DALAM MASYARAKAT”
Dosen Pembimbing :
Ns, Heny Ekawati,S.Kep.M.Kes
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
terselesaikannya penyusunan makalah yang berjudul “KONSEP GLOBALISASI,
PERSPEKTIF TRANSKULTURAL DAN DIVERSITY DALAM MASYARAKAT”.
Penulisan makalah ini sebagai syarat untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Keperawatan
Komunitas pada Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Lamongan. Makalah ini dapat penulis selesaikan berkat dukungan dari
berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih atas segala
bantuan materi maupun non materi, dorongan dan doa dalam menyelesaikannya. Penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Drs.H Budi Utomo .,M.Kes, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Lamongan beserta
para Wakil Rektor Dr. H. Masram, MM yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas
kepada penulis untuk menempuh pendidikan di Program Studi S1 Keperawatan Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Lamongan.
3. Moh. Saifudin, S.Kep., Ns., S.Psi., M.Kes, selaku Dosen Penanggung Jawab Mata Kuliah
yang senantiasa memberi inspirasi, motivasi, bimbingan, dan penguatan dalam
mengerjakan makalah ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas segala semua kebaikan yang telah
memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini. Besar harapan penulis semoga
tesis ini dapat membawa manfaat.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang ……………………………………………………………………
1.2.Rumusan Masalah …………………………………………………………………
1.3.Tujuan Penulisan…………………………………………………………………..
1.4.Manfaat Penulisan…………………………………………………………….. …..
4.1.Memecahkan masalah………………………………………………………………
BAB V PENUTUP
5.1.Kesimpulan…………………………………………………………………............
5.2. Saran……………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Kultur yang spesifik adalah kultur yang dengan nilai- nilai norma spesifik yang tidak
dimiliki oleh kelompok lain, seperti bahasa. Sedangkan, kultur yang universal adalah nilai
atau norma yang diyakini dan dilakukan oleh hamper semua kultur, seperti budaya olahraga
dapar membuat badan sehat, bugar; budaya minum teh dapat membuat tubuh sehat.
Keperawatan transkultural juga bertujuan untuk mengidentifikasi, menguji, mengerti, dan
menggunakan pemahaman perawatan transkultural untuk meningkatkan kebudayaan yang
spesifik dalam pemberian asuhan keperawatan. Perawat dalam memberikan tindakan
keperawatan diharapkan menggunakan transkultural keperawatan untuk mengatasi perbedaan
budaya antara klien maupun menyesuaikan pola aktivitas sehari-hari klien yang lipengaruhi
budayanya dengan tindakan keperawatan.
TINJAUAN TEORI
Tujuan keperawatan transkultural adalah bentuk pelayanan yang sama secara budaya atau
pelayanan yang sesuai pada nilai kehidupan individu dan arti yang sebenarnya. Mengetahui nilai-
nilai pelayanan budaya klien, arti, kepercayaan, dan praktiknya sebagai hubungan antara perawat
dan pelayanan kesehatan mewajibkan perawat untuk menerima aturan pelajar atau teman sekerja
dengan klien dan keluarganya dalam bentuk karakteristik arti dan keuntungan dalam pelayanan.
Budaya mempunyai pengaruh luas terhadap kehidupan individu. Oleh sebab itu,penting
bagi perawat mengenal latar belakang budaya orang yang dirawat. misalnya kebiasaan hidup
sehari-hari,seperti tidur,makan,pekerjaan,pergaulan sosial dan lainlain.Kultur juga terbagi dalam
subkultur. Subkultur adalah kelompok pada suatu kultur yang tidak seluruhnya menganut
pandangan kelompok kultur yang lebih besar atau memberi makna yang berbeda. Nilai-nilai
budaya timur,menyebabkan sulitnya wanita yang hamil mendapat pelayanan dari dokter
pria.dalam beberapa keadaan,lebih mudah menerima pelayanan kesehatan dari dokter wanita dan
bidan.Hal ini menunjukkan bahwa budaya timur masih kental dengan hal-hal yang dianggap
tabu.
Makna Diversity (keragaman) Keragaman berasal dari kata ragam yang menurut kamus
besan bahasa indonesia artinya tingkah laku, macam jenis, lagu musik langgan, warna corak ragi,
laras. Sehingga keragaman bearti perihal beragam-ragam berjenis-jenis perihal ragam hal jenis
keragaman yang dimaksud disini suatu kondisi dalam masyarakat dimana terdapat perbedaan-
perbedaan dalam berbagai bidang terutama suku bangsa dan ras, agama dan keyakinan, ideologi,
adat kesopanan serta situasi ekonomi.
