Puji Syukur kami ucapkan atas ke hadirat Allah SWT yang telah
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Perilaku Sehat Sakit”.
Shalawat dan salam tidak lupa kami kirimkan ke junjungan Nabi Muhammad
SAW, Nabi yang telah membawa kita kembali ke jalan Allah SWT hingga kita
Terima kasih kami ucapkan kepada Bapak Ns. Costarin, M.Kep selaku
dosen mata kuliah Antropologi Kesehatan yang telah memberikan tugas ini
kepada kami.
makalah ini.
Kelompok 4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................3
3.1 Kesimpulan..............................................................................................14
3.2 Saran........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
I.3 Tujuan
4. Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi sehat dan sakit.
PEMBAHASAN
Misalnya: Ada 2 orang wanita, sebut saja Ny. A dan Ny.B berusia 35
tahun yang berasal dari dua kelompok sosial yang berbeda telah
menemukan adanya benjolan pada Payudaranya saat melakukan
SADARI. Kemudian mereka mendisukusikannya dengan temannya
masing-masing. Teman Ny. A mungkin akan mendorong mencari
pengobatan untuk menentukan apakah perlu dibiopsi atau tidak;
sedangkan teman Ny. B mungkin akan mengatakan itu hanyalah
benjolan biasa dan tidak perlu diperiksakan ke dokter.
4. Latar Belakang Budaya
Latar belakang budaya dan etik mengajarkan sesorang bagaimana
menjadi sehat, mengenal penyakit, dan menjadi sakit. Dengan
demikian perawat perlu memahami latar belakang budaya yang
dimiliki klien.
5. Ekonomi
Semakin tinggi tingkat ekonomi seseorang biasanya ia akan lebih
cepat tanggap terhadap gejala penyakit yang ia rasakan. Sehingga ia
akan segera mencari pertolongan ketika merasa ada gangguan pada
kesehatannya.
6. Kemudahan Akses Terhadap Sistem Pelayanan
Dekatnya jarak klien dengan RS, klinik atau tempat pelayanan medis
lain sering mempengaruhi kecepatan mereka dalam memasuki sistem
pelayanan kesehatan.
Demikian pula beberapa klien enggan mencari pelayanan yang
kompleks dan besar dan mereka lebih suka untuk mengunjungi
Puskesmas yang tidak membutuhkan prosedur yang rumit.
7. Dukungan Sosial
Dukungan sosial disini meliputi beberapa institusi atau perkumpulan
yang bersifat peningkatan kesehatan. Di institusi tersebut dapat
dilakukan berbagai kegiatan, seperti seminar kesehatan, pendidikan
dan pelatihan kesehatan, latihan (aerobik, senam POCO-POCO dll).
Juga menyediakan fasilitas olehraga seperti, kolam renang, lapangan
Bola Basket, Lapangan Sepak Bola, dll.
11
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
1. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
2. Kesakitan: keadaan dimana seseorang menderita penyakit menahun
(kronis), atau gangguan kesehatan lain yang menyebabkan aktivitas
kerja/kegiatannya terganggu.
3. Perilaku (manusia) adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik
yang dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati oleh
pihak luar.
III.2 Saran
Dalam Pembahasan materi di atas mengenai perilaku sehat dan sakit,
maka kita ahrus menjaga pola hidup agar hidup sehat selalu.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://anggelinaninny.blogspot.co.id/2013/12/makalah-konsep-perilaku-
sehat-dan-sakit.html
https://aritw.wordpress.com/2014/02/02/makalah-sehat-sakit/
15