1301100046
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2015
GAMBARAN KEMANDIRIAN PERSOANAL HYGIENE
1301100046
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2015
LEMBAR PERSETUJUAN
Proposal karya tulis ilmiah oleh Yohana Rika Prasasti (1301100046) telah
diperiksa dan disetujui untuk diujikan.
NIP. NIP.
LEMBAR PENGESAHAN
Proposal karya tulis ilmiah oleh Yohana Rika Prasasti (1301100046) telah
dipertahankan di depan penguji pada tanggal
.
Dewan Pemguji
Mengetahui,
Ketua
Jurusan Keperawatan
( ..)
NIP:
..
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...........................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................................iii
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................iv
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
LAMPIRAN..........................................................................................................vi
2.3.4.Perkembangan Motorik------------------------------------------------------------14
3.3.1 Variable------------------------------------------------------------------------------17
3.6.1Editing---------------------------------------------------------------------------------19
3.6.2 Coding---------------------------------------------------------------------------------19
3.6.3 Cleaning------------------------------------------------------------------------------19
Daftar Pustaka----------------------------------------------------------------------------21
BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan Umum :
Memaparkan kemandirian personal hygiene pada anak usia pra sekolah di TK
Aisyah Bandar Lampung.
Tujuan Khusus :
a. Menggambarkan pemahaman anak usia pra sekolah di TK Aisyah
Bandar Lampung tentang kemandirian personal hygiene.
b. Memaparkan sikap anak usia pra sekolah di TK Aisyah Bandar
Lampung tentang Kemandirian Personal Hygiene.
c. Mengidentifikasikan tindakan anak usia pra sekolah di TK Aisyah
Bandar Lampung dalam Kemandirian Personal Hygiene.
2.1 Kemandirian
2.1.1 Pengertian kemandirian
Kemandirian merupakan suatu sikap individu yang diperoleh
secara komulatif selama perkembangan, dimana individu akan terus
belajar untuk bersikap mandiri dalam menghadapi berbagai situasi
dilingkungan sehingga individu mampu berfikir dan bertindak
sendiri( Mutadin, 2002), sedangkan menurut (lie, 2004), Kemandirian
merupakan kemampuan untuk melakukan kegiatan atau tugas sehari hari
sesuai dengan tahapan perkembangan dan kapasitasnya.
Definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kemandirian adalah
kegiatan yang telah dapat dilakukan oleh seorang anak sendiri tanpa
bantuan orang lain. Anak sudah mampu melakukan pekerjaannya sendiri
dengan baik sesuai dengan tahap perkembangannya.
1) Praktik sosial
Kelompok kelompok sosial dapat mempengaruhi praktek hygiene
pribadi. Selama masa kanak kanak, anak anak mendapatkan praktik
hygiene dari orang tua mereka. Kebiasaan keluarga, jumlah orang
dirumah, dan ketersediaan air panas atau air mengalir merupakan beberapa
faktor yang mempengaruhi perawatan kebersihan (Perry dan Potter, 2002).
Pada anak anak yang selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka
kemungkinan akan terjadi perubahan pola personal hygiene (Tarwoto dan
Wartonah, 2004).
2) Status sosial ekonomi
Sumber daya ekonomi seseorang mempengaruhi jenis dan tingkat
praktik kebersihan yang digunakan (Perry dan Potter,2002). Personal
hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi,
sampo, alat alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk
menyediakannya (Tarwoto dan Wartonah,2004).
3) Pengetahuan
Pengetahuan tentang pentingnya hygiene dan implikasinya bagi kesehatan
mempengaruhi praktik hygiene, karena pengetahuan yang baik dapat
meningkatkan kesehatan. Misalnya
pada pasien penderita diabetus militus ia harus selalu menjaga kebersihan
kakinya (Tarwoto & Wartonah, 2004).
4) Variabel kebudayaan
Kepercayaan kebudayaan dan nilai pribadi mempengaruhi perawatan
hygiene. Orang dari latar kebudayaan yang berbeda mengikuti praktik
perawatan diri yang berbeda. Di sebagian masyarakat, apabila individu
sakit tertentu maka tidak boleh dimandikan.
5) Kebiasaan seseorang
Setiap individu mempunyai pilihan kapan untuk mandi, bercukur dan
melakukan perawatan rambut. Ada kebiasaan orang yang menggunakan
produk tertentu dalam perawatan diri, seperti
penggunaan sabun, sampo dll (Tarwoto & Wartonah, 2004).
6) Kondisi fisik
Pada keadaan sakit, tentu kemampuan untuk merawat diri berkurang
dan perlu bantuan untuk melakukannya (Perry & Potter, 2002).
2.2.4 Dampak Yang Sering Timbul Pada Masalah Personal Hygiene (Tarwoto &
Wartonah, 2004).
1) Dampak fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak
terpelihara kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang
sering terjadi adalah gangguan integritas kulit, gangguan membran
mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga, dan gangguan fisik pada
kuku.
1) Dampak psikososial
Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah
gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai,
kebutuhan harga diri, aktualisasi diri, dan gangguan interaksi sosial.
