Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

( SAP )

Tema : Persiapan Kehamilan Setelah Keguguran

Sasaran : Keluarga Tn. I

Tempat : Sukoharjo

Hari / Tgl / Jam : Senin, 13 Januari 2020

Pelaksana : Adelia Novita Afiyani

A. TIU (Tujuan Instruksional Umum)


Setelah mendapatkan penyuluhan, diharapkan kepada keluarga Tn.I dapat

mempersiapan kehamilan untuk Ny. D yang kehamilan sebelumnya telah terjadi

keguguran.

B. TIK (Tujuan Instruksional Khusus)


Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan ibu-ibu hamil mampu :
1. Menyebutkan saat yang tepat untuk kembali hamil setelah keguguran
2. Menyebutkan agar mendapatkan kehamilan yang sukses
3. Menyebutkan apa yang dilakukan pasca keguguran
4. Menyebutkan persiapan untuk hamil kembali

C. Materi :
Terlampir

D. Metode :
 Ceramah
 Diskus
E. Media :
 Leaflet

F. Kegiatan Belajar Mengajar

No. Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


1. Pembukaan 2 menit  Mengucapkan  Menjawab salam

salam  Mendengarkan/
 Menyampaikan
memperhatikan
topik dan

tujuan yang

akan dicapai
2. Kegiatan Inti 15 menit  Menanyakan  Menjawab/

pendapat merespon

peserta tentang

persiapan

kehamilan

kembali  Merespon
 Memberi

reward pada

peserta
 Menjelaskan  Mendengar/

tentang Memperhatikan

persiapan

kehamilan pasca

abortus  Mendengar
 Menjelaskan

tujuan

mempersiapkan

kehamilan pasca
 Merespon
keguguran
 Memberi

kesempatan

kepada peserta

untuk bertanya
 Merespon
 Memberikan

reward positif
3. Penutup 3 menit  Mengajukan  Menjawab

pertanyaan pertanyaan

(evaluasi pada

peserta)
 Memberikan  Merespon

reward pada
 Merangkum
peserta
 Merangkum materi bersama

materi yang penyuluh

dijelaskan  Merespon

bersama peserta
 Menutup

dengan

mengucapkan
 Membalas
terima kasih
 Memberi salam salam

Maluhu, Mei 2012

Pembimbing Institusi, Mahasiswa,

……………………… Rinda Rukmana Sari

NIP. NIM. P07224210031


MATERI

PERSIAPAN KEHAMILAN PASKA KEGUGURAN

Kehamilan adalah peristiwa istimewa yang menjadi dambaan setiap wanita

yang telah berumah tangga. Karena mendapatkan keturunan salah satu tujuan

seseorang menikah. Kehamilan merupakan suatu anugrah yang harus dipelihara dan

diselamatkan. Tetapi tidak semua masa kehamilan berjalan dengan lancar.

'Peristiwa' Spontan

Keguguran menjadi momok yang ditakuti karena bisa terjadi secara tiba-tiba

tanpa ada penyebabnya. Keguguran semacam ini dikenal dengan yang tidak di tandai

dengan trauma atau peristiwa sebelumnya lazimnya disebut dengan keguguran dini

sebab terjadi pada trimester pertama atau awal kehamilan.


Sayangnya banyak wanita yang tidak menyadari lantaran kerap diduga

sebagai menstruasi biasa. Meski, ada pula pendarahan yang dibarengi dengan rasa

nyeri dan kejang pada perut.

Pendarahan merupakan tanda keguguran yang paling umum dijumpai. Baik

pendarahan dengan jumlah yang banyak atau berupa bercak-bercak yang berlangsung

dalam waktu lama. Begitu pula dengan rasa nyeri dan kejang.

Nyeri biasanya terasa dibagian perut bawah, cukup menganggu dan

berlangsung lama. Sedangkan kejang atau keram yang dirasakan seperti yang biasa

terjadi keram perut pada awal datang bulan dan terjadi berulang-ulang.

Banyak faktor yang menjadi penyebab keguguran. Menurut Joseph Hill, MD,

ahli kandungan dan kebidanan Center for Reproductive Medicine di Birgham and

Woman's Hospital, Boston, Amerika Serikat, penyebab keguguran sebenarnya tidak

selalu berupa masalah yang serius. Hal yang tampak sepele, seperti demam tinggi,

ternyata bisa jadi bersifat racun bagi janin yang berumur kurang dari 6 minggu.

Faktor lain yang menjadi penyebab yakni adanya kelainan pada janin, ibu juga rahim.

Saat yang tepat

Ketika seorang wanita mengalami keguguran, langkah awal yang perlu

dilakukan yakni memeriksakan diri ke dokter ahli kandungan untuk dilakukan

pemeriksaan USG. USG dilakukan untuk mengetahui apakah rahim telah bersih,

dengan begitu tindakan kuretase pun tidak perlu dilakukan. Kuretase biasanya

dilakukan untuk membersihkan rongga rahim dari sisa kehamilan.

Rasa sedih dan kecewa pun berkecamuk dan itu wajar. Namun jangan terlalu

dibawa berlarut-larut. Dalam dua minggu masa subur si ibu akan kembali normal.

