ANSIETAS (KECEMASAN)
ELLYA QOLINA
PENGERTIAN CEMAS
CEMAS RINGAN
•Cemas ringan disertai dg. ketegangan ringan.
•Pada tahap ini orang waspada dan persepsi meluas, seluas
lingkungan yg memberikan stimulus.
•Pengindraan tajam, energi tinggi, perhatian thdp lingkungan.
•Serta mampu menyelesaikan masalah.
•Cemas tahap ini memotivasi indiv. u/ belajar & meningkatkan
kreatifitas indiv.
Gejala pada cemas ringan
FISIOLOGIS :
Peningkatan Nadi da tekanan darah. Peningkatan kecepatan
dan kedalaman pernapasan, gejala ringan pada lambung,bibir
bergetar, Kedutan otot muka/wajah.
PERILAKU:
Terjadi tremor halus pada tangan, susah duduk tenang,
banyak bicara, suara kadang tinggi & volume keras.
AFEKTIF :
Perasaan khawatir, malu, takut
KOGNITIF :
Perepsi meluas, Kewaspadaan tinggi, Lebih perhatian pada
masalah.
CEMAS SEDANG
Affektif :
Takut dg apa yg terjadi, masih mampu kontrol emosi, perasaan
tidak adequat, tidak efektif, merasa tidak aman.
FISIOLOGIS :
Sering napas pendek, Denyut jantung dan TD meningkat,
mulut kering, anoreksia, diare atau konstipasi, badan ber-
getar, ekspresi wajah ketakutan, gelisah, respon mengejutkan
yg berlebihan, tdk mampu relaks, susah tidur.
PERILAKU :
Gerakan tersentak-sentak dengan gejala meremas-2 tangan,
Posisi badan sering berubah, kecepatan bicara meningkat,
percakapan tidak jelas, Volume suara lebih keras,susah tidur
KOGNITIF :
Lapangan persepsi lebih sempit, evaluasi diri menurun, berfikir
tidak adekuat, menurunnya konsentrasi, mudah lupa, sukar
untuk membuat keputusan.
8
CEMAS BERAT
PA N I K
FISOLOGIS
Napas pendek, rasa tercekik atau tersumbat, hipotensi
pusing, rasa tertekan / nyeri dada, palpitasi, nausea, agitasi,
koordinasi motorik kurang, gerakan tubuh involuntir, tubuh
gemetar, ekspresi wajah tegang.
PERILAKU
kemampuan terbatas, tremor, aktifitas tdk bertujuan, banyak
bicara atau bicara terus dan sukar dimengerti, suara makin
meningkat dan kadang-kadang berteriak, perilaku diluar
kesadaran & sulit tidur.
AFFEKTIF
Takut untuk mendapatkan pengalaman yg tidak nyaman,
merasa tdk nyaman dan menghadapi kematian, merasa
kaget, merasa terjebak, merasa terancam dan merasa nyeri.
KOGNITIF
Lapangan persepsi sangat terbatas, pikiran berfokus pada
saat ini, bingung, pikiran blocking, sangat sulit membuat
keputusan.
11
KOPING MEKANISME TEHADAP KECEMASAN
1.Perilaku Menyerang
Destruktif : agresif & bermusuhan
Konstruktif : asertif
2.Perilaku menarik diri
Fisik : menjauhi polusi, sumber infeksi
Psikologis : apatis, isolasi diri,malas
3.Kompromi
Merupakan cara yang konstruktif,terjadi
pendekatan dan penyelesaian masalah dengan
cara negosiasi & musyawarah
12
EGO ORIENTED REACTION
MEKANISME PERTAHANAN EGO :
Kompensasi
Proses seseorang dalam memperbaiki penurunan citra diri yg secara tegas
menekankan keistimewaan sebuah aset dengan mencari penghargaan satu
bidang apabila gagal dlm mencapai bidang tertentu.
Denial
Menghindari kenyataan yg tidak disetujui dg menolak/tdk mengakui
kenyataan mekanisme paling primitif
DISOSIASI
Pemisahan tiap kelompok dari proses perilaku/proses jiwa dg identitas
dirinya
CONTOH :
Seorang laki-laki dibawa ke ruang IGD oleh Polisi. Ia tak mampu
menjelaskan siapa dia dan dimana ia tinggal/bekerja.
IDENTIFIKASI
Suatu proses dimana s’orang menyerupai orang yg ia kagumi dg
mengambil pemikiran/selera orang tsb.
INTELEKTUALISASI
P’beri alasan yg kuat atau masuk akal yg digunakan untuk
menghindari pengalaman yg mengganggu perasaannya.
ISOLASI
Memisahkan komponen emosional dari sebuah pemikiran, yang mungkin
hanya sementara/lama
CONTOH : Mahasiswa Kedokteran praktek bedah mayat, tanpa
merasa terganggu oleh pikiran akan kematian
PROYEKSI
Memindahkan pikiran/dorongan atau impuls emosional atau keinginan-
keinginan yg dapat diterima orang lain.
RASIONALISASI
Memberikan alasan crs logis shg dapat diterima oleh lingkungan atau orang
lain sebagai pengganti impuls perasaan tingkah laku yg tidak diterima.
CONTOH : Doni gagal pada ujian dan mengeluh bahwa dosennya tidak
pandai mengatur atau mengajar dg jelas.
REAKSI FORMASI
Perkembangan sikap & pola Tingkah Laku yg berlawanan dg dorongan
yg dirasakan dan diinginkan oleh seseorang.
REGRESI
Kemunduran yg disebabkan oleh tekanan karakteristik tingkah laku
pada tingkat perkembangan sebelumnya.
Faktor Predisposisi
Faktor Presipitasi
Mekanisme Koping
Perilaku
Faktor Predisposisi
2. Ego oriented:
Task oriented tdk selalu berhasil
Melindungi “self”
Berguna pd ansietas ringan ~ sedang
Melindungi dr perasaan inadequacy
dan buruk
Berupa penggunaan mekanisme
pertahanan diri (defens mechanism)
Defens Mechanism
Kompensasi Proyeksi
Denial Rasionalisasi
Displacement Reaksi formasi
Disosiasi Regresi
Identifikasi
Intelektualisasi
Introyeksi
Isolasi
Diagnosis Keperawatan
Menurut NANDA:
Ansietas
Koping individu tidak efektif
Takut
Contoh dx lengkap:
Ansietas berat
Ansietas.
Koping individu tak efektif
Tujuan
Menurunkan tingkat
kecemasan klien.
Mendukung dan
melindungi klien
Tindakan Keperawatan pd Ansietas
Berat - Panik
Tujuan: memberi dukungan, melindungi, dan
menurunkan tingkat ansietas pada tkt
sedang atau ringan.
Bina hubungan saling percaya dan terbuka:
dengarkan keluhan, dukung utk
menceritakan perasaan, jawab pertanyaan
scr lags, menerima tanpa pamrih, hargai
pribadi klien.
Tindakan Keperawatan pd Ansietas
Berat - Panik
Tujuan
Pasien mampu mengenali ansietas yang
dialami
Pasien mampu mengatasi ansietas melalui
teknik relaksasi
Pasien mampu memperagakan dan
menggunakan berbagai teknik relaksasi
untuk mengatasi ansietas.
Tindakan
Yaitu:
Suatu metode melakukan napas dalam, napas lambat
(menahan inspirasi secara maksimal), dan
menghembuskan napas secara perlahan.
Tujuan
Relaksasi otot-otot wajah
Menurunkan tekanan darah
Menurunkan risiko serangan jantung
Langkah-langkah relaksasi: tehnik nafas dalam
Yaitu:
Suatu cara untuk memusatkan perhatian menjauhi dari
situasi yang tidak diinginkan. Distraksi terdiri dari dua,
yakni ditraksi visual dan taktik.Distraksi visual terdiri atas
membaca atau menonton TV, menonton pertandingan,
dan imajinasi.Distraksi taktik terdiri atas bernapas
perlahan dan berirama.
