Anda di halaman 1dari 39

Implikasi keperawatan

transkultural
Latar belakang
 Pluralisme, perbedaan budaya dalam era globalisasi
menjadi prioritas dalam profesi keperawatan
 Di era globalisasi, perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan harus peka terhadap budaya pasien, tim
kesehatan, organisasi atau institusi tempat kerja.
 Perbedaan etnik, ras, agama, jenis kelamin, sosial
ekonomi, cara berkomunikasi, bahasa, penampilan
fisik, kelompok minor atau marginal menjadi issue
dalam keperawatan transkultural.
Konsep keperawatan transkultural

Asuhan keperawatan yang peka terhadap budaya

Tindakan atau keputusan yang memfasilitasi,


mendukung,membantu yang mana sesuai dengan nilai
budaya, keyakinan, jalan hidup dari individu,
kelompok,institusi agar supaya mampu memberikan
pelayanan yang memuaskan, menguntungkan dan
bermakna.
Pengertian keperawatan transkultural
Keperawatan transkultural

Cabang atau bagian dari ilmu keperawatan yang


memfokuskan pada studi perbandingan dan analisis
budaya dengan menghormati tindakan keperawatan
dan tindakan “caring” pada rentang sehat –sakit,
budaya, nilai dengan tujuan memberikan asuhan
keperawatan yang efektif dan bermakna kepada
orang berdasarkan konteks sehat –sakit dan budaya.
AGAMA, SPIRITUAL DAN BUDAYA
DALAM KEPERAWATAN TRANSKULTURAL
Budaya

Budaya dapat mempengaruhi persepsi seseorang


terhadap konsep sehat sakit serta bagaimana/
kapan/ mengapa individu mencari pengobatan
terhadap masalah kesehatan yang dialaminya.
Latar belakang
 Perawat sering memiliki latar belakang etnik, budaya dan
agama yang berbeda dengan klien.
 Pandangan dan interpretasi mengenai penyakit dan
kesehatan dapat didasarkan pada keyakinan sosial-
budaya dan agama klien.

 Perlu menggunakan pendekatan terapi modern atau


tradisional atau kedua duanya dalam untuk mencegah
dan mengobati penyakit.
Latar belakang
 Banyak klien dari kelompok minoritas gejala dan
tanda dari penyakit di interpretasikan sebagai aspek
spiritual, budaya.

 Sehingga memilih tokoh agama/spiritual atau tokoh


adat yang bisa menyembuhkan.
 Apabila tokoh spiritual tersebut tidak mampu
menyembuhkan maka baru dibawa ke tenaga
kesehatan.
Apakah sama pandangan konsep sehat sakit dan
penanganannya dengan anda?
KONSEP SEHAT SAKIT
 Sehat merupakn kondisi yang sempurna baik fisik
maupun psikis & berkemampuan untuk melakukn
kegiatan produktif (UU Kes RI No. 23 Tahun 1992)
 Sehat merupakan sebuah keadaan yang tidak hanya
terbebas dari penyakit akan tetapi juga meliputi
seluruh aspek kehidupan manusia yang meliputi
aspek fisik, emosi, sosial dan spiritual
Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu
keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental
dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit
atau kelemahan (WHO, 1947).

1. Merefleksikan individu sbg lebih pd “total person”


dari pada hanya kumpulan jumlah dr bagian
organ/bagian tubuh
2. Memandang kesehatan dalam konteks lingkungan
internal dan eksternal
3. Kesehatan merupakan kehidupan yang produktif
dan kreatif
KESEHATAN SOSIAL
 Sehat secara sosial dinyatakan sebagai kondisi pada
seseorng yang memungkinkan pihak bersangkutan
menunaikan tugas perikehidupannya di tengah-
tengah masyarakt, tanpa merasa cemas dalam
memelihara & memajukan dirinya sendiri maupun
keluarganya sehari-hari
KONSEP SEHAT DI MASYARAKAT
 Merasa sehat bila tidak ada gangguan fisik
 Merasa sehat walaupun ada ganggun fisik, tetapi
masih mampu beraktivitas
 Merasa sehat walaupun ada ganggun psikis, tetapi
masih mampu beraktivitas
 Merasa sehat melakukan aktivitas dengan anggota
fisik yang tidak lengkap
Subyektivitas
Masyarakat
dipengaruhi oleh
faktor-faktor
ekonomi,budaya
dan sosial
KONSEP SAKIT
 Sakit adalah keadaan dimana fisik, emosional,
intelektual, sosial, perkembangan, atau seseorang
berkurang atau terganggu, bukan hanya keadaan
terjadinya proses penyakit.
 Perilaku sakit merupakan perilaku orang sakit yang
meliputi: cara seseorang memantau tubuhnya;
mendefinisikan dan menginterpretasikan gejala
yang dialami; melakukan upaya penyembuhan; dan
penggunaan sistem pelayanan kesehatan
KONSEP SAKIT DI MASYARAKAT
 Sakit, bila tidak mampu melaksanakan aktivitas
sehri-hari
 Sakit, bila fisik terasa tidak nyaman & benar-benar
sakit
 Sakit, bila psikis merasa ada gangguan
 Sakit, bila terdapt ketidakseimbangan antara fisik
dengan psikis sehingg tidak mampu mengendalikan
aktivitas
PERAN SAKIT (Parsons, 1951)
 Orang sakit dibebaskan dari peranan sosial normal
 Orang sakit tidak bertanggung jawab terhadap
kondisi sakitnya
 Orang sakit ingin melepaskan diri dari sakitnya,
ingin segera sembuh
 Orang sakit seharusnya mencari pertolongan
petugas kesehatan & dokter
Penilaian Individu Mengenai Kondisi Sakit