Masyarakat baik secara etnis, biogarfis.kultural, maupun religius. Kita tidak dapat
mengingkari prulalistik bangsa kita.sehingga kita perlu memberi tempat bagi berkembangnya
kebudayaan suku bangsa dan kebudayaan beragama yang di anut oleh masyarakat. Masalah suku
bangsa dan, kesatuan nasional di Indonesia telah menunjukkan kepada kita bahwa suatu negara
yang multi etnik memerlukan suatu kebudayaan nasional untuk menistasikan peranan identitas
nasional dan solidaritas nasional di antara warganya. Gagasan tentang kebudayaan nasional yang
menyangkut kesadaran dan identitas suatu bangsa telah di rancang saat bangsa kita belum
merdeka
Masyarakat harus mempunyai sikap terbuka logis, dan dewasa karena dengannya,
kemajemukkan yang ada dapat di pertumpul. Jika keterbukaan dan kedewasaan sikap
dikesampingkan, besar kemungkinan tercipta masalah-masalah menggoyahkan seperti:
1. Disharmonisasi, adalah tidak adanya kesesuaian atas keragaman antara manusia dengan
dunia lingkungannya. Disharmonisasi di bawa oleh virus paparoks yang ada dalam
globalisasi. Paket globalisasi begitu memikat masyarakat dunia dengan tawarannya akan
keseragman global untuk maju bersama dan komunikasi gaya hidup ,manusia yang bebas
dan harmonis dalam tatanan dunia, dengan menyampingkan keunikan dan keberagaman
indonesia sebagai pelaku utama.
2. Perilaku diskriminatif terdapat etnis atau kelompok masyarakat tertentu akan muncul
masalah yang lain, yaitu kesenjangan dalam berbagai bidang yang tentu saja yang tidak
mengentungkan bagi hidup berbangsa dan bernegara.
3. Eksklusivme,realisis, bersumber dari superioritas, alasannya dapat bermacammacam
antara lain; keyakinan bahwa secara koadrati ras/sukunya ke kelompoknya lebih tinggi
dari ras/suku/kelompok lain
Adanya beberapa hal yang dapat dilakukan memperkecil masalah yang diakibatkan oleh
pengaruh negative keragaman yaitu : Semangat religious, Semangat nasionalisme, Semangat
pluralism, Semangat humanism, Dialog antar umat beragama dan Membangun suatu pola
komunikasi untuk interaksi maupun konfigurasi hubungan antara agama,media massa, dan
harmonisasi dunia.
Suku bangsa yang menempati wilayah Indonesia dari sabang sampai merauke sangat beragam.
Sedangkan perbedaan ras muncul karena adanya pengelompokkan besar manusia yang memiliki
ciri-ciri biologis lahiriyah yang sama seperti rambut, warna kulit, ukuran tubuh, mata, ukuran
kepala dan lain sebagainya.
Agama mengandung arti ikatan yang harus di pegang dan di patuhi manusia. Ikatan yang di
maksud berasal dari kekuatan yang lebih tinggi dari manusia sebagai kekuatan gaib yang tak
dapat di tangkap dengan panca indra. Namun mempunyai pengaruh besar yang besar sekali
terhadap kehidupan manusia sehari-hari. Agama sebagai keyakinan memang sulit di ukur
secaratepat dan rinci. Hal ini pula yang barang kali menyulitkan para ahli untuk memberikan
definisi yang tepat tentang agama. Masalah agama tak akan mungkin dapat di pisahkan dari
kehidupan masyarakat. Pada dasarnya agama dan keyakinan merupkan unsur penting dalam
keragaman. Hal ini terlihat dari banyaknya agama yang di akui di Indonesia.
3. Tata Krama
Tata krama yang di anggap sebagai dari bahasa jawa yang berarti “adat sopan santun,
basa basi” pada dasarnya ialah segala tindakan, perilaku, adat istiadat, tegur sapa,ucap dan cakap
sesuai kaidah atau norma tertentu. Tata krama di bentuk dan di kembangkan oleh masyarakat
yang terdiri dari aturan-aturan yang kalau di patuhi di harapkan akan tercipta interaksi sosial
yang tertib dan efektif di dalam masyarakat yang bersangkutan. Indonesia memiliki keragaman
suku bangsa dimana di setiap suku bangsa memiliki adat tersendiri meskipun kerena adanya
sosialisasi nila-nilai dan norma secara turun menurun dan berkisenambungan dari generasi ke
generasi menyebabkan suatu masyarakat yang ada dalam suatu suku bangsa yang sama akan
memiliki adat dan kesopanan yang relatif sama.
4. Kesenjangan Ekonomi
Bagi sebagian negara, perkonomian akan menjadi salah satu perhatian yang harus di
tingkatkan namun umumnya, masyarakat kita berada di golongan tingkat ekonomi menengah
kebawah. Hal ini tentu saja menjadi sebuah pemicu adanya kesenjangan yang tak dapat di
hindari lagi .
5. Kesenjangan Sosial
1) Pengobatan tradisional dengan ramuan asli Indonesia. Menurut Republik Indonesia no.
