ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan nafas kehidupan kepada kami dan telah menolong hambanya
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Keperawatan sebagai Profesi”
dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongannya mungkin penyusun tidak
akan sanggup menyelesaikan dengan baik. Dan tidak lupa ucapan terima kasih
kepada Ibu Reni Asmara Tarigan sebagai dosen pengampu yang telah
memberikan tugas ini kepada kami, sebagai pelatihan dan penambahan
wawasan.
Adapun makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu mata kuliah
Konsep Dasar Keperawatan, yang mana dalam mengajukan gagasannya ini
berdasarkan pemahaman dan apa yang diketahui penulis.
Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
C. Tujuan ……………………………………………………. 3
3. Profesionalisme …………………………………..…. 8
ii
5. Tujuan Standar Praktek Keperawatan ……………… 16
B. Saran…………………………………………………… 23
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Perawat atau Nurse berasal dari bahasa Inggris yaitu “nurse” dari bahasa
Latin yaitu nutrix yang berarti merawat atau memelihara, perawat adalah orang
yang mengasuh dan merawat orang lain yang mengalami masalah kesehatan
berperan dalam merawat atau membantu dan melindungi, perawat yang
professional adalah perawat yang bertanggung jawab dan memberikan pelayanan
keperawatan. Pelayanan perawat merupakan aspek penting dalam membangun
kesehatan, perawat merupakan salah satu tenaga kesehatan dalam
penyelenggaraan pelayanan kesehatan tenaga perawat merupakan tenaga
kesehatan yang dalam keseharianya selalu berhubungan langsung dengan pasien
dan tenaga kesehatan lainnya. Perawat merupakan salah satu profesi tenaga
kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan langsung baik kepada individu,
keluarga dan masyarakat. Perawat merupakan tenaga professional dibidang
pelayanan kesehatan sebagai salah satu tenaga professional, keperawatan
menjalankan dan melaksanakan kegiatan praktik keperawatan dengan
mengunakan ilmu keperawatan yang dapat dipertanggung jawabkan.
A. LATAR BELAKANG
Keperawatan sebagai suatu profesi adalah unik karena keperawatan
ditujukan ke berbagai respon individu dan keluarga terhadap masalah kesehatan
yang dihadapi. Profesi keperawatan telah memenuhi sebagai suatu profesi, salah
satunya cirinya bahwa profesi keperawatan telah menyelenggarakan program
pendidikan keprofesian bertujuan menghasilkan “perawat” yang bertanggung
jawab, mempunyai kemampuan dan kewenangan melaksanakan pelayanan
keperawatan dalam segala aspek dengan selalu berpedoman pada “Kode Etik
Keperawatan” dalam memberikan setiap layanan keperawatan kepada pasien.
1
Profesi keperawatan merupakan profesi yang kompleks dan beragam.
Perawat berpraktik di berbagai tempat yang menuntut aspek keterampilan dan
keahlian serta disiplin yang tinggi. Keahlian dalam keperawatan merupakan hasil
dari pengetahuan dan pengalaman klinik yang dijalanninya. Keahlian diperlukan
untuk menginterpretasikan situasi klinik dan membuat keputusan yang kompleks
dalam rangka memberikan asuhan keperawatan yang profesional dan berkualitas.
Profesi keperawatan berkembang karena adanya tuntutan masyarakat serta
perubahan kebutuhan kesehatan dan berbagai kebijakan pemerintah terkait dengan
pelayanan kesehatan dan pelayanan keperawatan. Pada masa lalu pelayanan di
bidang keperawatan lebih menuntut perawat untuk memiliki pengetahuan dan
keterampilan dalam memberikan pelayanan dan kenyamanan pada klien yang
memerlukanya. Namun, saat ini telah terjadi perubahan peran perawat menjadi
lebih luas dengan penekanan pada peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit
dan memandang klien secara komprehensif baik pada kondisi sehat maupun sakit.
Peran yang harus dilakukan perawat sekarang ini meliputi; pemberi perawatan,
pembuat keputusan klinik dan etik, pelindung dan advokat bagi klien, manager
kasus/keperawatan, rehabilitator, pembuat kenyamanan, komunikator dan
pendidik. Keperawatan modern merupakan suatu seni dan ilmu yang mencakup
berbagai aktivitas konsep dan keterampilan yang berhubungan dengan berbagai
disiplin ilmu. Sebagai seorang calon perawat profesional, kami diharuskan untuk
dapat memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas kepada pasien,
berdasarkan standar praktik keperawatan dan kode etik profesi perawat.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana keperawatan sebagai profesi?
