Anda di halaman 1dari 19

Akuntabilitas Akhlak Islami dan Integritas

Profesi dalam Praktik Keperawatan

Rahmad Julianto, S.Kep, MNS


Esensi Akhlak Islami Bagi Perawat

• Akhlak Islam = Akhlakul Karimah


– Akhlak Islami ialah perbuatan yang dilakukan dengan
mudah, disengaja, mendarah daging, dan
sebenarnya yang didasarkan pada islam (Ainur
Rahim Faqih, 1998)
– Profesi perawat ialah profesi yang bernilai ibadah,
mengabdi kepada manusia dan kemanusiaan
(humanistik), mendahulukan kepentingan kesehatan
dari individu, keluarga, kelompok dan masyarakat di
atas kepentingan sendiri dengan menggunakan
pendekatan holistik
Florence Nightingle Notes
• Perawat menunjukkan hubungan
terapeutik dalam sikap / perilaku :
– Caring (Kepedulian yang tinggi)
– Healing (upaya penyembuhan paripurna)
– Clarity purpose (Kejelasan tujuan)
• Menekankan pentingnya akuntabilitas
(tanggung gugat), konsistensi dan
kebenaran dalam praktik
Caring = Manifestasi Akhlak Islami

• Caring secara umum dapat diartikan sebagai suatu kemampuan


untuk berdedikasi bagi orang lain, pengawasan dan waspada
menunjukkan perhatian, perasaan empati pada orang lain dan
perasaan cinta atau menyayangi yang merupakan kehendak
keperawatan. ( Patter,P.A & Perry A.G, 2005).

• Caring adalah tindakan yang menunjukkan pemanfaatan


lingkungan pasien dalam membantu penyembuhan,
memberikan lingkungan yang bersih, ventilasi yang baik dan
tenang kepada klien. (Florence Nightingale, 1860)
Aspek Utama Caring
1. Pengetahuan
2. Belajar dari
pengalaman
3. Kesabaran
4. Kejujuran
5. Rasa percaya
6. Kerendahan hati
7. Harapan; dan
8.Keberanian
MODEL CARING DAN KOMUNIKASI DALAM
HUBUNGAN INTERPERSONAL

KEPERAWATAN

PENGETAHUAN
CARING KETERAMPILAN KOMUNIKASI
SIKAP

HUBUNGAN
INTERPERSONAL
TEORI CARING WATSON
Teori Transpersonal Watson
tentang caring (1979, 1988) adalah
model holistic keperawatan yang
menyebutkan bahwa tujuan caring
adalah untuk mendukung proses
penyembuhan secara total (Hoover,
2002).

Teori menggambarkan suatu


kesadaran perawat untuk
mengetahui apa yang dimaksud
dengan menjadi perawat, sakit dan
caring, serta pulih. Teori caring
transpersonal menolak pelayanan
kesehatan dan tempat pelayanan
yang berorientasi penyakit sebelum
diobati (Watson, 1988).
APLIKASI MODEL CARING
“TRANSPERSONAL” WATSON
1. Melatih rasa cinta dan kepedulian
2. Menciptakan kepercayaan-harapan
3. Meningktakan rasa sensitive terhadap diri sendiri dan sesama
4. Membangun pertolongan-kepercayaan, hubungan manusia
5. Mengungkapkan perasaan positif dan negatif
6. Menggunakan proses caring yang kreatif dalam penyelesaian
masalah
7. Mempromosikan transpersonal belajar-mengajar
8. Mengutamakan aspek spiritual dan keyakinan untuk
penyembuhan
9. Menyediakan caring berdasarkan kebutuhan dasar manusia
10.Menciptakan lingkungan yang menyembuhkan (terapeutik)
PERILAKU
CARING DALAM
KEPERAWATAN

KEHADIRAN
SENTUHAN
MENDENGARKAN
MEMAHAMI KLIEN
CARING DALAM SPIRITUAL
PERAWATAN KELUARGA
KEHADIRAN
Kehadiran adalah suatu
pertemuan orang dengan orang yang
merupakan sarana untuk lebih
mendekatkan dan menyampaikan
manfaat caring.
Fredrikson (1999) menjelaskan
bahwa kehadiran berarti “ada di” dan
“ada dengan”. “ada di” tidak hanya
berarti kehadiran secara fisik, tetapi
juga termasuk komunikasi dan
penegrtian. Hubungan interpersonal
dari istilah “ada di” sepertinya
bergantung pada fakta kalau perawat
sangat memperhatikan klien (Cohen
et all. 1994).
SENTUHAN
Sentuhan dapat berupa kontak
dan non kontak (Fredrikson, 1999).
Sentuh kontak seperti kontak
langsung kulit dengan kulit,
sedangkan sentuhan non kontak
adalah kontak mata. Keduanya
digambarkan dalam 3 kategori:
sentuhan berorientasi tugas,
sentuhan pelayanan, sentuhan
perlindungan (Fredrikson. 1999).

Sentuhan caring adalah suatu


bentuk komunikasi non verbal, yang
dapat mempengaruhi kenyamanan
klien. Meningkatkan harga diri, dan
memperbaiki orientasi tentang
kenyataan (Boyek dan Watson.
1994).
MENDENGARKAN
• Mendengarkan merupakan kunci,
karena hal itu menunjukkan
perhatian penuh dan ketertarikan
perawat. Mendengarkan termasuk
“ mengerti” apa yang klien katakan.
Dengan memahami dan mengerti
maksud klien serta memberikan
respon balik terhadap lawan bicara
(kemper, 1992).
• Mendengarkan sungguh–sungguh
membuat anda akan mengetahui
secara benar dan merespon apa
yang benar –benar berarti bagi
klien dan keluarganya.
(Boykin, et al, 2003).
MEMAHAMI KLIEN
Suatu proses caring yang
dikemukakan swanson (1991)
adalah memahami klien. Konsep
tersebut terdiri atas pemahaman
perawat terhadap klien tertentu
dan pemilihan intervensi
berikutnya (Radwin, 1995)
Memahami klien berarti
perawat menghindari asumsi,
fokus pada klien, serta ikut serta
dalam hubungan caring dengan
klien yang memberikan informasai
dan petunjuk untuk berfikir kritis
dan memberikan penilaian klinis.
Tantangan dan Hambatan “Caring” dalam
Praktik Keperawatan
• Keterbatasan perawat
• Beban kerja yang tinggi
• Rasio jumlah perawat dan pasien
• Minimnya pengetahuan dan pengalaman perawat
dalam praktik keperawatan
• Kurangnya support dan petunjuk pelaksanaan
praktik
• Tidak adekuatnya support kepemimpinan institusi
pelayanan
Peran dan Hubungan Interaksi
Perawat - Klien
• Hubungan Interaksi Perawat-Klien
– Dilakukan atas dasar komunikasi terapeutik
– Karakteristik hubungan antara perawat-klien
adalah berupa perilaku, pikiran dan
perasaan.
Hal yang diperlukan oleh Perawat dalam
Hubungan Interaksi Perawat-Klien
• Membangun kepercayaan antara perawat dan klien
• Memiliki pengetahuan komunikasi terapeutik yang
baik
• Mampu menerapkan teknik dan skill komunikasi
terapeutik
• Melaksanakan tahap hubungan perawat-klien
secara integral (tahap pra orientasi—orientasi—
kerja --terminasi)
Wassalamu’alaikum..

Anda mungkin juga menyukai