KEBUTUHAN NUTRISI
JURUSAN KEPERAWATAN
2019
I. KONSEP KEBUTUHAN NUTRISI
A. Pengertian
Nutrisi atau gizi adalah bahan organik dan anorganik yang terdapat dalm makanan
dibutuhkan oleh tubuh agar dapat berfungsi dengan baik. Nutrisi dibutuhkan oleh tubuh
untuk memperoleh energi bagi aktivitas tubu, membentuk sel dan jaringan tubuh, serta
mengatur berbagi proses kimia di dalam tubuh (saputra, 2013).
Nutrisi adalah zat-zat gizi atau zat-zat lain yang berhubungan dengan kesehatan
dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima
makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan
tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuh serta mengeluarkan sisanya. nutrisi juga
dapat dikatakan sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan zat-zat lain yang
terkandung aksi, reaksi dan keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan
penyakit (tarwoto dan wartonah, 2011).
Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh
yang bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh sistem yang
berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah sistem pencernaan yang terdiri atas
saluran pencernaan dan organ asesoris. saluran pencernaan dimulai dari mulut sampai
usus bagian distat, sedangkan organ asesoris terdiri atas hati, kantong empedu, dan
pankreas (Aziz alimut, 2012).
a. Kebutuhan Nutrisi Pada Lansia
3) Kalsium, Tak hanya menguatkan tulang dan gigi Anda, kalsium juga
berguna untuk membangun tulang dan gigi janin. Selain itu, kalsium
membantu tubuh mengatur cairan, membantu kerja fungsi saraf dan
kontraksi otot. Kebutuhan kalsium harian sekitar 1000 miligram selama
kehamilan. Sumber kalsium terbaik ada di susu, keju, yoghurt, ikan sarden
atau salmon, dan bayam.
4) Folat, Kandungan nutrisi yang dikenal sebagai asam folat ini berperan
penting dalam mengurangi risiko cacat lahir, termasuk cacat tabung saraf
pada janin yang memengaruhi otak serta sumsum tulang belakang janin.
Kebutuhan asam folat harian di masa kehamilan adalah 600 sampai 800
mikrogram. Adapun sumber asam folat bisa Anda dapatkan pada sayuran
hijau, kacang-kacangan, telur, hati sapi, buah jeruk, stroberi, lemon,
mangga, dan tomat.
5) Zat besi membantu meningkatkan volume darah dan mencegah anemia.
Asupan harian yang ideal di masa kehamilan adalah 27 miligram. Sumber
zat besi bisa didapatkan pada lobak, sayuran hijau seperti bayam, selada,
kubis, biji-bijian, roti, sereal, dan havermut.
Kebutuhan energi dan zat nutrisi untuk dewasa Protein Kalsium Besi (mg)
26 Energy kcal) Vit A (RE Vit E Vit B (mg) 1,0 Vit C (mg) 60 Folat (mg) 150
(mg) (mg) (gr) 48 P (20 2200 600 500 45 L (20 2800 55 500 1.3 700 10 1,2 60 70
45
Kebutuhan gizi seimbang bagi orang dewasa Kebutuhan akan unsur -unsur
gizi dalam masa dewasa sudah agak konstan kecuali bila terjadi kelainan-kelainan
pada tubuhnya seperti sakit dan sebagainya. Sehingga membutuhkan zat gizi yang
lebih dari biasanya. Kecukupan gizi merupakan kesesuaian baik dalam hal
kualitas maupun kuantitas zat zat gizi sesuai dengan kebutuhan faal tubuh.
Kebutuhan energi rata rata untuk usia dewasa senesar 2000 Kkal, karbohidrat
sebesar 300 gram/hari, protein sebesar 50 gram, serat 25 gram/hari, vitamin dan
mineral disesuaikan dengan AKG.
Waktu pemberian obat per oral berpengarug terhadap daya kerja obat.
absorbsi obat akan lebih cepat bila diberikan saat perut dalam keadaan kosong.
sedangkan obat yang dapat menyebabkan iritasi lambung akan lebih aman bila
diberikan pada perut yang berisi makanan. (teknik dasar pemberian obat bagi
perawat/Robert Priharjo; editor, Ni Luh Gede Yasmin Asih. -Jakarta: EGC, 1995)
Ilustrasi BMI Misalnya, Anda ingin mencari tahu apakah Anda normal
atau obesitas. Anda memiliki berat badan 80 kilogram dan tinggi 1,75 m (175
centimeter).
Pertama, kalikan tinggi badan dalam kuadrat: 1,75 x 1,75 = 3,06. Selanjutnya,
bagi angkat berat badan dengan hasil kuadrat tinggi badan: 80/3,06 = 26,1.