2. Apa saja kriteria profesi dalam keperawaan?
3. Bagaimana prinsip etika dalam profesi keperawatan?
4. Bagaimana standar praktik keperawatan di Indonesia?
5. Apa saja tahap dan tipe implementasi keperawatan?
2
C. TUJUAN
1. Memaparkan pengertian dan pendapat beberapa ahli mengenai profesi
2. Menjelaskan prinsip etika dalam profesi trutama dalam profesi
keperawatan.
3. Menjelaskan profesionalisme dalam keperawatan sebagai suatu profesi.
4. Menjelaskan pendapat beberapa ahli mengenai kriteria profesi.
5. Menjelaskan ciri – ciri keperawatan sebagai suatu profesi.
6. Mendeskripsikan pengimplementasian keperawatan di Indonesia.
7. Menjelaskan definisi dan ruang lingkup standar praktek keperawatan.
8. Melakukan riset mengenai ciri – ciri praktek keperawatan.
9. Menjelaskan klasifikasi & tipe dalam standar praktik keperawatan.
10. Memaparkan tujuan& manfaat dari standarisasi praktek keperawatan.
11. Mendeskripsikan metode implementasi standar keperawatan profesional,
baik didalam maupun diluar negeri dan perkembangannya dari tahun ke
tahun.
3
BAB II
ISI
4
kompetensi intelektualitas, sikap dan keterampilan tertentu yang diperoleh melalui
proses pendidikan secara akademis yang intensif.
Profesi bukan hanya sekedar pekerjaan atau vocation, melainkan suatu
vokasi khusus yang mempunyai cirri-ciri expertis (keahlian), responsibility
(tanggung jawab) dan rasa kesejawatan. Berkaitan dengan profesi, ada beberapa
istilah yang hendaknya tidak dicampuradukkan, yaitu profesi, profesional,
profesionalisme, profesionalitas dan profesionalisasi.
a. Profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian dari para
petugasnya. Artinya, pekerjaan yang disebut profesi itu tidak dapat dilakukan oleh
orang yang tidak terlatih dan tidak disiapkan secara khusus terlebih dahulu untuk
melakukan pekerjaan.
b. Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan
menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian atau
kecakapan yang memenuhi mutu atau norma tertentu serta memerlukan
pendidikan profesi. Menurut Djam’an Satori Profesional menunjukk kepada dua
hal. Pertama, orang yang menyandang suatu profesi; misalnya sebutan ‘Dia
seorang professional.’ Kedua, sifat penampilan seseorang dalam melakukan
pekerjaan yang sesuai dengan profesinya. dalam kegiatan sehari-hari seorang
profesional melakukan pekerjaan sesuai dengan bidang ilmu yang telah
dimilikinya, jadi tidak asal-asalan
c. Profesionalisme berasal dari kata profesi yang artinnya suatu bidang pekerjaan
yang ingin atau akan ditekuni oleh seseorang. Profesionalisme mengacu kepada
sikap para anggota suatu profesi terhadap profesinya serta derajat pengetahuan
dan keahlian yang mereka miliki dalam rangka melakukan pekerjaannya.d.
Profesionalitas merujuk kepada kualitas para anggota atau petugas dalam suatu
profesi.
e. Profesionalisasi menunjukan pada proses peningkatan kualifikasi maupun
kualitas atau kemmapuan para anggota atau petugas suatu profesi dalam
memenuhi criteria serta penampilan standar sebagai anggota suatu profesi.
Profesionalisasi pada dasarnya merupakan serangkaian proses pengembangan
keprofesionalan, baik dilakukan melalui pendidikan/latihan dalam jabatan (in-
service training). Oleh sebab itu, profesionalisasi merupakan proses yang
berlangsung sepanjang hayat, sejagat hayat dan tanpa henti. Menurut beberapa
ahli pengertian profesi ialah:Secara lebih lanjut pengertian profesi menurut para
ahli adalah sebagai berikut:
5
a. Menurut buchari alma yang mengutip villmer dan mill yang dikutip peter jervis
profesi merupakan suatu pekerjaan yang didasarkan atas studi intelektual dan
pelatihan yang khusus.
b. Ilsa nelwan mengartikan profesi dengan memandang tiga aspek yang mengikuti
makna profesi berikut,
1) kalogial yaitu bahwa pengetahuan dan kompetensi seseorang telah di
validasi atau di uji oleh lingkungan kerjaanya.
