PREEKLAMPSIA
Disusun oleh:
Rita Ariyanti
1708273
PROGRAM STUDI
PRODI D3 KEPERAWATAN
KAMPUS SUMEDANG
1. Definisi Preeklampsia
2. Etiologi
3. Patifisiologi
1. Sakit kepala
2. Penglihatan kabur.
3. Nyeri di daerah epigastrium.
4. Mual atau muntah-muntah.
5. Tekanan darah akan meningkat lebih tinggi.
6. Edema dan proteinuria bertambah meningkat.
Selain gejala di atas, tanda dan gejala preeklamsia ringan diantaranya:
1. Kenaikan tekanan darah sistolik 140 mmHg sampai kurang dari 160 mmHg;
diastolik 90 mmHg sampai kurang dari 110 mmHg.
2. Proteinuria : didapatkannya protein di dalam pemeriksaan urin (air seni).
3. Edema (penimbunan cairan) pada betis, perut, punggung, wajah atau tangan.
Sedangkan tanda dan gejala pada preeklamsia berat diantaranya :
1. Tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg.
2. Tekanan darah diastolik ≥ 110 mmHg.
3. Peningkatan kadar enzim hati dan atau ikterus (kuning).
4. Trombosit < 100.000/mm3.
5. Oliguria (jumlah air seni < 400 ml/24 jam).
6. Proteinuria (protein dalam air seni > 3 g/L).
7. Nyeri ulu hati karena regangan selaput hati oleh perdarahan
8. Gangguan penglihatan atau nyeri kepala bagian depan yang berat.
9. Koma.
6. Komplikasi
7. Pemeriksaan penunjang
Uji diagnostik dasar.
Pengukuran tekanan darah.
Analisi protein dalam urine.
Pengukuran tinggi fundus uteri.
Pemeriksaan funduskopik.
Uji laboratorium.
Evaluasi hematologik (hematokrit, jumlah trombosit, morfologi eritrosit pada sediaan
darah tepi).
Pemeriksaan fungsi hati (bilirubin, protein serum, aspartat aminotranferase).
Pemeriksaan fungsi ginjal (ureum dan kreatinin).
8. Terapi obat
a. Infus dextrose 5% dimana setiap 1 liter diselingi dengan infus RL (60-
125cc/jam) 500 cc.
b. Pemberian obat anti kejang : magnesium sulfat
c. Diuretikum tidak diberikan kecuali bila ada tanda-tanda edema paru, payah
jantung kongestif atau edema anasarka. Diberikan furosemid injeksi 40 mg/im.
d. Anti Hipertensi dberikan bila :
Desakan darah sistolis lebih 180 mmHg, diastolis lebih 110 mmHg atau MAP
lebih 125 mmHg. Sasaran pengobatan adalah tekanan diastolis kurang 105
mmHg (bukan kurang 90 mmHg) karena akan menurunkan perfusi plasenta.
9. Penatalaksanaan medis
b. Eliminasi
Fungsi ginjal mungkin menurun (kurang dari 400ml/24jam) atau tidak ada.
c. Makanan/cairan
Mual, muntah. Penambahan berat badan 2+1b [0,9072kg] atau lebih dalam
1minggu, 6 1b [2,72kg] atau lebih/bulan (tergantung pada lamnya gestasi).
Malnutrisi (kelebihan atau kurang berat badan 20% atau lebih besar),
masukan protein/kalori kurang. Edema mungkin ada, dari ringan sampai
berat/umum dan dapat meliputi wajah, ekstrimitas dan sistim organ.
Diabetes melitus.
d. Neurosensori
Pusing, sakit kepala frontal. Diplopia, penglihatan kabur. Hiperefleksia.
Kacau mental-tonik, kemudian fase tonik-klonik, diikuti dengan periode
kehilangan kesadaran. Pemeriksaan funduskopi dapat menunjukkan edema
atau spasme vaskuler.
e. Nyeri/ketidaknyamanan
Nyeri epigastrik (region kuadran atas kanan [KkaA]).
f. Penapasan
Pernapasan mungkin kurang dari 14x/menit. Krekels mungkin ada.
g. Seksualitas
Primmigravida, gestassi multipel, hidramnion, mola hidratidosa, hidrops
fetalis (Antigen-antibodi Rh). Gerakan bayi mungkin berkurang. Tanda-
tanda abrupsi plasenta mungkin ada..
h. Penyuluhan/pembelajaran
Remaja (di bawah usia 15 tahun) dan primigravida lansia (usia 35 tahun
atau lebih) berisiko tinggi. Riwayat keluarga hipertensi karena kehamilan
(HKK).
DAFTAR PUSTAKA