Anda di halaman 1dari 4

NAMA : SOFIYA CHAIRANI

NIM : 203310715

PRODI : SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

MATKUL : KONSEP DASAR KEPERAWATAN 2

DOSEN : Ns.YESSI FADRIYANTI,S.Kep,M.Kep

TUGAS RESUME

“DIAGNOSIS NANDA DAN SDKI BESERTA PENGGUNAANNYA”

A. DIAGNOSIS NANDA
North American Nursing Diagnosis Association (NANDA) merupakan salah satu
sistem klasifikasi keperawatan yang terstandarisasi, sebagai sistem klasifikasi untuk
proses analisis dan penyajian akhir data pengkajian dan identifikasi masalah pasien.
Penggunaan sistem klasifikasi akan memudahkan perencanaan dan intervensi untuk
membantu pasien mengatasi masalah penyakitnya dan memperoleh kembali status
kesehatan dan aktivitasnya yang normal. Sistem klasifikasi yang juga telah
dikembangkan dalam keperawatan adalah Nursing Intervention Classification (NIC) dan
Nursing Outcome Classification (NOC) (Aprisunadi, 2011). Menurut NANDA, diagnosis
keperawatan adalah keputusan klinik mengenai respons individu (klien dan masyarakat)
tentang masalah kesehatan aktual atau potensial sebagai dasar seleksi intervensi
keperawatan untuk mencapai tujuan asuhan keperawatan sesuai dengan kewenangan
perawat (Nursalam, 2008). NOC merupakan salah satu bahasa standar yang diakui oleh
America Nursing Association (ANA). Sebagai bahasa yang diakui memenuhi standar
pedoman yang ditetapkan oleh bahasa Informasi Keperawatan ANA dan Data Set
Evaluasi Pusat (NIDSEC) untuk vendor sistem informasi. NOC termasuk dalam
Perpustakaan Nasional Metathesaurus Kedokteran Ahli Bahasa Medis Bersatu dan Indeks
Kumulatif untuk Sastra Keperawatan (CINAHL) dan telah disetujui untuk digunakan
oleh Kesehatan Tingkat 7 Terminologi (HL7) (Moorhead, Johnson, Maas, & Swanson,
2013). Nursing Intervention Classification (NIC) merupakan standar intervensi yang
komprehensif dan berdasarkan riset. NIC sangat berguna untuk dokumentasi, komunikasi
pada banyak setting, integrasi pada sistem dan setting yang berbeda, riset yang efektif,
pengukuran produktifitas dan evaluasi kompetensi, pembiayaan dan rancangan kurikulum
(Yuniarti, 2005). NIC menggunakan bahasa yang dapat dihubungkan kepada North
American Nursing Diagnosis Association (NANDA) dan Nursing Outcome Classification
(NOC). Menurut pendapat peneliti intervensi yang diberikan berupa pelatihan Stnadard
Nursing Language berbasis NANDA, NOC dan NIC dapat meningkatkan kemampuan
perawat dalam pembuatan standar asuhan keperawatan serta pengetahuan perawat.
Semakin tinggi tingkat pengetahuan perawat, maka semakin mempengaruhi cara pandang
perawat, sehingga dapat mempengaruhi perilakunya yang akan berdampak terhadap
kemampuannya dalam pengisian dokumentasi keperawatan yang berkualitas.
Seorang perawat memiliki tugas penting yakni memberikan asuhan keperawatan
kepada klien/pasien baik individu, kelompok, keluarga atau masyarakat. Dalam
pemberian asuhan keperawatan perawat diwajibkan mengikuti proses keperawatan yang
terdiri dari pengkajian, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Diagnosis
keperawatan merupakan komponen yang sangat penting dalam proses tersebut.
Diagnosis keperawatan merupakan penilaian klinis mengenai respons manusia
terhadap kondisi kesehatan/proses kehidupan. Diagnosis keperawatan memberikan dasar
untuk pemilihan intervensi keperawatan untuk mencapai hasil yang harus
dipertanggungjawabkan oleh perawat. Diagnosis keperawatan dikembangkan
berdasarkan data yang diperoleh selama asesmen keperawatan dan memungkinkan
perawat mengembangkan rencana asuhan.

Diagnosa keperawatan memiliki tujuan:


 Membantu mengidentifikasi prioritas keperawatan dan membantu
mengarahkan intervensi keperawatan berdasarkan prioritas yang diidentifikasi.
 Membantu mengidentifikasi bagaimana klien merespo proses kesehatan
dan kehidupan untuk mencegah atau menyelesaikan masalah.
 Menyediakan bahasa yang sama dan membentuk dasar untuk komunikasi
dan pemahaman antara profesional keperawatan dan tim perawatan kesehatan.
 Memberikan evaluasi dasar untuk menentukan apakah asuhan
keperawatan bermanfaat bagi klien.
 Bagi mahasiswa, diagnosis keperawatan adalah alat pengajaran yang
efektif untuk membantu mempertajam keterampilan pemecahan masalah dan berpikir
kritis.
Berdasarkan NANDA Internasional diagnosis keperawatan dibedakan mejadi 4
jenis, yakni
a. Diagnosis Keperawatan Aktual
Diagnosis aktual adalah masalah klien yang muncul pada saat asesmen
keperawatan. Diagnosis ini didasarkan pada adanya tanda dan gejala terkait.
Diagnosis keperawatan aktual pada prinsipnya tidak bisa dipandang lebih penting
daripada diagnosis risiko, karena pada beberapa kasus diagnosis risiko memiliki
prioritas lebih tinggi daripada diagnosis aktual.
Diagnosis keperawatan aktual memiliki tiga komponen yakni diagnosis
keperawatan, faktor terkait, dan karakteristik yang menentukan. Contoh diagnosis
keperawatan aktual.
 Pola napas tidak efektif
 Kecemasan/Ansietas
 Nyeri akut
 Integritas kulit terganggu.
b. Diagnosis Keperawatan Risiko
Jenis kedua dari diagnosis keperawatan adalah diagnosis keperawatan risiko
yakni penilaian klinis bahwa masalah tidak ada, tetapi adanya faktor risiko
menunjukkan bahwa masalah kemungkinan besar akan berkembang kecuali jika
perawat melakukan intervensi. Individu atau kelompok memiliki rentan
perkembangan masalah karena adanya faktor risiko. Misalnya, pada klien lansia
dengan diabetes dan vertigo mengalami kesulitan berjalan atau ambulasi sehingga
dapat didiagnosis dengan Risiko Cedera.
Komponen diagnosis keperawatan risiko meliputi: (1) label diagnostik risiko,
(2) faktor risiko. Contoh diagnosis keperawatan risiko adalah:
 Risiko jatuh terkait dengan keluhan kelemahan otot
 Risiko cedera terkait dengan perubahan mobilitas
c. Diagnosis keperawatan promosi kesehatan
Diagnosis promosi kesehatan adalah penilaian klinis tentang motivasi dan
keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan. Diagnosis jenis ini berkaitan dengan
transisi, individu, keluarga, atau komunitas dari tingkat kesehatan tertentu ke tingkat
kesehatan yang lebih tinggi.
Komponen diagnosis keperawatan kesehatan pada umumnya hanya
mencakup label diagnostik atau pernyataan satu bagian. Contoh diagnosis promosi
kesehatan:
 Kesiapan untuk meningkatkan kesejahteraan spiritual
 Kesiapan untuk meningkatkan koping keluarga
d. Syndrome Diagnosis
Syndrome diagnosis adalah penilaian klinis yang berkaitan dengan
sekelompok diagnosis keperawatan aktual dan risiko yang diperkirakan muncul
karena situasi atau peristiwa tertentu. Contoh dari diagnosis ini adalah:
 Sindrom nyeri akut.
 Sindrom pasca trauma
 Sindrom lansia lemah

DAFTAR PUSTAKA

1. Apriyan, H. (2015). Identifikasi Diagnosis Keperawatan Pada Pasien Di Ruang


Paru Sebuah Rumah Sakit, Jurnal Keperawatan, 11(1), 107-108.
2. Atmanto, A. P., Aggorowati., & Muhammad, R. (2020). Efektifitas Pedoman
Pendokumentasian Diagnosa Dan Intervensi Keperawatan Berbasis Android
Terhadap Peningkatan Mutu Dokumentasi Keperawatan Di Ruang Rawat
Inap. Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat, 9(1), 83-85.
3. Cikwanto., & Nupiyant. (2018). Pengembangan Instrumen Penegakan
Diagnosis Keperawatan Pada Pasien Congestive Heart Failure (CHF) Berbasis
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI). Jurnal Keperawatan
‘Aisyiyah, 5(1), 51-61.
4. Fatie, M., & Roberth, Z. F. (2018). Hubungan Tingkat Pendidikan Perawat
Dengan Penerapan Kompetensi Pendokumentasian Proses Keperawatan.
Jurnal Keperawatan Tropis Papua,1(1), 19-24.
5. Hendriana, Y., & Aria, P. (2019). Standar nursing language berbasis NANDA,
NOC, dan NIC terhadap kualitas pengisian dokumentasi keperawatan. Jurnal
Penelitian dan Pemikiran Ilmiah Keperawatan, 5(2), 26-34
6. Koerniawan, D., Novita, E., & Srimiyati. (2020). Aplikasi Standar Proses
keperawatan: Diagnosis, Outcome, Dan Intervensi Pada Asuhan Keperawatan.
Jurnal Keperawatan Silampari, 3(2), 740-749.

Anda mungkin juga menyukai