2) kognitif berhubungan dengan pengetahuan serta kompetensi tersebut
berdasarkan ilmu pengetahuan yang rasional.
3) moral penilaian profesional serta saran yang di berikan serta berorientasi
pada suatu nilai subtantif.
6
keperawatan secara formal dituangkan dalam suatu kode etik yang merupakan
komitmen profesi keperawatan akan tanggung jawab dan kepercayaan yang
diberikan oleh masyarakat.
1. Dalam hal ini etik autonomy, seorang pasien yang baru selesai menjalani
operasi craniotomie dan langsung dibawa ke ruang perawatan ICU, perawat
langsung memberikan pertolongan langsung misalnya memberikan terapi sesuai
dengan kebutuhan pasien tanpa memberitahukan keluarga pasien tentang tindakan
yang diberikan apakah keluarga pasien setuju atau tidak setuju akan tindakan yang
diberikan kepada pasien
3. Prinsip justice (keadilan) apabila ada keluarga salah satu dari anggota yang
bekerja di rumah sakit tersebut perawatannya berbeda dengan pasien lain dan
segala administrasi di dalamnya akan sangat mudah padahal perawat harus
berlaku adil dalam memberikan pelayanan keperawatan dengan tidak
membedakan status sosial dan ekonominya akan tetapi pelayanan keperawatan
diberikan sesuai dengan kebutuhan dan keselamatan jiwa si pasien.
4. Prinsip veracity (kejujuran), pada kondisi pasien yang mengalami krisis atau
pada tahap terminal perawat tidak mengatakan hal yang sesungguhnya kepada
keluarga pasien sehingga dapat menimbulkan konflik antara perawat dengan
keluarga pasien. Seharusnya perawat harus mengatakan yang sejujurnya pada
keluarga tentang kondisi pasien yang sebenarnya.
7
5. Prinsip confidentiality (mempertahankan kerahasiaan), perawat harus menjalin
hubungan yang baik dengan pasien maupun keluarganya, misalnya apabila pasien
ataupun keluarga pasien menanyakan tentang tindakan yang diberikan maka
perawat harus memberikan keterangan yang tepat dan menjalin suatu hubungan
yang baik sehingga ada rasa saling percaya antara perawat dengan pasien. Perawat
harus memikul sumpah dan kewajiban dari profesinya, misalnya keluarga pasien
menceritakan hal-hal pribadi yang menyangkut pasien yang dirawat kepada
perawat.disini perawat harus merahasiakan ini hal penting ini dari orang lain
kecuali diminta keterangan yang lebih lanjut demi keselamatan pasien.
Secara umum beberapa aspek prinsip etik yang sering dilanggar secara tidak sadar
oleh beberapa perawat adalah aspek otonomi, perawat terkadang tidak meminta
persetujuan sebelum melakukan tindakan karena dianggap pasien telah pasrah
kepada petugas kesehatan terhadap kesembuhannya. Pada banyak kasus terlihat
bahwa pelayanan yang diberikan perawat tidak sesuai dengan kode etik
keperawatan yang telah ditetapkan. Perawat ingin dikatakan profesional tetapi
dalam proses pelaksanaan masih belum sesuai dan melanggar dari kode etik yang
telah ditetapkan.
3. Professionalisme
Profesionalisme merupakan tanggung jawab untuk bertindak lebih dari
sekedar memenuhi tanggung jawab diri sendiri maupun ketentuan hukum dan
peraturan masyarakat (Arens et al., 2008). Sedangkan definisi profesionalisme
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2011) adalah mutu, kualitas, dan tindak
tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau orang yang
profesional.Profesionalisme harus diupayakan dengan menumbuhkan nilai dan
keyakinan terhadap profesi keperawatan, agar pada saat memberikan pelayanan
keperawatan tidak terjadi pertentangan dengan apa yang sudah menjadi standar
bagi profesi keperawatan.
8
psikomotoryang baik dan sikap profesionalisme di dalam memberikan asuhan
keperawatan kepada klien sehingga keperawatan profesional dapat terwujud.
