Anda di halaman 1dari 62

LAPORAN PENDAHULUAN

PRAKTIK KEPERAWATAN GERONTIK DENGAN HIPERTENSI


DI PANTI WERDHA HARAPAN IBU SEMARANG

Untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Gerontik

Oleh :
Nama : Arfian Eri Armanda
Nim: 2007111

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


FAKULTAS KEPERAWATAN, BISNIS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS WIDYA HUSADA SEMARANG
TAHUN 2023/2024
A. KONSEP DASAR TEORI
1. PENGERTIAN

Definisi

Penyakit darah tinggi atau hipertensi (hypertension) adalah suatu keadaan dimana
seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang ditunjukkan oleh
angka bagian atas (systolic) dan angka bawah (diastolic) pada pemeriksaan tensi darah
menggunakan alat pengukur tekanan darah baik berupa cuff air raksa (Spygmomanometer)
ataupun alat digital lainnya (Herlambang, 2013).

Tensi (tekanan darah) adalah banyaknya darah yang dipompakan jantung dikalikan
tahanan di pembuluh darah perifer. Adapun hipertensi (tekanan darah tinggi) adalah
keadaan ketika seseorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal atau
tekanan sistolik lebih tinggi dari 140 mmHg dan diastoliknya diatas 90 mmHg (Wijoyo, 2011).

Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan


darah di atas batas normal yang mengakibatkan peningkatan angka morbiditas dan angka
kematian (mortalitas). Tekanan yang abnormal tinggi pada pembuluh darah menyebabkan
meningkatnya risiko terhadap stroke, gagal jantung, serangan jantung, dan kerusakan ginjal
(Rusdi, et al, 2009).

Klasifikasi hipertensi

Menurut Herlambang (2013) penyakit darah tinggi atau hipertensi dikenal dengan 2 jenis
klasifikasi, diantaranya hipertensi primary dan hipetensi secondary.

Hipertensi primary adalah suatu kondisi dimana terjadinya tekanan darah tinggi sebagai
akibat dampak dari gaya hidup seseorang dan faktor lingkungan. Seseorang yang pola
makannya tidak terkontrol dan mengakibatkan kelebihan berat badan atau bahkan
obesitas, merupakan pencetus awal untuk terkena penyakit tekanan darah tinggi. Begitu
pula seseorang yang berada dalam lingkungan atau kondisi stressor tinggi sangat
mungkin terkena penyakit tekanan darah tinggi, termasuk orang-orang yang kurang
olahraga pun mengalami tekanan darah tinggi.

Hipertensi secondary adalah suatu kondisi dimana terjadinya peningkatan tekanan darah
tinggi sebagai akibat seseorang mengalami/menderita penyakit lainnya seperti gagal
jantung, gagal ginjal, atau kerusakan sistem hormon tubuh. Sedangkan pada ibu hamil
tekanan darah secara umum meningkat saat kehamilan berusia 20 minggu. Terutama
pada wanita yang berat badannya diatas normal atau gemuk (obesitas). Hipertensi
sistolik terisolasi, tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, tetapi tekanan
diastolik kurang dari 90 mmHg dan tekanan diastolik masih dalam kisaran normal.
Hipertensi ini sering ditemukan pada usia lanjut. Sejalan dengan bertambahnya usia,
hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan darah; tekanan sistolik terus
meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus meningkat sampai usia 55-
60 tahun, kemudian berkurang secara perlahan atau bahkan menurun drastis.

Klasifikasi Tekanan Darah Pada Dewasa menurut JNC VII

Tekanan Darah Tekanan Darah


Kategori
Sistolik Diastolik

Normal < 120 mmHg (dan) < 80 mmHg

Pre-
120-139 mmHg (atau) 80-89 mmHg
hipertensi

Stadium 1 140-159 mmHg (atau) 90-99 mmHg

Stadium 2 >= 160 mmHg (atau) >= 100 mmHg


2.

ETIOLOGI/PREDISPOSISI

Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya perubahan perubahan
pada :

Elastisitas dinding aorta menurun

Katup jantung menebal dan menjadi kaku

Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun sesudah berumur 20 tahun
kemampuan jantung memompa darah menurun menyebabkan menurunnya kontraksi dan
volumenya.

Kehilangan elastisitas pembuluh darah


Hal ini terjadi karenakurangnya efektifitas pembuluh darah perifer untuk oksigenasi
Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer

Meskipun hipertensi primer belum diketahui dengan pasti penyebabnya, data-data


penelitian telah menemukan beberapa faktor yang sering menyebabkan terjadinya hipertensi.
Faktor tersebut adalah sebagai berikut :

Faktor keturunan

Dari data statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki kemungkinan lebih besar
untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah penderita hipertensi

Ciri perseorangan

Ciri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi adalah:

1.Umur ( jika umur bertambah maka TD meningkat )

2.Jenis kelamin (laki-laki lebih tinggi dari perempuan )

4.Kebiasaan hidup

5.Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi adalah :

6.Konsumsi garam yang tinggi ( melebihi dari 30 gr )

7.Kegemukan atau makan berlebihan

8.Stress

9.Merokok

10.Minum alcohol

11.Minum obat-obatan ( ephedrine, prednison, epineprin )

Sedangkan penyebab hipertensi sekunder adalah :

Ginjal ; Glomerulonefritis, Pielonefritis, Nekrosis tubular akut dan Tumor.

Vascular ; Aterosklerosis, Hiperplasia, Trombosis, Aneurisma, Emboli kolestrol, dan Vaskulitis.

Kelainan endokrin ; DM, Hipertiroidisme, Hipotiroidismed


Saraf ; Stroke, Ensepaliti.