Hubungan istimewa 7/1963 yang dimaksud dengan obat-obatan ramuan asli Indonesia
adalah yang didapat langsung dari bahan-bahan alami di Indonesia, secara sederhana atas
dasar pengalaman dan di pergunakan dalam pengobatan tradisional. Ada era globalisasi
seperti sekarang ini, perkembangan dunia pengobatan medis sudah menguasai pasar
pengobatan dunia. Namun, masih ada sebagian dari masyarakat kita, khususnya di Indonesia
yang masih melestarikan budaya pengobatan tradisional yang merupakan warisan dari nenek
moyang dengan menggunakan bahan-bahan alam dari tumbuhan sebagai sumber obat.
Pengobatan tradisional sangan aman dan tidak timbul efek samping.
2) Pengobatan tradisional dengan ramuan obat tionghoa, pengobatan dengan ramuan herbal,
tergolong kedoktoran timur atau asia timur seperti jepang dan korea. Proses pengobatan ini
percaya bahwa tubuh manusia aling berhubungan dan berinteraksi dengan lingkungan.
Penyakit timbul akibat dari ketidakseimbangan tubuh
3) Pengobatan tradisional dengan ramuan obat india. pengobatan tradisional di india
terkenal dengan Ayurveda usianya lebih dari 5000 tahun dan telah mempengaruhi
pengobatan cina, yunani, romawi, mesir, afganistan, dan Persia. Ayurverda lebih di kenal
sebagai pengobatan yang menggunakan bahan alami tanaman non organik dan sumber
mineral seperti bahan merkuri
Di Jerman sudah ada sebuah rumah sakit alternatif yang memberikan terapi pijat kepada
pasien sebagai alternatif diagnosa banding dari dokter di rumah sakit akan bagus sekali bila
psikolog juga mempelajari terapi pijat dalam proses psikoterapi karena akan membantu proses
penyembuhan minimal mempelajar
BAB III
KASUS
3.1. Contoh kasus
Indonesia merupakan negara yang memiliki warga dengan latar belakang dengan
adat yang beragam. Berdasarkan atas tipologi yang ada dalam antropologi dan sosiologi
mengenai berbagai corak ragam masyarakat, masyarakat Indonesia yang bercorak
bhineka tunggal ika itu dapat digolongkan sebagai masyarakat majemuk. Kemajemukan
masyarakat Indonesia antara lain meliputi agama, suku bangsa, Bahasa daerah, adat
istiadat, dan kebudayaan (wilodati,2010).
Selain perbedaan budaya yang dimiliki dari masing-masing adat, manusia juga
memiliki budaya pada dirinya sendiri yang dapat mempengaruhi cara mereka bekerja.
Apabila didalam satu organisasi terdapat beberapa anggota dengan budaya yang berbeda-
beda, hal itu dapat mempengaruhi cara bekerja dari suatu organisasi tersebut. Salah satu
dampaknya bisa jadi merupakan dampak yang negatif, yaitu pekerjaan menjadi
terhambat. Maka dari itu kita harus menyesuaikan perbedaan tersebut agar bisa tetap
menjalankan pekerjaan dengan baik untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan
tercapai.
Dalam masyarakat multikultural, masyarakat antar suku bangsa dapat hidup
berdampingan, bertoleransi, dan saling menghargai. Selain itu, alternatif penyelesaian
keberagaman budaya yang ada di Indonesia di lakukan melalui interaksi lintas budaya
dengan mengembangkan media sosial, seperti pengembangan lambang-lambang
komunikasi lisan maupun tertulis, norma-norma yang di sepakati dan di terima sebagai
pedoman bersama, dan perangkat nilai sebagai kerangka acuan bersama.
BAB IV
MEMECAHKAN MASALAH
6.2.Saran
Penulis sadar dan mengakuinya, masih banyak kesalahan dan kekurangan yang harus
ditutupi. Oleh karena itu, penulis dengan lapang dada menerima kritik dan saran dari para
pembaca guna dan tujuan Untuk mengetahui globalisasi,Perspektif Transkultural, pengertian
diversity (keragaman) dalam masyarakat, Mengetahui pengaruh dari diversity (keragaman)
dalam masyarakat, unsur-unsur diversity keragaman dalam masyarakat dan Untuk mengetahui
peran dan fungsi transcultural. Untuk memperbaiki dan melengkapi apa yang kurang dalam
makalah kami ini. Memang makalah ini belum sempurna akan tetapi kami telah berusaha
semaksimal mungkin, harapan dari kami semoga makalah ini benar menjadi manfaat bagi semua
pembaca. Adapun kekeliruan dalam penyampaian bahasa atau pengetikan kalimat kami selaku
pembuat makalah meminta maaf yang sebesar-besarnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://staff.ui.ac.id/system/files/users/afifah/material/transkulturalnursing.pdf
https://id.scribd.com/document/407426493/Globalisasi-Perspektif-Transkultural-Kelmpk-1