B. Tujuan Instruksional
1. Tujuan Intruksional Umum
Setelah menerima materi ini, orang tua pasien atau keluarga khusus nya di RSIA
ANNISA memahami tentang penyakit asfiksiaada BBL dan penanganannya.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang materi ini diharapkan peserta
penyuluhan dapat :
1. Mengetahui pengertian dari Asfiksia
2. Mengetahui penyebab Asfiksia
3. Mengetahui tanda dan gejala Asfiksia
4. Mengetahui cara penanganan Asfiksia
C. Pokok-Pokok Materi
a. Pengertian Asfiksia
b. Penyebab Asfiksia
c. Tanda dan gejala Asfiksia
d. Penanganan Asfiksia
D. Metoda dan Media
1. Metoda Penyuluhan
- Ceramah
- Tanya Jawab
- Diskusi
2. Media Penyuluhan
- Leaflet
E. Kegiatan
Fase/ Kegiatan Kegiatan
Media/Alat Metode
Waktu Penyuluh Peserta
Brainstorming
Fase Kerja/ 1. Menyampaikan materi : 1. Menyimak Flipchart dan Leaflet Ceramah dan Tanya
- Menjelaskan pengertian Asfiksia Jawab
2. Mengajukan pertanyaan
Pemaparan materi
- Menjelaskan penyebab Asfiksia
penyuluhan dan 3. Menjawab pertanyaan
- Menjelaskan tanda dan gejala Asfiksia
diskusi 4. Menyimak
- Menjelaskan cara penanganan Asfiksia
2. Memberi kesempatan sasaran bertanya
(20 menit)
3. Memberi kesempatan sasaran menjawab
dan memberi penjelasan
4. Membenarkan/mengklarifikasi jawaban
dari peserta sekaligus menambahkan apa
yang sudah disampaikan.
G. Referensi
Bagian Ilmu Kesehatan Anak, Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak 3, FKUI. 1995.
Elana Pearl Ben-Joseph, MD Originallyreviewed by: And Steven Dowshen. MD, Date
reviewed: May 2004
H. Lampiran
- Materi Paparan
- Media (Leaflet)
LAMPIRAN
A. Definisi
Asfiksia neonatus adalah keadaan bayi yang tidak dapat bernafas spontan dan
teratur, sehingga kadar O2 dan CO2 tidak seimbang akibatnya menimbulkan akibat
buruk dalam kehidupan lebih lanjut.
B. Etiologi Asfiksia
a. Asfiksia dalam kehamilan ; biasanya terjadi karena penyakit infeksi, keracunan,
obat-obatan ataupun cedera selama kehamilan.
b. Asfiksia dalam persalinan : Kekurangan O2, tekanan terlalu kuat dari kepala anak
pada plasenta, pemberian obat bius terlalu banyak dan tidak tepat pada waktunya
ataupun perdarahan banyak
D. Penanganan Asfiksia
Jika ditemukan adanya bayi baru lahir yang mengalami asfiksia maka seorang
ibu harus memberikan tindakan cepat seperti membuka jalan nafas atau memberi
bantuan untuk bernafas dengan cara memberikan napas buatan lewat mulut atau
hidung. Kemudian letakkan bayi pada lingkungan yang hangat dan keringkan
badannya. Posisikan kepala bayi sedikit lebih tinggi dari dada bayi. Pantau terus
bagaimana pernapasan bayi serta periksa suhunya, apakah mengalami demam atau
tidak
Namun, jika dengan penanganan seperti di atas tidak berhasil, maka segeralah
bawa bayi ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih
intensif. Pada pelayanan kesehatan tersebut bayi akan mendapatkan bantuan napas
lewat oksigen dan obat-obatan.