Tetapi, meski dua minggu sang ibu telah subur dan bisa kembali hamil, hal itu

tidaklah dianjurkan. Idealnya, jarak yang aman untuk hamil lagi yakni enam bulan,
dimana kondisi rahim sudah cukup kuat. Kalaupun hendak hamil dalam waktu cepat,

minimal dilakukan setelah melewati dua kali menstruasi.

Kondisi ini dilakukan untuk memastikan pulihnya jaringan yang terluka saat

terjadi keguguran. Untuk mencegah terjadinya pembuahan, alat kontrasepsi berupa

kondom dapat dijadikan alternative pilihan.

Keguguran bisa meninggalkan trauma tersendiri bagi Ibu. Namun, untuk

berencana segera mencoba kembali hamil untuk melengkapi kebahagiaan rumah

tangga dibutuhkan waktu untuk pemulihan.

Pertama, penyebab keguguran menentukan bagaimana Ibu harus

mempersiapkan kehamilan. Jika keguguran disebabkan oleh adanya infeksi, misalnya

toksoplasma, maka tubuh Ibu butuh waktu untuk membentuk zat antibodi dahulu.

Renggang masa yang dibutuhkan umumnya selama 6—8 minggu. Lama masa ini

juga perlu memperhitungkan kesiapan mental Ibu kembali. Tentunya kondisi psikis

Ibu sudah harus dalam kondisi stabil dan siap memulai kehamilan kembali.

Tidak ada aturan mengenai berapa lama kondisi psikis kembali pulih. Semua

tergantung dari kesiapan sang Ibu. Begitu siap, maka sesegera itu pula Ibu bisa mulai

mencoba kembali. Keguguran, terutama pada kehamilan pertama belum tentu

mengindikasikan masalah kesuburan atau tidak bisa memiliki anak. Pasca keguguran,

masih memiliki kemungkinan untuk hamil dan melahirkan dengan angka yang cukup

tinggi. Semenatar, angka kemungkinan untuk keguguran kembali hanya 15%.

Akan tetapi, jika keguguran disebabkan oleh penyakit, misalnya diabetes,

penyakit tiroid, terinfeksi virus, atau penyakit lainnya yang membutuhkan

pengobatan, maka Ibu harus menunggu hingga masa pengobatan selesai dan

mendapat rekomendasi untuk kembali berusaha hamil dari dokter. Lalu, untuk wanita

yang telah mengalami keguguran 2—3 kali berturut turut dan belum mendapat

penanganan khusus, ibu memiliki kemungkinan untuk kembali mengalami

keguguran, bahkan risiko keguguran menjadi lebih besar. Ibu yang mengalami
riwayat ini harus berkonsultasi pada dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Mungkin saja Ibu memiliki kelainan genetik atau kelainan lain seperti sindrom APS

atau trombophilia. Semakin cepat dikenali penyebabnya dan penanganannya, maka

semakin cepat pula kesempatan untuk bisa hamil kembali.

Beberapa tips untuk membantu Anda memiliki kehamilan yang sukses adalah

sebagai berikut:

 Mintalah dokter Anda untuk memonitor kehamilan Anda.

 Jika Anda bisa, menghindari awal persiapan untuk kedatangan bayi.

 Jika Anda menemukan diri Anda dalam depresi, temuilah psikolog untuk

membantu mengurangi dan melepas depresi anda. Anda juga dapat

menemukan kelompok-kelompok pendukung atau penasihat yang dapat

membantu Anda melalui kenyataan yang paling sulit.

 Beberapa orang akan menawarkan saran tentang apa yang boleh dan tidak

boleh lakukan untuk memastikan kehamilan yang sehat dan sukses. Ini adalah

hal yang normal karena mereka mungkin telah memiliki pengalaman tentang

kehamilan sebelumnya. Cara terbaik untuk mengatasi situasi ini adalah

dengan mendengarkan saran mereka dan kemudian melakukan apa pun yang

Anda dan pasangan putuskan untuk meraih kehamilan setelah keguguran.

Tips Sederhana Atau Cara Ingin Hamil Pasca Keguguran :

1. Perhatikan siklus menstruasi anda dari bulan ke bula

2. Biasakan hidup bersih terutama kebersihan organ kewanitaan anda, karena

vagina sangat rentan terinfeksi kuman, atau virus. Cara membasuh dari depan

ke belakang ketika selesai buang air kecil atau air besar dan mengganti

underwear.
3. Jalani pola makan, istirahat dan olahraga yang baik, cukup dan teratur. Bila

perlu lakukan Senam Kegel guna melenturkan otot-otot vagina

4. Refleksikan diri dan pikiran anda dari rutinitas yang padat

5. Hindari rokok, minuman beralkohol dan bersoda

6. Tingkatkan konsumsi vitamin, makanan, sayur dan buah – buahan berserat

tinggi, air putih dan susu penunjang kehamilan

7. Frekuensi hubungan seksual dan pola aktivitas seksual lebih bervariatif

8. Pemilihan alat kontrasepsi yang aman dan baik ketika ingin menunda

kehamilan sementara.

9. Mengikuti senam hamil yang ringan bagi wanita yang sedang hamil

10. Tidak mengangkat beban berat atau melakukan pekerjaan berat yang

menguras energi/tenaga

Anda mungkin juga menyukai