Obat – obatan ; Kontrasepsi oral, Kortikosteroid

3. PATOFISIOLOGI

Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak dipusat
vasomotor, pada medulla diotak. Dari pusat vasomotor ini bermula jaras saraf simpatis, yang
berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis ganglia simpatis
di toraks dan abdomen. Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang
bergerak ke bawah melalui system saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron
preganglion melepaskan asetilkolin, yang akan merangsang serabut saraf pasca ganglion ke
pembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya noreepineprin mengakibatkan konstriksi
pembuluh darah. Berbagai faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respon
pembuluh darah terhadap rangsang vasokonstriksi. Individu dengan hipertensi sangat sensitiv
terhadap norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi.

Pada saat bersamaan dimana sistem saraf simpatis merangsang pembuluh darah sebagai respons
rangsang emosi, kelenjar adrenal juga terangsang, mengakibatkan tambahan aktivitas
vasokonstriksi. Medulla adrenal mensekresi epinefrin, yang menyebabkan vasokonstriksi.
Korteks adrenal mensekresi kortisol dan steroid lainnya, yang dapat memperkuat respons
vasokonstriktor pembuluh darah. Vasokonstriksi yang mengakibatkan penurunan aliran ke ginjal,
menyebabkan pelepasan rennin. Renin merangsang pembentukan angiotensin I yang kemudian
diubah menjadi angiotensin II, suatu vasokonstriktor kuat, yang pada gilirannya merangsang
sekresi aldosteron oleh korteks adrenal. Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh
tubulus ginjal, menyebabkan peningkatan volume intra vaskuler. Semua faktor ini cenderung
mencetuskan keadaan hipertensi.

Sebagai pertimbangan gerontologis dimana terjadi perubahan structural dan fungsional pada
system pembuluh perifer bertanggungjawab pada perubahan tekanan darah yang terjadi pada usia
lanjut. Perubahan tersebut meliputi aterosklerosis, hilangnya elastisitas jaringan ikat dan
penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh darah, yang pada gilirannya menurunkan
kemampuan distensi dan daya regang pembuluh darah. Konsekuensinya, aorta dan arteri besar
berkurang kemampuannya dalam mengakomodasi volume darah yang dipompa oleh jantung
(volume sekuncup) mengakibatkan penurunan curang jantung dan peningkatan tahanan perifer
(Rahmawati, 2012).

Pada usia lanjut perlu diperhatikan kemungkinan adanya “hipertensi palsu” disebabkan kekakuan
arteri brachialis sehingga tidak dikompresi oleh cuff sphygmomanometer (Darmojo, 2010).

4. PATHWAYS

5. MANIFESTASI KLINIS

Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala; meskipun secara
tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan
tekanan darah tinggi (padahal sesungguhnya tidak). Gejala yang dimaksud adalah sakit
kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan kelelahan; yang bisa saja
terjadi baik pada penderita hipertensi, maupun pada seseorang dengan tekanan darah
yang normal. Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala
berikut (Kristanti, 2013):

1.Sakit kepala

2.Kelelahan

3.Mual

4.Muntah

5.Sesak nafas

6.Gelisah

Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak,
mata, jantung dan ginjal. Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan
kesadaran dan bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut
ensefalopati hipertensif, yang memerlukan penanganan segera. Tanda dan gejala pada
hipertensi dibedakan menjadi : (Edward K Chung, 2013).

Tidak Ada Gejala

Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan peningkatan tekanan
darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang memeriksa. Hal ini berarti
hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa jika tekanan arteri tidak terukur.

Gejala Yang Lazim

Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai hipertensi meliputi nyeri kepala
dan kelelahan. Dalam kenyataannya ini merupakan gejala terlazim yang mengenai
kebanyakan pasien yang mencari pertolongan medis.

6. PEMERIKSAAN PENUNJANG

a. Pemeriksaan Laboratorium
1.Hb/Ht : untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume cairan(viskositas) dan
dapat mengindikasikan factor resiko seperti : hipokoagulabilitas, anemia.

2.BUN / kreatinin : memberikan informasi tentang perfusi / fungsi ginjal.

3.Glucosa : Hiperglikemi (DM adalah pencetus hipertensi) dapat diakibatkan oleh


pengeluaran kadar ketokolamin.

4.Urinalisa : darah, protein, glukosa, mengisaratkan disfungsi ginjal dan ada DM.

5.CT Scan : Mengkaji adanya tumor cerebral, encelopati.

6.EKG : Dapat menunjukan pola regangan, dimana luas, peninggian gelombang P


adalah salah satu tanda dini penyakit jantung hipertensi.

7.IUP : mengidentifikasikan penyebab hipertensi seperti : Batu ginjal, perbaikan ginjal.

8.Photo dada : Menunjukan destruksi kalsifikasi pada area katup, pembesaran jantung.

7. KOMPLIKASI

Hipertensi tidak dapat secara langsung membunuh penderitanya, melainkan hipertensi memicu
terjadinya penyakit lain yang tergolong kelas berat alias mematikan. Laporan Komite Nasional
Pencegahan, Deteksi, Evaluasi dan Penanganan Hipertensi menyatakan bahwa tekanan darah
yang tinggi dapat meningkatkan resiko serangan jantung, gagal jantung, stroke dan gagal ginjal
(Wahdah, 2011)

Hipertensi merupakan penyebab utama terjadinya komplikasi kardiovaskular dan


merupakan masalah utama kesehatan masyarakat yang tengah mengalami transisi sosial
ekonomi. Dibandingkan dengan individu yang memiliki tekanan darah normal, penderita
hipertensi memiliki risiko terserang penyakit jantung koroner 2 kali lebih besar dan risiko yang
lebih tinggi untuk terserang stroke. Apabila tidak diobati, kurang lebih setengah dari penderita
hipertensi akan meninggal akibat penyakit jantung dan sekitar 33% akan meninggal akibat stroke
sementara 10 sampai 15 % akan meninggal akibat gagal ginjal. Oleh sebab itu pengontrolan
tekanan darah merupakan hal yang sangat penting (Junaidi, 2010).
B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN

1.Pengkajian

A.Aktivitas

1.Gejala : kelemahan, letih, nafas pendek, gaya hidup monoton.

2.Tanda :Frekuensi jantung meningkat, perubahan irama jantung, takipnea.

B.Sirkulasi

1.Gejala : Riwayat Hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung koroner/katup dan penyakit


cebrovaskuler, episode palpitasi.

2.Tanda : Kenaikan TD, Nadi denyutan jelas dari karotis, jugularis, radialis, tikikardi, murmur
stenosis valvular, distensi vena jugularis, kulit pucat, sianosis, suhu dingin (vasokontriksi perifer)
pengisian kapiler mungkin lambat/ tertunda.

C.Integritas Ego

1.Gejala : Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, factor stress multiple (hubungan,keuangan,


yang berkaitan dengan pekerjaan.

2.Tanda : Letupan suasana hat, gelisah, penyempitan continue perhatian, tangisan meledak,otot
muka tegang, pernafasan menghela, peningkatan pola bicara.

D.Eliminasi

1.Gejala : Gangguan ginjal saat ini atau (seperti obstruksi atau riwayatpenyakit ginjal padamasa
yang lalu).

E.Makanan/cairan

1.Gejala: Makanan yang disukai yang mencakup makanan tinggi garam, lemak sertakolesterol,
mual, muntah dan perubahan BB akhir akhir ini (meningkat/turun), Riwayat penggunaan diuretic

2.Tanda: Berat badan normal atau obesitas, adanya edema, glikosuria.

F.Neurosensori
1.Gejala: Keluhan pening pening/pusing, berdenyut, sakit kepala, suboksipital (terjadi
saatbangun dan menghilangkan secara spontansetelah beberapa jam), Gangguan penglihatan
(diplobia, penglihatan kabur,epistakis).

2.Tanda: Status mental, perubahan keterjagaan, orientasi, pola/isi bicara,efek, proses


piker,penurunan keuatan genggaman tangan.

G.Nyeri/ ketidaknyaman

1.Gejala: Angina (penyakit arteri koroner/ keterlibatan jantung), sakitkepala.

Pernafasan

2.Gejala: Dispnea yang berkaitan dari kativitas/kerja takipnea,ortopnea,dispnea, batuk


dengan/tanpa pembentukan sputum, riwayat merokok.

3.Tanda: Distress pernafasan/penggunaan otot aksesori pernafasan bunyinafas


tambahan(krakties/mengi), sianosis.

H.Keamanan

1.Gejala: Gangguan koordinasi/cara berjalan, hipotensi postural.

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul menurut Wilkinson, 2011 (Berdasarkan NANDA
2011)

1.Penurunan curah jantung b.d peningkatan afterload, vasokonstriksi, hipertrofi/ rigiditas


ventrikuler, iskemia miokard.

2.Intoleransi aktivitas b.d kelemahan, ketidakseimbangan suplai, dan kebutuhan oksigen.

3.Nyeri (sakit kepala) b.d peningkatan tekanan vaskuler cerebral.

4.Perfusi jaringan cerebral tidak efektif b/d gangguan afinitas Hb oksigen, penurunan
konsentrasi Hb, Hipervolemia, Hipoventilasi, gangguan transport O2, gangguan aliran arteri dan
vena.
3. INTERVENSI

1. Observasi tanda-tanda vital klien

2. Kaji skala nyeri

3. Kaji tindakan yang sudah pernah dilakukan klien untuk mengurangi nyeri

4. Beri reinforcement positif terhadap tindakan yang dilakukan

5. Berikan informasi mengenai skala nyeri

6. Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi untuk manajemen nyeri dengan terapi modalitas.
"senam hipertensi"

1. Kaji lingkungan fisik dan pengetahuan klien tentang lingkungan rumah yang aman

2. Memberikan penjelasan mengenai lingkungan yang aman

3. Kaji kemandirian lansia dalam beraktivitas

4. Anjurkn untuk mengganti lampu kamar mandi dengan lampu yang lebih terang dan
menggunakan sandal ketika akan ke kamar mandi dan selama di kamar mandi
5. Beri motivasi dan reinforcement

4. PENATALAKSANAAN

Penanggulangan hipertensi secara garis besar dibagi menjadi dua jenis penatalaksanaan (Ni
Kadek, et al, 2014):

1. Penatalaksanaan Non Farmakologis.

a. Diet

Pembatasan atau pengurangan konsumsi garam. Penurunan BB dapat menurunkan tekanan darah
dibarengi dengan penurunan aktivitas rennin dalam plasma dan kadar adosteron dalam plasma.

b.Aktivitas

Klien disarankan untuk berpartisipasi pada kegiatan dan disesuaikan dengan batasan medis dan
sesuai dengan kemampuan seperti berjalan, jogging, bersepeda atau berenang.

c.Penatalaksanaan Farmakologis

Secara garis besar terdapat bebrapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian atau pemilihan
obat anti hipertensi yaitu:

1.Mempunyai efektivitas yang tinggi.

2.Mempunyai toksitas dan efek samping yang ringan atau minimal.

3.Memungkinkan penggunaan obat secara oral.

4.Tidak menimbulkan intoleransi.

5.Harga obat relative murah sehingga terjangkau oleh klien.

6.Memungkinkan penggunaan jangka panjang. Golongan obat - obatan yang diberikan pada
klien dengan hipertensi seperti golongan diuretik, golongan betabloker, golongan antagonis
kalsium, golongan penghambat konversi rennin angitensin.

DAFTAR PUSTAKA

Agus Purwadianto (2000), Kedaruratan Medik: Pedoman Penatalaksanaan Praktis, Binarupa


Aksara, Jakarta.
Bustan. 2007. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta: Rineka Cipta

Cahyono, S. 2008. Gaya Hidup dan Penyakit Modern. Yogyakarta: Kanisius

Darmojo, R. Boedhi. (2010). Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). Jakarta:

FKUI.

Departemen Kesehatan RI. 2012. Pharmaceutical Care untuk Penyakit Hipertensi. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI.

