Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“Pengenalan CHF dan Cara Pencegahannya”

OLEH :
NAMA : GINA FAYZAH ZEIN (1911311005)
KELAS : 2A

DOSEN PEMBIMBING :

RENI PRIMA GUSTI, S.Kp, M.Kes

JURUSAN SI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

Pokok Bahasan           : Gangguan Sistem  Kardiovaskuler : CHF/Gagal Jantung


Sub Pokok Bahasan    : Pengenalan CHF dan Penanggulangannya
Sasaran                     : Ny. Yefli dan/atau keluarga
Hari/Tanggal : Jum’at, 04 September 2020
Penyuluh                   : Gina Fayzah Zein
Waktu : ± 20 menit
Tempat                     : Jalan R.A Kartini Painan

A. LATAR BELAKANG
Gagal jantung kongestif atau congestive heart failure (CHF) merupakan penyebab kematian
nomor satu di dunia (PUSDATIN, 2013). Jumlah gagal jantung di Amerika Serikat kira-kira 5,7
juta orang dewasa dan 550.000 kasus baru didiagnosis setiap tahunnya diagnosis (Mozaffarian, et
al., 2016). Gagal jantung berkontribusi terhadap 287.000 kematian per tahun. Sekitar setengah dari
orang yang mengalami gagal jantung meninggal dalam waktu lima tahun setelah di diagnosis
(Emory Health Care, 2018).
Negara Indonesia menduduki peringkat keempat penderita gagal jantung kongestif terbanyak
di Asia Tenggara setelah negara Filipina, Myanmar dan Laos (Lam, 2015) Prevalensi penyakit gagal
jantung di Indonesia tahun 2013 sebesar 229.696 orang, sedangkan berdasarkan gejala yang di
diagnosis oleh dokter yaitu sebesar 530.068 orang.

Pada umumnya CHF diderita lansia yang berusia lebih dari 50 tahun, CHF merupakan alasan
yang paling umum bagi lansia untuk dirawat di rumah sakit ( usia 65 – 75 tahun mencapai
persentase sekitar 75% pasien yang dirawat dengan CHF ). Resiko kematian yang diakibatkan oleh
CHF adalah sekitar 5-10 % per tahun pada kasus gagal jantung ringan, dan meningkat menjadi 30-
40% pada gagal jantung berat. Menurut penelitian, sebagian besar lansia yang didiagnosis
menderita CHF tidak dapat hidup lebih dari 5 tahun ( Kowalak, 2011 ).

Berdasarkan penjelasan tersebut, saya bermaksud mengadakan acara penyuluhan tentang


“Pengenalan CHD dan Penanggulangannya”.

2
B. TUJUAN UMUM
Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit, Ny.Yefli dan keluarga mampu memahami
mengenai pengenalan CHF dan cara menanggulanginya
B. TUJUAN KHUSUS

Setelah dilakukan penyuluhan, Ny. Yefli diharapkan mampu :

1. Menyebutkan pengertian CHF/Gagal Jantung

2. Menyebutkan penyebab CHF/Gagal Jantung

3. Menyebutkan tanda dan gejala CHF/Gagal Jantung

4. Menyebutkan faktor resiko CHF/Gagal Jantung

5. Menyebutkan cara penanggulangan CHF/Gagal jantung

6. Menyebutkan Diet pada penyakit CHF/Gagal jantung

C. PENYELENGGRA PENYULUHAN
Penyelenggara penyuluhan tentang Penyakit Gagal Jantung pada hari ini adalah Mahasiswi
Keperawatan Unand Angkatan 2019 yang bernama Gina Fayzah Zein.

D. METODE PELAKSANAAN
1. Pemaparan materi tentang Pengenalan CHF dan Cara Pencegahannya.
2. Diskusi (tanya-jawab).

E. MEDIA PENYULUHAN
1. Leaflet tentang Penyakit Gagal Jantung.

F. MATERI (Terlampir)
1. Pengertian Penyakit Gagal Jantung.
2. Faktor penyebab Penyakit Gagal Jantung.
3. Tanda dan gejala Penyakit Gagal Jantung.
4. Faktor resiko Penyakit Gagal Jantung.
5. Cara penanggulangan Penyakit Gagal Jantung.

