Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Tumbuh Kembang Balita


Sub Pokok Bahasan : Deteksi Dini Pertumbuhan dan Perkembangan
Anak Balita
Sasaran : Keluarga yang memiliki anak balita di RT 08
Hari/Tanggal : Senin, 26 Oktober 2015
Waktu : 20 Menit
Tempat : RT 08 Dusun Telaga Lebur Desa

A. ANALISA SITUASI
1. Peserta
Peserta yang akan diberikan pendidikan kesehatan adalah
keluarga yang memiliki balita berada di Rt 08 Dusun Telaga
Lebur Desa berjumlah 20 balita, untuk mendeteksi dini
pertumbuhan dan perkembangan pada anak balita yang berada di
Dusun Telaga Lebur Desa.

2. Ruangan
Pendidikan kesehatan akan dilakukan di wilayah Rt 08
Dusun Telaga Lebur Desa

3. Pengajar
Pendidikan kesehatan deteksi dini tumbuh kembang anak
balita ini akan diberikan oleh iyar siswandi s.kep mahasiswa
profesi ners STIKES Mataram

B. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang tumbuh
kembang balita agar keluarga mampu meningkatkan pengetahuan
ibu/keluarga tentang gangguan/kelainan pertumbuhan dan
perkembangan anak Balita.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan ibu/keluarga dapat :
a. Menyebutkan pengertian deteksi dini pertumbuhan dan
perkembangan pada balita.
b. Menyebutkan macam-macam penilaian pertumbuhan dan
perkembangan pada anak Balita.
c. Menjelaskan pengertian pertumbuhan dan perkembangan pada
anak Balita.
d. Menjelaskan cara deteksi dini tumbuh kembang balita

C. MATERI
1. Pengertian deteksi dini pertumbuhan dan perkembangan.
2. Macam-macam penilaian pertumbuhan dan perkembangan pada
balita.
3. pengertian pertumbuhan dan perkembangan pada balita
4. cara deteksi dini tumbuh kembang balita

D. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab

E. MEDIA
Leaflet

F. ALAT BANTU
Tidak ada

G. KEGIATAN BELAJAR/MENGAJAR
NO WAKTU KEGIATAN
FASILITATOR PESERTA
1 3 Menit Pembukaan:
Memperkenalkan diri Menyambut
salam dan men
dengarkan
Menjelaskan tujuan Mendengarkan
dari penyuluhan.
Melakukan kontrak Mendengarkan
waktu.
Menyebutkan materi Mendengarkan
penyuluhan yang akan
diberikan
2 10 Menit Pelaksanaan :
Menjelaskan tentang Mendengarkan
pengertian deteksi dan memper-
dini tumbang balita. hatikan
Menjelaskan tentang Bertanya dan
macam-macam penilaian menjawab per-
pertumbuhan dan tanyaan yang
perkembangan pada diajukan
anak Balita
Menjelaskan
pengretian
pertumbuhan dan
perkembangan anak
Menjelaskan cara
deteksi dini tumbuh
kembang balita
Memberikan kesempatan
pada ibu dan keluarga
untuk bertanya
disetiap bagian
penyuluhan.
3 5 Menit Evaluasi :
Menanyakan pada ibu dan Menjawab &men-
keluarga tentang materi jelaskan pertanya-an
yang diberikan dan
reinforcement kepada ibu
dan keluarga bila dapat
menjawab & menjelas-kan
kembali pertanyaan/ma-teri
4 2 Menit Penutup :
Mengucapkan terima- Mendengarkan dan
kasih kepada ibu dan membalas salam
keluarga
Mengucapkan salam

H. EVALUASI
a. Standar Evaluasi
1) Peserta dapat menjelaskan pengertian deteksi dini
pertumbuhan dan perkembangan balita.
2) Peserta dapat menyebutkan macam-macam penilaian
pertumbuhan dan perkembangan pada balita.
3) Peserta dapat menjelaskan pengertian pertumbuhan dan
perkembangan pada balita.
4) Peserta dapat menjelaskan cara deteksi dini tumbuh kembang
balita

b. Pertanyaan Evaluasi
1) Jelaskan pengertian deteksi dini pertumbuhan dan
perkembangan balita.
2) Sebutkan macam-macam penilaian pertumbuhan dan
perkembangan pada balita.
3) Jelaskan pengertian pertumbuhan dan perkembangan pada
balita.
4) Jelaskan cara deteksi dini tumbuh kembang balita.