Terakhir, bandingkan angka BMI Anda (26,1) dengan kategori berat badan yang
tercantum di bawah ini:
30 ke atas = obesitas
Dengan begitu, angka BMI alias indeks massa tubuh Anda menyatakan bahwa
Anda memiliki kelebihan berat badan.
B. Tujuan
1. Mulut
Mulut merupakan orgqn yang pertama dari saluran pencernaan yang
meluas dari bibir sampai ke istmus fausium yaitu perbatasan antara mulut dan
faring. Dasar mulut sebagian besar dibentuk oleh anterior lidah dan lipatan balik
membran mukosa (syaifudin, 2011)
Mulut merupakan jalan masuk yang dilalui makanan pertama kali untuk
sistem pencernaan. Rongga mulut dilengkapi dengan alat pencernaan (gigi dan
lidah) serta kelenjar pencernaan untuk membantu pencernaan makanan. Yang
terdiri dari bibir, pipi, tonsil, gigi, lidah, dan kelenjar ludah.
2. Faring
4. Lambung
5. Usus halus
Usus halus terletak di daerah umbilikus dan di kelilingi usus besar. dibagi
dalam beberapa bagian:
Kolon merupakan usus yang memiliki diameter lebih besar dari usu halus.
Ia memiliki panjang 1,5 meter, dan berbentuk seperti huruf U terbalik. Usu besar
dibagi menjadi 3 daerah, yaitu: kolon asenden, kolon transversum, dan kolon
desenden. Fungsi kolon adalah menyerap air selama proses pencernaan, tempat
dihasilkannya vitamin K, dan vitamin H (biotin), sebagai simbiosis dengan
bakteri usus, misalnya E-coli, membentuk massa feses, mendorong sisa makanan
hasil pencernaan (feses) keluar dari tubuh.
7. Rektum
Awal mula proses pencernaan, Pertama makanan masuk melalui mulut lalu
dihaluskan secara mekanik dan secara kimiawi dengan bantuan gigi, lidah dan kelenjar
ludah. Kelenjar ludah mempunyai enzim yang bernama enzim petialin yang mengubah
karbohidrat menjadi gula sederhana yang dikenal dengan maltose. kemuadian makanan
masuk ke lambung melalui kerongkongan, melalui gerakan peristaltik menuju ke
lambung, lambung mempunyai 3 bagian yaitu: bagian atas (kardiak), bagian tengah
(fundus) dan bagian bawah (pilorus).
Pada bagian ujung kardiak dan juga pilorus mempunyai klep yang berperan dalam
mengatur masuk maupun keluarnya makanan kedalam lambung dan dari lambung.
Kontraksi pada otot lambung, akan membuat makanan menjadi teraduk dengan sempurna
sehingga bisa bercampur secara merata dengan getah lambung. kemudian makanan yang
sudah diproses didalam lambung diteruskan ke dalam usus halus, ternyadinya sebagian
besar proses pencernaan yakni pada 1 meter awal dari usus. Usus halus terdiri dari usus
12 jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan juga usus penyerap (ileum). Usus dua
belas jari adalah tempat yg digunakan sebagai saluran empedu dan sebagai saluran
pankreas.
Hati menghasilkan cairan empedu dan nantinya akan dialirkan oleh saluran
empedu ke bagian usus dua belas jari. Fungsi Cairan empedu untuk mengemulsikan
lemak supaya mudah dicerna. Pada saluran pankreas akan dialirkan enzim amilase,
tripsinogen, dan juga lipase ke dalam usus dua belas jari. Pengaktifan tripsinogen oleh
enzim enterokinase yang diperoleh dari usus halus akan diubah menjadi tripsin. Enzim
tersebut akan membantu mempercepat proses pencernaan makanan agar bisa didapatkan
sari-sari makanan yang nantinya bisa diserap oleh usus penyerap. Cairan empedu dan
enzim tersebut, akan menyebabkan suatu proses pencernaan yang aktif pada bagian usus
dua belas jari.
Usus kosong adalah bagian dari usus halus yang terletak setelah bagian usus dua
belas jari. Pada dinding usus halus akan menciptakan getah usus yang mempunyai
kandungan berbagai enzim seperti enterokinase, maltase, laktase, lipase, dan juga
peptidase. Bagian terakhir dari usus halus yakni usus penyerapan. Pada bagian inilah
makanan yang berubah menjadi sari-sari makanan akan dilakukan proses penyerapan.
Permukaan dari usus penyerapan yang berlipat-lipat biasa disebut dengan jonjot usus
yang membuat daerah penyerapan pada bagian usus halus menjadi lebih luas sehingga
proses penyerapan makanan akan menjadi maksimal.
