Anda di halaman 1dari 70

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

ANSIETAS (KECEMASAN)

ELLYA QOLINA
PENGERTIAN CEMAS

Kecemasan merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari, yg dpt


menentukan status kesehatan jiwa seseorang  didasarkan atas
kemampuan individu dalam mengelola kece masan yang dialaminya.

Asuhan keperawatan pada klien cemas diberikan untuk memenuhi


kebutuhan indiv. dlm upaya mencapai kesehatan jiwanya, dg. tolok
ukur : Indiv. dpt memlihara keseimbangan scr mantap, tabah, penuh
pengertian, dpt mengambil keputusan yg tepat, dan memiliki tg. jawab
dlm menghadapi kehidupan dg. Segala permasalahannya, serta dapat
menikmati karuniaNYA.

Bila kebutuhan tersebut tdk terpenuhi  KECEMASAN


2
Definisi
Reaksi emosional terhadap penilaian individu yang
subjektif, yang dipengaruhi oleh alam bawah sadar
dan tidak diketahui secara khusus penyebabnya
(Depkes, 2005)

Kecemasan dapat didefininisikan suatu keadaan


perasaan keprihatinan, rasa gelisah, ketidak tentuan,
atau takut dari kenyataan atau persepsi ancaman
sumber aktual yang tidak diketahui atau dikenal
(Stuart and Sundeens, 1998).

Kecemasan adalah perasaan takut


yang tidak jelas dan tidak di dukung
oleh situasi. (veedback, 2008)
Karakteristik Ansietas

 Mpk emosi dan bersifat subyektif.


 Sumber tdk jelas (takut ~ sumber jelas).
 Bisa ditularkan
 Terjadi akibat adanya ancaman pada harga diri, identitas diri.
 Perlu adanya keseimbangan antara keberanian dan kecemasan
TAKUT adalah perasaan yang timbul dari obyek yang
kongkrit, bahaya nyata.

CEMAS adalah perasaan yang timbul dari sebab yg tidak


jelas atau ketidakseimbangan dalam menghadapi bahaya
Klasifikasi Ansietas
ADAPTIF MALADAPTIF

Antisipasi Ringan Sedang Berat Panik

CEMAS RINGAN
•Cemas ringan disertai dg. ketegangan ringan.
•Pada tahap ini orang waspada dan persepsi meluas, seluas
lingkungan yg memberikan stimulus.
•Pengindraan tajam, energi tinggi, perhatian thdp lingkungan.
•Serta mampu menyelesaikan masalah.
•Cemas tahap ini memotivasi indiv. u/ belajar & meningkatkan
kreatifitas indiv.
Gejala pada cemas ringan

FISIOLOGIS :
Peningkatan Nadi da tekanan darah. Peningkatan kecepatan
dan kedalaman pernapasan, gejala ringan pada lambung,bibir
bergetar, Kedutan otot muka/wajah.

PERILAKU:
Terjadi tremor halus pada tangan, susah duduk tenang,
banyak bicara, suara kadang tinggi & volume keras.

AFEKTIF :
Perasaan khawatir, malu, takut

KOGNITIF :
Perepsi meluas, Kewaspadaan tinggi, Lebih perhatian pada
masalah.
CEMAS SEDANG

Indiv. lebih waspada & lebih tegang, lapangan persepsi lebih


menyempit  indiv tdk. dapat mempersepsikan semua rang
sang lingkungan sehingga fokus pada lingkungan berkurang,
tetapi pada diri sendiri lebih meningkat. Indiv memusatkan
pada faktor atau peristiwa penting bagi dirinya.
Pada tahap ini seseorang kurang sadar pada hal yg detail
atau mendalam.

Gejala pada Cemas Ringan

Affektif :
Takut dg apa yg terjadi, masih mampu kontrol emosi, perasaan
tidak adequat, tidak efektif, merasa tidak aman.
FISIOLOGIS :
Sering napas pendek, Denyut jantung dan TD meningkat,
mulut kering, anoreksia, diare atau konstipasi, badan ber-
getar, ekspresi wajah ketakutan, gelisah, respon mengejutkan
yg berlebihan, tdk mampu relaks, susah tidur.

