Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN

PEMBEKUAN DARAH PADA


KEHAMILAN

NAMA : HENGKY WAHYUDI


NIM : 173210014
PRODI : S1 KEPERAWATAN
Pengertian

 Bekuan darah adalah sejenis rumpun yang terjadi ketika darah mengeras dan
berubah menjadi semi padat atau padat. Bekuan darah biasanya merupakan
masalah kesehatan yang serius dan dapat menyebabkan berbagai komplikasi
selama kehamilan. Sementara gumpalan darah selama kehamilan Anda dapat
mempengaruhi bayi yang belum lahir juga, itu adalah kondisi yang langka.
 Bekuan darah (juga disebut trombosis) adalah massa atau rumpun darah yang
terbentuk ketika darah berubah dari cairan menjadi padat. Tubuh biasanya
membuat gumpalan darah untuk menghentikan pendarahan setelah kerokan
atau luka. Tetapi kadang-kadang gumpalan darah dapat menghalangi aliran
darah di pembuluh darah, seperti pembuluh darah atau arteri. Ini dapat
menyebabkan kerusakan pada organ tubuh dan bahkan kematian.
Terjadinya pembekuan darah pada
kehamilan
 SELAMA TRIMESTER PERTAMA
Tidak dapat dipungkiri bahwa perdarahan atau bercak di trimester pertama bisa
berarti keguguran (sejenis keguguran), tetapi juga bisa menandakan masalah
lain. Sekitar separuh wanita yang mengalami perdarahan vagina trimester
pertama mengalami keguguran. Itu mungkin terdengar menakutkan, tetapi perlu
diingat, itu juga berarti bahwa setengah dari wanita yang mengalami pendarahan
tidak mengalami keguguran.
 SELAMA TRIMESTER KEDUA DAN KETIGA
Dalam beberapa kasus, perdarahan vagina pada trimester kedua atau ketiga
tidak serius. Misalnya, bercak coklat muda dapat terjadi karena alasan yang sama
seperti perdarahan trimester pertama (bisa dari iritasi ringan pada leher rahim
setelah hubungan seksual atau dari pemeriksaan medis).
Perdarahan pada trimester kedua atau ketiga bisa menunjukkan kondisi serius,
seperti solusio plasenta atau plasenta previa .
Klasifikasi

 Deep Vein Trombosis (DVT)


 Portal Vein Trombosis (PVT)
 Renal Vein Trombosis (RVT)
 Cerebral Venous Sinus Trombosis (CVST).
 Jugular Vein Trombosis (JVT).
Mengukur jumlah perdarahan dan
bekuan
 Berguna untuk mengawasi berapa banyak pembalut yang digunakan selama
perdarahan pada kehamilan. Dokter menggunakan “jumlah pad” untuk
mengukur jumlah perdarahan sebagai berikut:
 Parah : Melewati darah dan bekuan cukup untuk menyerap melalui pad dalam
satu jam selama dua jam berturut-turut atau lebih
 Sedang : Pendarahan melalui pad dalam tiga jam
 Cahaya : Merendam kurang dari satu pad dalam tiga jam
 Minimal : Hanya beberapa noda darah di pad dalam dua hingga tiga jam
Penyebab

 Hormon kehamilan memainkan peran. Ada banyak estrogen yang beredar selama
kehamilan, dan estrogen meningkatkan risiko pembekuan darah. Perempuan yang
mengonsumsi pil KB yang mengandung estrogen memiliki risiko peningkatan DVT
yang sama. wanita dengan gangguan pembekuan genetik, yang disebut
trombofilia, berada pada risiko yang lebih tinggi untuk trombosis vena dalam
pada kehamilan.
 Stasis, bisa diakibatkan oleh imobilitas, operasi lama, obesitas, gagal jantung dan
trauma.
 Jejas endotel (cedera pada dinding pembuluh darah) bisa diakibatkan
olehtrauma, kanul intralumen, inflamasi, dan infeksi .
 Perubahan koagulasi darah (hiperkoagulasi) bisa diakibatkan oleh polisitemia,
trombositemia, leukemia, sepsis, trauma mayor, diabetes mellitus, kehamilan/pil
kontrasepsi oral kombinasi, merokok dan keganasan.
Tanda dan gejala

 Trombus yang kecil tidak menimbulkan gejala apapun. Namun bila trombus
sudah menyumbat sehingga aliran darah menurun maka akan timbul gejala.
Gejala yang umum adalah rasa nyeri akibat sel-sel tubuh tidak mendapat
suplai oksigen. Gejala lainnya adalah kulit akan teraba dingin, juga nadi
terasa lemah akibat sumbatan.
Komplikasi

 Pembekuan darah di plasenta


 Serangan jantung
 Pembatasan pertumbuhan intauterine (juga disebut IUGR) . Ini adalah ketika bayi Anda tumbuh
buruk di dalam rahim.
 Keguguran . Keguguran adalah ketika bayi meninggal di dalam kandungan sebelum kehamilan 20
minggu.
 Insufisiensi plasenta. Ini adalah ketika plasenta tidak bekerja sebaik seharusnya sehingga bayi
Anda mendapat lebih sedikit makanan dan oksigen.
 Preeklampsia . Preeklampsia adalah kondisi yang dapat terjadi setelah minggu ke-20 kehamilan
atau tepat setelah kehamilan. Itu ketika seorang wanita hamil memiliki tekanan darah tinggi
dan tanda-tanda bahwa beberapa organnya, seperti ginjal dan hatinya, mungkin tidak berfungsi
dengan baik. Beberapa tanda-tanda ini termasuk memiliki protein dalam urin, perubahan
penglihatan dan sakit kepala yang parah.
 Kelahiran prematur . Ini adalah saat bayi Anda lahir sebelum 37 minggu kehamilan.
Dampak

 Obesitas – Hingga saat ini, ahli kesehatan masih tidak mengetahui bagaimana
obesitas meningkatkan resiko pembekuan darah. Tetapi mereka yakin bahwa gaya
hidup yang banyak duduk, kurang bergerak, perubahan pada kimia darah, dan
sebagainya, dapat membentuk suatu hubungan yang menyebabkan pembekuan
darah.
 Pil Keluarga Berencana (KB) – Pil KB meningkatkan kadar estrogen pada tubuh.
Tetapi, pil KB juga meningkatkan produksi faktor koagulasi yang menyebabkan
peningkatan resiko pembekuan darah.
 Aterosklerosis – Kondisi di mana arteri mengeras karena timbunan plak. Timbunan
plak (kolesterol) memiliki tutup yang pada akhirnya akan pecah. Ketika itu terjadi,
tubuh akan mengirim trombosit dan faktor koagulasi ke daerah tersebut untuk
memperbaiki robekan. Kemudian, hal itu akan menyebabkan pembentukan
gumpalan darah yang dapat semakin mempersempit jalan aliran darah.
Pencegahan

 Bergerak (Darah bisa menumpuk di kaki saat Anda duduk dalam waktu lama. Bila
pekerjaan Anda menuntut untuk duduk dalam waktu lama, sebaiknya luangkan waktu
berjalan-jalan setiap 1 atau 2 jam)
 Hidup sehat (Segera ubah kebiasaan buruk seperti merokok atau makan berlebih agar
berat badan tetap normal
 Mengetahui tanda dan gejala (DVT terkadang sulit diidentifikasi karena gejala yang
ditunjukkan hampir sama dengan gangguan lain. Perhatikan bila kaki menunjukkan
gejala seperti membengkak, sakit, kemerahan, mengalami perubahan warna, dan kulit
terasa hangat saat dipegang. Bila gumpalan darah sudah menjalar ke paru-paru biasanya
dapat menimbulkan sesak napas secara tiba-tiba)
 Lebih proaktif (Bila tubuh menunjukan gejala pembekuan darah, cedera, atau akan
melakukan operasi, maka segeralah berkonsultasi ke dokter. Informasikan kepada ahli
meida bila sedang mengonsumsi pil kontrasepsi, pernah menjalani operasi, melakukan
perjalanan panjang, atau cedera dalam 8 minggu sebelumnya
Patofisiologi
Pemeriksaan penunjang

 Ultrasound untuk memeriksa pertumbuhan dan perkembangan bayi. Dengan


menggunakan jenis ultrasound khusus yang disebut Doppler untuk memeriksa
aliran darah bayi Anda di arteri umbilical, pembuluh darah di tali pusat. Tali
pusat menghubungkan bayi Anda ke plasenta. Ia membawa makanan dan
oksigen dari plasenta ke bayi.
 Pemantauan detak jantung janin (juga disebut tes nonstress atau NST) . Tes
ini memeriksa detak jantung bayi di dalam rahim dan melihat bagaimana
detak jantung berubah ketika bayi bergerak. Tes ini untuk memastikan bayi
mendapatkan cukup oksigen.
Rencana asuhan keperawatan

 Pengkajian
 Identitas
Terdiri dari nama, usia, jenis kelamin, alamat, pendidikan, pekerjaan, diagnosa medis, agama, suku bangsa pasien
dan keluarga penanggungjawabnya.
 KeluhanUtama :
Tungkai eritema, edema atau teraba seperti tali
Homan’s sign : nyeri pada dorsopleksi pasif kaki
 Riwayat penyakit sekarang :
Pengumpulan data dilakukan untuk menentukan penyebab thrombosis vena. Nantinya membantu dalam membuat
rencana tindakan dalam klien. Misalnya dari riwayat: pasca operasi besar beberapa minggu sebelumnya, imobilisasi
selama > 3 hari.
 Riwayat penyakit dahulu :
Pada pengkajian ini, perawat dapat menentukan kemungkinan penyebab DVT adalah imobilisasi yang lama atau
pernah DVT sebelumnya.
 Riwayat penyakit keluarga: tidak ditemukan riwayat penyakit keluarga.
Pemeriksaan fisik

Pada pemeriksaan fisik tanda – tanda klasik seperti edema kaki unilateral,
eritema, hangat, nyeri, pembuluh darah superficial teraba, dan Homan’s sign
positif yaitu nyeri pada daerah betis setelah dilakukan dorso fleksi pada kaki,
tidak selalu ditemukan.
Bila thrombosis terjadi akibat thrombus vena superficial maka akan didapatkan
data:
 Nyeri
 Tenderness
 Redness
 Teraba hangat pada daerah yang terkena
Diagnosa keperawatan

 Penurunan cardiak output berhubungan dengan penurunan penurunan


sirkulasi
 Nyeri berhubungan dengan gangguan aliran balik vena
 Resiko injury (perdarahan) berhubungan dengan pemberian antikoagulan
Intervensi keperawatan
 Penurunan cardiak output berhubungan dengan penurunan penurunan sirkulasi
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam, cardiak output klien kembali dalam nilai
normal.
NOC NIC
Circulation status : Circulatory Care: Venous Insufficiency
Tekanan darah • Tunjukkan tanda komphensif dari sirkulasi perifer (cek
Kekuatan denyut kaki nadi perifer, edema, pengisian kapiler, warna dan
kanan suhu)
Kekuatan denyut kaki kiri • Monitor ttv terutama peningkatan denyut nadi diikuti
Pengisian kapiler penurunan tekanan darah
Edema perifer • Observasi tanda gejala perdarahan dari mulut dan
Pucat rectum, karena perdarahan merupakan komplikasi
Penurunan rubor yang serius pada pasien dengan terapi trombolitik
Penurunan temperature • kolaborasikan dengan pemberian asam amino kaproic
tubuh untuk menghentikan perdarahan
• cek secara ketat perdarahan aktif selama 24 jam
setelah terapi trombolitik dihentikan, 1 jam pertama
15 menit sekali, 8 jam berikutnya tiap 30 menit dan
selanjutnya tiap jam
• Observasi tanda reaksi alergi terhadap streptokinase
seperti gatal, demam, sesak napas, bronkospasme,
 Nyeri berhubungan dengan gangguan aliran balik vena

NOC NIC

Pain control (1605) Pain Management (1400)


Indikator keberhasilan : Kurangi faktor presipitasi
Melaporkan perubahan gejala nyeri kepada petugas Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi dan non
kesehatan farmakologi)
Melaporkan gejala tidak terkontrol Bantu klien dan keluarga untuk mencari dan menemukan
Menggunakan terapi non-analgesik yang mengurangi dukungan
nyeri Evaluasi bersama klien dan tim kesehatan lain tentang
Menggunakan terapi analgesic sesuai rekomendasi yang ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau
diberikan Kolaborasikan dengan dokter bila keluhan dari tindakan
Melaporkan bahwa nyeri mampu dikontrol nyeri tidak berhasil. Analgetic Administration (2210)
 Resiko injury (perdarahan) berhubungan dengan pemberian antikoagulan
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama x 24 jam, tidak terjadi perdarahan pada klien

NOC NIC
Blood Loss Severity : Thrombolytic Therapy Management
Penurunan Hb • Monitor tanda vital untuk peningkatan nadi diikuti
Penurunan hematocrit (Hct) peningkatan tekanan sistolik karena menurunnya
volume darah, akibat perdarahan internal dan
eksternal.
• Cek Protrombin time pada pemberian warfarin dan
PTT untuk pemberian heparin sebelum pemberian
anticoagulan. Protombin time seharusnya 1,25 s/d
2,4. Jumlah platelet harus dimonitor sebab pemberian
anti coagulan dapat menurunkan jumlah platelet.
• Cek perdarahan dari mulut, hidung ( epistaksis),
urine ( hematuria), kulit(petechie, purpura)
• Cek stool ( feses ) untuk mengetahui adanya
perdarahan di intestinal.
• Khusus untuk pasien usila yang mendapat wafarin
monitor harus lebih ketat, sebab kulit sangat tipis dan
pembuluh darah sangat rapuh. Pemeriksaan PT harus
lebih teratur.
Lanjutan….
• Harus selalu ada persediaan antagonis anticoagulan( protamine, vitamin K1 atau vitamin K3)
sewaktu dosis obat maningkat atau pada kondisi terjadinya perdarahan meningkat. Disamping
itu persediaan plasma mungkin diperlukan untuk antisipasi diperlukannya transfusi.
• Ingatkan pada pasien untuk memberitahu dokter giginya bila memerlukan kontrol terhadap
gigi bahwa pasien sedang dalam pengobatan anti coagulan.
• Anjurkan pasien untuk menggunakan sikat gigi yang lembut untuk mencegah terjadinya
perdarahan gusi.
• Anjurkan pasien (pria) untuk menggunakan alat cukur elektrik saat bercukur.
• Anjurkan pasien untuk selalu membawa kartu identitas sebagai pasien yang sedang dalam
terapi anti coagulant.
• Anjurkan pasien untuk tidak merokok, karena merokok dapat meningkatkan metabolisme,
selanjutnya dosis warfarin mungkin perlu ditingkatkan bila saat itu pasien masih aktif
merokok.
• Ingatkan pasien untuk tidak menggunakan aspirin, gunakan obat analgesik yang mengandung
asetaminofen.
• Ajarkan pada pasien untuk mengontrol perdarahan eksternal dengan cara penbekuan
langsung pada daerah luka selama 5-10 menit dengan kasa bersih atau sterill.
• Anjurkan pada pasien untuk tidak mengkonsumsi alkohol yang dapat meningkatkan terjadinya
perdarahan. Anjurkan pasien untuk mengkonsumsi sayuran hijau, ikan, hati, kopi atau teh
yamg kaya akan vitamin K.

Anda mungkin juga menyukai