Sikap profesional yang utama mampu menunjukkan sikap simpati dan empati
kepada klien. Sikap ini sangat berpengaruh terhadap kesembuhan seorang klien
(Prasetyo, 2004).Konsep dari profesionalisme dalam keperawatan memerlukan
komitmen terhadap profesi, mendorong perawat untuk mendidik,
mempublikasikan jurnal hasil penelitian, menguasai praktek dan teori dan mampu
bertindak secara mandiri .Fungsi Nilai Profesional Keperawatan dalam Asuhan
Keperawatan dimana Nilai profesional merupakan landasan dari kode etik.
Pemahaman dan penguasaan tentang kode etik merupakan salah satu standar yang
harus dipenuhi oleh seorang perawat advanced (Jansen & Stauffacher, 2006).
Kemantapan fondasi perawat akan nilai professional yang dimilikinya akan
mempengaruhi tindakan perawat saat memberikan asuhan keperawatan kepada
pasien (Potter dan Perry, 2005). Oleh karenanya, nilai profesional keperawatan
berfungsi sebagai fondasi sekaligus memberikan petunjuk atau arahan kepada
perawat untuk memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien.
9
b) Profesi mengejar kemajuan dalam kemajuan dalam kemampuan
anggotanya;
c) Profesi melayani kebutuhan para anggotanya;
d) Profesi memiliki norma-norma etis;
e) Profesi memperngaruhi kebijaksanaan pemerintahan di bidangnya;
f) Profesi memiliki solidaritas kelompok profesi.
10
Memberi pelayanan asuhan keperawatan profesional, dan
Menggunakan etika keperawatan dalam memberikan pelayanan
3. Mengelola ruang lingkup keperawatan berikut sesuai dengan kaidah suatu
profesi dalam keperawatan :
Sistem pelayanan/asuhan keperawatan
Pendidikan/pelatihan keperawatan yang berjenjang dan berlanjut
Perumusan standar keperawatan (asuhan keperawatan,pendidikan
keperawatan, registrasi/legislasi), dan
Melakukan riset keperawatan oleh pelaksana secara terencana dan
terarah sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
11
implementasi atau pelaksanaan.Pada saat implementasi perawat harus
melaksanakan hasil dari rencana keperawatan yang di lihat dari diagnosa
keperawatan.
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan
oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi
kestatus kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan kriteria hasil yang
diharapkan.Implementasi merupakan inisiatif dari rencana tindakan untuk
mencapai tujuan yang spesifik. Tahap pelaksanaan dimulai setelah rencana
tindakan disusun dan ditujukan pada nursing orders untuk membantu klien
mencapai tujuan yang diharapkan.
Tipe implementasi keperawatan Secara garis besar terdapat tiga kategori
dari implementasi keperawatan (Craven dan Hirnle, 2000) antara lain:
a. Cognitive implementations
Meliputi pengajaran atau pendidikan, menghubungkan tingkat
pengetahuan klien dengan kegiatan hidup sehari-hari, membuat strategi untuk
klien dengan disfungsi komunikasi, memberikan umpan balik, mengawasi tim
keperawatan,mengawasi penampilan klien dan keluarga, serta menciptakan
lingkungan sesuai kebutuhan, dan lain lain.
b. Interpersonal implementations
Meliputi koordinasi kegiatan-kegiatan, meningkatkan pelayanan,
menciptakan komunikasi terapeutik, menetapkan jadwal personal, pengungkapan
perasaan, memberikan dukungan spiritual, bertindak sebagai advokasi klien, role
model, dan lain lain.
c. Technical implementations
Meliputi pemberian perawatan kebersihan kulit, melakukan aktivitas rutin
keperawatan, menemukan perubahan dari data dasar klien, mengorganisir respon
klien yang abnormal, melakukan tindakan keperawatan mandiri, kolaborasi, dan
rujukan, dan lain-lain
12
dorongan motivasi, pemenuhan kebutuhan psiko-sosio-spiritual, perawatan alat
invasive yang dipergunakan klien, melakukan dokumentasi, dan lain-lain.
b. Interdependen/ Collaborative implementations
Adalah tindakan keperawatan atas dasar kerjasama sesama tim
keperawatan atau dengan tim kesehatan lainnya, seperti dokter. Contohnya dalam
hal pemberian obat oral, obat injeksi, infus, kateter urin, naso gastric tube (NGT),
dan lain-lain.
c. Dependent implementations
Adalah tindakan keperawatan atas dasar rujukan dari profesi lain, seperti
ahli gizi, physiotherapies, psikolog dan sebagainya, misalnya dalam hal
pemberian nutrisi pada klien sesuai dengan diit yang telah dibuat oleh ahli gizi,
latihan fisik (mobilisasi fisik) sesuai dengan anjuran dari bagian fisioterapi.