PERILAKU :
Gerakan tersentak-sentak dengan gejala meremas-2 tangan,
Posisi badan sering berubah, kecepatan bicara meningkat,
percakapan tidak jelas, Volume suara lebih keras,susah tidur

KOGNITIF :
Lapangan persepsi lebih sempit, evaluasi diri menurun, berfikir
tidak adekuat, menurunnya konsentrasi, mudah lupa, sukar
untuk membuat keputusan.
8
CEMAS BERAT

Pada cemas berat, lapangan persepsi sangat sempit sehingga


tak mampu memikirkan yg lebih luas, tak mampu membuat
kaitan dan tak mampu menyelesaikan masalah.

PA N I K

Pada tahap ini suasanan makin makau karena sudah tidak


ada kontrol lagi, lapangan persepsi menyimpang, berfikir
tidak teratur dan tidak tepat sehingga menyebabkan krisis,
aktifitas fisik meningkat, hilang pikiran-2 Rasional.
GEJALA PADA CEMAS BERAT SAMPAI PANIK

FISOLOGIS
Napas pendek, rasa tercekik atau tersumbat, hipotensi
pusing, rasa tertekan / nyeri dada, palpitasi, nausea, agitasi,
koordinasi motorik kurang, gerakan tubuh involuntir, tubuh
gemetar, ekspresi wajah tegang.

PERILAKU
kemampuan terbatas, tremor, aktifitas tdk bertujuan, banyak
bicara atau bicara terus dan sukar dimengerti, suara makin
meningkat dan kadang-kadang berteriak, perilaku diluar
kesadaran & sulit tidur.
AFFEKTIF
Takut untuk mendapatkan pengalaman yg tidak nyaman,
merasa tdk nyaman dan menghadapi kematian, merasa
kaget, merasa terjebak, merasa terancam dan merasa nyeri.

KOGNITIF
Lapangan persepsi sangat terbatas, pikiran berfokus pada
saat ini, bingung, pikiran blocking, sangat sulit membuat
keputusan.

11
KOPING MEKANISME TEHADAP KECEMASAN

CEMAS Individu mencoba menetralisir, mengingkari


atau meniadakan kecemasan dg mengembangkan
berbagi pola koping mekanisme.

Ketidakmampuan mengatasi Cemas scr KONSTRUKTIF


merupakan faktor penyebab utama/primer terbentuknya
pola tingkah yang Patologis.

Meninger  Koping Cemas Ringan :


Menangis, tidur, makan, menguap, tertawa, Olah raga,
berkhayal, merokok & minum-2. Dlm hub. interpersonal
indiv. mengatasi cemas ringan secara superficial mengurangi
kontak mata, memakai kata-2 klise dan menutup diri.
Pada cemas : Sedang – Berat – Panik  terdapat ancaman
yang besar pada EGO shg perlu energi yng besar untuk
mengatasi ancama tersebut berupa koping mekanisme :

•TASK ORIENTED REACTION (ORIENTASI TUGAS)


•EGO ORIENTED REACTION (ORIENTASI EGO)

TASK ORIENTED REACTION :


1. Attack Behavior (konstruktif & destruktif)
2. Withdrawal Behavior (Fisik & Psikologis)
3. Kompromi  merubah kebiasaan, mengorbankan salah
salah satu tujuan/mengganti tujuan (sering konstruktif)

EGO ORIENTED REACTION :


Tidak selalu berhasil dlm mengtasi cemas, hanya untuk
melindungi diri, disebut juga Defence mechanisme/mekanisme
pertahanan diri(Sublimasi, isolasi, regresi, dll)
TASK ORIENTED REACTION :

1.Perilaku Menyerang
Destruktif : agresif & bermusuhan
Konstruktif : asertif
2.Perilaku menarik diri
Fisik : menjauhi polusi, sumber infeksi
Psikologis : apatis, isolasi diri,malas
3.Kompromi
Merupakan cara yang konstruktif,terjadi
pendekatan dan penyelesaian masalah dengan
cara negosiasi & musyawarah

12
EGO ORIENTED REACTION
MEKANISME PERTAHANAN EGO :
Kompensasi
Proses seseorang dalam memperbaiki penurunan citra diri yg secara tegas
menekankan keistimewaan sebuah aset dengan mencari penghargaan satu
bidang apabila gagal dlm mencapai bidang tertentu.

