Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

POLIURIA

A. Pengertian
Poliuria adalah istilah medis untuk pengeluara urine yang berlebihan
(sering kencing), poliria merupakan kelainan frekuensi buang air kecil
sebagai akibat kelebihan produksi air seni. Dan merupakan keadaan dimana
volume air kemih dalam 24 jam meningkat melebihi batas normal di sebab
kan gangguan fungsi ginjal dalam mengkonsentrasi air kemih.
Definisi lain poliuria adalah volume air kemih lebih dari 3 liter per hari
biasanya menunjukkan klinik bila jumlah air kemih antara 4-6 liter perhari,
poliuria biasanya di sertai dengan gejala lain akibat kegagalan ginjal dalam
memekatkan air kemih antara lain rasa haus dehidrasi, dll .

B. Insidensi
Laju Filtrasi Glomerulus (GFR) dan aliran plasma ginjal (RPF)
meningkat pada awal kehamilan. Gfr sebanyak 50% pada awal trimester
kedua dan RPF tidak cukup banyak (Chesley, 1963 ; Dunlop,1981).
Peningkatan aliran darah disebabkan oleh vasodilatasi dalam saluran
perkemihan (Campbell & Lees 2000). Diawal kehamilan, aliran darah ginjal
meningkat hingga 25-25% di ata aliran darah ketika tidak hamil. Namun
demikian, terdapat ketidaksepakatan tentang apakah peningkatan ini bertahan
pada tinggat yang sama hingga cukup bulan atau apakah terjadi beberapa
penurunan pada trimestr ketiga (Baylis & Davison 1998, Steinfeld & Wax
2001).
Peningkatan GFR disertai dengan gangguang kapasitas reabsorbsi tubular
untuk glukosa yang terfiltrasi mengakibatkan diekskresikannya glukosa
melalui urine (glikosuria) beberapa waktu pada kehamilan pada 50% wanita
hamil.
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan oleh
uterus yang mulai membesar, sehingga timbul sering kencing. Keadaan ini
hilang dengan makin tuanya kehamilan bila uterus gravidus keluar dari
rongga panggul. Pada akhir kehamilan, bila kepala janin mulai turun kebawah

1
2

pintu atas panggul, keluhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung
kencing mulai tertekan kembali.

C. Etiologi
a. Perubahan pada system urinaria
Ginjal adalah salah satu organ yang sangat penting untuk
mempertahankan keseimbangan metabolit asam dan basa, mengeluarkan
sampah dan penyimpanan nutrient yang di butuhkan oleh tubuh.
1. Perubahan anatomi
Aktivitas hormone ekstrogen dan progesteron akan
mempengaruhi perubahan pada struktur anatomi ginjal, pelvis ginjal
dan ureter akan mengalami hipertropi, hiperlasia, dan relaksasi tonus
otot ureter memanjang, berkelokkelok dan membentuk lekukan
tunggal dan ganda.
Pada tahap selanjutnya, pelvis kanan dan ureter lebih berdilatasi
dari pada pelvis kiri akibat progesteron uterus yang bergerak ke kanan
yang disebabkan adanya kolon rektogsidmoid di sebelah kiri,
perubahan-perubahan ini mebuat ureter mampu menampung urine
dalam volume yang lebih besar serta memperlambat laju aliran urine.
Frekuensi urine merupakan akibat kompres kandung kemih,
uretrus akan keluar dari panggul ke rongga abdomen pada trimester ke
dua kehamilan. Terus kandung kemih dapat menurun, hal ini menyebab
kan distensia kandung kemih sampai 1500 cc, pada saat yang sama
pembesaran uretrus menekan kandung kemih sehingga menimbulkan
rasa ingin berkemih walaupun kandung kemih hanya berisi sedikit
urine.
2. Perubahan fungsi ginjal
Pada kehamilan yang normal, fungsi ginjal cukup banyak
mengalami perubahan pada awal kehamilan, laju filtrasi glomerulut dan
aliran plasma ginjal akan meningkat. perubahan fungsi ginjal di
sebabkan ada nya hormone kehamilan, peningkatan volune darah,
aktivasi fisik, postur wanita, dan asupan makanan.
3

Ginjal harus mengakomodasi tuntutan metabolism dan sirkulasi tubuh ibu


yang meningkat dan juga mengsekresi produk sampul janin.
3. Keseimbangan cairan dan elektrolit
Dalam keadaan normal 500-900 meg natrium di pertahankan
selama masa hamil untuk memenuhi kebutuhan janin. Untuk memenuhi
volume cairan maka tambahan natrium sangat di perlukan untuk
meningkatakan volume cairan intravaskuler dan memperatahankan
keadaan isotonis cairan tubuh untuk mencegah kehilangan natrium
yang berlebihan, ginjal ibu akan beradaptasi dengan meningkatkan
reabsorpsi tubulus, meskipun demikian system ini dapat terganggu
Karena dinatrium atau restriksi natrium yang berlebihan, hal ini dapat
mengakibat kan hipovolemia berat dan penurunan perfusi plasenta.
Dalam keadaan normal ginjal mengabsorsi glukosa dan zat gizi lainnya.
tapi pada wanita hamil reabsorsi glukosa terganggu sehingga terjadi
glukosuria, nilai normal glukosa dalam urine adalah 0 20 Mg /dl.