Evelyn C.pearce (1999), Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis, Penerbit PT Gramedia,
Jakarta.

Fauzi. I. 2014. Buku Pintar Deteksi Dini Gejala dan Pengobatan Asam Urat, Diabetes dan
Hipertensi. Yogyakarta: Araska.

Junaedi, E. 2013. Hipertensi Kandas Berkat Herbal. Jakarta Selatan

Kristanti, H. 2013. Mencegah dan Mengobati 11 Penyakit Kronis. Citra Pustaka: Yogyakarta.

Ni Kadek, et al. 2014. Pengaruh Kombinasi Jus Seledri, Wortel dan Madu Terhadap Hipertensi
Di Wilayah Kerja Puskesmas II Denpasar Barat. Artikel Penelitian, Stikes Bina Husada

Nugroho, W. (2010). Keperawatan Gerontik dan Geriatrik. Jakarta: EGC.

Rahmawati, R. 2012. Pengaruh Jus Seledri Kombinasi Wortel dan Madu Terhadap Penurunan
Tingkat Hipertensi Pada Pasien Hipertensi. Gresik (skripsi) from: http://www.google.com ,
diakses 11 September 2015.

Rusdi, Nurlaela Isnawati. 2009. Awas Anda Bisa Mati Cepat Akibat Hipertensi dan Diabetes.
Yogyakarta: Powerbooks publishing.

Ritu Jain. 2011. Pengobatan Alternatif untuk Mengatasi Tekanan Darah. Jakarta: Gramedia.
Wahdah, N. 2011. Menaklukan Hipertensi dan Diabetes. Yogyakarta: Multipress

Wijoyo, P. M. 2011. Rahasia Penyembuhan Hipertensi Secara Alami. Bee Media Agro: Jakarta

Wilkinson, Judith. (2011). Buku saku diagnosa keperawatan: diagnose NANDA, intervensi NIC,
Kriteria hasil NOC, ed.9. Alih bahasa, Esty Wahyuningsih; editor edisi bahasa Indonesia, Dwi
Widiarti. Jakarta: EGC.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY S DENGAN HIPERTENSI LANSIA DI
PANTI WERDA HARAPAN IBU SEMARANG

Untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Gerontik


Oleh :

Nama : Arfian Eri Armanda

Nim ; 2007111

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA FAKULTAS


KEPERAWATAN, BISNIS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS WIDYA HUSADA
SEMARANG TAHUN 2023/2024
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY S DENGAN HIPERTENSI
LANSIA DI PANTI WERDA HARAPAN IBU SEMARANG

A. PENGKAJIAN
1. Riwayat Klien
Nama : Ny. S
Alamat :Kutoharjo, Purworejo
Telp. :-
Tempat, tangal lahir/umur : Purworejo,10 Oktober 1944
Jenis kelamin : Perempuan
Suku : Jawa
Agama : Islam
Status perkawinan : Mati hidup
Pendidikan : SMP
Orang yang paling dekat dihubungi : Tn.S (saudara laki laki)
Alamat : Purworejo
2. Riwayat Keluarga
Genogram
1. Genogram
Keterangan :

: meninggal dunia

: laki-laki

: perempuan

------- : serumah

: pasien

3. Riwayat Pekerjaan
Status pekerjaan saat ini : Tidak Bekerja
Pekerjaan sebelumnya : Swasta
Sumber – sumber : Saudara laki laki
Pendapatan dan kecukupan terhadap kebutuhan : Cukup
4. Riwayat Lingkungan Hidup
Tipe tempat tinggal : Rumah
Jumlah kamar :4
Jumlah orang yang tinggal dirumah :4
5. Riwayat Rekreasi
Hobi/minat : Memasak
Keanggotaan organisasi :-
Liburan / perjalanan : Jakarta,Palembang,Medan
6. Sumber/Sistem Pendukung Yang Digunakan
Dokter : Dr Sarono Pranowo
Rumah sakit : RS.karyadi
Pelayanan Kesehatan dirumah :-
Makanan yang dihantarkan :-
7. Deskripsi Harian Khusus
Kebiasaan waktu tidur : Tidur habis isya,Bangun jam 03:00 pagi/
sebelum subuh
8. Status Kesehatan Saat Ini
Keluhan Kesehatan utama : Klien mengatakan tekanan darahnya sering
tinggi
Status Kesehatan umum : Klien mengatakan cemas saat tekanan darahnya
naik, klien pernah operasi katarak
Selama 1 tahun yang lalu : Operasi katarak
Selama 5 tahun yang lalu : Hipertensi

Pengetahuan / pemahaman dan penatalaksanaan : Klien mengatakan kurang paham


dengan penyakit hipertensi

Masalah Kesehatan : Hipertensi

9. Obat – Obatan

Obat obatan : Amlodipine

Dosis : 1x5 mg

Bagaimana/kapan, menggunakannya : Saat tekanan darah klien tinggi

10. Alegi

Obat - obatan : Tidak ada

Makanan : Tidak ada

Kontak substansi : Tidak ada

Factor lingkungan : Tidak ada


Nutrisi (ingat kembali diet 24 jam, termasuk cairan)

Diet khusus, pembatasan makanan : Tidak ada

Riwayat peningkatan/penurunan BB : BB berkurang ± 5 kg

Pola konsumsi makanan (bantuan/mandiri) : Mandiri

Masalah yang mempengaruhi masukan makanan : Tidak ada

12. Status Kesehatan Masalalu

Penyakit masa kanak kanak : Tidak ada

Penyakit serius / kronik : Tidak ada

Perawatan dirumah sakit : RS. Karyadi


Operasi : Operasi katarak
13. Tinjauan Sistem
Keadaan Umum : Baik
Tingkat Kesadaran (GCS) : Composmentis (GCS= 15 E: 4, M: 6, V: 5)
Tanda – tanda vital
Tekanan Darah : 140/80 mmHg
Nadi : 99x/menit
Respirator Rate : 20 x/menit
Suhu : 36,0 C
1) Integumen
Lesi/Luka : Tidak
Pruritus : Tidak
Perubahan pigmentasi : Tidak
Sering memar : Tidak
Perubahan rambut : Ya
Perubahan kuku : Ya