Ada tiga prinsip pedoman implementasi keperawatan (Haryanto,2007),
yaitu :a. Mempertahankan keamanan klien dengan Keamanan merupakan focus
utama dalam melakukan tindakan. Oleh karena, tindakan yang membahayakan
tidak hanya dianggap sebagai pelanggaran etika standar keperawatan professional,
tetapi juga merupakan suatu tindakan pelanggaran hukum yang dapat ditutut.b.
Memberikan asuhan yang efektif dengan memberikan asuhan yang efektif adalah
memberiakan asuhan sesuai dengan yang harus dilakukan semakin baik
pengetahuan dan pengalaman seorang perawat, maka semakin efektif asuhan yang
diberikan.
Memberikan asuhan seefisien mungkin dengan memberikan asuhan yang efisien
berarti perawat dalam memberikan asuhan dapat mengunakan waktu sebaik
mungkin sehingga dapat menyelesaikan masalah kilen.
Tahap – Tahap Implementasia.
a. Tahap I: Persiapan merupakan tahap awal tindakan keperawatan ini
menuntut perawat mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam tindakan.
Meliputi : Review tindakan keperawatan yang diidentifikasi pada tahap
perencanaan, menganalisa pengetahuan dan ketrampilan keperawatan yang
diperlukan, mengetahui komplikasi dari tindakan keperawatan yang mungkin
timbul, menentukan dan mempersiapkan peralatan yang diperlukan,
mempersiapkan lingkungan yang kondusif sesuai dengan tindakan, dan
mengidentifikasi aspek hukum dan etik terhadap resiko dari potensi tindakan.
b. Tahap II: Intervensi merupakan tahap yang berfokus pada pelaksanaan
tindakan perawatan adalah kegiatan pelaksanaan tindakan dari perencanaan untuk
memenuhi kebutuhan fisik dan emosional. Pendekatan ini meliputi: Independen
adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh perawat tanpa petunjuk dan perintah
dari dokter atau tenaga kesehatan lainnya. Tipe tindakan independen keperawatan
dapat dikatagorikan menjadi 4, yaitu tindakan diagnostik, tindakan terapeutik,
tindakan edukatif, dan tindakan merujuk, interdependen menjelaskan suatu
13
kegiatan yang memelukan suatu kerjasama dengan tenaga kesehatan
lainnya,misalnya tenaga sosial, ahli gizi, fisioterapi dan dokter, dan dependen ini
berhubungan dengan pelaksanaan rencana tindakan medis. Tindakan tersebut
menandakan suatu cara dimana tindakan medis dilaksanakan.
c. Tahap III: Dokumentasi merupakan pelaksanaan tindakan keperawatan harus
diikuti oleh pencatatan yang lengkap dan akurat terhadap suatu kejadian dalam
proses keperawatan.Ada 3 tipe sistem pencatatan yang digunakan pada
dokumentasi : Sources-Oriented records, Problem-Oriented records, dan
Computer-Assissted records.Adapun hal-hal yang perlu didokumentasikan pada
tahap implementasi asuhan keperawatan ini terdiri atas:
Mencatat waktu dan tanggal pelaksanaan.
Mencatat diagnosa keperawatan nomor berapa yang dilakukan
intervensi tersebut.
Mencatat semua jenis intervensi keperawatan.
Serta memberikan tanda tangan dan nama jelas perawat satu tim
kesehatan yang telah melakukan intervensi kepada pasien.
14
1. Otonomi dalam Pekerjaan Perawat mempunyai kemandirian. Perawat
mempunyai hak melakukann tugasnya tanpa campur tangan dari luar.
2. Bertanggung Jawab dan Bertanggung Gugat Perawat harus dapat bertanggung
jawab terhadap apa yang dia kerjakan. Misal dalam hal member suntikan harus
sesuai waktu dan dosisnya. Perawat juga harus berhati-hati dan jujur serta teliti
dalam melakukan kegiatan keperawatan. Perawat juga harus siap bertanggung
gugat yaitu siap menerima semua konsekuennsi dari setiap keputusan yang
diambil.
