DISUSUN OLEH :
NAMA : PITIONO
NIM : PO.71.20.1.19.071
TINGKAT : 1B
1
DAFTAR ISI
Daftar Isi.....................................................................................................2
Pembahasan................................................................................................3
1. Teori Calista Roy
Riwayat Calista Roy...........................................................3
Teori Calista Roy...............................................................5
Model Konseptual Adaptasi Roy.......................................7
3. Teori Leineger
Riwayat Leineger................................................................17
Teori dan Model Konsep Keperawatan Transkultural
Kelebihan dan Kekurangan Teori Transkultural dari
Leininger..............................................................................26
Penutup
Kesimpulan...................................................................................................34
Daftar Pustaka..............................................................................................35
2
PEMBAHASAN
Calista Roy
3
Roy mengkombinasikan teori adaptasi Helsen dengan definisi dan
pandangan terhadap manusia sebagai sistem yang adaptif. Selain konsep-konsep
tersebut, Roy juga mengadaptasi nilai “ Humanisme” dalam model konseptualnya
berasal dari konsep A.H. Maslow untuk menggali keyakinan dan nilai dari
manusia. Menurut Roy humanisme dalam keperawatan adalah keyakinan,
terhadap kemampuan koping manusia dapat meningkatkan derajat kesehatan.
Sebagai model yang berkembang, Roy menggambarkan kerja dari ahli-ahli lain
dari ahli-ahli lain di area adaptasi seperti Dohrenwend (1961), Lazarus (1966),
Mechanic ( 1970) dan Selye (1978).
Sebuah studi penelitian pada tahun 1971 dan survey penelitian pada tahun
1976-1977 menunjukkan beberapa penegasan sementara dari model adaptasi.
Perkembangan model adaptasi keperawatan dipengaruhi oleh latar belakang Roy
dan profesionalismenya. Secara filosofi Roy mempercayai kemampuan bawaan,
tujuan, dan nilai kemanusiaan, pengalaman klinisnya telah membantu
perkembangan kepercayaannya itu dalam keselarasan dari tubuh manausia dan
spirit. Keyakinan filosofi Roy lebih jelas dalam kerjanya yang baru pada model
adaptasi keperawatan.
4
B. Teori Calista Roy
1) Sistem adalah kesatuan dari beberapa unit yang saling berhubungan dan
membentuk satu kesatuan yang utuh dengan ditandai adanya input, control,
proses, output, dan umpan balik.
2) Derajat adaptasi adalah perubahan tetap sebagai hasil dari stimulus fokal,
konstektual dan residual dengan standar individual, sehingga manusia dapat
berespon adaptif sendiri.
3) Problem adaptasi adalah kejadian atau situasi yang tidak adekuat terhadap
penurunan atau peningkatan kebutuhan.
5
9) Model efektor adaptif adalah kognator yaitu ; Fisiologikal, fungsi pean,
interdependensi dan konsep diri.
12) Konsep diri adalah seluruh keyakinan dan perasaan yang dianut individu
dalam satu waktu berbentuk : persepsi, partisipasi, terhadap reaksi orang lain
dan tingkah laku langsung. Termasuk pandangan terhadap fisiknya (body
image dan sensasi diri) Kepribadian yang menghasilkan konsistensi diri, ideal
diri, atau harapan diri, moral dan etika pribadi.
14) Interdependensi adalah hubungan individu dengan orang lain yang penting
dan sebagai support sistem. Di dalam model ini termasuk bagaimana cara
memelihara integritas fisik dengan pemeliharaan dan pengaruh belajar.
6
C. Model Konseptual Adaptasi Roy
Unsur keperawatan terdiri dari dua bagian yaitu tujuan keperawatan dan
aktivitas keperawatan, juga termasuk dalam elemen penting pada konsep adaptasi.
1. Manusia
Input pada manusia sebagai suatu sistem adaptasi adalah dengan menerima
masukan dari lingkungan luar dan lingkungan dalam diri individu itu sendiri.