Hemopatik

Perdarahan/Memar:Tidak

Abnoormal: Tidak

Pembengkakan kelenjar : Tidak

Limfa : Tidak
Anemia : Tidak
3) Kepala
Sakit kepala : Tidak
Trauma masa lalu : Tidak
Pusing : Tidak
Gatal pada kepala : Ya
4) Mata
Perubahan pengelihatan : Tidak
Kaca mata/kontak lensa : Ya
Nyeri : Tidak
Air mata berlebihan : Ya

Pruritus : Ya

Bengkak sekitar mata : Ya

Kabur : TIdak

Fotofobia : Tidak

Riwayat infeksi : Tdak

Konjungtuva : Tidak

Sklera : Tidak

Telinga

Perubahan pendengaran : Tidak

Vertigo : Tidak

Riwyat infeksi : Tidak

Hidung dan Sinus

Rinorea: Tidak

Epistaksis: Tidak

Obstruksi : Tidak
Nyeri pada sinus : Tidak
Riwayat infeksi : Tidak
7) Mulut dan Tenggorokan
Sakit tenggorokan : Tidak
Lesi /ulkus : Tidak
Kesulitan menelan : Tidak
Perdarahan gusi : Tidak
Karies : Tidak
Riwayat infeksi : Tidak
Pola menggosok gigi : Ya
8) Leher
Kekakuan : Tidak
Neyeri tekan : Tidak
Benjolan/masa : Tidak
Keterbatasan gerak : Tidak

9) Pernafasan

Batuk : Tidak

Sesak napas : Tidak

Hemoptisis : Tidak

Sputum : Tidak

Asma/Alergi pernapasan : Tidak

10) Kardiovaskuler

Nyeri dada : Tidak

Palpitasai : Tidak

11) Gastrointestinal

Nyeri ulu hati : Tidak

Mual/muntah : Tidak

Hematemesis : Tidak

Perubahan nafsu makan : Tidak

Benjolan/masa : Tidak

Diare : Tidak
Konatipasi : Tidak

Melena :Tidak

Hemoroid : Tidak

Perdarahan rectum : Tidak

Pola Defecasi biasanya : Tidak

Perkemihan

Frekuensi: Tidak

Menetes: Tidak

Hematuria: Tidak

Poliuria: Tidak

Nokturia : Tidak

Inkontinensia : Tidak

Nyeri saat berkemnih : Tidak


Batu infeksi : Tidak

13) Muskuluskeletal

Nyeri persendian : Tidak

Kekakuan : Tidak

Kram : Tidak

Kelemahan otot : Tidak

Masalah cara berjalan : Tidak

14) System Syaraf Pusat

Sakit kepala : Tidak

Paralysis : Tidak

Masalah koordinasi : Tidak

Tic/Temor/Spasme : Tidak

Parastesia : Tidak

Cedera kepala : Tidak

Masalah memori : Tidak

15) Sistem Endokrin

Goiter : Tidak

Polifagia : Tidak
Poliuria : Tidak

Status Fungsional

Indeks Katz (Aktivitas Kehidupan Sehari – hari)

No Aktivitas Mandiri Tergantung

1. Mandi MANDIRI
Mandiri : Bantuan hanya pada satu bagian
mandi (seperti punggung atau
ekstermitas yang tidak mampu) atau
mandi sendiri sepenuhnya
Tergantung : Bantuan mandi lebih dari satu
bagian tubuh, bantuan masuk dan
keluar dari bak mandi, setra tidak
mandi sendiri

2. Berpakaian MANDIRI
Mandiri : Mengambil baju dari lemari,
memakai pakaian, melepaskan pakaian
mengancingi.mengikat pakaian
Tergantung : Tidak dapat memakai baju
sendiri atau hanya Sebagian

3. Ke Kamar Kecil MANDIRI


Mandiri : Masuk dan keluar dari kamar
kecil kemudian membersihkan
genetalia
Tergantung : Menerima bantuan untuk
masuk ke kamar kecil dan
menggunakan pispot

4. Berpindah MANDIRI
Mandiri : Berpindah ke dan dari tempat
tidur untuk duduk, bangkit dari kursi
sendiri
Bergantung : Bantuan dalam naik atau
turun dari tempat tidur atau kursi, tidak
melakukan satu, atau lebih perpindahan

5. Kontinen MANDIRI
Mandiri : BAK dan BAB seluruhnya
dikontrol sendiri
Tergantung : Inkonensia parsial atau
total,penggunaan kateter, pispot,
enema, dan pembaliut (pampers)
6. Makanan MANDIRI
Mandiri : mengambil makan dari piring
dan menyuapinya sendiri
Bergantung : Bantuan dalam hal
mengambil makanan dari piring dadn

menyuapinya, tidak makan sama sekali,

dan makan parenteral (NGT)

Status Kognitif / Afektif

a. Short Portable Mental Status Questionare (SPMSQ)

Benar Salah No Pertanyaan

V 1 Tanggal berapa hari ini ?

V 2 Hari apa sekarang ?

V 3 Apa nama tempat ini ?

V 4 Dimana alamat anda ?

V 5 Nomer berapa rumah anda ?

V 6 Kapan anda lahir ?

V 7 Siapa presiden Indonesia sekarang ?

V 8 Siapa nama presiden sebelumnya ?

V 9 Siapa nama ibu anda ?