I. DAFTAR PUSTAKA
Soetjiningsih.1998. Tumbuh Kembang Anak, EGC. Jakarta.
Nelson. 2001. Ilmu Kesehatan Anak.Vol.I.edisi 15. EGC. Jakarta.
..2000. Diktat Kuliah Ilmu Keperawatan Anak PSIK.FK.Unair.
TA:2000/2001. Surabaya

J. LAMPIRAN
MATERI
DETEKSI TUMBUH KEMBANG BALITA
A. PENGERTIAN
Deteksi dini tumbuh kembang anak / balita adalah
kegiatan atau pemeriksaan untuk menemukan secara dini
adanya penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan anak pra
sekolah. Dengan ditemukan secara dini penyimpangan atau
masalah tumbuh kembang anak, maka intervensi akan lebih
mudah dilakukan.
Penilaian pertumbuhan dan perkembangan dapat
dilakukan sedini mungkin sejak anak dilahirkan. Deteksi
dini merupakan upaya penjaringan yang dilaksanakan secara
komprehensif untuk menemukan penyimpangan tumbuh kembang
dan mengetahui serta mengenal faktor resiko pada balita,
yang disebut juga anak usia dini. Melalui deteksi dini
dapat diketahui penyimpangan tumbuh kembang anak secara
dini, sehingga upaya pencegahan, stimulasi, penyembuhan
serta pemulihan dapat diberikan dengan indikasi yang jelas
pada masa-masa kritis proses tumbuh kembang. Upaya-upaya
tersebut diberikan sesuai dengan umur perkembangan anak,
dengan demikian dapat tercapai kondisi tumbuh kembang yang
optimal (Tim Dirjen Pembinaan Kesmas, 1997).

B. MACAM-MACAM PENILAIAN TUMBUH KEMBANG


Penilaian pertumbuhan dan perkembangan meliputi dua
hal pokok, yaitu penilaian pertumbuhan fisik dan penilaian
perkembangan. Masing-masing penilaian tersebut mempunyai
parameter dan alat ukur tersendiri. Dasar utama dalam
menilai pertumbuhan fisik anak adalah penilaian menggunakan
alat baku (standar). Untuk menjamin ketepatan dan
keakuratan penilaian harus dilakukan dengan teliti dan
rinci. Pengukuran perlu dilakukan dalam kurun waktu
tertentu untuk menilai kecepatan pertumbuhan. Parameter
ukuran antropometrik yang dipakai dalam penilaian
pertumbuhan fisik adalah tinggi badan, berat badan, lingkar
kepala, lipatan kulit, lingkar lengan atas, panjang lengan,
proporsi tubuh, dan panjang tungkai. Menurut Pedoman
Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita (Tim Dirjen Pembinaan
Kesmas, 1997) dan Narendra (2003) macam-macam penilaian
pertumbuhan fisik yang dapat digunakan adalah:
1. Pengukuran Berat Badan (BB)
Pengukuran ini dilakukan secara teratur untuk
memantau pertumbuhan dan keadaan gizi balita. Balita
ditimbang setiap bulan dan dicatat dalam Kartu Menuju
Sehat Balita (KMS Balita) sehingga dapat dilihat grafik
pertumbuhannya dan dilakukan interfensi jika terjadi
penyimpangan.
2. Pengukuran Tinggi Badan (TB)
Pengukuran tinggi badan pada anak sampai usia 2
tahun dilakukan dengan berbaring., sedangkan di atas
umur 2 tahun dilakukan dengan berdiri. Hasil pengukuran
setiap bulan dapat dicatat pada dalam KMS yang mempunyai
grafik pertumbuhan tinggi badan.
3. Pengukuran Lingkar Kepala Anak (PLKA)
PLKA adalah cara yang biasa dipakai untuk
mengetahui pertumbuhan dan perkembangan otak anak.
Biasanya ukuran pertumbuhan tengkorak mengikuti
perkembangan otak, sehingga bila ada hambatan pada
pertumbuhan tengkorak maka perkembangan otak anak juga
terhambat. Pengukuran dilakukan pada diameter
occipitofrontal dengan mengambil rerata 3 kali
pengukuran sebagai standar. Untuk menilai perkembangan
anak banyak instrumen yang dapat digunakan. Salah satu
instrumen skrining yang dipakai secara internasional
untuk menilai perkembangan anak adalah DDST II (Denver
Development Screening Test). DDST II merupakan alat
untuk menemukan secara dini masalah penyimpangan
perkembangan anak umur 0 s/d < 6 tahun. instrumen ini
merupakan revisi dari DDST yang pertama kali
dipublikasikan tahun 1967 untuk tujuan yang sama.
Pemeriksaan yang dihasilkan DDST II bukan merupakan
pengganti evaluasi diagnostik, namun lebih ke arah
membandingkan kemampuan perkembangan seorang anak dengan
anak lain yang seumur. DDST II digunakan untuk menilai
tingkat perkembangan anak sesuai umurnya pada anak yang
mempunyai tanda-tanda keterlambatan perkembangan maupun
anak sehat. DDST II bukan merupakan tes IQ dan bukan
merupakan peramal kemampuan intelektual anak di masa
mendatang. Tes ini tidak dibuat untuk menghasilkan
diagnosis, namun lebih ke arah untuk membandingkan
kemampuan perkembangan seorang anak dengan kemampuan
anak lain yang seumur.
Menurut Pedoman Pemantauan Perkembangan Denver II
(Subbagian Tumbuh Kembang Ilmu Kesehatan Anak RS
Sardjito, 2004), formulir tes DDST II berisi 125 item yg
terdiri dari 4 sektor, yaitu:
1. Personal sosial
Sektor personal sosial meliputi komponen penilaian
yang berkaitan dengan kemampuan penyesuaian diri anak
di masyarakat dan kemampuan memenuhi kebutuhan
pribadi anak
2. Motorik halus-adaptif
Sektor motorik halus-adaptif berisi kemampuan anak
dalam hal koordinasi mata-tangan, memainkan dan
menggunakan benda-benda kecil serta pemecahan masalah
3. Bahasa
Sektor bahasa meliputi kemampuan mendengar, mengerti,
dan menggunakan bahasa
4. Motorik kasar
Sektor motorik kasar terdiri dari penilaian kemampuan
duduk, jalan, dan gerakan-gerakan umum otot besar.
Selain keempat sektor tersebut, itu perilaku anak
juga dinilai secara umum untuk memperoleh taksiran
kasar bagaimana seorang anak menggunakan
kemampuannya.