Didalam usus halus tidak terjadi penyerapan pada semua makanan, Sisa makanan
tersebut akan bergerak menuju ke bagian usus besar. Pada bagian usus besar tidak akan
terjadi suatu proses pencernaan, melainkan pada usus besar akan membusukkan sisa
makanan dengan bantuan bakteri Escherichia coli. Hasil pembusukannya biasa disebut
dengan tinja atau feses. Selain itu pada usus besar juga akan terjadi proses penyerapan
terhadap air dan juga garam-garam mineral supaya feses bisa berbentuk padat.
Fungsi utama sistem pencernaan adalah memindahkan zat nutrien (zat yang sudah
dicerna), air garam, yang berasal dari zat makanan untuk di distribusikan ke sel-sel
melalui sirkulasi. Tubuh memerlukan bahan bakar untuk menyediakan material mentah
untuk fungsi enzim, pertumbuhan, penempatan kembali dan perbaikan sel. Metabolisme
mengacu pada semua reaksi biokimia dalam sel tubuh. Makanan dimakan, dicerna, dan
diserap untuk menghasilkan energi yang diperlukan untuk reaksi ini (Potter dan Perry,
2006).
1) Ingesti, adalah proses masuknya makanan kedalam tubuh yang terdiri dari:
2) Digesti, merupakan rangkaian kegiatan fisik dan kimia pada makanan yang
dibawa kedalam tubuh.
3) Absorpsi
5) Ekskresi
c) Obesitas, Masalah peningkatan berat badan yang mencapai lebih dari 20%
berat badan normal. Obesitas adalah kondisi dimana terjadinya penimbuhan
lemak tubuh dalam jumlahh yang berlebihan dalam tubuh sehingga berat
badan melebihi dari normal. Menurut WHO 2006 Dikelompokan menjadi:
d) Malnutrisi, masalah ini dikatakan sebagai masalah asupan zat gizi yang tidak
sesuai dengan kebutuhan tubuh.
f) Hipertensi, penyebab dari adanya obesitas, serta asupan kalsium, natrium, dan
gaya hidup yang berlebihan.
A. PENGKAJIAN
Apakah ada penurunan dan peningkatan berat badan dan berapa lama
periode waktunya?
Apakah ada status fisik pasien yang dapat meningkatkan diet seperti luka
bakar dan demam?
Status kesehatan
Faktor psikologi
3. Keluhan utama
Kelainan fisik
Kesulitan menelan
4. Pemeriksaan fisik
Otot: flaksia atau lemah, tonus kurang, tenderness, tidak mampu bekerja.
c) Lingkar lengan atas (MAC) (normal: wanita 28,5 dan pria: 28,3)
d) Lipatan kulit pada otot trisep (TSF) (normal: wanita 16.5 - 18 cm,
pria 12.5 - 16.5 cm)
B. DIAGNOSA
1. Berat Badan Lebih
Penyebab:
Subjektif: Objektif:
Subjektif: Objektif:
(tidak tersedia)
Tebal lipatan kulit trisep >25 mm
Kondisi klinis terkait:
Gangguan genetik
Factor keturunan
Hipotiroid
Diabetes mellitus maternal
2. Desfisit Nutrisi
Penyebab:
Subjektif: Objektif:
Subjektif: Objektif:
Cepat kenyang setelah makan
Bising usus hiperaktif
Kram/ nyeri abdomen Otot pengunyah lemah
Otot menelan lemah
Nafsu makan menurun
Membrane mukosa pucat
Sariawan
Serum albumin turun
Rambut rontok berlebihan
Diare
Kondisi klinis terkait:
Stroke
Parkinson
Mobius syndrome
Cerebral palsy
Cleft lip
Cleft palate
Amyotropic lateral sclerosis
Kerusakan neuromuskular
Luka bakar
Kanker
Infeksi
AIDS
Penyakit crohn’s
Enterolitis
Fibrosis kistik
Asupan enteral
Intoleransi makanan
Imobilisasi
Makanan kontaminan
Malnutrisi
Pembedahan
Efek agen farmakologis (mis:
narkotik/ opiate, antibiotic, lasaktif,
anastesia)
Proses penuan
Kecemasan
Gejala dan tanda mayor:
Subjektif: Objektif:
Subjektif: Objektif:
Merasa mual
Residu lambung meningkat/
menurun
Muntah
Reguritasi
Pengosongan lambung cepat
Distensi abdomen
Diare
Feses kering dan sulit keluar
Feses keras
Kondisi klinis terkait:
C. RENCANA
1) Manajemen Nutrisi
Defenisi: Mengidentifikasi dan mengelola asupan nutrisi yang seimbang
Tindakan:
Observasi:
- Identifikasi status nutrisi
Rasional: untuk mengetahui status nutrisi pasien
- Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
Rasional: mengawasi pola makan klien dalam rangka terapi
penyembuhan
- Identifikasi makanan yang disukai
Rasional: Untuk mengetahui makanan yang disukai oleh klien
- Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien
Rasional: Meningkatkan kontrol dan pemberian informasi kepada
