Anda di halaman 1dari 4

2.4.

Paradigma Keperawatan menurut watson

1. Keperawatan

Keperawatan adalah penerapan art dan human science  melalui transaksi


transpersonal caring untuk membantu manusia mencapai keharmonisan pikiran, jiwa
dan raga yang menimbulkan selfknowlegde, self-control, self-care, dan selfhealing.

2. Klien

Klien adalah individu atau kelompok yang mengalami ketidakharmonisan pikiran,


jiwa dan raga, yang membutuhkan bantuan terhadap pengambilan keputusan tentang
kondisi sehat-sakitnya untuk meningkatkan harmonisasi, self-control, pilihan
dan selfdetermination.

3. Kesehatan

Kesehatan adalah kesatuan dan keharmonisan didalam pikiran, jiwa dan raga antara
diri dengan orang lain dan antara diri dengan lingkungan.

4. Lingkungan

Lingkungan adalah dimana interaksi transpersonal caring terjadi antara klien dan


perawat

2.5.Aplikasi Teori

Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, teori merupakan landasan utama
dari sebuah keilmuan. Teori terdiri dari konsep-konsep yang saling berhubungan dan
teruji secara empiris. Dalam keperawatan ada 4 level teori yaitu metateori, grand
teori, middle teori, dan pracyical teori. Metateori merupakan level teori yang paling
tinggi dibandingkan yang lainnya dan dijadikan sebagai dasar pengembangan teori-
teori selanjutnya. Metateori ini sebagai induk dari teori keperawatan yang digunakan
dalam pengujian atau disebut sebagai metaanalisis terhadap teori-teori baru yang
dilahirkan. Metateori berfokus pada filosofi yang mengakomodasi berbagai sudut
pandang mengenai teori keperawatan. Dari segi abstraksi, metateori paling abstrak
untuk diaplikasikan secara langsung, sehingga membutuhkan pendekatan
metodologikal untuk menyusunnya menjadi sebuah teori yang aplikatif. Ada
beberapa teori yang berkembang pada level metateori, salah satunya adalah teori
philosophycal and science of caring yang dikemukakan oleh Watson. Watson
mengemukakan bahwa asuhan keperawatan didasarkan pada filosofi humanistik dan
sistem nilai yang tertuang dalam sepuluh carative factors. Sepuluh carative factors
disini merupakan suatu kerangka untuk memberikan suatu bentuk dan focus terhadap
fenomena keperawatan yang dinilai masih global dan sulit untuk diaplikasikan
langsung dan perlu spesifikasi lebih lanjut dalam  pelaksanaannya. Sepuluh carative
factor tersebut merupakan sebuah struktur interkoneksi dan hasil observasi secara
global dalam keperawatan. Aplikasi teori keperawatan pada level metateori memang
sulit, akan tetapi secara tersirat dapat dilihat pada aplikasi asuhan keperawatan sehari-
hari secara terintegrasi. Karena metateori sulit diaplikasi secara independen dalam
asuhan keperawatan, sehingga perlu diintegrasikan dengan teori keperawatan lain.

