Anda di halaman 1dari 4

SYOK HEMORAGI DAN GANGGUAN PEMBEKUAN DARAH

PADA MASA KEHAMILAN

Berikut ini adalah resume yang dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah
Kesehatan Reproduksi

MARCELLINA PUTRI SIRAIT


211101061

Program Studi Ilmu Keperawatan Tahap Sarjana


Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera UtaraMedan,
Februari 2023
1. Syok Hemoragi

Syok adalah suatu kelainan progresif yang menyebabkan kematian bila masalah –
masalah dasar yang mendasarinya tidak dikoreksi. Syok hemoragi merupakan salah satu
jenis syok hipovolemik dimana mekanisme patologik utamanya ketika volume plasma
atau darah yang tidak adekuat. Syok hemoragi pada wanita hamil disebabkan oleh
berkurangnya volume darah yang bersirkulasi akibat hilangnya sel darah merah secara
akut. Penurunan volume sirkulasi menyebabkan penurunan suplai oksigen ke sel, yang
kemudian akan menyebabkan disfungsi organ. Kehilangan darah menyebabkan perfusi
jaringan yang tidak adekuat, yang menyebabkan penurunan suplai oksigen ke sel-sel
tubuh. Selama kehamilan, tekanan darah sistolik turun rata-rata 10 mmHg sementara
tekanan darah diastolik turun rata-rata 10 hingga 15 mmHg. Perubahan tekanan darah ini
paling terlihat selama trimester kedua. Pada akhir trimester ketiga tekanan darah kembali
ke status sebelum hamil. Hipotensi merupakan tanda TERLAMBAT dari syok hemoragik
karena ibu akan kehilangan 30-35% volume darahnya sebelum ia mengalami hipotensi.
Tabel klasifikasi Syok Hemoragik

Compensated Mild Moderate Severe


Blood loss (mL) 500–1,000 1,000–1,500 1,500–2,000 > 2,000
Heart rate (bpm) < 100 > 100 > 120 > 140
Blood pressure Normal Slight fall Marked fall Profound fall
(80–100
mmHg)
Orthostatic
pressure
Capillary refill Normal May be Usually Always
delayed delayed delayed
Respiration Normal Mild increase Moderate Marked
tachypnoea tachypnoea,
air hunger,
respiratory
collapse
Urinary output > 30 20–30 5–20 Anuria
(ml/h)
Mental status Normal or Agitated Confused Lethargic;
agitated obtunded
Gangguan Pembekuan Darah (Tromboemboli Vena)

Gumpalan darah pada ibu hamil cenderung terbentuk di pembuluh darah dalam di
kaki atau di daerah panggul. Kondisi ini dikenal sebagai trombosis vena dalam (DVT).
Emboli paru (PE) adalah peristiwa yang mengancam jiwa yang terjadi ketika DVT terputus
dan berjalan ke pembuluh darah paru-paru. Gumpalan darah juga berpotensi berbahaya
bagi bayi. Gumpalan darah dapat terbentuk di dalam plasenta, memotong aliran darah dan
membahayakan bayi. Gumpalan darah diobati dengan antikoagulan, obat yang mencegah
darah dari pembekuan. Antikoagulan tertentu aman digunakan selama kehamilan. Wanita
sangat berisiko mengalami pembekuan darah selama kehamilan, persalinan, dan periode
tiga bulan setelah melahirkan.
Selama kehamilan, lebih banyak darah yang dipompa ke seluruh tubuh Anda untuk
memenuhi kebutuhan bayi Anda yang sedang berkembang. Lebih banyak darah yang
mengalir ke seluruh tubuh berarti menambah tekanan pada pembuluh darah Anda, yang
dapat menyebabkannya menyempit. Ini, bersama dengan perubahan hormonal, dapat
membuat Anda lima kali lebih mungkin mengalami pembekuan darah selama kehamilan
atau tepat setelah melahirkan daripada seseorang yang tidak hamil. Wanita dengan
defisiensi antitrombin bawaan atau didapat berisiko sangat tinggi mengalami pembekuan
selama kehamilan atau setelah melahirkan. Tanpa pengobatan, risiko keguguran juga
sedikit meningkat dan biasanya disebabkan oleh gumpalan darah yang berkembang di
plasenta, yang membuat janin kekurangan darah dan oksigen. Beberapa kelainan
pembekuan darah, seperti sindrom antifosfolipid (APS), dapat lebih meningkatkan risiko
pembekuan darah selama kehamilan, yang dapat menyebabkan masalah terkait kehamilan
seperti keguguran atau preeklampsia (tekanan darah tinggi selama kehamilan). Ini terutama
benar jika ibu memiliki riwayat pembekuan darah.
Beberapa faktor lain juga dapat meningkatkan risiko wanita hamil mengalami
pembekuan darah:
❖ Keluarga atau riwayat pribadi penggumpalan darah atau gangguan
pembekuan darah
❖ Pengiriman melalui operasi caesar
❖ Imobilitas yang berkepanjangan (tidak banyak bergerak), seperti saat tirah
baring atau pemulihan setelah melahirkan
❖ Komplikasi kehamilan dan persalinan
Tanda dan gejala pembekuan darah :
❖ Gumpalan darah yang terjadi di kaki atau lengan disebut trombosis vena dalam
(DVT).
❖ Gumpalan darah di kaki atau lengan bisa pecah dan berpindah ke paru-paru (emboli
paru), dan dapat mengancam jiwa. Tanda dan gejala PE meliputi Sulit bernafas,
Nyeri dada yang memburuk dengan napas dalam atau batuk, Batuk darah, Detak
jantung lebih cepat dari normal atau tidak teratur.

Anda mungkin juga menyukai