CONTOH : Pengusaha yg fisiknya kecil, dia mencoba untuk mengatasinya


dg bertindak agresif dlm usahanya.

Denial
Menghindari kenyataan yg tidak disetujui dg menolak/tdk mengakui
kenyataan  mekanisme paling primitif

CONTOH : Ny. C diberitahu hasil biopsi PYDR adanya keganasan,


Dia menyangkal bahwa tak ada/tidak pernah dilakukan biopsi.
DISPLACEMENT
Pemindahan emosi s’orang pada objek yg netral atau kurang
membahayakan
CONTOH : Doni kena marah Ibunya, karena kesal dia bermain perang-
perangan pada bonekanya

DISOSIASI
Pemisahan tiap kelompok dari proses perilaku/proses jiwa dg identitas
dirinya

CONTOH :
Seorang laki-laki dibawa ke ruang IGD oleh Polisi. Ia tak mampu
menjelaskan siapa dia dan dimana ia tinggal/bekerja.
IDENTIFIKASI
Suatu proses dimana s’orang menyerupai orang yg ia kagumi dg
mengambil pemikiran/selera orang tsb.

CONTOH: Indram erubah model rambutnya menyerupai dosennya


yang ia kagumi

INTELEKTUALISASI
P’beri alasan yg kuat atau masuk akal yg digunakan untuk
menghindari pengalaman yg mengganggu perasaannya.

CONTOH : S’orang menghindari dari kecemasannya terhadap


TOSERBA dg menjelaskan bahwa ia sedang hemat uang, shg tdk pergi
ke tempat tersebut
INTROYEKSI
Tipe identifikasi yg kuat dimana s’orang memasukkan kualitas atau nilai dari
orang/kelompok lain ke struktur egonya. Ini merup. mekanisme paling dini
pada anak & penting dlm membina hati nurani
CONTOH : Fandi umur 8 th (meniru ibunya) mengatakan kpd adiknya yg
berumur 3 th, agar jangan mencorat-coret buku, lihat saja gambarnya yg
bagus-bagus.

ISOLASI
Memisahkan komponen emosional dari sebuah pemikiran, yang mungkin
hanya sementara/lama
CONTOH : Mahasiswa Kedokteran praktek bedah mayat, tanpa
merasa terganggu oleh pikiran akan kematian
PROYEKSI
Memindahkan pikiran/dorongan atau impuls emosional atau keinginan-
keinginan yg dapat diterima orang lain.

CONTOH : Seni menyangkal bahwa ia senang pada Danu dengan menuduh


bahwa sie Danu yg mencoba merayunya.

RASIONALISASI
Memberikan alasan crs logis shg dapat diterima oleh lingkungan atau orang
lain sebagai pengganti impuls perasaan tingkah laku yg tidak diterima.

CONTOH : Doni gagal pada ujian dan mengeluh bahwa dosennya tidak
pandai mengatur atau mengajar dg jelas.
REAKSI FORMASI
Perkembangan sikap & pola Tingkah Laku yg berlawanan dg dorongan
yg dirasakan dan diinginkan oleh seseorang.

CONTOH : Seorang wanita yg telah menikah merasa tertarik pada salah


satu teman suami , tapi ia memperlakukan teman suami tsb dg kasar.

REGRESI
Kemunduran yg disebabkan oleh tekanan karakteristik tingkah laku
pada tingkat perkembangan sebelumnya.