3. Pengambilan Keputusan yang Mandiri Kebebasan perawat untuk bertindak
melaksanakan tindakan keperawatan tanpa kendali dari luar. Seorang perawat
dapat melaksanakan tugasnya sebagai seorang perawat, karena telah memperoleh
pendidikan perawat, dan sudah menjadi sebagai perawat profesional.
4. Kolaborasi dengan disiplin lain Dalam melakukan tindakan keperawatan,
perawat harus melakukan kolaborasi dengan disiplin ilmu lain. Misal ada orang
kecelakaan dan patah tulang, perawat membutuhkan tenaga radiologi untuk
melakukan rongent.
5. Pemberian pembelaan (advocacy) Pembelaan disebut juga dukungan
(advocacy). Yaitu bertindak demi hak klien untuk mendapatkan asuhan yang
bermutu dengan mengadakan interaksi untuk kepentingan atau demi klien, dalam
mengatasi masalahnya serta berhadapan dengan pihak – pihak lain yang lebih luas
(system at large).
6. Memfasilitasi kepentingan pasien atau klien. Tujuan Praktik Keperawatan
Professional diantaranya adalah untuk membantu individu agar mandiri, selain itu
mengajak individu atau masyarakat berpartisipasi dalam bidang kesehatan,
kemudian membantu individu mengembangkan potensi untuk memelihara
kesehatan secara optimal agar tidak tergantung pada orang lain dalam memelihara
kesehatan, serta membantu individu memperoleh derajat kesehatan secara
optimal.
15
Adanya perkembangan dan perubahan yang terjadi pada ruang lingkup
praktek keperawatan dan bidang teknologi medis akan mengakibatkan terjadinya
peningkatan konflik antara nilai-nilai pribadi yang memiliki perawat dengan
pelakasana praktek yang dilakukan sehari-hariselain itu pihak atasan
membutuhkan bantuan dari perawat untuk melaksanakan tugas pelayanan
keperawatan tertentu , dilain pihak perawat mempunyai hak untuk menerima atau
menolak tugas tersebut sesuai dengan nilai-nilai pribadi mereka.
16
dan biasanya mempunyai hubungan dengan diagnosa medis pasien dan diagnosa
keperawatan pasien.
17
✓ Rumah sakit, dengan menggunakan standar praktek keperawatan akan
meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelayanan keperawatan dapat menurun
dengan singkat waktu perwatan di rumah sakit.
✓ Klien, dengan perawatan yang tidak lama maka biaya yang ditanggung klien
dan keluarga menjadi ringan.
✓ Profesi, sebagai alat perencanaan untuk mencapai target dan sebagai ukuran
untuk mengevaluasi penampilan, dimana standar sebagai alat pengontrolnya.
18
1.Pengertian Metode
Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan
pembelajaran (Ngalimun, 2014: 14). Jika dikaitkan dengan standar asuhan
keperawatan, maka metode merupakan salah satu aspek penting yang perlu
dilakukan oleh perawat dalam memberikan tindakan asuhan keperawatan yang
sesuai dengan kode etik keperawatan, demi tercapainya tujuan standar asuhan
keperawatan, yaitu memberikan outcome yang membaik pada klien.
19
Standar hasil : berorientasi pada perubahan status kesehatan klien, berupa
uraian kondisi klien yang dinginkan dan dapat dicapai sebagai hasil
tindakan keperawatan.
Pendekatan lain (khusus) dalam menyusun standar praktek keperawatan
sesuai dengan aspek yang diinginkan antara lain :
Aspek Asuhan keperawatan, dapat dipilih topik atau masalah keperawatan
klien yang sering ditemukan, misalnya standar asuhan keperawatan klien
anteatal, intranatal dan postnatal.
Aspek pendidikan dapat dipilih paket penyuluhan/pendidikan kesehatan
yang paling dibutuhkan, misalnya penyuluhan tentang perawatan
payudara.
Aspek kelompok klien, topik dapat dipilih berdasarkan kategori umur,
masalah kesehatan tertentu misalnya; kelompok menopouse.
Dalam penerapan standar praktek keperawatan dapat dimodifikasi
keduanya dalam pelayanan asuhan keperawatan. Contoh : pelaksanaan standar
asuhan keperawatan pada klien postnatal, perawat dapat mengunakan standar
proses (metode, prinsip dan strategi dalam melaksanakan asuhan keperawatan.