2.3.4.Perkembangan Motorik
Perkembangan motorik merupakan salah satu faktor yangsangat
penting dalam perkembangan individu secara keseluruhan.Beberapa
pengaruh perkembangan motorik terhadap konstelasiperkembangan
individu dipaparkan oleh Hurlock (1996) :
1) Melalui ketrampilan motorik, anak dapat menghibur dirinya
danmemperoleh perasaan senang.
2) Anak dapat beranjak dari kondisi tidak berdaya pada bulan
bulanpertama dalam kehidupannya, kekondisi yang
independent.Anakdapat bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya dan
dapatberbuat sendiri untuk dirinya. Kondisi ini akan menunjangperasaan
perkembangan rasa percaya diri.
3) Anak dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan. Perkembanagan
motorik sangat penting bagi perkembanbangan kepribadian anak.
2.4 Kerangka Konseptual
Cuci tangan
Toileting
Kebersihan kulit
Mandiri
Mandi
Gosok gigi
Keterangan :
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi tentang desain penelitian, populasi dan sampel, lokasi penelitian,
waktu penelitian, variabel dan definisi operasional, pengumpulan dan
pengolahanm data serta etika penelitian.
3.1 Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey Peneliti
ingin menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi
(Notoatmodjo, 2002). Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif
yang dimaksudkan untuk mendeskripsikan secara sistematis dan akurat suatu
situasi atau area populasi tertentu yang bersifat factual dari variabel (kemandirian
personal hygiene). Rancangan ini diginakan untuk mendeskripsikan kemandirian
personal hygiene di setiap populasi yaitu anak usia 3 6 tahun. Hal ini berarti
bahwa pengumpulan data hanya dilakukan satu kali pada masing-masing
responden (Setiadi, 2007).
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1 Populasi Penelitian
Populasi adalah sejumlah kasus yang memenuhi seperangkat kriteria yang
ditentukan peneliti (Siswojo dalam Setiadi, 2007). Populasi yang diambil dalam
penelitian ini adalah seluruh anak usia prasekolah yang berusia antara 3-6 tahun
dan bersekolah di beberapa TK Aisyah Bandar Lampung sebanyak 25 orang.
3.2.2 Sampel Penelitian
Sampel penelitian adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang
diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2002). Besar
sampel adalah banyaknya anggota yang dijadikan sampel (Setiadi, 2007). Untuk
menentukan sampel digunakan teknik sampling yaitu Probability sampling. Hal
ini dilakukan dengan cara memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur
(anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel .(Notoatmodjo, 2010).
Sampel penelitian yang dipakai adalah 25 anak usia 3 6 tahun di TK Aisyah
Bandar Lampung
3.6.3 Cleaning
Cleaning merupakan teknik pembersihan data, data-data yang tidak sesuai
dengan kebutuhan akan terhapus (Setiadi, 2007). Pembersihan data dilakukan
setelah semua data berhasil dimasukkan ke dalam tabel dengan mengecek
kembali apakah data telah benar atau tidak
3.7 Penyajian Data
Data yang diperoleh dari data kuesioner diolah dan didapatkan hasil berupa
skor. Dari hasil skor tersebut disajikan dalam bentuk table dan kemudian
dijadikan sebagai nafratif dan dideskriftifkan.
3.8 Etika Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti perlu mendapat rekomendasi dari institusinya
dengan mengajukan permohonan ijin kepada institusi/ lembaga tempat
penelitian. Setelah ada persetujuan maka dilakukanlah penelitian dengan
menekankan masalah etika meliputi :
3.8.1 Informed consent
Lembar persetujuan diberikan kepada responden yang akan diteliti dan
memenuhi kriteria inklusi dan disertai judul penelitian bila subjek menolak
maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak-hak subjek.
Sebelum penelitian di mulai, peneliti menjelaskan mengenai tujuan dan
manfaat dari penelitian yang akan dilakukan. Bila responden setuju setelah
diberikan penjelasan tentang tujuan penelitian ini, responden di minta untuk
menandatangani surat persetujuan responden. Kemudian peneliti menjelaskan
tentang pengisian kuesioner.
3.8.2 Anonimity (tanpa nama)
Untuk menjaga kerahasiaan identitas subjek, peneliti tidak mencantumkan
nama subjek pada lembar pengumpulan data (quesioner), yang diisi oleh
subjek pada lembar tersebut hanya diberi kode tertentu.
3.8.3 Confidentially ( kerahasiaan )
Kerahasiaan informasi responden dijamin peneliti, hanya kelompok tertentu
yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Lie, A & Prasati S. 2004. 101 Cara Membina Kemandirian Dan Tanggung Jawab
Anak. Jakarta : Elex Media Computindo
INSTRUMENT
KUESIONER
Nama Orangtua :
Nama anak :
Jenis kelamin :
Umur anak :
Kemandirian Personal Hygiene
Petunjuk pengisian :
Isi pertanyaan dibawah ini dengan tanda cek (√) atau silang (X) pada kolom yang
sudah tersedia
Nilai maksimal 40
Nilai minimal 0