B. Tujuan
Tujuan pemberian water tepid sponge adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan produksi dan sekresi hormon prolactin dan oksitosin.
2. Meningkatkan dan memperlancar ASI melalui let-down reflex (LDR) / milk ejection
reflex (MER).
3. Membantu tubuh menjadi rileks.
C. Tinjauan Pustaka
Pijat oksitosin adalah pemijatan pada sepanjang tulang belakang ( vertebrae)
sampai dengan costae kelima – keenam yang dilakukan kepada ibu setelah melahirkan
sebagai usaha untuk merangsang sekresi hormone prolaktin dan oksitosin. Hormon
prolaktin berfungsi untuk memproduksi ASI dan Hormon oksitosin berfungsi untuk
memicu pengeluaran ASI.
Pijat oksitosin bisa dimulai segera setelah persalinan (1-2 hari setelah bayi lahir),
frekuensi sekurang – kurangnya 1 kali sehari (bisa ditambah sesuai kebutuhan). Pijat
oksitosin bisa dilakukan oleh perawat, bidan, pasangan, keluarga, dan konselor laktasi.
KASUS:
Ny. A usia 30 tahun pasien ruang cempaka post partum hari kedua dengan persalinan
normal, Ny. A mengeluh ASI keluar sedikit dan bayinya rewel karena tidak puas
menyusu pada ibu, ibu mengatakan sudah makan daun katuk banyak tetapi produksi ASI
sedikit.
SUMBER :
Buku Panduan Laboratorium
Penyusun : Tim Keperawatan Maternitas
Politeknik Kesehatan Jakarta
https://youtu.be/ohxeqD8390s
F. Prosedur Tindakan
1. Fase Orientasi
- Melakukan pengkajian sebagai berikut :
a. Kaji kebutuhan klien terhadap pijat oksitosin
b. Cek catatan medis klien
c. Kaji tingkat pengetahuan klien terhadap pijat oksitosin
d. Kaji supporting system yang dimiliki klien
e. Kaji kesiapan psikologis klien untuk dilakukan pijat oksitosin
f. Kaji adanya alergi terhadap zat lubrikasi tertentu
- Mempersiapkan alat dan bahan
- Persiapan klien antara lain :
a. Salam terapeutik
b. Cek identitas klien
c. Jelaskan tujuan dan prosedur
d. Kontrak waktu dan tempat
- Persiapan lingkungan : tutup tirai atau pintu
2. Fase Kerja
- lepas baju klien, biarkan payudara menggantung bebas.
- Atur posisi duduk klien dikursi (duduk bersandar ke depan, melipat kedua lengan
kedepan, dan meletakan kepala pada lengan)
- Bentangkan handuk di atas pangkuan klien.
- Mencuci tangan dan memakai sarung tangan bersih (handscoon)
- Tuangkan minyak ke telapak tangan pemijat kemudian ratakan.
- Posisi pemijat berada dibelakang klien
- Stimulasi puting susu ( tarik perlahan, memutar dengan jari)
- Stimulasi puting susu (urut atau usap ringan memutar dengan kedua tangan
dimulai dari sela kedua payudara kearah dalam keluar.
- Tuangkan minyak ke telapak tangan dan ratakan dipunggung klien.
- Lakukan pemijatan :
a. Teknik pijatan 1 yaitu massage sisi kanan kiri tulang belakang kearah bawah
(kosta 5-6), kepalkan tangan (ibu jari mengarah keatas atau kedepan), lakukan
selama 2-3 menit.
b. Teknik pijatan 2 yaitu massage sisi kanan kiri tulang belakang menggunakan
ibu jari membentuk lingkaran kecil / spiral, beri tekanan yang cukup kuat,
lakukan selama 2-3 menit.
c. Teknik pijatan 3 yaitu gosok sisi kanan kiri tulang belakang dari leher kearah
scapula, lakukan berulang – ulang selama 2-3 menit.
- Merapiakan alat dan klien
- Mencuci tangan
3. Fase Terminasi
- Melakukan evaluasi (respond dan hasil)
- Memberikan reinforcement positif
- Kontrak pertemuan mendatang
- Salam Terapeutik (Berpamitan dengan klien)
- Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
G. Efek Samping
Efek samping yang bisa terjadi akibat memberikan pijat oksitosi adalah pijatan terlalu
kuat sehingga menimbulkan rasa nyeri, jika dilanjutkan pemijatannya akan membuat
tubuh klien menjadi sakit atau bahkan memar.
H. Evaluasi :
S : Ny. A mengeluh ASI keluar sedikit dan bayinya rewel karena tidak puas menyusu
pada ibu, ibu mengatakan sudah makan daun katuk banyak tetapi produksi ASI
sedikit.
O : post partum hari ke 2 dengan persalinan normal
A : Masalah laktasi pada ibu post partum teratasi sebagian
P : Program terapi dilanjutkan
- Melakukan pijat oksitosin atau breash care
- Kolaborasi pemberian obat pelancar ASI bila perlu