Oleh :
1. Aditya Setiawan
2. Amalia Nur Apriliani
3. Sri Indah Mulyani
4. Putri Fuziyanti
SEMESTER 5A
S1 – KEPERAWATAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Implementasi Keperawatan
Komunitas ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada
mata kuliah Keperawatan Komunitas 1. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang bagaimana menerapkan implementasi dalam keperawatan
komunitas bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Ns. Titi Permaini, S.Kep, M.Pd, selaku dosen
mata kuliah Keperawatan Komunitas 1 yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 7
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Pada implementasi keperawatan atau tindakan keperawatan, diharapkan
mahasiswa atau pembaca mampu mempelajari tentang pengertian tindakan keperawatan
keluarga serta tahapan dan tipe tindakan keperawatan. Guna menerapkan asuhan
keperawatan komunitas yang baik kepada masyarakat di dunia kerja.
BAB II
PEMBAHASAN
Tahap pelaksanaan dimulai setelah rencana tindakan disusun dan ditujukan pada nursing
order untuk membantu klien mencapai tujuan yang diharapkan. Tujuan dari pelaksanaan
adalah membantu klien dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan, yang mencakup
peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemulihan kesehatan, dan memfasilitasi
koping
Dalam tahap ini, perawat harus mengetahui berbagai hal di antaranya bahaya-bahaya fisik
dan perlindungan pada klien, teknik komunikasi, kemampuan dalam prosedur tindakan,
pemahaman tentang hak-hak dari pasien, serta pemahaman tingkat perkembangan pasien.
Selama melakukan tindakan, Anda diharapkan tetap mengumpulkan data baru, seperti respon
klien terhadap tindakan atau situasi yang berganti, dan perubahan-perubahan situasi. Yang
harus menjadi perhatian adalah pada keadaan ini, perawat harus fleksibel dalam menerapkan
tindakan. Beberapa kendala yang sering terjadi dalam implementasi adalah ide yang tidak
mungkin, pandangan negatif terhadap keluarga, kurang perhatian terhadap kekuatan dan
sumber-sumber yang dimiliki keluarga, serta penyalahgunaan budaya atau gender.
Gambar 1.
Pada tahap awal ini, anda sebagai perawat harus menyiapkan segala sesuatu yang akan
diperlukan dalam tindakan.
f. Mengidentifikasi aspek hukum dan etika terhadap resiko dari potensial tindakan
Independen
a. mengkaji klien atau keluarga melalui riwayat keperawatan dan pemeriksaan fisik
untuk mengetahui status kesehatan klien
b. merumuskan diagnosa keperawatan sesuai respon klien yang memerlukan
intervensi keperawatan
c. mengidentifikasi tindakan keperawatan untuk mempertahankan atau memulihkan
kesehatan
d. melaksanakan rencana pengukuran untuk memotivasi, menunjukkan, mendukung,
dan mengajarkan kepada klien atau keluarga
e. merujuk kepada tenaga kesehatan lain, ada indikasi dan diijinkan oleh tenaga
keperawatan klien
f. mengevaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan dan medis; g.
partisipasi dengan konsumer atau tenaga kesehatan lain dalam meningkatkan
mutu pelayanan.
a. Tindakan Independen
Tindakan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu mengatasi
masalah kesehatan klien dan keluarga secara mandiri. Tindakan tersebut meliputi
kegiatan-kegiatan berikut ini:
1) Wawancara dengan klien untuk mendapatkan data, guna
mengidentifikasi perkembangan kondisi klien atau untuk
mengidentifikasi masalah baru yang muncul.
2) Observasi dan pemeriksaan fisik. Tindakan untuk mendapatkan
data objektif yang meliputi, observasi kesadaran, tanda–tanda vital,
dan pemeriksaan fisik.
3) Melakukan pemeriksaan laboratorium sederhana.
4) Tindakan terapeutik. Tindakan yang ditujukan untuk mengurangi,
mencegah, dan mengatasi masalah klien. Misalnya: Klien stroke
yang tidak sadar dengan paralise, maka tindakan terapeutik yang
dilakukan perawat dalam mencegah terjadinya gangguan integritas
kulit adalah dengan melakukan mobilisasi dan memberikan bantal
air, pada bagian tubuh yang tertekan dan mengenali tanda-tanda
terjadinya hipoglikemi dan cara mengatasinya.
5) Tindakan edukatif (mengajarkan). Ditujukan untuk mengubah
perilaku klien melalui promosi kesehatan dan pendidikan
kesehatan kepada klien. Misalnya, perawat mengajarkan kepada
keluarga tentang pembuatan cairan oralit dan senam kaki diabetic
6) Tindakan merujuk. Tindakan ini lebih ditekankan pada
kemampuan perawat dalam mengambil suatu keputusan klinik
tentang keadaan klien dan kemampuan untuk melakukan kerja
sama dengan tim kesehatan lainnya. Misalnya, klien pasca trauma
kepala, ditemukan adanya tanda-tanda tekanan intrakranial yang
meningkat, maka perawat harus mengkonsultasikan atau merujuk
klien kepada dokter ahli saraf untuk mendapatkan penanganan
yang tepat dan cepat dalam mencegah terjadinya komplikasi yang
lebih parah.
b. Tindakan Interdependen
Tindakan keperawatan interdependen menjelaskan suatu kegiatan yang
memerlukan suatu kerja sama dengan tenaga kesehatan lainnya. Misalnya, tenaga
sosial, ahli gizi, fisioterapi
c. Tindakan Dependen
Tindakan ini berhubungan dengan pelaksanaan rencana tindakan medis. Tindakan
tersebut menandakan suatu cara bahwa tindakan medis atau tindakan profesi lain
dilaksanakan. Contoh, dokter menuliskan “perawatan colostomy“. Tindakan
keperawatan adalah melaksanakan perawatan colostomy berdasarkan kebutuhan
individu dari klien.
3.1 Kesimpulan
Diagnosis keperawatan keluarga merupakan interpretasi ilmiah atas data hasil pengkajian yang
interpretasinya digunakan perawat untuk membuat rencana, melakukan implementasi dan evaluasi.
Ketepatan dalam merumuskan diagnosis keperawatan keluarga sangat menentukan keberhasilan
perawat dalam membantu menyelesaikan masalah klien sebagai keluarga. Perumusan diagnosis
keperawatan keluarga mempunyai empat kategori, yaitu diagnosis keperawatan aktual, risiko,
promosi kesehatan dan sejahtera.
3.2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini tidak luput dari kesalahan, kami meminta saran masukan
untuk dapat memperbaiki makalah kami berikutnya, serta dengan dibuatnya makalah ini agar
dapat menerapkan teori pendokumentasian asuhan keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA