1. Keperawatan
2. Klien
3. Kesehatan
Kesehatan adalah kesatuan dan keharmonisan didalam pikiran, jiwa dan raga antara
diri dengan orang lain dan antara diri dengan lingkungan.
4. Lingkungan
2.5.Aplikasi Teori
Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, teori merupakan landasan utama
dari sebuah keilmuan. Teori terdiri dari konsep-konsep yang saling berhubungan dan
teruji secara empiris. Dalam keperawatan ada 4 level teori yaitu metateori, grand
teori, middle teori, dan pracyical teori. Metateori merupakan level teori yang paling
tinggi dibandingkan yang lainnya dan dijadikan sebagai dasar pengembangan teori-
teori selanjutnya. Metateori ini sebagai induk dari teori keperawatan yang digunakan
dalam pengujian atau disebut sebagai metaanalisis terhadap teori-teori baru yang
dilahirkan. Metateori berfokus pada filosofi yang mengakomodasi berbagai sudut
pandang mengenai teori keperawatan. Dari segi abstraksi, metateori paling abstrak
untuk diaplikasikan secara langsung, sehingga membutuhkan pendekatan
metodologikal untuk menyusunnya menjadi sebuah teori yang aplikatif. Ada
beberapa teori yang berkembang pada level metateori, salah satunya adalah teori
philosophycal and science of caring yang dikemukakan oleh Watson. Watson
mengemukakan bahwa asuhan keperawatan didasarkan pada filosofi humanistik dan
sistem nilai yang tertuang dalam sepuluh carative factors. Sepuluh carative factors
disini merupakan suatu kerangka untuk memberikan suatu bentuk dan focus terhadap
fenomena keperawatan yang dinilai masih global dan sulit untuk diaplikasikan
langsung dan perlu spesifikasi lebih lanjut dalam pelaksanaannya. Sepuluh carative
factor tersebut merupakan sebuah struktur interkoneksi dan hasil observasi secara
global dalam keperawatan. Aplikasi teori keperawatan pada level metateori memang
sulit, akan tetapi secara tersirat dapat dilihat pada aplikasi asuhan keperawatan sehari-
hari secara terintegrasi. Karena metateori sulit diaplikasi secara independen dalam
asuhan keperawatan, sehingga perlu diintegrasikan dengan teori keperawatan lain.
Berikut ini akan dibahas mengenai aplikasi metateori yang dikemukakan oleh Watson
dalam asuhan keperawatan pasien dengan hipertensi. Hipertensi adalah penyakit
degenaresai dan kronis dan penggunaan terapi anti hipertensi dapat mempengaruhi
kualitas hidup dari pasien (3). Beberapa penelitian menetapkan bahwa penyakit
kronis dan degenerative menghasilkan kualitas hidup yang negative (3). Kualitas
hidup didefinisikan semua situasi dan factor factor yang dapat mempengaruhi pada
individu. Hal ini termasuk aktifitas fisik, kesehatan, perawatan diri, kepercayaan diri,
perilaku positif pada orang lain dankehidupan, partisipasi sosial, tidak merasakan
sakit, memahami hidup, kepuasan dan kenyaman kerja (3). Meskipun terdapat
kemungkinan orang yang hipertensi dapat mempertahankan kualitas hidup yang baik
dengan dukungan pelayanan kesehatan yang baik, namun kualitas hidup ini bisa
rusak, muncul komplikasi dan kematian dapat terjadi jika tidak ada perlindungan dan
pencegahan. Individu dengan penyakit kronis memerlukan dukungan, penerimaan,
danpemahaman sehingga mereka bisa mengatur gaya hidup sehat mereka dan
mengatasi masalah mereka. Peran perawat di sini adalah dengan merawat (caring)
dan mendukung kebutuhan pasien secara individual (3). Studi menunjukkan bahwa
dengan dukungan pelayanan kesehatan , modifikasi gaya hidup, latihan aerobic dan
terapi diet, tekanan darah dapat menurun dan kebutuhan akan terapi farmakologi
menurun (3). Studi juga menunjukkan bahwa kunjungan rumah oleh perawat pada
pasien hipertensi merupakan hal yang efektif untuk menurunkan tekanan darah.
Perawat dapat memberikan perawatan yang holistic dengan menggunakan model
caring yang dibuat oleh Jean Watson. Model Caring Watson ini sudah mencakup seni
dan ilmu, disana terdapat kerangka kerja yang menghubungkan antara seni,
humanstik, spiritualitas, dan dimensi baru antara mind-body spirit medicine and
nursing.