Anda di halaman 1dari 20

TUGAS: KEPERAWATAN MATERNITAS II

OLEH : ANTOMINA YENSEN


KELAS : B (KELOMPOK 1)
DOSEN PENGAJAR : NS.WIWIEK HIDAYATI JAYA,S.KEP,M.KES

“GANGGUAN PERDARAHAN SELAMA KEHAMILAN”

MATERI PEMBAHASAN
“GANGGUAN PEMBEKUAN DARAH SELAMA KEHAMILAN”
“Gangguan pembekuan darah selama
kehamilan”

Apa itu gangguan pembekuan darah selama


kehamilan ?

Gangguan pembekuan darah selama kehamilan yaitu


disfungsi perdarahan dan pembekuan karena terjadinya
kelainan dalam pembentukan pembekuan darah dimana hal
ini berhubungan dengan trombosit dan faktor-faktor
pembekuan darah.
Penyebabnya ?

Tiga hal utama yang mempengaruhi kerentanan


seseorang mengalami trombus :
1. Dinding pembuluh darah yang rentan mengalami luka,
misal dinding pembuluh darah yang mengalami plak
arterosklerosis sebelumnya.
2. Aliran darah yang tidak normal,misal aliran darah pada
penderita hipertensi,aliran darah pada percabangan
pembuluh darah.
3. penyakit kelainan pembekuan darah.
Lanjutan …..

Gangguan pembekuan darah juga bisa disebabkan oleh:

 Defisiensi vitamin K
karena Fungsi utama vitamin K adalah membantu proses
pembekuan darah. Bila tubuh kekurangan vitamin K, darah
akan sulit membeku. Akibatnya, orang yang kekurangan
vitamin akan mudah mengalami perdarahan.
 Efek samping obat-obatan tertentu, misalnya anti-koagulan
(yang memang bekerja menghambat proses pembekuan
darah).
Apa tanda dan gejalanya
pada pembekuan darah
selama kehamilan ?

Gejala yang timbul dari gangguan pembekuan darah akan


bervariasi tergantung dari kondisi penyebabnya. Namun,
gejala umumnya termasuk:
 Mudah memar tanpa alasan jelas.
 Perdarahan menstruasi berat.
 Sering mimisan.
 Berdarah terus-terusan dari luka kecil.
 Perdarahan yang merembes ke persendian
Dampak …..

Resiko terbentuknya gangguan pembekuan darah dapat meningkat oleh faktor-faktor


berikut :

1.Obesitas
Hingga saat ini, ahli kesehatan masih tidak mengetahui
bagaimana obesitas meningkatkan resiko pembekuan darah. Tetap
mereka yakin bahwa gaya hidup yang banyak duduk, kurang bergerak,
perubahan pada kimia darah, dan sebagainya, dapat membentuk suatu
hubungan yang menyebabkan pembekuan darah.
2.Pil Keluarga Berencana (KB)
Pil KB meningkatkan kadar estrogen pada tubuh. Tetapi, pil KB juga
meningkatkan produksi faktor koagulasi yang menyebabkan peningkatan resiko
pembekuan darah.
3.Aterosklerosis
Kondisi di mana arteri mengeras karena timbunan plak. Timbunan plak (kolesterol)
memiliki tutup yang pada akhirnya akan pecah. Ketika itu terjadi, tubuh akan mengirim
trombosit dan faktor koagulasi ke daerah tersebut untuk memperbaiki robekan.
Kemudian, hal itu akan menyebabkan pembentukan gumpalan darah yang dapat semakin
mempersempit jalan aliran darah.
Komplikasi

Pada ibu yang menderita pembekuan darah, kadar asam empedu akan
meningkat dan akan menghasilkan racun yang akan memasuki darah
ibu dan mengakibatkan beberapa gejala.
Kondisi seperti ini harus segera diidentifikasi karena bisa
mendatangkan dampak yang serius untuk kesehaan bayi Anda,
terutama jika sudah memasuki masa kehamilan 36 minggu.
Pencegahan/ cara mengatasi
No Cara Mencegah/Mengatasi
1 Bergerak (Darah bisa menumpuk di kaki saat Anda duduk dalam
waktu lama. Bila pekerjaan Anda menuntut untuk duduk dalam waktu
lama, sebaiknya luangkan waktu berjalan-jalan setiap 1 atau 2 jam)