Standar pelayanan yang digunakan harus sesuai dengan standar profesi
yang berlaku dan kode etik kedokteran saat ini. Setiap rumah sakit gigi dan mulut
dalam memberikan pelayanan mempunyai kewajiban untuk melaksanakan
pelayanan sesuai dengan standar profesi kedokteran gigi yang ditetapkan. Standar
profesi berdasarkan Undang-Undang No.23 Tahun 1992 adalah pedoman yang
harus dipergunakan sebagai petunjuk dalam menjalankan profesi secara baik.
Tenaga kesehatan yang berhadapan dengan pasien seperti dokter dan perawat
dalam melaksanakan tugasnya harus menghormati hak pasien.
Kepatuhan perawat terhadap standar menunjukkan adanya otonomi profesi
yang merupakan salah satu karakteristik utama suatu profesi yang berarti perawat
menentukan sendiri rencana keperawatan (renpra) yang akan diberikan kepada
klien. Oleh karena itu, di ruang Metode Praktik Keperawatan Profesional perlu
ditetapkan standar renpra sehingga waktu perawat tidak tersita untuk menulis.
Selama melaksanakan implementasi, keamanan fisik dan psikologis dipastikan
dengan mempersiapkan pasien secara adekuat, melakukan asuhan keperawatan
dengan terampil dan efisien, menerapkan prinsip yang baik
mengindividualisasikan tindakan dan mendukung pasien selama tindakan tersebut.
Pengimplementasian Metode Keperawatan Praktik Profesional sebagai
bagian dari standar praktek keperawatan ternyata dapat menciptakan suatu
lingkungan yang menopang kontribusi unik dari keperawatan pada klien.
Hubungan caring antara klien dan keluarga dan perawat direfleksikan melalui
perilaku perawat antara lain menjadi pendengar yang baik, sehingga klien terbuka
20
dan merasa dihargai. Selanjutnya pengimplementasian standar praktek
keperawatan dalam kepatuhan perawat Kepatuhan terhadap standar menunjukkan
bahwa perawat menggunakan pengetahuan dan keterampilan dalam membantu
klien memenuhi kebutuhannya melalui proses penyelesaian masalah secara
ilmiah. Peningkatan kepatuhan perawat terhadap standar pada Metode Praktek
Keperawatan Profesional menunjukkan bahwa perawat tidak bekerja secara rutin
tetapi pemberian asuhan keperawatan didasarkan pada masalah klien. Di
Indonesia Metode Praktek Keperawatan Profesional telah dikembangkan dan
diimplementasikan dibeberapa rumah sakit pemerintah dan swasta. Metode
Praktek Keperawatan Profesional yang dapat meningkatan mutu asuhan
keperawatan di rumah sakit adalah Metode Praktek Keperawatan Profesional
tentang penataan struktur dan proses pemberian asuhan keperawatan.
21
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
22
sehingga dapat ditata siapa yang beranggung jawab mengembangkan standar
bagaimana proses pengembangan tersebut.
Berbagai jenis keperawatan dapat dikembangkan dengan focus, orintasi,
dan pendekatan yang saling mendukung. Standar asuhan berfokus pada hasil
pasien, standar praktik beriorentasi pada kinerja perawat professionaluntuk
membedayakan proses keperawatan . standar finansial juga harus dikembangkan
dalam pengelolaan keperawatan sehingga dapat bermanfaat bagi pasien, profesi
perawat dan organisasi pelayanan.
B. SARAN
Kami dari kelompok 5 menyadari jika makalah ini banyak sekali memiliki
kekurangan yang jauh dari kata sempurna. Demikian makalah ini kami buat,
semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin
di sampaikan, silahkan sampaikan kepada kami. Kami sangat terbuka terhadap
perubahan ke arah yang lebih baik. Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat
mema'afkan dan memakluminya.
23
DAFTAR PUSTAKA
24
Khotimah. 2013. Standar Praktek Keperawatan, http://e-
learning.stikespantiwaluya.ac.id/mod/resource/view.php?id=170
Vera, Matt. (July, 2021). Nursing Diagnosis Guide and List: All
You Need to Know to Master Diagnosing.
https://nurseslabs.com/wp-content/uploads/2019/02/The-
Nursing-Process.png. Diakses pada 27 September 2021.
25
NURSE GENERATION UNSRIT BITUNG, 2015. Etika
Keperawatan : Praktik Keperawatan Profesional,
http://nursegenerationunsrit.blogspot.com/2015/12/praktik-
keperawatan-profesional.html?m=1
26