ahli gizi
- Identifikasi perlunya penggunaan selang nasogastrik
Rasional: Untuk mengetahui apakah adanya kebutuhan klien dalam
pemasangan selang
- Monitor asupan makanan
Rasional: Mengawasi makanan yang masuk kedalam tubuh klien
- Monitor berat badan
Rasional: Mengawasi perubahan berat badan dalam proses
keperawatan
- Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
Rasional: Untuk mengetahui adanya perubahan dalam proses
keperawatan
Terapeutik
- Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu
Rasional: Untuk menjaga kebersihan oral
- Fasilitasi menentukan pedoman diet (mis. piramida makanan)
Rasional: Untuk memberi pilihan variasi makanan pada klien
- Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
Rasional: Untuk meningkatkan nafsu makan klien
- Berikan makanarı tinggi serat untuk mencegah konstipasi
Rasional: Untuk pengendalian asupan nutrisi yang dapat
membantu mengurangi konstipasi
- Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
Rasional: Untuk pengendalian asupan nutrisi yang dapat
membantu dalam asuhan keperawatan
- Berikan suplemen makanan, jika perlu
Rasional: untuk meningkatkan nafsu makan
Edukasi
- Anjurkan posisi duduk, jika mampu Ajarkan diet yang
diprogramkan
Rasional: Untuk membantu proses penyembuhan atau penurunan
berat badan yang sudah di konsultasikan dengan ahli gizi maupun
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (mis. pereda nyeri,
antiemetik), jika periu Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien yang dibutuhkan jika
perlu
Rasional: Kolaborasi dalam pengobatan
4) Konseling Nutrisi
Definisi: Memberikan bimbingan dalam melakukan modifkasi asupan nutrisi.
Tindakan:
Observasi
- Identifkasi kebiasaan makan dan perilaku makan yang akan diubah
Rasional: Untuk mengetahui perubahan pola makan sebelum dan
sesudah perawatan yang akan dilakukan
- Identifikasi kemajuan modifikasi diet secara reguler
Rasional: Untuk mengetahui jenis diet pasien dengan tepat
- Monitor intake dan output cairan, nilai hemoglobin, tekanan darah,
kanaikan berat bedan dan kebiasaan membeli makanan
Rasional: Untuk mengontrol kesehatan tubuh klien
Terapeutik
- Bina hubungan terapeutik
Rasional: Untuk membuat pasien lebih nyaman
- Sepakati lama waktu pemberian konseling
Rasional: untuk menentukan waktu yang tepat dalam melakukan
konseling
- Tetapkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang yang realistis dan
gunakan standar nutrisi sesuai program diet dalam mengevaluasi
kecukupan asupan makanan
Rasional: Untuk menetapkan jenis diet pasien yang tepat
- Pertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi pemenuhan
kebutuhan gizi (mis. Usia, tahap pertumbuhan dan perkembangan,
penyakit)
Rasional: Untuk mencegah terjadinya resiko dalam pemenuhan
kebutuhan gizi klien
Edukasi
- informasikan perlunya modifikasi diet (mis. Penurunan atau
penambahan berat badan, pembatasan natrium atau cairan,
pengurangan kolesterol)
Rasional: untuk meningkatkan pengetahuan klien tentang perubahan
jenis diet yang akan diterapkan
- pembatasan natrlum atau cairan, pengurangan kolesterol
Rasional: untuk memberikan pengetahuan klien tentang pengurangan
jenis gizi yang dikonsumsi
- Jelaskan program gizi dan persepsi pasien terhadap diet yang
diprogramkan
Rasional: Untuk meningkatkan pengetahuan klien terhadap program
diet
Kalaborasi
- Rujuk pada ahli gizi jika perlu
Rasional: Untuk menetapkan gizi yang tepat pada klien
D. EVALUASI
Mubarak; Wahit, Iqbal; Chayatin, Nurul. 2008. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia
Teori dan Aplikasi dalam Praktik. Jakarta: EGC
Pearce, Evelyn C. 2011. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama
Syaifuddin, Haji. 2011. Anatomi dan Fisiologi Kurikulum Berbasis kompetensi untuk
Keperawatan dan kebidanan. Edisi 4. Jakarta: EGC.
Tarwoto dan Wartonah. 2015. Keutuhan Dasar Manusia dan Proses keperawatan. Edisi 5.
Jakarta: Salemba Medika