V 10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari


setiap angka baru, semua secara menurun

10 Jumlah
Hasil: 10 (FUNGSI INTELEKTUAL MASIH UTUH)

Mini – Mental State Exam (MMSE)

No Aspek kognitif Nilai Nilai Kriteria


maksimal klien

1 Orientasi 5 5 Menyebutkan dengan benar


Tahun
Musim
Tanggal
Hari
Bulan

2 Orientasi 5 8 Dimana sekarang kita berada


registrasi 3 Nrgara
Provunsi
Kabupaten
Sebutkan nama objek (kursi,meja,kertas)
kemudian ditanyakan ke klien,menjawab
1.kursi
2.meja
3.kertas

3 Perhatian dan 5 3 Meminta klien berhitung mulai dari 100,


kalkulasi kemudian dikurangi 7 sampai 5 tingkat 100,93

4 Mengingat 3 3 Meminta klien untuk menyebutkan objek ke 2


1.kursi
2.meja
3.kertas

5 Bahasa 9 9 Menayakan kepada klien tentang benda (sambal


menunjukan benda tersebut)
1.jendela
2.jam dinding
Meminta klien mengulangi kata berikut”tidak ada
jika,dan,atau,tetapi
Klien menjawab dan,atau,tetapi
Minta klien untuk mengikuti perintah berikut
yang terdiri daru 3 langkah
Ambil bolpoin ditangan anda ,menulis saya mau
tidur
1.ambil bolpoin
2.ambil kertas
3……………………………
4.perintah klien melakukan hal tersebut
5.perintahkan kalimat klien untuk menulis kata
tersebut

30 28

Hasil: 28 (Normal)
INVENTARIS DEPRESI BACK

SKORE URAIAN

A KESEDIHAN

3 Saya sangat sedih/tidak bahagia, dimana saya tidak dapat menghadapinya

2 Saya galau/sedih sepanjang waktu dan tidak dapat keluar darinya

1 Saya merasa sedih/galau

0 Saya tidak merasa sedih

B PESIMISME

3 Merasa masa depan adalah sia-sia & sesuatu tidak dapat membaik

2 Merasa tidak punya apa-apa & memandang ke masa depan

1 Merasa kecil hati tentang masa depan

0 Tidak begitu pesimis / kecil hati tentang masa depan

C RASA KEGAGALAN
1
3
0
2
Merasa benar-benar gagal sebagai orang tua (suami/istri)

Bila melihat kehidupan kebelakang, semua yang dapat saya lihat kegagalan

Merasa telah gagal melebihi orang pada umumnya

Tidak merasa gagal

D KETIDAK PUASAN

3 Tidak puas dengan segalanya

2 Tidak lagi mendapat kepuasan dari apapun

1 Tidak menyukai cara yang saya gunakan

0 Tidak merasa tidak puas

E RASA BERSALAH

3 Merasa seolah sangat beuruk / tidak berharga

2 Merasa sangat bersalah

1 Merasa buruk/tidak berharga sebagai bagian dari waktu yang baik

0 Tidak merasa benar-benar bersalah


F TIDAK MENYUKAI DIRI SENDIRI

3 Saya benci diri saya sendiri

2 Saya muak dengan diri saya sendiri

1 Saya tidak suka dengan diri saya sendiri

0 Saya tidak merasa kecewa dengan diri sendiri

G MEMBAHAYAKAN DIRI SENDIRI

3 Saya akan bunuh diri jika saya punya kesempatan

2 Saya punya rencana pasti tentang tujuan bunuh diri

1 Saya merasa lebih baik mati

0 Saya tidak punya pikiran tentang membahayakan diri sendiri

H MENARIK DIRI DARI SOSIAL

3 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain & tidak perduli pada
mereka semuanya

Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain & mempunyai sedikit
2
perasaan pada mereka

Saya kurang berminat pada orang lain dari pada sebelumnya


1
Saya tidak kehilangan minat pada orang lain
0
I
KERAGU-RAGUAN

3 Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali

2 Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat keputusan

1 Saya berusaha mengambil keputusan

0 Saya membuat keputusan yang baik

J PERUBAHAN GAMBARAN DIRI

3 Merasa bahwa saya jelek / tampak menjijikan

2 Merasa bahwa ada perubahan yang permanen dalam penampilan

1 Saya khawatir saya tampak tua / tidak menarik & ini membuat saya tidak menarik

0 Tidak merasa bahwa saya tampak lebih buruk daripada sebelumnya

K KESULITAN KERJA

3 Tidak melakukan pekerjaan sama sekali


2 Telah mendorong diri saya sendiri dengan keras untuk melakukan sesuatu
Memerlukan upaya tambahan untuk memulai melakukan sesuatu
1
Saya dapat berkerja ± sebaik-baiknya
0

L KELETIHAN

3 Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu

2 Saya merasa lelah untuk melakukan sesuatu

1 Saya merasa lelah dari yang biasanya

0 Saya tidak merasa lebih lelah biasanya

M ANOREKSIA

Saya tidak lagi punya nafsu makan sama sekali

Nafsu makan saya sangat buruk sekarang

Nafsu makan saya tidak sebaik sebelumnya

Nafsu makan saya tidak buruk dari biasanya

Hasil: 6 (Normal)

18) Status Fungsional Sosial

APGAR KELUARGA DENGAN LANSIA


NO FUNGSI SKORE
URAIAN

1 Saya puas bahwa saya dapat kembali pada


keluarga (teman-teman) saya untuk ADAPTATION
membantu pada Waktu sesuatu
menyusahkan saya. 2
2 Sayapuasdengancarakeluarga
(temanteman) saya membicarakan sesuatu PARTNERSHIP
dengan saya & mengungkapkan masalah
dengan saya 2

3 Sayapuasdengancarakeluarga
(temanteman) saya menerima& GROWTH
mendukung Keinginansaya untuk
melakukan aktivitas / arah baru 2
4 Sayapuasdengancarakeluarga
(temanteman) saya mengekspresikan afek AFFECTION
& berespons terhadap emosi-emosi saya
seperti marah, sedih / mencintai. 1
5 Saya puas dengan cara teman-teman saya &
saya menyediakan waktu bersama-sama. RESOLVE 1
PENILAIAN : 8
Pertanyaan-pertanyaan yang di Jawab : TOTAL