CONTOH : Anak yg sebenarnya sudah tidak ngompol, kembali


ngompol.
Pengkajian

Faktor Predisposisi
Faktor Presipitasi
Mekanisme Koping
Perilaku
Faktor Predisposisi

1. Teori Psikoanalisa: ansietas mpk konflik


elemen kepribadian id dan super ego
(dorongan insting dan hati nurani).
Ansietas mengingatkan ego akan adanya
bahaya yg perlu diatasi.
2. Teori interpersonal: ansietas terjadi krn
ketakutan penolakan dlm hub
interpersonal. Dihubungkan dg trauma
masa pertumbuhan (kehilangan,
perpisahan) yg menyebabkan
ketdkberdayaan). Idv yg harga diri rendah
mudah mengalami ansietas.
Faktor Predisposisi
Teori perilaku; ansitas timbul sbg akibat frustrasi yg
disebabkan oleh sesutu yg mengganggu
pencapaian tujuan. Mrpk dorongan yg dipelajari utk
menghindari rasa sakit/nyeri. Ansietas meningkat jika
ada konflik (konflik ~ ansietas ~ helplessness)
Kondisi keluarga: ansietas dpt timbul secara nyata
dlm keluarga. Ada overlaps gg ansietas dan depresi.
Faktor Predisposisi
Keadaan biologis: dpt dipengaruhi dan
mempengaruhi ansietas. Ansietas terjadi
akibat GABA >>. Ansietas dpt
memperburuk penyakit (hipertensi, jantung,
peptic ulcers). Kelelahan mengakibatkan
idv mudah terangsang dan merasa
ansietas.
Faktor Presipitasi
Ancaman integritas fisik: ketidakmampuan fisiologis
dan menurunnya kemampuan melaksanakan ADL.
Ancaman thd sistem “diri”; mengancam identitas,
harga diri, integrasi sosial. Mis: phk, kesulitan peran
baru.
Gabungan: penyebab timbulnya ansietas gabungan
dr genetik, perkembangan, stresor fisik, stresor
psikososial.
Perilaku
Ansietas dpt diekspresikan lgs melalui perubahan
fisiologis dan perilaku scr tdk lgs melalui timbulnya
gejala/mekanisme koping utk mempertahankan diri
dari ansietas.
Respon fisiologis dpt terjadi pd sistem kardiovaskuler,
pernafasan, meuromuskuler, GI, perkemihan, dan kulit
Perilaku: motorik, afektif, kognitif
Efek fisiologis ansietas

Kardiovaskuler: palpitasi, berdebar-debar,


TD, pinsan, TD, N .
Pernafasan: P, nafas pendek, dada sesak,
nafas dangkal, rasa tercekik, terengah-
engah.
Neuromuskuler:  refeks, terkejut, mata
berkedip-kedip, insomnia, tremor, kaku-
kaku, gelisah, wajah tegang, kelemahan
umum, gerakan lambat, kaki goyah.
Efek fisiologis ansietas
Gastrointestinal: hilang nafsu makan, menolak
makan, abdomen tdk nyaman, nyeri abdomen,
mual, perih, diare.
Sistem perkemihan: tekanan utk b.a.k., sering
b.a.k.
Kulit: wajah kemerahan, keringat lokal, gatal-
gatal, rasa panas dingin, wajah pucat,
berkeringat seluruh tubuh.
Respon Perilaku
Motorik: gelisah, ketegangan fisik, tremor, sering
kaget, bicara cepat, kurang koordinasi,
cenderung celaka, menarik diri, menghindar,
menahan diri, hiperventilasi.
Kognitif: gg perhatian, tak bisa konsentrasi,
pelupa, salah tafsir, pikiran blocking,
menurunnya lahan persepsi, bingung,
kesadaran diri berlebihan, waspada berlebihan,
hilangnya obyektivitas, takut hilang kontrol,
takut luka/mati.
Respon Perilaku
Afektif: tdk sabar, tegang, nervous, takut
berlebihan, teror, gugup, sangat gelisah.
Mekanisme Koping

1. Task Oriented (orientasi pd tugas)


 Dipirkan utk memecahkan masalah, konflik,
memenuhi kebutuhan.
 Realistis memenuhi tuntutan situasi stres
 Disadari dan berorientasi pd tindakan
 Berupa reaksi: melawan (mengatasi rintangan
utk memuaskan kebutuhan), menarik diri
(menghilangkan sumber ancaman fisik atau
psikologis), kompromi (mengubah cara, tujuan
utk memuaskan kebutuhan)
Mekanisme Koping

2. Ego oriented:
 Task oriented tdk selalu berhasil
 Melindungi “self”
 Berguna pd ansietas ringan ~ sedang
 Melindungi dr perasaan inadequacy
dan buruk
 Berupa penggunaan mekanisme
pertahanan diri (defens mechanism)
Defens Mechanism
Kompensasi Proyeksi
Denial Rasionalisasi
Displacement Reaksi formasi
Disosiasi Regresi
Identifikasi
Intelektualisasi
Introyeksi
Isolasi
Diagnosis Keperawatan

Menurut NANDA:
Ansietas
Koping individu tidak efektif
Takut
Contoh dx lengkap:
Ansietas berat
Ansietas.
Koping individu tak efektif
Tujuan

Menurunkan tingkat
kecemasan klien.
Mendukung dan
melindungi klien
Tindakan Keperawatan pd Ansietas
Berat - Panik
Tujuan: memberi dukungan, melindungi, dan
menurunkan tingkat ansietas pada tkt
sedang atau ringan.
Bina hubungan saling percaya dan terbuka:
dengarkan keluhan, dukung utk
menceritakan perasaan, jawab pertanyaan
scr lags, menerima tanpa pamrih, hargai
pribadi klien.
Tindakan Keperawatan pd Ansietas
Berat - Panik

Sadari dan kontrol perasaan diri perawat:


bersikap terbuka sesuai perasaan, terima
perasaan positif maupun negatif termasuk
perkembangan ansietas, menggali
penyebab ansietas, pahami perasaan diri
secara terapeutik.
Tindakan Keperawatan pd Ansietas
Berat - Panik
Yakinkan klien ttg manfaat mekanisme koping yg
bersifat melindungi dan tdk memfokuskan diri pd
perilaku maladaptif: terima dan dukung klien; tdk
menentang klien; nyatakan perawat bisa
memahami rasa sakit tetapi tdk memfokuskan
pada rasa tersebut; beri umpan balik thd perilaku,
stresor, dampak stresor dan sumber koping;
dukung ide keh fisik berhub dg kesehatan mental;
batasi perilaku maladaptif dg cara suportif.
Tindakan Keperawatan pd Ansietas
Berat - Panik
Identifikasi dan mencoba menurunkan situasi yg
menimbulkan ansietas: sikap tenang; lingkungan
tenang; batasi kontak dg klien lain; identifikasi dan
modifikasi hal yg menimbulkan cemas; terapi fisik:
mandi air hangat, pijat
Anjurkan melakukan aktivitas di luar yg menarik;
share aktivitas yg sering dilakukan; latihan fisik;
buat rencana harian; libatkan keluarga dan
support system.
Tindakan Keperawatan pd Ansietas
Berat - Panik
Tingkatkan kesehatan fisik: beri obat-obatan yg
meningkatkan rasa nyaman; observasi efek
samping obat dan beri pendidikan kesehatan
yang sesuai.
Tindakan Keperawatan pd Ansietas
Sedang
1. Bina hubungan saling percaya:
 Dengar dengan hangat dan responsif
 Beri waktu kepada klien untuk berespon
 Beri dukungan utk ekspresi diri.
2. Perawat menyadari dan mengenal
ansietasnya sendiri:
 Kenali perasaan diri
 Kenali sikap dan perilaku perawat yg berdampak negatif
pd klien
 Bersama klien menggali perilaku dan respon shg dapt
belajar dan berkembang
Tindakan Keperawatan pd
Ansietas Sedang
3. Bantu klien mengenal ansietasnya:
› Bantu klien mengekspresikan perasaan.
› Bantu klien menghubungkan perilaku dg perasaan klien.
› Memvalidasi kesimpulan dan asumsi.
› Pertanyaan terbuka.
4. Memperluas kesadaran berkembangnya ansietas:
› Bantu klien menhubungkan situasi dan interaksi yg menimbulkan
ansietas.
› Bantu klien meninjau kembali penilaian klien thd stresor yg dirasa
mengancam dan menimbulkan konflik.
› Mengaitkan pengalaman saat ini dg pengalaman masa lalu
Tindakan Keperawatan pd Ansietas
Sedang
5. Bantu klien mempelajari koping yg baru
 Menggali pengalaman klien menghadapi ansietas sebelumnya.
 Tunjukkan akibat negatif koping yg saat ini.
 Dorong klien untuk mencoba koping adaptif yg lalu
 Memusatkan tanggung jawab perubahan pada klien
 Terima peran aktif klien. Mengaitkan hubungan sebab-akibat keadaan
ansietasnya.
 Bantu klien menyusun kembali tujuan memodifikasi perilaku
 Anjurkan penggunaan koping yg baru
Didik klien untuk memakai ansietas ringan untuk
pertumbuhan diri.
Dorong aktivitas fisik untuk menyalurkan energi
Mengerahkan dukungan sosial ~ koping adaptif
diterapkan oleh klien.
INTERVENSI KEPERAWATAN

Tujuan
Pasien mampu mengenali ansietas yang
dialami
Pasien mampu mengatasi ansietas melalui
teknik relaksasi
Pasien mampu memperagakan dan
menggunakan berbagai teknik relaksasi
untuk mengatasi ansietas.
Tindakan

Mendiskusikan ansietas: penyebab, proses


terjadi, tanda dan gejala, akibat
Melatih teknik relaksasi (teknik nafas dalam,
distraksi, teknik lima jari, dan kegiatan spiritual).
LATIHAN RELAKSASI: TEHNIK NAFAS DALAM

Yaitu:
Suatu metode melakukan napas dalam, napas lambat
(menahan inspirasi secara maksimal), dan
menghembuskan napas secara perlahan.

Tujuan
 Relaksasi otot-otot wajah
 Menurunkan tekanan darah
 Menurunkan risiko serangan jantung
Langkah-langkah relaksasi: tehnik nafas dalam

1. Duduk atau berbaring yang nyaman


2. Ekstremitas tubuh dalam keadaan rileks
3. Konsentrasi, rileks
4. Hirup udara perlahan melalui hidung dengan 6
hitungan, mulut tertutup
5. Tahan nafas 5-10 detik
6. Hembuskan nafas melalui mulut secara perlahan
(seperti meniup) dengan 8 hitungan
7. Ulangi langkah tersebut
LATIHAN RELAKSASI : DISTRAKSI

Yaitu:
Suatu cara untuk memusatkan perhatian menjauhi dari
situasi yang tidak diinginkan. Distraksi terdiri dari dua,
yakni ditraksi visual dan taktik.Distraksi visual terdiri atas
membaca atau menonton TV, menonton pertandingan,
dan imajinasi.Distraksi taktik terdiri atas bernapas
perlahan dan berirama.

Tujuan
 Untuk mengurangi ambang kecemasan
 Memberikan rasa nyaman
Langkah-langkah melakukan distraksi visual:
membaca, sebagai berikut:

1. Siapkan ruangan yang tenang


2. Tawarkan kepada pasien jenis kegiatan yang akan
dilakukan. Sebagai contoh, jika pasien ingin melakukan
kegiatan membaca buku, maka, siapkan buku bacaan
yang sesuai dengan yang diinginkan
3. Duduk dengan nyaman sesuai dengan yang diinginkan
4. Baca buku secara berurutan
5. Buat catatan khusus jika ada hal yang menarik
6. Lakukan secara teratur
LATIHAN RELAKSASI: TEHNIK LIMA JARI

Merupakan bagian dalam teknik relaksasi untuk


mengurangi kecemasan.

Tujuan
 Mengurangi ambang kecemasan
 Memotivasi pasien untuk melakukan teknik relaksasi lima
jari setiap kali kecemasan muncul
Langkah-langkah latihan relaksasi:tehnik lima jari
 Tarik nafas dalam
 Pejamkan mata
 Kosongkan pikiran
 Angkat tangan kanan, pertemukan ibu jari dengan telunjuk
kemudian bayangkan saat tubuh sangat segar pada masa muda.
 Pertemukan ibu jari dengan ibu jari tengah kemudian bayangkan
semua orang yang ada di sekeliling Anda memperhatikan dan
perduli pada Anda dan mereka sangat baik sekali.
 Pertemukan ibu jari dan jari manis kemudian bayangkan pujian yang
pernah Anda terima karena Anda memiliki sikap yang baik.
 Pertemukan ibu jari dengan kelingking bayangkan tempat-tempat
yang indah yang pernah Anda kunjungi, seperti gunung, lautan dan
sawah yang hijau terhampar
 Tarik nafas dalam melalui hidung dan keluarkan melalui mulut
dengan cara meniup
 Buka mata pelan-pelan
LATIHAN RELAKSASI:MELAKUKAN KEGIATAN SPIRITUAL

Suatu kegiatan yang dilakukan untuk beribadah sesuai


dengan agama dan kepercayaan masing-masing.

