Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Teknik relaksasi untuk mengurangi rasa cemas


Sub topic : Cara mengurangi cemas
Sasaran : Ny. N dan Keluarga
Tempat : RT 01 RW 02 Kelurahan Kencana Kecamatan Tanah Sareal Kota
Bogor
Hari / Tanggal : Senin, 13 Agustus 2018
Waktu : 15 menit

I. Tujuan Pembelajaran Umum

Setelah dilakukan pembelajaran selama 15 menit, klien mampu memahami cemas dan cara
mengurangi cemas.

II. Tujuan Pembelajaran Khusus

1. menjelaskan pengertian kecemasan, dalam bahasanya sendiri dengan benar.


2. menguraikan tingkatan kecemasan.
3. menguraikan factor-faktor yang dapat menimbulkan stress.
4. menguraikan tanda dan gejala cemas.
5. menerapkan cara mengurangi cemas.

III. Materi Pembelajaran

1) Pengertian Kecemasan

2) Tingkat Kecemasan

3) Tanda dan gejala cemas

4) Faktor-faktor yang menimbulkan stress

5) Cara-cara mengurangi cemas


IV. Metode

1. Ceramah
2. Tanya jawab

V. Media, Alat dan Sumber

1. Media : leaflet

VI. Kegiatan Belajar Mengajar


Kegiatan Kegiatan Klien Waktu
Pendahuluan Menjawab pertanyaan 2 menit

Memberi salam, Menyimak


memperhatikan sikap.
Menyimak
Memberi pertanyaan
apersepsi.

Mengkomunikasikan pokok
bahasan.

Mengkomunikasikan tujuan
Kegiatan Inti Menyimak, bertanya, 13 menit
mengikuti contoh yang
Menjelaskan materi secara
dipraktekan dan memberi
sistematis
jawaban pertanyaan

Memberi kesempatan
bertanya

Mendemonstrasikan teknik
relaksasi

Memberikan reinforsment

Memberikan jawaban
secara tepat
VII. DENAH PENYULUHAN

P
Tn. H Ny. D

Nn. R Nn. W

Keterangan :
P : Perawat
Tn. G : Suami Ny. N
Ny. N : Pasien
Nn. T : Anak Ny. N
Nn. R : Anak Ny. N
MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian kecemasan

Kecemasan adalah bentuk perasaan khawatir,


gelisah dan perasaan-perasaan lain yang kurang menyenangkan.Biasanya
perasaan-perasaan ini disertai oleh rasa kurang percaya diri, tidak mampu, merasa
rendah diri, dan tidak mampu menghadapi suatu masalah.

2. Tanda dan Gejala kecemasan

 Gejala motorik, meliputi: gemetar, muka tegang, nyeri otot, nyeri dada, letih,
pegal, sakit kepala, sakit leher.

 Gejala otonomik, berupa hiperaktivitas saraf otonomik terutama saraf simpatis


ditandai dengan gejala; palpitasi, hiperhidrosis, sesak nafas, diare, parestesia
dll.

 Khawatir

Rasa khawatir yang berlebihan terutama mengenai hal-hal yang belum terjadi
seperti mau mendapat musibah.

 Kewaspadaan berlebihan.

Kewaspadaan yang berlebihan meliputi gejala tidur terganggu, sulit


berkonsentrasi, mudah terkejut, tidak bisa santai dll.

3. Tingkat Kecemasan

 Cemas Ringan

Cemas ringan berhubungan dengan ketegangan akan peristiwa kehidupan


sehari-hari. Pada tingkat ini lahan persepsi melebar dan individu akan berhati-
hati dan waspada. Individu terdorong untuk belajar yang akan menghasilkan
pertumbuhan dan kreativitas. Respons cemas ringan seperti sesekali bernapas
pendek, nadi dan tekanan darah naik, gejala ringan pada lambung, muka
berkerut dan bibir bergetar, lapang persepsi meluas, konsentrasi pada masalah,
menyelesaikan masalah secara efektif, tidak dapat duduk dengan tenang, dan
tremor halus pada tangan.