Selalu : Skore 2
Kadang-kadang : Skore 1
Hampir Tidak Pernah : Skore 0

Hasil : Didapatkan hasil total nilai 8 menandakan tidak ada disfungsi keluarga

DATA PENUNJANG
Tidak ada

ANALISA DATA

No Tgl/Jam Data focus Problem Etiologie TTD

1 Senin, 11 DS: Resiko Peningkatan Arfian


November Klien mengatakan mempunyai riwayat perfusi tekanan darah
2023 perifer tidak
Hipertensi
10:00 efektif

WIB DO:
Klien tampak kooperatif
TD: 140/70 mmHg
N: 99 x/menit
RR: 20 x/menit
S: 36,0ºC

2 Senin, 11 DS: Defisit Kurang Arfian


Desember Klien mengatakan kurang paham pengetahuan terpapar
2023 informasi
tentang hipertensi
10:00

WIB DO:
Klien menunjukkan persepsi yang
salah
No Tgl/Jam Data focus Problem Etiologie TTD

3 Selasa, 12 DS: Ansietas Kekhawatiran Arfian


Desember Klien mengatakan cemas dan khawatir terhadap
2023 penyakit
saat mengetahui tekanan darahnya naik
10:00

WIB DO:
Klien tampak gelisah
Klien tampak tegang saat dilakukan
pemeriksaan tekanan darah

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN

D.0015 Resiko perfusi perifer tidak efektif b.d peningkatan tekanan darah

D.0111 Defisit pengetahuan b.d kurang terpapar informasi

D.0080 Ansietas b.d kekhawatiran terhadap penyakit

E. INTERVENSI

Tgl/jam Diagnosa Tujuan dan Kriteria Planning Ttd


keperawatan hasil

Senin, 11 D.0015 Resiko Setelah dilakukan Pemantauan tanda vital ( Arfian


Desember perfusi perifer tindakan keperawatan I.02060 )
2023 tidak efektif 1x8 jam diharapkan 1. Monitor tekanan
10.00 WIB perfusi perifer darah
meningkat L.02011 2. Monitor nadi
dengan kriteria hasil: (frekuensi,
1. Tekanan darah kekuatan, irama)
3. Memonitor
sistolik
pernapasan
membaik (frekuensi,
2. Tekanan darah kedalaman)
4. Memonitor suhu
diastolik
tubuh
membaik
5. Jelaskan tujuan dan

prosedur
pemantauan

Senin, 11 D.0111 Defisit Setelah dilakukan Edukasi kesehatan ( Arfian


Desember pengetahuan tindakan keperawatan I.12383)
2023 1x8 jam diharapkan 1. Berikan penilaian
10.00 WIB tingkat pengetahuan
tentang tingkat
meningkat L.12111
pengetahuan pasien
dengan kriteria hasil:
mengenai proses

1. Pertanyaan penyakit
tentang masalah 2. Gambarkan
yang dihadapi tandagejala yang
menurun muncul pada
2. Persepsi yang penyakit dengan
keliru terhadap cara yang tepat
masalah 3. Melakukan
menurun pendidikan
Kesehatan
(makanan yang
boleh dan tidak
boleh dikonsumsi)
Selasa, 12 D.0080 Ansietas Setelah dilakukan Terapi relaksasi (I.09326) Arfian
Desember tindakan keperawatan 1. Periksa ketegangan
2023 1x8 jam diharapkan
otot, frekuensi nadi,
10.00 WIB tingkat ansietas
tekanan darah dan
menurun dengan
kriteria hasil: suhu sebelum dan

sesudah Latihan
Perilaku gelisah
menurun
2. Jelaskan tujuan,

Perilaku tegang manfaat, Batasan


menurun
dan jenis relaksasi

(napas dalam)

Anjurkan mengambil
posisi nyaman

Anjurkan rileks dan


merasakan sensasi
relaksasi

Anjurkansering

mengulangi atau
melatih Teknik yang
dipilih

Demontrasikan dan

latihTeknik

relaksasi (napas
dalam)
F. IMPLEMENTASI

Tanggal / No Dx. Implementasi Respon pasien TTD


Jam Kep

Senin, 11 1 1. Memonitor tekanan DS: Arfian


Desember darah Klien mengatakan tekanan darahnya
2023 sering tinggi
2. Memonitor nadi
10.00 WIB Klien mengatakan mengerti tentang tujuan

(frekuensi, kekuatan, dan prosedur pemantauan tanda-tanda


irama) Vital
DO:
3. Memonitor
Klien tampak kooperatif
Tanggal / No Dx. Implementasi Respon pasien TTD
Jam Kep

pernapasan (frekuensi, Klien tampak memahami penjelasan


kedalaman) mengenai tujuan dan prosedur
pemantauan
4. Memonitor suhu
TD: 140/70 mmHg

tubuh N: 99 x/menit
5. Menjelaskan tujuan RR: 20 x/menit
S: 36,5ºC
dan prosedur

pemantauan

10.15 WIB 2 1. Memberikan penilaian DS: Arfian


tentang tingkat Klien mengatakan hipertensi adalah
pengetahuan pasien tekanan darah yang tinggi, klien hanya tau
mengenai hipertensi kalau dirinya harus menghindari
makanan/minuman manis
DO:
Pengetahuan klien tentang hipertensi
sedikit/kurang

Selasa, 12 1 1. Memonitor tekanan DS: Arfian


Desember darah Klien mengatakan bersedia untuk
2023
2. Memonitor nadi dilakukan monitoring TTV
10.00 WIB

(frekuensi, kekuatan, DO:


irama) Klien tampak kooperatif saat akan
3. Memonitor dilakukan pemeriksaan
pernapasan (frekuensi, TD: 140/80 mmHg
kedalaman) N: 100 x/menit
4. Memonitor suhu RR: 20 x/menit
tubuh S: 36,7ºC

10.10 WIB 2 1. Gambarkan DS: Arfian


tandagejala yang Klien mengatakan paham dengan tanda
muncul pada penyakit gejala dan pantangan untuk hipertensi
dengan cara yang DO:
Tanggal / No Dx. Implementasi Respon pasien TTD
Jam Kep

tepat Klien bisa menjawab saat dilakukan


2. Melakukan evaluasi dari materi yang diberikan
pendidikan Kesehatan
(makanan yang
boleh/tidak boleh
dikonsumsi)

10.30 WIB 3 1. Menganjurkan DS: Arfian


melakukan Teknik Klien mengatakan bersedia untuk dilatih
relaksasi nafas dalam
teknik relaksasi nafas dalam dan klien
untuk mengurangi

kecemasan bersedia untuk mengikuti saat dilakukan


2. Menganjurkan demostrasi teknik relaksasi nafas dalam
mengambil posisi
DO:
yang nyaman
Klien tampak mampu untuk mengikuti
3. Menganjurkan rileks
dan merasakan sensasi demostrasi yang diberikan
relaksasi Klien tampak kooperatif
4. Mendemostrasikan
Teknik relaksasi nafas
dalam
5. Menganjurkan untuk
sering mengulangi
atau melatih Teknik
yang telah di ajarkan
12.30 WIB 1, 3 1. Melakukan DS: Arfian
pemeriksaan TTV Klien mengatakan bersedia untuk
ulang untuk
dilakukan Tindakan, klien mengatakan
mengetahui efek dari

terapi relaksasi nafas sedikit cemas saat akan dilakukan


dalam pemeriksaan

DO:
Klien tampak tegang saat akan di periksa
TD: 140/80 mmHg
Tanggal / No Dx. Implementasi Respon pasien TTD
Jam Kep

N: 99 x/menit
RR: 20 x/menit
S: 36ºC

Rabu, 13 1 1. Memonitor tekanan DS: Arfian


Desember darah Klien mengatakan sudah menunggu
2023
2. Memonitor nadi dilakukan pemeriksaan TTV, klien
10.00 WIB

(frekuensi, kekuatan, mengatakan leher belakangnya sedikit


irama) sakit, klien mengatakan sedikit cemas
3. Memonitor DO:
pernapasan (frekuensi, Klien tampak kooperatif
kedalaman) Klien tampak sedikit gelisah saat akan
4. Memonitor suhu dilakukan pemeriksaan
tubuh TD: 150/80 mmHg
5. Menganjurkan klien N: 100 x/menit
untuk sering RR: 20 x/menit
mengulangi atau S: 36,8ºC
melatih Teknik yang
telah di ajarkan

10.10 WIB 2 1. Meminta klien untuk DS: Arfian


mengulangi materi Klien mengatakan masih ingat dengan
yang kemarin sudah
materi tanda gejala dan pantangan yang
diberikan

kemarin diberikan
DO:
Klien mampu mengulangi materi yang
sudah diberikan

G. EVALUASI
Tanggal / No Dx. Catatan Perkembangan Tanda
Jam Keperawatan Tangan

Senin, 11 1 S: Arfian
Desember Klien mengatakan bersedia untuk dilakukan pemeriksaan TTV
2023 ulang
13.00 WIB O:
Klien tampak kooperatif
TD: 140/80 mmHg
N: 100 x/menit
RR: 20 x/menit
S: 36ºC
A: Resiko perfusi perifer tidak efektif
P: Intervensi dilanjutkan

2 S: Arfian
Klien mengatakan besok bersedia untuk diberikan materi tentang
tanda gejaladan pantangan hipertensi
O:
Klien tampak kooperatif
A: Defisit pengetahuan
P: Intervensi dilanjutkan

Selasa, 12 1 S: Arfian
Desember Klien mengatakan bersedia untuk dilakukan pemeriksaan TTV
2023 ulang
12.30 WIB O:
TD: 140/80 mmHg
N: 99 x/menit
RR: 20 x/menit
S: 36ºC
A: Resiko perfusi perifer tidak efektif
P: Intervensi dilanjutkan

2 S: Arfian
Klien mengatakan sudah paham tentang tanda gelaja dan
pantangan hipertensi
O:
Klien mampu menjawab pertanyaan tentang tanda gejala dan
pantangan hipertensi
A: Defisit pengetahuan
P: Intervensi dilanjutkan

3 S: Arfian
Tanggal / No Dx. Catatan Perkembangan Tanda
Jam Keperawatan Tangan

Klien mengatakan merasa cemas saat akan diperiksa


O:
Klien tampak sedikit gelisah
TD: 140/80 mmHg
N: 99 x/menit
RR: 20 x/menit
S: 36ºC
A: Ansietas
P: Lanjutkan intervensi

Rabu, 13 1 S: Arfian
Desember Klien mengatakan leher belakangnya masih sedikit sakit, klien
2023 bersedia untuk dilakukan pemeriksaan TTV ulang
12.00 WIB O:
Klien tampak kooperatif
TD: 140/70 mmHg
N: 100 x/menit
RR: 20 x/menit
S: 36,5ºC
A: Resiko perfusi perifer tidak efektif
P: Intervensi dilanjutkan

2 S: Arfian
Klien mengatakan masih mengingat materi yang sudah diajarkan
kemarin
O:
Klien mampu mengulangi tanda gejala dan pantangan hipertensi
dengan baik dan benar
A: Defisit nutrisi
P: Intervensi dihentikan

3 S: Arfian
Klien mengatakan sedikit tegang saat akan diperiksa ulang
O:
Klien tampak sedikit gelisah
TD: 140/70 mmHg
N: 100 x/menit
RR: 20 x/menit
Tanggal / No Dx. Catatan Perkembangan
Jam Keperawatan
S: 36,5ºC
A: Ansietas
P: Intervensi dilanjutkan

Tanda
Tangan
SENAM HIPERTENSI

Anda mungkin juga menyukai