MATERI PEMBAHASAN
“GANGGUAN PEMBEKUAN DARAH SELAMA KEHAMILAN”
“Gangguan pembekuan darah selama
kehamilan”
Defisiensi vitamin K
karena Fungsi utama vitamin K adalah membantu proses
pembekuan darah. Bila tubuh kekurangan vitamin K, darah
akan sulit membeku. Akibatnya, orang yang kekurangan
vitamin akan mudah mengalami perdarahan.
Efek samping obat-obatan tertentu, misalnya anti-koagulan
(yang memang bekerja menghambat proses pembekuan
darah).
Apa tanda dan gejalanya
pada pembekuan darah
selama kehamilan ?
1.Obesitas
Hingga saat ini, ahli kesehatan masih tidak mengetahui
bagaimana obesitas meningkatkan resiko pembekuan darah. Tetap
mereka yakin bahwa gaya hidup yang banyak duduk, kurang bergerak,
perubahan pada kimia darah, dan sebagainya, dapat membentuk suatu
hubungan yang menyebabkan pembekuan darah.
2.Pil Keluarga Berencana (KB)
Pil KB meningkatkan kadar estrogen pada tubuh. Tetapi, pil KB juga
meningkatkan produksi faktor koagulasi yang menyebabkan peningkatan resiko
pembekuan darah.
3.Aterosklerosis
Kondisi di mana arteri mengeras karena timbunan plak. Timbunan plak (kolesterol)
memiliki tutup yang pada akhirnya akan pecah. Ketika itu terjadi, tubuh akan mengirim
trombosit dan faktor koagulasi ke daerah tersebut untuk memperbaiki robekan.
Kemudian, hal itu akan menyebabkan pembentukan gumpalan darah yang dapat semakin
mempersempit jalan aliran darah.
Komplikasi
Pada ibu yang menderita pembekuan darah, kadar asam empedu akan
meningkat dan akan menghasilkan racun yang akan memasuki darah
ibu dan mengakibatkan beberapa gejala.
Kondisi seperti ini harus segera diidentifikasi karena bisa
mendatangkan dampak yang serius untuk kesehaan bayi Anda,
terutama jika sudah memasuki masa kehamilan 36 minggu.
Pencegahan/ cara mengatasi
No Cara Mencegah/Mengatasi
1 Bergerak (Darah bisa menumpuk di kaki saat Anda duduk dalam
waktu lama. Bila pekerjaan Anda menuntut untuk duduk dalam waktu
lama, sebaiknya luangkan waktu berjalan-jalan setiap 1 atau 2 jam)
2 Hidup sehat (Segera ubah kebiasaan buruk seperti merokok atau
maka berlebih agar berat badan tetap normal. Selain itu, minumlah
banyak air untuk mengurangi risiko penggumpalan darah)
Tromboflebitis adalah peradangan dinding vena dan biasanya disertai pembentukan bekuan
darah (thrombus). Ketika pertama kali terjadi bekuan pada vena akibat statis atau hiperkoagulabilitas,
tanpa disertai peradangan maka proses ini dinamakan flebotrombosis. (Smeltzer, 2001).
Tromboflebitis merupakan inflamasi permukaan pembuluh darah disertai pembentukan
pembekuan darah. Bekuan darah dapat terjadi di permukaan atau di dalam vena. Tromboflebitis
cenderung terjadi pada periode pasca partum pada saat kemampuan penggumpalan darah meningkat
akibat peningkatan fibrinogen; dilatasi vena ekstremitas bagian bawah disebabkan oleh tekanan kepala
janin kerena kehamilan dan persalinan; dan aktifitas pada periode tersebut yang menyebabkan
penimbunan, statis dan membekukan darah pada ekstremitas bagian bawah.
Flebitis dapat terjadi di setiap vena tubuh, tetapi paling sering ditemukan di vena tungkai.
Biasanya flebitis terjadi pada penderita varises (vena varikosa), tetapi tidak semua penderita varises
mengalami flebitis. Flebitis superfisialis menyebabkan reaksi peradangan akut yang menyebabkan
trombus melekat dengan kuat ke dinding vena dan jarang pecah dan terlepas. Vena permukaan tidak
memiliki otot di sekitarnya yang bisa menekan dan membebaskan suatu trombus. Karena itu flebitis
superfisialis jarang menyebabkan emboli.
Istilah trombosis vena lebih sering diartikan sebagai suatu keadaan penggumpalan darah
yang terbentuk di dalam pembuluh darah, sedangkan tromboflebitis diartikan sebagai inflamasi yang
disertai dengan pembentukan thrombus..
B.Klasifikasi
Tromboflebitis dibagi menjadi 2, yaitu:
a. Pelvio tromboflebitis
Pelvio tromboflebitis mengenai vena-vena dinding uterus dan ligamentum latum, yaitu
vena ovarika, vena uterina dan vena hipograstika. Vena yang paling sering terkena
ialah vena ovarika dekstra karena infeksi pada tempat implantasi plasenta yang
terletak dibagian atas uterus; proses biasanya unilateral. Perluasan infeksi dari vena
ovarika sinistra ialah ke vena renalis, sedangkan perluasan infeksi dari vena ovarika
dekstra ialah ke vena kava inferior. Peritonium selaput yang menutupi vena ovarika
dekstra dapat mengalami inflamasi dan dapat menyebabkan perisalpingo-ooforitis dan
periapendistits. Perluasan infeksi dari vena uterina ialah ke vena iliaka komunis.
Biasanya terjadi sekitar hari ke-14 atau ke-15 pasca partum
b. Tromboflebitis Femoralis
Tromboflebitis femoralis mengenai vena-vena pada tungkai, misalnya vena femarolis,
vena poplitea dan vena safena. Sering terjadi sekitar hari ke-10 pasca partum.
Komplikasi jarang terjadi, tapi ketika mereka terjadi mereka bisa serius. Komplikasi
yang paling serius terjadi ketika bekuan darah dislodges, bepergian melalui hati dan
occluding lebat jaringan kapiler paru-paru; ini adalah emboli paru-paru dan sangat
mengancam nyawa. Gangguan ini berjalan secara cepat, dapat berlanjut menjadi
emboli paru-paru yang berkemampuan menjadi komplikasi fatal.
1.Flebitis
Migrans
2.Tromboflebitis
Septik
3. Tromboflebi
tis vena dalam
(Deep Vein
Thrombophle
bitis)
Faktor penyebab terjadinya infeksi tromboflebitis antara lain :
a. Pasca bedah, perluasan infeksi endometrium.
b. Mempunyai varises pada vena
c. Obesitas
d.Pernah mengalami tromboflebitis
e.Berusia 30 tahun lebih dan pada saat persalinan berada pada
posisi stir up untuk waktu yang lama
f.Trauma
g.Adanya malignitas (karsinoma),
h.Memiliki insidens tinggi untuk mengalami tromboflebitis dalam
keluarga.
Patofisiologi
Pembesaran uterus Kehamilan Kelahiran
Caesar
venastasis
Peningkatan pembentukan penghancuran bekuan
bekuan darah darah ditekan
Dilastasi P.D
Daftar
Cunningham, Pustaka
F. Gary. dkk. 2006. Obstetri Williams. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.
Djojosugito, Ahmad. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta: PT Bina Pustaka.
THAT’S ALL
THANK YOU