2     Hidup sehat (Segera ubah kebiasaan buruk seperti merokok atau
maka berlebih agar berat badan tetap normal. Selain itu, minumlah
banyak air untuk mengurangi risiko penggumpalan darah)

3    Mengetahui tanda dan gejala (DVT terkadang sulit diidentifikasi


karena gejala yang ditunjukkan hampir sama dengan gangguan lain.
Perhatikan bila kaki menunjukkan gejala seperti membengkak, sakit,
kemerahan, mengalami perubahan warna, dan kulit terasa hangat
saat dipegang.Bila gumpalan darah sudah menjalar ke paru-paru
biasanya dapat
menimbulkan sesak napas secara tiba-tiba)

4 Lebih proaktif (Bila tubuh menunjukan gejala pembekuan darah,


cedera,atau akan melakukan operasi, maka segeralah berkonsultasi
ke dokter.Informasikan kepada ahli meida bila sedang mengonsumsi
pil kontrasepsi, pernah menjalani operasi, melakukan perjalanan
panjang, atau cedera dalam 8 minggu sebelumnya
Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan Tromboflebitis (Pembekuan Darah)
A.  Pengertian

Tromboflebitis adalah peradangan dinding vena dan biasanya disertai pembentukan bekuan
darah (thrombus). Ketika pertama kali terjadi bekuan pada vena akibat statis atau hiperkoagulabilitas,
tanpa disertai peradangan maka proses ini dinamakan flebotrombosis. (Smeltzer, 2001).
Tromboflebitis merupakan inflamasi permukaan pembuluh darah disertai pembentukan
pembekuan darah. Bekuan darah dapat terjadi di permukaan atau di dalam vena. Tromboflebitis
cenderung terjadi pada periode pasca partum pada saat kemampuan penggumpalan darah meningkat
akibat peningkatan fibrinogen; dilatasi vena ekstremitas bagian bawah disebabkan oleh tekanan kepala
janin kerena kehamilan dan persalinan; dan aktifitas pada periode tersebut yang menyebabkan
penimbunan, statis dan membekukan darah pada ekstremitas bagian bawah.
Flebitis dapat terjadi di setiap vena tubuh, tetapi paling sering ditemukan di vena tungkai.
Biasanya flebitis terjadi pada penderita varises (vena varikosa), tetapi tidak semua penderita varises
mengalami flebitis. Flebitis superfisialis menyebabkan reaksi peradangan akut yang menyebabkan
trombus melekat dengan kuat ke dinding vena dan jarang pecah dan terlepas. Vena permukaan tidak
memiliki otot di sekitarnya yang bisa menekan dan membebaskan suatu trombus. Karena itu flebitis
superfisialis jarang menyebabkan emboli.
Istilah trombosis vena lebih sering diartikan sebagai suatu keadaan penggumpalan darah
yang terbentuk di dalam pembuluh darah, sedangkan tromboflebitis diartikan sebagai inflamasi yang
disertai dengan pembentukan thrombus..

 
   