Input atau stimulus termasuk variable satandar yang berlawanan yang umpan
baliknya dapat dibandingkan. Variabel standar ini adalah stimulus internal yang
mempunyai tingkat adaptasi dan mewakili dari rentang stimulus manusia yang
dapat ditoleransi dengan usaha-usaha yang biasanya dilakukan.
7
MANUSIA
8
Roy menggunakan istilah mekanisme koping untuk menjelaskan proses
pengendalian manusia sebagai sistem adaptasi Diagram respon adaptasi .
a. Oksigenasi
b. Nutrisi
c. Eliminasi
d. Aktifitas dan istirahat
e. Sensori
f. Cairan dan elektrolit
g. Integritas kulit
h. Fungsi saraf
i. Fungsi endokrin
ii. Konsep diri Merujuk pada nilai, kepercayaan, emosi, cita-cita serta
perhatian yang diberikan untuk mengatasi keadaan fisik tersebut.
9
iv. Model ketergantungan Mengidentifikasi nilai manusia, cinta dan
keseriusan. Proses ini terjadi dalam hubungan manusia dengan individu
dan kelompok.
KEPERAWATAN
Rangsang fokal dapat diubah dan perawat dapat meningkatkan respon adaptasi
dengan memanipulasi rangsangan konstektual dan residual. Perawat dapat
mengantisipasi kemungkinan respon sekunder yang tidak efektif pada rangsang
yang sama pada keadaan tertentu.
KESEHATAN
LINGKUNGAN
Roy mengidentifikasikan keadaan lingkungan secara khusus yaitu semua
keadaan, kondisi dan pengaruh dari sekeliling dan perasaan lingkungan serta
tingkah laku individu dan kelompok.
10
2.2 Teori Betty Neuman
Betty Neuman lahir di Ohio tahun 1924, dia anak kedua dari 3 bersaudara
dan merupakan anak perempuan satu-satunya. Ketika berumur 11 tahun bapaknya
meninggal setelah 6 tahun dirawat karena gagal ginjal kronis. Pujian bapaknya
terhadap perawat mempengaruhi pandangan Betty Neuman tentang perawat dan
komitmennya menjadi perawat terbaik yang selalu dekat dengan pasien. Pekerjaan
ibunya sebagai bidan di desa juga sangat mempengaruhi secara signifikan. Setelah
lulus SMA Neuman tidak dapat melanjutkan pendidikan keperawatan.
Betty Neuman
Dia bekerja sebagai teknisi pada perusahaan pesawat terbang dan sebagai
juru masak di Ohio dalam rangka menabung untuk pendidikannya dan membantu
ibu serta adiknya. Adanya program wajib militer di keperawatan mempercepat
masuknya Neuman ke sekolah keperawatan. Neuman lulus program diploma RS
Rakyat (sekarang RSUP Akron Ohio) tahun 1947. Neuman menerima gelar BS
pada keperawatan Kesehatan Masyarakat tahun 1957 dan MS Kesehatan
Masyarakat serta Konsultan Keperawatan Jiwa tahun 1966 dari Universitas
California LA.
11
Tahun 1985 Neuman menyelesaikan PHD dalam bidang Clinical
Psychology dari Universitas Pasific Western. Dia mempraktekkan bed side
nursing sebagai staf kepala dan Private Duty Nurse di berbagai RS. Pekerjaannya
di komunitas termasuk di sekolah-sekolah, perawatan di perusahaan dan sebagai
kepala perawatan di klinik obstetric suaminya dan konseling intervensi krisis di
keperawatan jiwa di komunitas.
Tahun 1967, enam bulan setelah mendapat gelar MS dia menjadi kepala
fakultas dari program dimana ia lulus dan memulai kontribusinya sebagai guru,
dosen, penulis dan konsultan dalam berbagai disiplin ilmu kesehatan. Tahun 1973,
Neuman dan keluarga kembali ke Ohio, sejak itu dia sebagai konsultan kesehatan
jiwa, menyediakan program pendidikan berkelanjutan dan melanjutkan
perkembangan dari modelnya, dia yang pertama kali mendapatkan California
Licensed Clinical Fellows of the American Association of Marriage & Family
Therapy dan tetap melakukan praktek konseling.
Model Neuman aslinya berkembang tahun 1970 ketika itu ada permintaan
lulusan Universitas of California LA untuk pembukaan kursus yang memberikan
wawasan tentang aspek fisiologi,psikologi,sosiokultural dan aspek pengembangan
dari kehidupan manusia (Neuman 1995). Model ini dikembangkan untuk
menyediakan struktur yang terintegrasi dari aspek-aspek diatas secara
holistic.Setelah dua tahun dievaluasi model tersebut dipublikasikan dalam 3 edisi
(1982, 1989, 1995).
12
d) KONSEP UTAMA DAN DEFENISI TEORI MODEL
9. Penyesuain Kembali Adaptasi dari tindakan yang berasal dari sekitar baik
interpersonal. Intra personal dan ekstra personal. Faktor yang perlu di perhatikan
adalah :
a. Fisiologi individu.
b. Psikologi individu
c. Sosial kultural
d. Perkembangan individu
13
e) ASUMSI TEORI MODEL NEUMAN
1. Manusia
Manusia merupakan suatu sistem terbuka yang selalu mencari
keseimbangan dari harmoni dan merupakan satu kesatuan dari fisiologis,
psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual.
2. Lingkungan
Lingkungan yaitu meliputi semua faktor internal dan eksternal atau
pengaruh-pengaruh dari sekitar klien atau sistem klien.
3. Sehat
Sehat suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan
sehat merupakan keseimbangan yang dinamis sebagai dampak dari
keberhasilan menghindari atau mengatasi stressor.
14
Teori model Neuman menggambarkan partisipasi aktif perawat terhadap
klien dengan tingkatan yang menyangkut bermacam-macam pengaruh terhadap
respon klien akibat tekanan atau stress.Klien dalam hubungannya timbal balik
dengan lingkungan sekitarnya selalu membuat keputusan yang menyangkut hal
atau sesuatu yang akan berakibat kepadanya. Ada 4 faktor yang merupakan
konsep mental klien :
15
Dilakukan pada upaya kuratif yaitu apabila garis pertahanan resisten yang
terganggu. Komunitas dilihat sebagai klien yang dipengaruhi oleh dua aktor
utama : komonitas yang merupakan klien dan penggunaan proses keperawatan
sebagai pendekatan yang terdiri dari 5 tahapan :
a. Pengkajian
b. Diagnosis keperawatan komonitas
c. Perencanaan
d. Pelaksanaan
e. Evaluasi
Sehat Adalah keadaan baik. Sehat adalah suatu titik yang bergerak pada
rentang negentrophy paling besar ke entrophy maksimum. Saat semua bagian
pada klien berada dalam keadaan harmonis atau seimbang ketika semua
dibutuhkan untuk bertemu, kesehatan optimal tercapai. kesehatan adalah juga
energi.
16
2.3 TEORI LEINEGER
A. Riwayat Leineger
Leineger
Tahun 1950, menerima gelar sarjana dalam ilmu biologi, ilmu filsafat dan
humaniora dariBenedictine College di Atchison, Kansas. Membuka pelayanan
keperawatan dan program pendidikan jiwa di Creighton University di Omaha
Nebraska. Tahun 1953, Menerima gelar master dalam ilmu keperawatan dari
University chatolik of America, di Washington DC, pindah ke Cincinnati dan
memulai program pendidikan jiwa pertama di Amerika.Tahun antara 1954-1960,
menjadi professor keperawatan dan direktur program pasca sarjana di Universitas
Cincinnati. Juga menerbitkan buku tentang keperawatan psikiatrik, di sebut
Konsep Dasar Keperawatan Jiwa, dalam sebelas bahasa dan digunakan di seluruh
dunia.
17
Tahun 1965, Madeleine menjadi perawat pertama mendapat gelar Ph.D
dalam antropologi, di Washington University. sebagai bagian dari proses beliau
mencari penyelesaian masalah tidak cukup adekuat intervensi kejiwaan tradisional
menjawab kebutuhan anak-anak dengan latar belakang budaya yang berbeda-
beda. Tahun 1966, di tunjuk sebagai professor keperawatan dan antropologi di
University of Colorado, di mana untuk pertama kalinya perawatan transkultural di
perkenalakan di dunia keperawatan Tahun 1969-1974, sebagai dekan,professor
keperawatan dan dosen antropologi di University Of Washington school of
Nursing.Tahun 1974-1980, menjabat sebagai dekan dan professor Utah University
dan membuka program pertama untuk master dan doktoral transkultural
keperawatan. Tahun 1981, professor dan direktur pusat penelitian kesehatan di
Wayne State University.
Teori ini berasal dari disiplin ilmu antropologi dan oleh Dr. M. leininger
dikembangkan dalam konteks keperawatan. Teori ini menjabarkan konsep
keperawatan yang didasari oleh pemahaman tentang adanya perbedaan nilai-nilai
kultural yang melekat dalam masyarakat. Leininger beranggapan bahwa sangatlah
penting memperhatikan keanekaragaman budaya dan nilai-nilai dalam penerapan
asuhan keperawatan kepada klien. Bila hal tersebut diabaikan oleh perawat, akan
mengakibatkan terjadinya cultural shock.
Cultural shock akan dialami oleh klien pada suatu kondisi dimana perawat
tidak mampu beradaptasi dengan perbedaan nilai budaya dan kepercayaan. Hal ini
dapat menyebabkan munculnya rasa ketidaknyamanan, ketidakberdayaan dan
beberapa mengalami disorientasi. Kebutaan budaya yang dialami oleh perawat ini
akan berakibat pada penurunan kualitas pelayanan keperawatan yang diberikan.
18
Transkultural Nursing adalah suatu area/wilayah keilmuwan budaya pada
proses belajar dan praktek keperawatan yang fokus memandang perbedaan dan
kesamaan diantara budaya dengan menghargai asuhan, sehat dan sakit didasarkan
pada nilai budaya manusia, kepercayaan dan tindakan, dan ilmu ini digunakan
untuk memberikan asuhan keperawatan khususnya budaya atau keutuhan budaya
kepada manusia (Leininger, 2002).
Asumsi mendasar dari teori adalah perilaku Caring. Caring adalah esensi dari
keperawatan, membedakan, mendominasi serta mempersatukan tindakan
keperawatan. Tindakan Caring dikatakan sebagai tindakan yang dilakukan dalam
memberikan dukungan kepada individu secara utuh. Perilaku Caring semestinya
diberikan kepada manusia sejak lahir, dalam perkembangan dan pertumbuhan,
masa pertahanan sampai dikala manusia itu meninggal. Human caring secara
umum dikatakan sebagai segala sesuatu yang berkaitan dengan dukungan dan
bimbingan pada manusia yang utuh. Human caring merupakan fenomena yang
universal dimana ekspresi, struktur dan polanya bervariasi diantara kultur satu
tempat dengan tempat lainnya.
a. Budaya adalah norma atau aturan tindakan dari anggota kelompok yang
dipelajari, dan dibagi serta memberi petunjuk dalam berfikir, bertindak dan
mengambil keputusan.
e. Etnis, berkaitan dengan manusia dari ras tertentu atau kelompok budaya
yang digolongkan menurut ciri-ciri dan kebiasaan yang lazim.
19
g. Etnografi, adalah ilmu yang mempelajari budaya. Pendekatan metodologi
pada penelitian etnografi memungkinkan perawat untuk mengembangkan
kesadaran yang tinggi pada perbedaan budaya setiap individu, menjelaskan dasar
observasi untuk mempelajari lingkungan dan orang-orang, dan saling memberikan
timbal balik diantara keduanya.
a) Manusia
20
b) Sehat
c) Lingkungan
d) Keperawatan
Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan
pada praktik keperawatan yang diberikan kepada klien sesuai dengan latar
belakang budayanya. Asuhan keperawatan ditujukan memandirikan
individu sesuai dengan budaya klien. Strategi yang digunakan dalam
melaksanakan asuhan keperawatan(Leininger, 1991) adalah :
21
Strategi I, Perlindungan/mempertahankan budaya.
a) Pengkajian
Pengkajian adalah proses mengumpulkan data untuk
mengidentifikasi masalah kesehatan klien sesuai dengan latar belakang
budaya klien (Giger and Davidhizar, 1995). Pengkajian dirancang
berdasarkan 7 komponen yang ada pada “Sunrise Model” yaitu :
22
Faktor agama dan falsafah hidup (religious and philosophical factors)
Agama adalah suatu simbol yang mengakibatkan pandangan yangamat
realistis bagi para pemeluknya. Agama memberikan motivasi yang sangat
kuat untuk menempatkan kebenaran di atas segalanya, bahkan diatas
kehidupannya sendiri. Faktor agama yang harus dikaji oleh perawat
adalah:
o agama yang dianut
o status pernikahan
o cara pandang klien terhadap penyebab penyakit
o cara pengobatan dan kebiasaan agama yang berdampak positif
terhadap kesehatan.
Nilai-nilai budaya dan gaya hidup (cultural value and life ways)
Faktor kebijakan dan peraturan yang berlaku (political and legal factors)
23
Faktor ekonomi (economical factors)
24
Mempertahankan budaya yang dimiliki klien bila budaya klien tidak
bertentangan dengan kesehatan,
Mengakomodasi budaya klien bila budaya klien kurang menguntungkan
kesehatan dan
Merubah budaya klien bila budaya yang dimiliki klien bertentangan
dengan kesehatan.
d) Evaluasi
25
A. Kelebihan dan Kekurangan Teori Transkultural dari Leininger
I. Kelebihan :
II. Kelemahan
26
3.3. Teori Manjory Gordon
27
Dia telah berkontribusi secara signifikan terhadap pengembangan bahasa
keperawatan standar. Pekerjaan Dr. Gordon dalam bidang ini memiliki implikasi
untuk penelitian, pendidikan, evaluasi kompetensi, dan pembentukan inti
pengetahuan keperawatan berdasarkan bukti. Bahasa ini juga akan membentuk
dasar komponen keperawatan dari catatan medis elektronik. Marjory Gordon
meninggal di Massachusetts pada 29 April 2015.
28
Contoh aplikasi teori dalam keperawatan:
29
2. Pola Nurtisi –Metabolik
o Nafsu makan
o pola makan
o diet
o fluktuasi BB dalam 6 bulan terakhir
o kesulitan menelan
o Mual/muntah
o Kebutuhan jumlah zat gizi
o masalah /penyembuhan kulit
o Makanan kesukaan.
3. PolaEliminasi
o Kebiasaan defekasi
o ada tidaknya masalah defekasi, masalah miksi (oliguri, disuri dll),
penggunaan kateter, frekuensi defekasi dan miksi
o Karakteristik urin dan feses, pola input cairan, infeksi saluran
kemih, masalah bau badan, perspirasi berlebih, dll.
30
5. Pola Kognitif Perseptual
gambaran diri,
harga diri,
peran,
identitas
ide diri sendiri.
31
system terbuka, manuasia juga sebagai mahkluk biopsikososioal cultural
spriritual dan dalam pandangan secara holistic :
Adanya kecemasan
ketakutan atau penilaian terhadap diri.,
dampak sakit terhadap diri,
kontak mata,
asetifatau passive,
isyarat non verbal,
ekspresi wajah,
merasa tak berdaya, gugup/relaks
9. Pola Reproduksi/Seksual
32
Menggambarkan dan Menjelaskan pola nilai, keyakinan termasuk
spiritual.
Menerangkan sikap dan keyakinan klien dalam melaksanakan agama yang
dipeluk dan konsekuensinya.
Agama,
kegiatan keagamaan dan budaya,
berbagi dengan orang lain,
bukti melaksanakan nilai dan kepercayaan,
mencari bantuan spiritual dan pantangan dalam agama selama sakit.
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
33
Dari keempat teori yang sudah dijelaskan kami menyimpulkan
bahwa:
DAFTAR PUSTAKA
34
Nursalam.2003.Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan:
http://7afainfo.blogspot.com/2009/04/betty-neuman.html
http://akperppni.ac.id/tag/betty-newman
https://en.wikipedia.org/wiki/Marjory_Gordon
35