 Batasan sakit menurut orang lain (keluarga,


tetangga)
penting bagi individu yang menolak
kenyataan sakit
 Batasan sakit menurut dirinya sendiri
menentukan pencarin pengobatan
Tiga area yang perlu diperhatikan untuk
mengeksplorasi tentang budaya, spiritual keagamaan:

3 hal penting yg
diperhatikan
perawat

Keterlibatan
Praktek
Nilai dan Dalam
Keseharian thdp
Keyakinan komunitas
budaya
Kompetensi budaya bagi perawat
 Pemahaman budaya diri sendiri adalah penting
sebelum memahami budaya orang lain.
 “ Therapeutic cultural self” adalah menggunakan dan
mengetahui budaya sendiri untuk mengerti dan
merawat klien yang memiliki budaya yang berbeda.
 Proses untuk pemahaman budaya melalui :
pengetahuan, pengkajian dan tindakan atau sesuatu
yang dianut dan dipraktekkan dalam kehidupan
sehari –hari.
Kompetensi budaya
 Kompetensi budaya : mampu
mendemonstrasikan pengetahuan, memahami
perbedaan budaya klien, menerima,
menghormati perbedaan budaya dan
mengadopsi perawatan agar sesuai dengan
budaya klien.
 Kompetensi budaya melalui tahapan :
Kesadarab budaya, pengetahuan tentang
budaya dan sensitivitas akan budaya.
 Sadar akan budaya yang dimiliki oleh diri sendiri.
 Terbuka, sehingga klien akan “sharing” informasi
tentang kesehatan dan kebutuhan terhadap asuhan
keperawatan.
 Jujur dengan diri sendiri., sehingga perawat
mengerti cara memberikan asuhan keperawatan
yang tepat.
 Nyata, dengan memahami bahwa budaya yang
dimiliki orang lain adalah berbeda tetapi sama
validnya.
Cultural competence
continuum

Cultural-
Cultural- Advanced
Des Cultural- Cultural Basic
Incapa Cultural
truc Inattention Precompe- Cultural
city Compe
tive tence Comptence
tence
ness
Cultural destructiveness
 Menggunakan dan memegang sikap, perilaku yang
destruktif secara aktif
 Mencari untuk merusak budaya lain

 Melihat budaya lain sebagai hal yang kurang baik


( inferior)
Contoh Cultural destructiveness :
 Penolakan layanan kesehatan yang didasarkan tidak
mampu bayar.
 Berpartisipasi dalam eksploitasi dan membuat
layanan yang tidak mampu didapat.
 Menolak untuk peka terhadap budaya yang berbeda
Cultural incapacity
 Memegang sikap paternalistik
 Tidak dapat bekerja dengan tidak sengaja dengan
orang yang berbeda dari budaya yang dominan
 Mempercayai bahwa budaya yang dominan adalah
superior
 Memepertahankan stereotype tentang kelompok lain.

Contoh :
 Mengasumsikan bahwa orang mencuri didasarkan
pada stereotipe budaya
 Menolak untuk mempertimbangkan cara baru dalam
keperawatan yang didasarkan pada budaya.
Cultural inattention
 Mempercayai budaya, warna kulit tidak mempunyai
makna.
 Mempercayai setiap orang menerima askep dgn cara

yang sama
 Mengabaikan kekuatan dari budaya yang berbeda

Contoh :
 Memberikan makanan yang tidak memahami

perbedaan budaya
 Memiliki sikap negatif bila tidak bertindak seperti

yang perawat harapkan.


Cultural Precompetence
 Memahami kelemahan pada diri dalam memberi
asuhan keperawatan pada kelompok budaya yg
berbeda.
 Kurang informasi tentang apa yang mungkin dan
bagaiman untuk memproses agar menjadi lebih baik.
Contoh :
 Tidak mencari informasi sehubungan dengan produk
yang digunakan
 Memahami makanan kesukaan tetapi memberikan
makanan sesuai RS
 Memahami keterbatasan budaya dan mendorong
training
Basic Cultural Competence
 Menerima dan menghormati perbedaan
 Memperhatikan terhadap dinamika perbedaan

 Membedakan layanan yang didasarkan pada identitas

budayanya.
Contoh :
 Mengobservasi interaksi keluarga yang didasarkan

pada pengetahuan tentang kelompok budaya


 Menanyakan dengan tidak menghakimi tentang

bagaimana keluarga mengidentifikasi dengan budaya.