Berikut ini akan dibahas mengenai aplikasi metateori yang dikemukakan oleh Watson
dalam asuhan keperawatan pasien dengan hipertensi. Hipertensi adalah penyakit
degenaresai dan kronis dan penggunaan terapi anti hipertensi dapat mempengaruhi
kualitas hidup dari pasien (3). Beberapa  penelitian menetapkan bahwa penyakit
kronis dan degenerative menghasilkan kualitas hidup yang negative (3). Kualitas
hidup didefinisikan semua situasi dan factor factor yang dapat mempengaruhi pada
individu. Hal ini termasuk aktifitas fisik, kesehatan, perawatan diri, kepercayaan diri,
perilaku positif pada orang lain dankehidupan, partisipasi sosial, tidak merasakan
sakit, memahami hidup, kepuasan dan kenyaman kerja (3). Meskipun terdapat
kemungkinan orang yang hipertensi dapat mempertahankan kualitas hidup yang baik
dengan dukungan pelayanan kesehatan yang baik, namun kualitas hidup ini bisa
rusak, muncul komplikasi dan kematian dapat terjadi jika tidak ada perlindungan dan
pencegahan. Individu dengan penyakit kronis memerlukan dukungan, penerimaan,
danpemahaman sehingga mereka bisa mengatur gaya hidup sehat mereka dan
mengatasi masalah mereka. Peran perawat di sini adalah dengan merawat (caring)
dan mendukung kebutuhan pasien secara individual (3). Studi menunjukkan bahwa
dengan dukungan pelayanan kesehatan , modifikasi gaya hidup, latihan aerobic dan
terapi diet, tekanan darah dapat menurun dan kebutuhan akan terapi farmakologi
menurun (3). Studi juga menunjukkan bahwa kunjungan rumah oleh perawat pada
pasien hipertensi merupakan hal yang efektif untuk menurunkan tekanan darah.
Perawat dapat memberikan perawatan yang holistic dengan menggunakan model
caring yang dibuat oleh Jean Watson. Model Caring Watson ini sudah mencakup seni
dan ilmu, disana terdapat kerangka kerja yang menghubungkan antara seni,
humanstik, spiritualitas, dan dimensi baru antara mind-body spirit medicine and
nursing.

Menurut McCance 1t al (1999) dalam Erci (2003) sebagai aplikasi untuk


intervensi dari teori Caring, Watson telah memiliki 10 carative factor. Factor tersebut
antara lain:

1. Pembentukan nilai humanistic-altruistic


2. Penamaan Faith – hope (kepercayaan-harapan)
3. Mengembangkan sensitivitas untuk diri sendiri dan orang lain.
4. Membangun hubungan helping-trust.
5. Meningkatkan dan menerima pengekspresian perasaan baik positif maupun
negative.
6. Menggunakan metode pemecahan masalah yang sistematik dalam
pengambilan keputusan.
7. Peningkatan pengalaman belajar-mengajar interpersonal.
8. Menyediakan dukungan melindungi dan atau memperbaiki lingkungan
mental, fisik, sosiokultural dan spiritual.
9. Membantu dengan memenuhi kebutuhan dasar manusia.
10. Menghargai untuk kekuatan eksistensial- phenomenological 

Dengan menggunakan panduan 10 carative factor dari Watson Caring theory


yang kemudian diturunkan menjadi caritas proses yang lebih aplikatif  perawat dapat
memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan hipertensi. Seperti pada kasus
di bab3 bahwa pasien mendapatkan penyakit hipertensi karena ada penyakit ginjal
yang telah mendahuluinya, karena kerja ginjal mempengaruhi tekanan darah. Hal
tersebut telah berjalan selama 30 tahun dengan tekanan darah yang selalu tidak stabil.
Dalam kasus tidak ditunjukkan bagaimana kondisi fisik pasien, emosi dan kualitas
hidup dari pasien tersebut. Penyakit hipertensi sekunder seperti pada kasus tidak bisa
disembuhkan tetapi bisa di stabilkan dengan terapi yang meliputi modifikasi diet,
perubahan gaya hidup, latihan, dan tentunya dukungan dari perawat dengan
melakukan kunjungan rumah. Pada penelitian yang dilakukan oleh Erci et al (2003),
perawat yang melakukan kunjungan rumah pada pasien hipertensi dengan tujuan
meningkatkan kualitas hidup mereka dibekali terlebih dahulu dengan pemahaman dan
pelatihan tentang model Caring dari Watson. Pada pertemuan mereka dengan pasien,
mereka memberi tahu tentang tujuan mereka datang yaitu membantu mereka
mengatasi hipertensi dengan memeberikankeyakinan dan harapan bahwa itu semua
akan berlalu. Perawat membuat hubungan tersebut hubungan yang saling membantu
dan saling percaya bahwa pasien dapat mengatasi hipertensi.

Anda mungkin juga menyukai