Tujuan
 Untuk mengurangi kecemasan
 Memberikan rasa nyaman
Langkah-langkah latihan relaksasi: melakukan kegiatan
spiritual:

1. Kaji keyakinan dari masing-masing pasien

2. Fasilitasi untuk bertemu dengan tokoh agama sesuai


dengan keyakinan masing-masing jika diperlukan
fasilitasi untuk memanggil tokoh agama untuk
membimbing pasien sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing
Adaptasi adalah hasil akhir dari koping. Adaptasi
merupakan dasar keseimbangan dan pertahanan
terhadap stress. Beradaptasi artinya memodifikasi
situasi untuk mendapatkan yg baru, berubah,berbeda.

STRESSOR stimulus

masalah
STRESS

KOPING ADAPTASI hasil akhir

19
DEMENSI ADAPTASI
ADAPTASI FISIOLOGIS
Atau adaptasi biologis  terjadi respon peningkatan
atau gangguan tubuh dan usaha yg dihasilkan berupa
kompensasi yaitu perubahan fisik.
Misal : meningkatnya kekuatan otot setelah lat.fisik,
meningkat kapasitas jantung, paru, dll.

ADAPTASI PSIKOLOGIS
Termasuk perubahan sikap & perilaku, misal : stra-
tegi koping, Life style, berhenti merokok, maladaptif
seperti minum alkhohol, merokok, obat, dll.
20
ADAPTASI SOSIAL BUDAYA
Termasuk perubahan perilaku berkaitan dengan
norma, keyakinan, bahasa, keputusan, dll.

PENGKAJIAN

•Pengkajian perawat perlu mengidentifikasi Stressor,


KopingDan stress individu
•Difokuskan pada indikator : BIO-PSIKO-SOSIAL.
INDIKATOR FISIOLOGIS
Peningkatan tekanan darah
Ketegangan otot meningkat
Peningkatan denyut nadi dan RR
Keringat dingin pada telapak tangan
Tangan dan kaki dingin
Sakit kepala
Sakit perut (Upset – stomach)
Suara nada tinggi dan cepat
Nafsu makan berubah
Frekuensi miksi bertambah
Sukar tidur atau sering terbangun
Dilatasi pupil
Gula darah meningkat
INDIKATOR PERILAKU & EMOSI (PSIKOLOGIS)

Cemas
Depresi
Bosan
Penggunaan obat dan zat meningkat
Pola makan berubah
Perub. pola tidur & kegiatan, kelelahan mental
Perasaan tidak mampu / penurunan harga diri
Mudah tersinggung, motivasi hilang
Menangis, kecenderungan melakukan kesalahan
kualitas kerja menurun
sering melamun, pelupa, bloking, tdk konsentrasi
meningkat absent, sering sakit
minat hilang
HUB. STADIUM PERKEMBANG SAKIT DG STRESS
STRESS RINGAN  Biasanya tak merusak fisiologis. Stress
sedang dan berat resiko terjadi penyakit. Contoh : Ketiduran ,
macetsituasi ini berakhir bbp. jam, tdk menimbulkan sakit ke-
cuali terus – menerus.

STERSS SEDANG Terjadi bbp.jamhari, misal :beban kerja


yang berlebihan,anggota keluarga yg pergi lama. Situasi ini dpt
bermakna bagi indiv.yg punya factor predisposisi.
Matteso(’80) M’identifikasi hub. stress sedang pd kasus MI ,
yg punya factor predisposisi peny. KORONER.
STRESS BERAT Stress Kronis yg terjadi bbp. minggu s/d
tahun, Misal : Hub. S-I yg tak Harmonis, Kesulitan finansial &
penyakit kronis/fisik yg lama.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Koping idndividu tdk efektif 


• Perubahan pola hidup
• Sistem pendukung tak adequat
• Stress yg berkepanjangan
2. Koping Keluarga yg tak Efektif 
• Masalah ekonomi
• Kecacatan/hendaya yg berkepanjangan
• Stress yg berkepanjangan (fisik-psikososial)
3. Gangguan aktivitas s/d
stress fisiologis
krisis emosi atau situasi

4. Putus harapan s/d


tidak mampu menyelesaikan stress
tidak mampu mengontrol respon stress

5. Pola tidur dan istirahat terganggu s/d


kecemasan yg merup. akibat lanjut dari stress
emosi yang berlebihan
PERENCANAAN

Tindakan umum yang dilakukan pada stress  Tiga cara dalam


menghadapi stress :

1. Mengurangi situasi stress


KEBIASAANSetiap indiv. punya kebiasaan yg unik yang
membantu m’selesai kegiatan sehari-hari.Misal : seorang ibu
m’putus berhenti bekerja & tinggal dirumah u/merawat anak.
Setelah anaknya sekolah, timbul stress karena kegiatan/kebia-
saan berubah. Untuk itu ia perlu dibantu untuk m’kembang
kebiasaan baru.
MENGHINDARI PERUBAHAN
 Menghindari perubahan
dg membatasi perubahan yg tdk diperlukan & yg dapat dihindarkan.
Misal: Seorang ibu rumah tangga baru ditinggal meninggal suami &
ia punya 2 anak pra-sekolah. Kemudian teman mahasiswanya
mengajak untuk pindah kuliah. Maka sebaiknya kuliah tetap,
sementara restruktur keluarga.

TIME BLOCKING Alokasi atau membatasi waktu atau


menyediakan kurun waktu ttt u/ m’fokus diri beradaptasi dengan
Stressor. Keuntungan dari alokasi waktu adalah mengembangkan
atau membangun klien mencapai tujuan. Klien menggunakan
waktu dan sumber yg lebih efektif.
TIME MANAJGEMENT
 Teknik ini berguna u/ klien yang
tdk dapat mengerjakan berbagai hal pada waktu yang sama. Klien
membuat daftar tugas yg harus dilaksanakan & m’prioritas tugas
yg lebih penting & lebih dulu dijalankan.
Cara lain adalah mengatakan belajar mengatakan “TIDAK” secara
Asertif terhadap hal yg mengganggu, atau membuat jadual pertemuan
agar tdk tergesa-gesa.

MODIFIKASI LINGKUNGAN
 Merubah lingkungan yg me-
rupakan sumber stress secara realistis akan mengurangi stress.
Jika klien dapat mengontrol lingkungan berarti stress dapat teratasi
2. MENGURANGI RESPON FISIOLOGIS THD STRESS
LATIHAN TERSTRUKTUR Latihan yg teratur m’ tingkat
tonus otot, stabilitas BB, mengurangi ketegangan Rileks.
Program latihan berguna u/ m’kurangi dampak stress , misal:
hipertensi, kelebihan BB, ketegangan, sakit kelapa, kelelahan
keletihan mental, depresi, dll.

NUTRISI & DIIT  Nutrisi dan latihan saling berhubungan.


Nutrisitenaga, latihanu/sirkulasi & distribusi nutrisi.
Makanan yg buruk  meningkatkan respon stress.

ISTIRAHAT Istirahat & tidur perlu u/ menyegarkan


tubuh & ketegangan mentaltidur & Istirahat yg cukup.
3. MENINGKATKAN RESPON PERILAKU & EMOSI
TERHADAP STRESS

SISTEM PENDUKUNG Sistem pendukung : Keluarga,teman


kolega, yang akan mendengar, memberi nasehat dan dorongan
emosi sangat berguna bagi s’orang yg sedang stress.

MENINGKATKAN HARGA DIRI  p’tingkat harga diri dpt


membantu strategi penurunan stress scr positif, dengan cara
mengidentifikasi aspek positif maka ia dapat memfokuskan per
hatian pada hal yg dapat dihargai orang lain.

Anda mungkin juga menyukai