Advanced Cultural Competence
 Berusaha meningkatkan pengetahuan budaya klien
 Memegang budaya dalam ideal diri

 Dapat mengidentifikasi diskriminasi didasarkan pada


budaya
 Berusaha aktif dalam advocacy dan pendidikan

Contoh :
 Belajar bahasa klien

 Melakukan wawancara yang sesuai dengan budaya


klien dan keluarga
 Melakukan asuhan keperawatan yang peka thdp
budaya dan memberikan pendidikan pada orang lain.
CULTURE CARE
Wo r ld v ie w

Cultural & Social Structure Dimens ions

Cu lt u r a l Va lu e ,
Be lie fs & P o lit ic a l &
Life w a ys Le g a l
Fa c t o r s
En vir o n m e n ta l C o n te xt,
La n g u a g e & E th n o h is to r y
Re lig io u s &
P h ilo s o p h ilc a l
Fa c t o r s

Technological
Fa ctors

Tr a n s c u lt u r a l Ca r e De c is io n s & Ac t io n s

Cu lt u r e Ca r e P r e s e r va t io n /Ma in t e n a n c e
Cu lt u r e Ca r e Ac c o m m o d a t io n /Ne g o t ia t io n
Cu lt u r e Ca r e Re p a t t e r n in g /Re s t r u c t u r in g
Co d e : (In flu e n c e s )

C u lt u r a lly C o n g r u e n t C a r e fo r He a lt h , We ll-b e in g o r Dyin g


Cultural care

Nilai, keyakinan dan ekspresi yang terpola yang


diketahui secara kognitif , dimana hal tersebut
membantu, mendukung dan memungkinkan individu
atau kelompok lain untuk mempertahankan
kesejahteraan, meningkatkan kondisi individu atau jalan
hidup atau dalam menghadapi kematian dan
ketidakmampuan.
Lanjutan…
 Pandangan dunia ( world view) adalah cara individu
melihat dunia dan membentuk gambaran atau pendirian
tentang dunia dan kehidupannya.

 Struktur sosial ( social structure) merupakan sifat yang


dinamik dari faktor organisasi dan struktur terhadap
budaya tertentu dan bagaimana fungsi faktor- faktor
tersebut memberikan makna. Hal ini termasuk : faktor
agama, afiliasi, politik, ekonomi, pendidikan, teknologi,
dan budaya.
Lanjutan…..
 Konteks lingkungan ( environmental context) adalah
keseluruhan kejadian, situasi, pengalaman tertentu yang
memberikan makna untuk ekspresi manusia termasuk
interaksi sosial, diemensi fisik, ekologi, emosi dan
budaya.
 Folk health or well being system adalah perawatan
kesehatan atau praktek pengobatan tradisional yang
mempunyai makna khusus dan berguna untuk
menyembuhkan atau membantu orang yang secara umum
di tawarkan di masyarakat dengan praktisi lokal setempat.
Lanjutan…..
 Kesehatan (Health ) adalah keadaan sejahtera yang
didefinisikan, dinilai,di praktekkan dengan budaya yang
merefleksikan kemampuan kelompok untuk melakukan
aktivitasnya dan perannya sehari – hari dengan cara yang
memuaskan secara budaya.

 Sistem kesehatan profesional ( Professional health


system) adalah pelayanan pengobatan dan perawatan
melalui institusi pendidikan formal.
Lanjutan….
 Perawatan adalah tindakan secara langsung yang
membantu, mendukung dan memfasilitasi kelompok atau
individu dengan kebutuhannya untuk meningkatkan
kondisi individu dan jalan hidupnya.

 Cultural care preservation merupakan usaha


mempertahankan yang meliputi tindakan dan keputusan
yang membantu dan mendukung pada klien dengan
budaya tertentu untuk mempertahankan kesehatan,
menyembuhkan penyakitnya dan dalammenghadapi
kematian.
Lanjutan……
 Cultural care accomodation adalah merupakan usaha
negosiasi yang meliputi tindakan dan keputusan yang
membantu dan mendukung pada klien dengan budayanya
tertentu untuk beradaptasi dan negosiasi terhadap status
kesehatan yang menguntungkan dan memuaskan serta,
dalam menghadapi kematian.
Lanjutan……
 Cultural care repatterning adalah merupakan usaha
membentuk kembali serta mempertahankannya yang
meliputi tindakan dan keputusan yang membantu dan
mendukung pada klien dengan budaya tertentu untuk
merubah jalan hidup yang baru atau pola yang berbeda
yang bermakna dan memuaskan secara budaya atau yang
mendukung pola hidup yang sehat dan menguntungkan.
TUGAS
 Silahkan identifikasi kasus perbedaan budaya yang
anda ketahui
 Aplikasikan model sunrise atau teori leininger
dalam kasus yang telah anda identifikasi.

Selamat BEKERJA!!!

Anda mungkin juga menyukai