 Cemas Sedang

Pada tingkat ini lahan persepsi terhadap masalah menurun. Individu lebih
berfokus pada hal-hal penting saat itu dan mengesampingkan hal lain. Respons
cemas sedang seperti sering napas pendek, nadi dan tekanan darah meningkat,
mulut kering, anoreksia, gelisah, lapang pandang menyempit, rangsangan luar
tidak mampu diterima, bicara banyak dan lebih cepat, susah tidur, dan
perasaan tidak enak.

 Cemas Berat

Pada cemas berat lahan persepsi sangat sempit. Seseorang cenderung hanya
memikirkan hal yang kecil saja dan mengabaikan hal yang penting. Seseorang
tidak mampu berpikir berat lagi dan membutuhkan lebih banyak pengarahan /
tuntunan.

Respon kecemasan berat seperti napas pendek, nadi dan tekanan darah
meningkat, berkeringat dan sakit kepala, penglihatan kabur, ketegangan,
lapang persepsi sangat sempit, tidak mampu menyelesaikan masalah,
verbalisasi cepat, dan perasaan ancaman meningkat.

4. Faktor-faktor yang menimbulkan stress

 Lingkungan yang asing

 Kehilangan kemandirian sehingga mengalami ketergantungan dan memerlukan


bantuan orang lain

 Berpisah dengan pasangan dan keluarga

 Masalah biaya

 Kurang informasi
 Ancaman akan penyakit yang lebih parah

 Masalah pengobatan

5. Cara mengurangi cemas

 Teknik relaksasi segitiga pernapasan (Triangle Breathing):

o Ambil napas selama 3 detik dengan lambat,

o Tahan napas selama 3 detik

o Keluarkan perlahan selama 3 detik melalui mulut

o Ulangi selama 3 kali

 Teknik guided imagery:

o Diri dalam keadaan rileks

o Teman dan konselor membimbing anda dengan kondisi verbal (bicara


perlahan dan lembut)

o Klien dapat terbawa ke tempat yang paling aman yang diinginkan oleh suara
hatinya.

o Saat terbangun dari proses imagery, klien akan merasa damai, dan akan
mempunyai persepsi yang baru terhadap sesuatu yang membebani, atau
lebih siap menghadapinya.

 Hindari kafein, alkohol dan rokok


Rasa cemas ternyata bisa pula dipicu oleh makanan, minuman, serta kebiasaan
yang kita konsumsi atau lakoni. Kafein, alkohol, dan rokok disebut-sebut sebagai
substansi yang bisa meningkatkan rasa cemas seseorang.
 Tertawa dan olahraga.
Tidak ada yang membantah kalau banyak ketawa itu dianggap menyehatkan.
Buktinya untuk mengatasi rasa cemas ini, para pakar juga menyarankan agar kita
banyak tertawa. Karena cara tersebut ampuh mengusir emosi dengan sesuatu
positif sifatnya. Tak ubahnya dengan olahraga. 20 hingga 30 menit melakukan
olahraga bisa membantu mengurangi rasa cemas.
 Tulislah rasa cemas dalam secarik kertas.
Cara ini, menurut Bloomfield, lumayan ampuh mengurangi emosi dan rasa
sesak di dada. Karenanya, tulislah dengan jujur ketakutan dan kecemasan yang
ada dalam benak Anda, seperti "Saya takut ketika...", "Saya cemas karena...", atau
"Saya nggak yakin kalau harus...".
 Bersantai
Rasa cemas kerap datang akibat banyaknya pekerjaan atau tugas lainnya.
Karena itu, usahakan untuk menyisihkan waktu buat bersenang-senang dan
bersantai. Atau waktu tersebut bisa pula digunakan untuk meditasi, membangun
mimpi dan berimajinasi. Karena kebiasaan tersebut akan membantu mengurangi
rasa cemas.
 Dengar musik.
Berbahagialah orang yang gemar mendengarkan musik. Karena dengan
mendengarkan musik-musik favorit, akan membantu menjalani ritme hidup Anda
yang menyenangkan.

Anda mungkin juga menyukai