C. Cara deteksi tumbuh kembang anak


1. Mendeteksi tumbuh kembang pada anak diantaranya :
a. Pengukuran antropometri
Pengukuran antropometri ini dapat meliputi
pengukuran berat badan, tinggi badan , lingkar
kepala dan lingkar lengan atas
b. Pengukuran berat badan
Pengukuran berat badan ini bagian dari antropometri
yang digunakan untuk menilai hasil peningkatan atau
penurunan semua jaringan yg ada pada tubuh
c. Pengukuran tinggi badan
Pengukuran ini merupakan bagian dari pengukuran
antropometrik yang digunakan untuk menilai status
perbaikan gizi di samping factor genetic

2. Pertumbuhan dan perkembangan anak :


a. Anak pada usia 3-6 bulan mengangkat kepala dengan
tegak pada posisi telungkup.
b. Anak pada usia 9-12 bulan berjalan dengan
berpegangan.
c. Anak pada usia 12-18 bulan minum sendiri dari gelas
tanpa tumpah.
d. Anak pada usia 18-24 bulan mencorat-coret dengan alat
tulis.
e. Anak pada usia 2-3 tahun berdiri dengan satu kaki
tanpa berpegangan, melepas pakaian sendiri.
f. Anak pada usia 3-4 tahun mengenal dan menyebutkan
paling sedikit 1 warna.
g. Anak pada usia 4-5 tahun mencuci dan mengeringkan
tangan tanpa bantuan (Depkes RI, 2005)

D. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Dini


Pertumbuhan adalah bertambahnya jumlah dan besarnya
sel di seluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat
diukur. Sedangkan perkembangan adalah bertambah sempurnanya
fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh,
kematangan dan belajar. Pertumbuhan dan perkembangan
berjalan menurut norma-norma tertentu. Walaupun demikian
seorang anak dalam banyak hal tergantung kepada orang
dewasa, misalnya mengkunsumsi makanan, perawatan,
bimbingan, perasaan aman, pencegahan penyakit dan
sebaginya. Oleh karena itu semua orang-orang yang mendapat
tugas mengawasi anak harus mengerti persoalan anak yang
sedang tumbuh dan berkembang. Banyak faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, diantaranya
adalah faktor lingkungan. Bila lingkungan karena suatu hal
menjadi buruk, maka keadaan tersebut hendaknya diubah
(dimodifikasi) sehingga pertumbuhan dan perkembangan anak
dapat berjalan dengan sebaik-baiknya.

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


DETEKSI TUMBUH KEMBANG BALITA
DI SUSUN OLEH :
IYAR SISWANDI,S.kep
015.02.0121

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XI B


SEKOLAH TINGGI KESEHATAN (STIKES) MATARAM
MATARAM
2015

Anda mungkin juga menyukai