suatu proses pendekatan untuk mengumpulkan data dari klien

dan keluarga serta catatan perawatan, baik berupa data subjektif maupun data

objektif yang kemudian dianalisis sampai ditegakkan prioritas masalah.

Dalam pelaksanaan di ruang perawatan penulis tidak menemukan masalah

pada saat melakukan pengumpulan data data, hal ini dikarenakan keluarga
An.R bisa diajak kerjasama (kooperatif) dengan memberikan semua data yang

diperlukan, adanya kolaborasi yang baik antara penulis dengan anggota tim

kesehatan lainnya serta ditunjang pula oleh tersedianya literatur yang

memadai.

B. Prioritas masalah

Tahap yang selanjutnya adalah menentukan prioritas masalah yang diawali

dengan melakukan analisa data, pengelompokan data dan akhirnya

menemukan permasalahan yang dihadapi oleh klien.

Dalam menentukan prioritas masalah penulis tidak menemukan kesulitan

karena data-data yang diperoleh dari keluarga An.R baik data subjektif

maupun data objektif sangat mendukung terhadap penentuan prioritas

masalah.

Prioritas masalah yang ditemukan pada klien dengan kejang demam pada

saat pengkajian dilapangan sudah sesuai dengan teori yang ada. Tindakan

yang dilakukan penulis dalam menentukan prioritas masalah tersebut yaitu

mencoba mengangkat masalah kesehatan tersebut dan memberikan asuhan

keperawatan pada AnR.

C. Perencanaan

Secara teoritis perencanaan perawatan adalah penentuan apa yang akan

dilakukan untuk membantu klien dalam memenuhi kebutuhan kesehatannya

dan mengatasi masalah keperawatan yang telah ditemukan dengan langkah-

langkah penentuan prioritas masalah, perumusan tujuan dan penentuan

tindakan keperawatan.
Dalam menyusun rencana tindakan agar tercapainya asuhan keperawatan

yang diinginkan, penulis berusaha untuk memenuhi kebutuhan klien

berdasarkan prioritas utama. Pembuatan perencanaan disesuaikan dengan

prioritas kebutuhan klien yang berdasarkan pada kebutuhan manusia menurut

Abraham Maslow.

D. Pelaksanaan

Tahap implementasi adalah tahap dimana penulis menerapkan semua

rencana tindakan dengan nyata berdasarkan intervensi yang telah ditetapkan

sesuai prioritas masalah. Hal – hal yang mendukung dalam pelaksanaan ini

adalah klien dan keluarga bisa diajak kerjasama dan dapat mendukung setiap

perencanaan yang telah ditentukan.

Pada pelaksanaan tindakan keperawatan pada dasarnya tidak ditemukan

perbedaan atau kesenjangan, atau dengan kata lain adanya kesesuaian antara

pelaksanaan dengan teori. Sehingga dalam pelaksanaan ini tidak ditemukan

masalah atau hambatan yang berarti, karena semuanya dapat diatasi oleh

penulis.

E. Evaluasi

Secara teoritis evaluasi adalah suatu perbandingan yang sistematis antara

status kesehatan klien setelah diberikan tindakan pelayanan keperawatan. Di

dalam pelaksanaan di ruang perawatan tidak ditemukan masalah ataupun

kesenjangan. Hal ini terjadi karena pelaksanaan perawatan yang dilakukan

secara sistematis dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan
ditunjang pula oleh adanya kerjasama yang baik dengan klien dan keluarga

serta anggota tim kesehatan lain.

Dari hasil evaluasi yang dilakukan di lapangan di dapat hal – hal sebagai

berikut :

1. Masalah terpecahkan :

a. Hipertermi terpecahkan pada tanggal 21 februari 2019

b. Nafsu makan terpenuhi pada tanggal 22 februari 2019

c. Pengetahuan keluarga klien tentang penyakitnya cukup pada tanggal

22 februari 2019

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa setelah melakukan

perawatan klien dengan kejang demam, maka penulis mendapatkan

pengalaman secara nyata dalam hal – hal sebagai berikut :

1. Dapat melakukan pengkajian dengan menggunakan pendekatan yang

sistematis untuk mengumpulkan data dan menganalisanya serta

menegakkan diagnosa keperawatan khusus pada klien dengan kejang

demam.

2. Dapat membuat perencanaan keperawatan klien dengan kejang demam

yang berdasarkan prioritas masalah dan disesuaikan dengan kebutuhan

dan masalah yang dihadapi oleh klien.

3. Dapat melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana yang

telah ditetapkan dengan berdasarkan pada kebutuhan dan masalah yang

ada pada klien dengan kejang demam.


4. Dapat mengevaluasi tindakan atau pelaksanaan keperawatan yang telah

dilaksanakan dengan mengacu kepada tujuan yang telah ditetapkan

dalam perencanaan.
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Setelah melaksanakan Asuhan Keperawatan pada An.R dengan

kejang demam di ruang kemuning RSUD Gunung Jati Cirebon selama 3 hari,

penulis telah memperoleh banyak pengalaman dan pengetahuan tentang

asuhan keperawatan dengan kejang demam, mulai dari melakukan pengkajian,

memprioritaskan masalah, merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, dan

mendokumentasikan.

Untuk mencapai keberhasilan dan penyembuhan dalam menangani

penyakitnya perlu dilakukan asuhan keperawatan secara komprehensif

terhadap klien melalui pendekatan proses keperawatan, yang meliputi semua

aspek biopsiko-sosial dan spiritual. Dalam melakukan tahap pengkajian

terutama pada saat pengumpulan data memerlukan komunikasi yang efektif

dan sikap empati dari perawat, supaya data tersebut dapat tergali dan klien

dapat kooperatif, juga bersedia untuk dilakukan pemeriksaan fisik.

Peran keluarga dan kerjasama yang baik dengan klien dan keluarga

serta petugas lainnya, menunjang dalam keberhasilan asuhan keperawatan

klien dengan kejang demam.

B. SARAN

Dalam usaha untuk meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan,

meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang asuhan keperawatan pada

anak, terutama yang mempunyai masalah kesehatan seperti dengan kejang


demam. Penulis ingin mengembangkan beberapa pemikiran yang dituangkan

dalam bentuk saran.

1. Untuk perawat

Berdasarkan pengalaman penulis selama melakukan asuhan

keperawatan pada An.R dengan masalah kejang demam, diperlukan

kesabaran dalam bentuk motivasi terutama dalam hal pendidikan

kesehatan sehingga pengetahuan dan kesadaran akan kondisi klien

mutlak dibutuhkan, juga usaha promotif untuk meningkatkan dan

mempertahankan kondisi serta hidup klien.

2. Keluarga dan Klien

a. Asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien akan lebih

efektif apabila keluarga dan klien lebih kooperatif dan

komunikatif.

b. Agar keluarga dan klien mampu menjaga kondisi tubuhnya

karena keadaan klien yang masih anak-anak dan rentan

terhadap berbagai macam penyakit.

c. Agar melaksanakan penyuluhan kesehatan yang telah diberikan

mengenai cara bagaimana tindakan pertama apabila anaknya

mengalami kejang supaya tidak memperberat penyakit dan

mencegah terjadinya komplikasi.

3. Rumah Sakit

Diharapkan Rumah Sakit dapat menjadi tempat pelayanan

kesehatan masyarakat yang dapat memberikan pelayanan yang lebih


baik dan terarah terutama dalam menangani kasus-kasus pada anak

yang mempunyai masalah kesehatan.

4. Institusi

Asuhan keperawatan pada anak mencakup hal – hal yang sangat

luas, sehingga membutuhkan

Anda mungkin juga menyukai