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
B.Klasifikasi
Tromboflebitis dibagi menjadi 2, yaitu:
a.    Pelvio tromboflebitis
 Pelvio tromboflebitis mengenai vena-vena dinding uterus dan ligamentum latum, yaitu
vena ovarika, vena uterina dan vena hipograstika. Vena yang paling sering terkena
ialah vena ovarika dekstra karena infeksi pada tempat implantasi plasenta yang
terletak dibagian atas uterus; proses biasanya unilateral. Perluasan infeksi dari vena
ovarika sinistra ialah ke vena renalis, sedangkan perluasan infeksi dari vena ovarika
dekstra ialah ke vena kava inferior. Peritonium selaput yang menutupi vena ovarika
dekstra dapat mengalami inflamasi dan dapat menyebabkan perisalpingo-ooforitis dan
periapendistits. Perluasan infeksi dari vena uterina ialah ke vena iliaka komunis.
Biasanya terjadi sekitar hari ke-14 atau ke-15 pasca partum
b.    Tromboflebitis Femoralis
 Tromboflebitis femoralis mengenai vena-vena pada tungkai, misalnya vena femarolis,
vena poplitea dan vena safena. Sering terjadi sekitar hari ke-10 pasca partum.
 Komplikasi jarang terjadi, tapi ketika mereka terjadi mereka bisa serius. Komplikasi
yang paling serius terjadi ketika bekuan darah dislodges, bepergian melalui hati dan
occluding lebat jaringan kapiler paru-paru; ini adalah emboli paru-paru dan sangat
mengancam nyawa. Gangguan ini berjalan secara cepat, dapat berlanjut menjadi
emboli paru-paru yang berkemampuan menjadi komplikasi fatal.
1.Flebitis
Migrans

2.Tromboflebitis

Septik

3. Tromboflebi
tis vena dalam
(Deep Vein
Thrombophle
bitis)
Faktor penyebab terjadinya infeksi tromboflebitis antara lain :
a. Pasca bedah, perluasan infeksi endometrium.
b. Mempunyai varises pada vena
c. Obesitas
d.Pernah mengalami tromboflebitis
e.Berusia 30 tahun lebih dan pada saat persalinan berada pada
posisi stir up untuk waktu yang lama
f.Trauma
g.Adanya malignitas (karsinoma),
h.Memiliki insidens tinggi untuk mengalami tromboflebitis dalam
keluarga.
Patofisiologi
Pembesaran uterus Kehamilan Kelahiran

Caesar

Tekanan P.D besar


faktor koagulasi perubahan sistem Cidera pada intima P.D

Tekanan P.D besar pada


extermitas bawah dan
pelvis faktor koagulasi Perubahan sistem
menurun fibrinolisis

venastasis
Peningkatan pembentukan penghancuran bekuan
bekuan darah darah ditekan

Dilastasi P.D

Bendungan darah Trombus (Trombosis)


postpartum
a.      Pelvio tromboflebitis
1.   Nyeri yang terdapat pada perut bagian bawah dan atau perut bagian samping, timbul
pada hari ke-2-3 masa nifas dengan atau tanpa panas.
2.   Penderita tampak sakit berat dengan gambaran karakteristik sebagai berikut
Menggigil berulang kali, menggil inisial terjadi sangat berat (30-40 menit) dengan
interval hanya beberapa jam saja dan kadang-kadang 3 hari pada waktu menggigil
penderita hampir tidak panas.Suhu badan naik turun secara tajam (36 oC menjadi 40oC)
yang diikuti penurunan suhu dalam 1 jam (biasanya subfebris seperti pada
endometritis).Penyakit dapat langsung selama 1-3 bulan.
3. Abses pada pelvis
4. Gambaran darah Terdapat leukositosis (meskipun setelah endotoksin menyebar ke
sirkulasi,dapat segera terjadi leukopenia).Untuk membuat kultur darah, darah diambil
pada saat tepat sebelum mulainya menggigil, kultur darah sangat sukar dibuat karena
bakterinya adalah anaerob.
5.Pada periksa dalam hampir tidak diketemukan apa-apa karena yang paling banyak
terkena adalah vena ovarika; yang sukar dicapai dalam pemeriksaan dalam.
6.Komplikasi yang dapat terjadi antara lain pada paru- paru (infark, abses, pneumonia),
pada ginjal sinistra yang diiikuti proteinurina, hematuria, pada persedian.
b.      Tromboflebitis femoralis
1.Keadaan umum tetap baik, suhu badan subfebris selama 7-10 hari, kemudian suhu
mendadak naik kira-kira pada hari ke-10-20 yang disertai dengan menggigil dan nyeri
sekali.
2.Pada salah satu kaki yang terkena, biasanya kaki kiri akan memberikan tanda-tanda
sebagai berikut:
 Kaki sedikit dalam keadaan fleksi dan rotasi keluar serta sukar bergerak, lebih
panas dibandingkan dengan kaki lainnya.
 Seluruh bagian dari salah satu vena pada kaki terasa tegang dan keras pada paha
bagian atas.
 Nyeri hebat pada lipat paha dan daerah paha.
 Reflektorik akan terjadi spasmus arteria sehingga kaki menjadi bengkak, tegang, putih,
nyeri, dan dingin dan pulsasi menurun.
 Edema kadang-kadang terjadi sebelum atau sesudah nyeri dan pada umumnya terdapat
pada paha bagian atas, teatapi lebih sering dimulai dari jari-jari kaki dan pergelangan kaki
kemudian melus dari bawah ke atas.
 Nyeri pada betis, yang terjadi spontan atau dengan memijat betis atau dengan
meregangkan tendo akhiles (tanda homan positif).
Dalam Rencana Asuhan Keperawatan mengemukakan
beberapa Diagnosa keperawatan sebagai berikut :
1). Perubahan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan
interupsi jaringan vena
2). Nyeri berhubungan dengan proses inflamasi.
3). Ansietas berhubungan dengan perubahan pada status
kesehatan
4). Kurang pengetahuan tentang kondisi dan program
pengobatan berhubungan dengan kesalahan interpretasi
informasi.
KRITERIA HASIL INTERVENSI RASIONAL
No Diagnosa Intervensi
1. Perubahan perfusi – Anjurkan untuk meningkatkan telapak kaki dengan
kaki
jaringan perifer bawah diatas ketinggian jantung
berhubungan – Lakukan ambulasi, progresip setelah fase akut
dengan interupsi – Berikan kompres hangat, lembab pada ekstemilasi
jaringan vena yang sakit – Meminimlahkan kemungkinan
perubahan posisi trombosit
dengan menciptakan emboh
– Penurunan kapiler dengan tanda human positif
menandakan
TVD