D. Tanda dan Gejala


Kehilangan nutrien
Salah satu cirri perubahan terindrikasi kehamilan yang luar biasa pada
ekseresi ginjal adalah peningkatan mencolok jumlah berbagai nutrient di
dalam urine. Asam amino dan vitamin yang larut dalam air hilang di dalam
urine wanita hamil dalam jumlah yang jauh lebih besar dari pada di dalam
urin wanita tidak hamil (Hythen dan Laiteh, 1971)
Menurut suririnah ( 2009 ) tanda dan gejala poliria adalah :
1. Frekuensi berkemih yang meningkat dari biasanya
2. Tekanan yang terasa pada kandung kemih
3. Ada nya keinginan untuk buang air kecil yang sering
Sedangkan menurut wahyudi indrawati ( 2011)
Gejala poliuria pada ibu hamil yang sering terjadi adalah adanya
keinginan mendesak untuk buang air kecil meski dalam jumlah kecil dan pada
jarak waktu yang sering baik siang atau pun malam.
4

E. Patofisiologi
Poliuria merupakan hasil dari satu dari empat mekanisme
a. Peningkatan cairan yang masuk
b. Peningkatan OFR ( Glomerulus filtration rate )
c. Peningkatan bahan seperti sodium chloride dan glukosa yang keluar
d. Ketidak mampuan ginjal untuk mengabsorsi air di tubulus distal
Meningkatnya frekuensi buang air kecil di sebabkan meningkat nya
sensitifitas kandung kemih dan ada nya penekanan pada kandung kemih, pada
trimester dua kandung kemih terkadang keluar dari rongga pelvis ke abdomen
uretra mamanjang sampai 7,5 cm (3 inci) akibat kandung kemih yang
terdorong ke atas.
Ada nya kongesti pelvic selama kehamilan di tunjukkan dengan ada nya
hyperemia pada kandung kemih dan uretra peningkatan vaskulasasi
menyebabkan mukosa kandung kemih mudah mengalami trauma dan mudah
berdarah, keadaan ini dapat menurunkan tonus kandung kemih, yang
memungkinkan terjadi nya distensi kandung kemih sampai kira kira 1500
ml pada waktu yang sama kandungemih akan tertekan oleh pembesaran
uterus , menyebab kan perasaan yang tidak tertahankan untuk buang air kecil
walaupun kandung kemih hanya berisi sedikit urin.

F. Prognosis
Perubahan system urinaria dalam tubuh wanita hamil baik secara
anatomis maupun fisiolgis merupakan keadaan yang alamiah, penjelasan
tentang keadaan yang fisiologis ini penting agar ibu dapat beradaptasi secara
psikologis terhadap perubahan tubuh nya selama hamil.
Selain itu peran bidan juga penting untuk meberikanb asuhan antenatal
yang baik agar tidak mendatangkan komplikaso yang dapat menjadi penyilit
saat persalinan .
Komplikasi / tanda gejala
1. Insfeksi saluran kemih
2. Diabetes insipidus
3. Diabetes mellitus
5

Diabetes adalah ada nya berbagai gangguan yang di tandai dengan poliuria
(Dorland, 2002)

G. Penatalaksanaan
Buang air kecil adalah salah satu cara tubuh membuang limbah, limbah
itu di hasil kan dari proses metabolisme yang di angkut dalam aliran darah
sebelum akhirnya di saring oleh ginjal di kluarkan lewat urine, kencing di
perlukan untuk kesehatan yang baik, oleh karena itu poliuria (sering kencing)
pada ibu hamil sering terjadi karena adanya pembesaran uterus membuat
tekanan pada kandung kemih, berikut agar poliuria tersebut tidak menjadi
infeksi pada saluran kandung kemih :
1. Di sarankan agar 2-3 jam sebelum tidur tidak minum, selain itu kosongkan
kandung kemih sesaat sebelum berangkat tidur, namun agar kebutuhan air
pada ibu hamil tetap terpenuhi sebaik nya minumlah banyak di siang hari.
2. Kurangi mengkonsumsi kopi karena kafein yang terkandung di dalam nya
bisa merangsang kandung kemih
3. Jangan menunda keinginan buang air kecil karena bisa menyebabkan
infeksi.
DAFTAR PUSTAKA

Aslam,Robina Msc, dkk. 2009. Myles Buku Ajar Bidan. Jakarta: EGC

Cunningham, F.Gary, dkk. 2005. Obstetri Williams. Jakarta: EGC

Pearce C Evelyn. 2009. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta:PT


Gramedia Pustaka Utama

Siswosudarmo, Risanto dkk. 2008. Obstetri Fisiologi. Jogyakarta: Pustaka


Cendekia

Steven, P.J.M, Bordui,F dan Van der Weyde, JAG. 1999. Ilmu Keperawatan. Jilid
2 Jakarta: EGC

http://www.majalahkesehatan.com

http://www.kampuskesehatan.com

http://www.satubidan.com

http://www.parenting.co.id

Anda mungkin juga menyukai