Anda di halaman 1dari 4

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Asfiksia pada BBL


Sub Pokok Bahasan : a. pengertian Asfiksia
b. penyebab Asfiksia
c. Tanda dan Gejala Asfiksia
d. Penanganan Asfiksia
Hari/Tanggal : Rabu, 11 Oktober 2017
Waktu : pukul 09.00 wib - selesai
Sasaran : ibu atau keluarga bayi yang ada diruangan perinatologi
Tempat : RSIA ANNISA

A. Analisa Masalah Kesehatan dan Perilaku


Berdasarkan data yang didapatkan di RSIA Annisa, masih banyak kejadian Asfiksia
pada bayi baru lahir.

B. Tujuan Instruksional
1. Tujuan Intruksional Umum
Setelah menerima materi ini, orang tua pasien atau keluarga khusus nya di RSIA
ANNISA memahami tentang penyakit asfiksiaada BBL dan penanganannya.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang materi ini diharapkan peserta
penyuluhan dapat :
1. Mengetahui pengertian dari Asfiksia
2. Mengetahui penyebab Asfiksia
3. Mengetahui tanda dan gejala Asfiksia
4. Mengetahui cara penanganan Asfiksia

C. Pokok-Pokok Materi
a. Pengertian Asfiksia
b. Penyebab Asfiksia
c. Tanda dan gejala Asfiksia
d. Penanganan Asfiksia
D. Metoda dan Media
1. Metoda Penyuluhan
- Ceramah
- Tanya Jawab
- Diskusi
2. Media Penyuluhan
- Leaflet

E. Kegiatan
Fase/ Kegiatan Kegiatan
Media/Alat Metode
Waktu Penyuluh Peserta

Fase Orientasi/ 1. Sapa dan salam 1. Menyapa salam - Ceramah


2. Perkenalan sekaligus 2. Mengikuti kegiatan
mengecek kehadiran
Pendahuluan perkenalan
3. Menjelaskan maksud dan tujuan
3. Menyimak
penyuluhan
(5 menit) 4. Menggali kemampuan sasaran tentang 4. Menyampaikan pemikiran
tema yang akan disampaikan sesuai kemampuan

Brainstorming

Fase Kerja/ 1. Menyampaikan materi : 1. Menyimak Flipchart dan Leaflet Ceramah dan Tanya
- Menjelaskan pengertian Asfiksia Jawab
2. Mengajukan pertanyaan
Pemaparan materi
- Menjelaskan penyebab Asfiksia
penyuluhan dan 3. Menjawab pertanyaan
- Menjelaskan tanda dan gejala Asfiksia
diskusi 4. Menyimak
- Menjelaskan cara penanganan Asfiksia
2. Memberi kesempatan sasaran bertanya
(20 menit)
3. Memberi kesempatan sasaran menjawab
dan memberi penjelasan
4. Membenarkan/mengklarifikasi jawaban
dari peserta sekaligus menambahkan apa
yang sudah disampaikan.

Fase Terminasi/ 1. Mengajukan pertanyaan terkait materi 1. Menjawab pertanyaan - Ceramah


yang sudah disampaikannya
2. Menyimak
Penutup 2. Menyimpulkan materi yang sudah
disampaikan dan merumuskan rencana
(5 menit) 3. Menjawab salam
tindak lanjut (RTL)
3. Menutup pertemuan
4. Mengucapkan salam
F. Evaluasi
Evaluasi disampaikan secara lisan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan Asfiksia ?
2. Jelaskan tanda dan gejala Asfiksia ?
3. Jelaskan cara penanganan Asfiksia ?

G. Referensi

Bagian Ilmu Kesehatan Anak, Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak 3, FKUI. 1995.

Elana Pearl Ben-Joseph, MD Originallyreviewed by: And Steven Dowshen. MD, Date
reviewed: May 2004

Kapita Selekta Kedokteran, Edisi Ketiga, Jilid 2, Penerbit Media Aesculapius,


Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

H. Lampiran
- Materi Paparan
- Media (Leaflet)

LAMPIRAN

ASFIKSIA PADA BBL

A. Definisi
Asfiksia neonatus adalah keadaan bayi yang tidak dapat bernafas spontan dan
teratur, sehingga kadar O2 dan CO2 tidak seimbang akibatnya menimbulkan akibat
buruk dalam kehidupan lebih lanjut.

B. Etiologi Asfiksia
a. Asfiksia dalam kehamilan ; biasanya terjadi karena penyakit infeksi, keracunan,
obat-obatan ataupun cedera selama kehamilan.
b. Asfiksia dalam persalinan : Kekurangan O2, tekanan terlalu kuat dari kepala anak
pada plasenta, pemberian obat bius terlalu banyak dan tidak tepat pada waktunya
ataupun perdarahan banyak

C. Tanda dan gejala


a. Pada Kehamilan : Denyut jantung janin lebih cepat dari 160 x/mnt atau kurang
dari 100 x/mnt (dilakukan cek DJJ), halus dan tidak teratur serta adanya
pengeluaran mekonium.
b. Pada bayi setelah lahir : Bayi pucat dan kebiru-biruan; sulit untuk bernafas atau
tidak ada; kekurangan oksigen (sesak nafas)

D. Penanganan Asfiksia
Jika ditemukan adanya bayi baru lahir yang mengalami asfiksia maka seorang
ibu harus memberikan tindakan cepat seperti membuka jalan nafas atau memberi
bantuan untuk bernafas dengan cara memberikan napas buatan lewat mulut atau
hidung. Kemudian letakkan bayi pada lingkungan yang hangat dan keringkan
badannya. Posisikan kepala bayi sedikit lebih tinggi dari dada bayi. Pantau terus
bagaimana pernapasan bayi serta periksa suhunya, apakah mengalami demam atau
tidak
Namun, jika dengan penanganan seperti di atas tidak berhasil, maka segeralah
bawa bayi ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih
intensif. Pada pelayanan kesehatan tersebut bayi akan mendapatkan bantuan napas
lewat oksigen dan obat-obatan.

Anda mungkin juga menyukai