2. Nyeri berhubungan – Menaikan kenyaman


– Istirahat dengan tepat
dengan proses – Kaji tingkat nyeri
inflamasi – Anjurkan tirah baring dengan tepat
– Pantau TTV
– Kolaborasi pemberian obat – obatan sesuai indikasi
– Beri kompres hangat untuk menurunkan sensasi
nyeri
berkenaan dengan gerakan otot
– Menurunkan ketidaknyaman berkenaan kontraksi otot
LANJUTAN…..
No Diagnosa intervensi

3. Ansietas – menurunkan tanda perilaku seperti gelisah


berhubungan dengan dengan iritabilitas
perubahan pada – pantau TTV
status kesehatan – bantu klien d/ merawat diri sendiri dengan bayik
– Menurunkan rasa takut, akan ketidaktahuan dan
menaikan pembelajaran klien dengan
keterbukaan dengan tindakan
– Dapat menunjukan perubahan pada tingkat
asisietas

4. Kurang pengetahuan – Kaji pengetahuan klien tentang proses penyakit


tentang kondisi dan – Tinjau ulang kegunaan tirah baring
program pengobatan – Anjurkan tindakan yang aman untuk menghindari
berhubungan dengan trauma
kesalahan interpretasi – Membantu dalam menentukan kebutuhan
informasi. dengan mengklasifikasikan informasi
sebelumnya
– Konstriksi kontinue dapat merubah atau
menaikan perfusi permukaan
kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil ialah tromboflebitis adalah peradangan dan
pembekuan dalam pembuluh darah. Tromboflebitis berarti bahwa gumpalan
darah telah terbentuk dalam vena dekat dengan kulit. Mungkin juga ada
infeksi pada pembuluh darah
Tromboflebitis merupakan inflamasi permukaan pembuluh darah disertai
pembentukan pembekuan darah.
sehingga bekuan darah dapat terjadi di permukaan atau di dalam vena.

Daftar
Cunningham, Pustaka
F. Gary. dkk. 2006. Obstetri Williams. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.
Djojosugito, Ahmad. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta: PT Bina Pustaka.
THAT’S ALL
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai