PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kolaborasi merupakan istilah umum yang sering digunakan untuk
menggambarkan suatu hubungan kerjasama yang dilakukan pihak tertentu.
Sekian banyak pengertian dikemukakan dengan sudut pandang beragam namun
didasari prinsip yang sama yaitu mengenai kebersamaan, kerjasama, berbagi
tugas, kesetaraan, tanggung jawab dan tanggung gugat. Namun demikian
kolaborasi sulit didefinisikan untuk menggambarkan apa yang sebenarnya yang
menjadi esensi dari kegiatan ini. Siegler dan Whitney (1999) mengemukakan
bahwa tidak ada definisi yang mampu menjelaskan sekian ragam variasi dan
kompleknya kolaborasi dalam kontek perawatan kesehatan.
Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kolaborasi sebagai suatu
perbuatan atau tindakan kerjasama antara satu orang dengan orang lain atau tim.
Dalam hal ini, tim adalah suatu perkumpulan dari beberapa orang yang
membentuk suatu kelompok. Sebuah sistem kesehatan yang mendukung
kerjasama atau kolaborasi yang efektif dapat meningkatkan kualitas perawatan
pasien, meningkatkan keselamatan pasien, dan mengurangi masalah beban yang
menyebabkan masalah dikalangan profesional kesehatan (Cannadian Health
Services Research Foundation, 2006). Berdasarkan kamus Heritage Amerika
(2000), kolaborasi adalah bekerja bersama khususnya dalam usaha
penggambungkan pemikiran.
Apapun bentuk dan tempatnya, kolaborasi meliputi suatu pertukaran
pandangan atau ide yang memberikan perspektif kepada seluruh kolaborator.
Efektifitas hubungan kolaborasi profesional membutuhkan mutual respek baik
setuju atau ketidaksetujuan yang dicapai dalam interaksi tersebut. Partnership
kolaborasi merupakan usaha yang baik sebab mereka menghasilkan outcome
yang lebih baik bagi pasien dalam mecapai upaya penyembuhan dan
memperbaiki kualitas hidup.
Kolaborasi merupakan proses komplek yang membutuhkan sharing
pengetahuan yang direncanakan dan menjadi tanggung jawab bersama untuk
merawat pasien. Hubungan perawat dengan pasien adalah suatu wahana untuk
mengaplikasikan proses keperawatan pada saat perawat dan pasien berinteraksi
kesediaan untuk terlibat guna mencapai tujuan asuhan keperawatan. Hubungan
perawat dan pasien adalah hubungan yang direncanakan secara sadar,bertujuan
dan kegiatannya dipusatkan untuk pencapaian tujuan klien. Dalam hubungan itu
perawat menggunakan pengetahuan komunikasi guna memfasilitasi hubungan
yang efektif. Pada dasarnya hubungan perawat dan pasien bersifat professional
yang diarahkan pada pencapaian tujuan. Hubungan perawat dengan pasien
merupakan hubungan interpersonal titik tolak saling memberi pengertian.
Kewajiban perawat memberikan asuhan keperawatan dikembangkan
hubungan saling percaya dibentuk dalam interaksi, hubungan yang dibentuk
bersifat terapeutik dan bukan hubungan sosial, dimana harus terfokus pada klien
untuk menyelesaikan masalah klien.
Berdasarkan uraian di atas, maka hal ini yang melatarbelakangi penulis untuk
membahas mengenai sistem kolaborasi pemberian asuhan keperawatan dan
pasien serta keluarga yang mendukung dalam penyelesaian masalah bagi pasien.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang dapat dicapai dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Mahasiswa mengetahui sistem kolaborasi pemberian asuhan keperawatan
dan pasien serta keluarga.
2. Mahasiswa mengetahui asuhan keperawatan kesehatan yang berhubungan
dengan lingkungan keluarga pasien.
3. Mahasiswa mengetahui pelayanan pemberi asuhan keperawatan kepada
pasien serta keluarga di rumah.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang didapat dalam makalah ini sebagai berikut.
1. Diharapkan mahasiswa dapat mengetahui sistem kolaborasi pemberian
asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien dan keluarga serta
mampu memahami penerapan asuhan keperawatan sehingga
mengoptimalkan kerja mahasiswa dalam berkolaborasi sebagai calon
perawat.
2. Dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk memperdalam pengetahuan
mengenai sistem kolaborasi pemberian asuhna keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sistem Kolaborasi Pemberian Asuhan Keperawatan Dan Pasien Serta
Keluarga
3.2 Saran
Perawat sebagai pemberi auhan keperawatan kepada pasien serta keluarga
harus lebih meningkatkan efektivitasnya dalam pemberian asuhan keperawatan
baik di rumah sakit atau pelayanan di rumah guna menciptakan hubungan
kolaborasi yang baik sehingga akan tercipta hubungan rasa percaya yang terjalin
melalui asuhan keperawatan yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Baggs, J.G. & Schmitt, M.H. (1988). Collaboration between nurses and
physicians. Journal of Nursing Scholarship, 20(3), 145-149.
Smith, CM. 1995. Chapter 7. The Homet Visit: Opening Doors for Family Helath.
In Claudia M. Smith and FA. Maureen (Eds). Community Health Nursing:
Theory and Practice. Philadelphia: W.B. Saunders.
Tim Prima Pena, Kamus Besar Bahasa Indonesia 2008, Gita Media Press Jakarta.