Tujuan
Untuk mengurangi ambang kecemasan
Memberikan rasa nyaman
Langkah-langkah melakukan distraksi visual:
membaca, sebagai berikut:
Tujuan
Mengurangi ambang kecemasan
Memotivasi pasien untuk melakukan teknik relaksasi lima
jari setiap kali kecemasan muncul
Langkah-langkah latihan relaksasi:tehnik lima jari
Tarik nafas dalam
Pejamkan mata
Kosongkan pikiran
Angkat tangan kanan, pertemukan ibu jari dengan telunjuk
kemudian bayangkan saat tubuh sangat segar pada masa muda.
Pertemukan ibu jari dengan ibu jari tengah kemudian bayangkan
semua orang yang ada di sekeliling Anda memperhatikan dan
perduli pada Anda dan mereka sangat baik sekali.
Pertemukan ibu jari dan jari manis kemudian bayangkan pujian yang
pernah Anda terima karena Anda memiliki sikap yang baik.
Pertemukan ibu jari dengan kelingking bayangkan tempat-tempat
yang indah yang pernah Anda kunjungi, seperti gunung, lautan dan
sawah yang hijau terhampar
Tarik nafas dalam melalui hidung dan keluarkan melalui mulut
dengan cara meniup
Buka mata pelan-pelan
LATIHAN RELAKSASI:MELAKUKAN KEGIATAN SPIRITUAL
Tujuan
Untuk mengurangi kecemasan
Memberikan rasa nyaman
Langkah-langkah latihan relaksasi: melakukan kegiatan
spiritual:
STRESSOR stimulus
masalah
STRESS
19
DEMENSI ADAPTASI
ADAPTASI FISIOLOGIS
Atau adaptasi biologis terjadi respon peningkatan
atau gangguan tubuh dan usaha yg dihasilkan berupa
kompensasi yaitu perubahan fisik.
Misal : meningkatnya kekuatan otot setelah lat.fisik,
meningkat kapasitas jantung, paru, dll.
ADAPTASI PSIKOLOGIS
Termasuk perubahan sikap & perilaku, misal : stra-
tegi koping, Life style, berhenti merokok, maladaptif
seperti minum alkhohol, merokok, obat, dll.
20
ADAPTASI SOSIAL BUDAYA
Termasuk perubahan perilaku berkaitan dengan
norma, keyakinan, bahasa, keputusan, dll.
PENGKAJIAN
Cemas
Depresi
Bosan
Penggunaan obat dan zat meningkat
Pola makan berubah
Perub. pola tidur & kegiatan, kelelahan mental
Perasaan tidak mampu / penurunan harga diri
Mudah tersinggung, motivasi hilang
Menangis, kecenderungan melakukan kesalahan
kualitas kerja menurun
sering melamun, pelupa, bloking, tdk konsentrasi
meningkat absent, sering sakit
minat hilang
HUB. STADIUM PERKEMBANG SAKIT DG STRESS
STRESS RINGAN Biasanya tak merusak fisiologis. Stress
sedang dan berat resiko terjadi penyakit. Contoh : Ketiduran ,
macetsituasi ini berakhir bbp. jam, tdk menimbulkan sakit ke-
cuali terus – menerus.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
MODIFIKASI LINGKUNGAN
Merubah lingkungan yg me-
rupakan sumber stress secara realistis akan mengurangi stress.
Jika klien dapat mengontrol lingkungan berarti stress dapat teratasi
2. MENGURANGI RESPON FISIOLOGIS THD STRESS
LATIHAN TERSTRUKTUR Latihan yg teratur m’ tingkat
tonus otot, stabilitas BB, mengurangi ketegangan Rileks.
Program latihan berguna u/ m’kurangi dampak stress , misal:
hipertensi, kelebihan BB, ketegangan, sakit kelapa, kelelahan
keletihan mental, depresi, dll.