3
6. Diet pada Penyakit Gagal Jantung.

G. Kegiatan Penyuluhan
Prosedur
No Uraian Kegiatan Kegiatan Peserta Metode danMedia
Penyuluhan
1 Pendahuluan 1. Menjelaskan tujuan 1. Menjawab Ceramah
(2 menit) dan manfaat
salam
pambelajaran, kontrak
2. Mendengarkan
waktu penyuluhan
dan
2. Menjelaskan
memperhatikan
rencana penyuluhan
2 Penyajian Pelaksanaan : 1. Menyimak dan Ceramah
(inti memperhatikan
1. Menjelaskan tentang
kegiatan)
pengertian penyakit
(13menit) Alat bantu / leaflet
CHF/Gagal Jantung
2. Menjelaskan faktor
penyebab penyakit
CHF/Gagal Jantung
3. Menjelaskan tanda
dan gejala CHF/Gagal
Jantung
4. Menjelaskan Faktor
resiko Penyakit gagal
jantung

4
5. Menjelaskan Cara
Pencegahan Penyakit
Gagal Jantung
6. Menjelaskan Diet
Penyakit Gagal
Jantung
3 Penutup Evaluasi : Evaluasi Diskusi
1. Menyimpulkan Materi 1. Menyimak dan
( 5 menit)
yang disampaikan mendengarkan
2. Memberikan Kesempatan 2. Menjawab
kepada peserta untuk Pertanyaan yang
bertanya diajukan

Terminasi
Terminasi :
1. Memberikan
 Mengucapkan
salam
terimakasih atas
peran serta peserta
penyuluhan
Mengucapkan salam

Penutup

H. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktural
a. Materi : Materi disisipkan dengan ringkas, menarik, lengkap, dan mudah
dimengerti oleh sasaran.
b. Media : Media yang digunakan leaflet yang lengkap dan dapat digunakan dengan
baik saat penyuluhan berlangsung.
c. Alat : Alat yang digunakan dalam penyuluhan dapat digunakan dengan baik saat
penyuluhan.

5
d. Tempat : Tempat penyuluhan memadai dan nyaman untuk melakukan penyuluhan
kepada peserta yang hadir.
e. Peserta penyuluhan : Peserta penyuluhan adalah Ny. Yefli dan keluarganya.
2. Evaluasi Proses
a. Proses penyuluhan dapat berlangsung dengan baik.
b. Selama proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara penyuluh dan
peserta penyuluhan.
c. Peserta penyuluhan memperhatikan dengan baik materi penyuluhan yang
diberikan.
3. Evaluasi Hasil
Semua peserta penyuluhan yang hadir diharpkan mampu memahami materi
penyuluhan yang diberikan, antara lain:
a. Menjelaskan kembali pengertian Gagal Jantung dengan kalimatnya sendiri.
b. Menyebutkan kembali faktor penyebab Gagal Jantung.
c. Menyebutkan kembali tanda dan gejala Gagal Jantung.
d. Menyebutkan faktor resiko Gagal Jantung.
e. Menyebutkan cara penanggulangan Gagal Jantung.
f. Menyebutkan diet Gagal Jantung.
4. Lampiran
a. Materi tentang Penyakit Gagal Jantung
b. Leaflet tentang Penyakit Gagal Jantung

6
MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian
Gagal jantung adalah suatu kondisi dimana terjadi kelemahan otot jantung sehingga
menyebabkan ketidakmampuan jantung memompakan cukup darah ke seluruh tubuh
untuk memenuhi kebutuhan sirkulasi dalam metabolism jaringan tubuh.

B. Faktor Penyebab
1. Disritmia (Gangguan Irama Jantung)
Gangguan irama jantung dapat meghasilkan atau memperngaruhi
kegagalan dalam banyak cara. Bradikardi memnungkinkan peningkatan
pengisian diastolic dan regangan serat miokard dengan hubungan peningkatna
dalam isi sekuncup. Sedamgkan pada takikardi, waktu pengisian diastolic
meningkat, kebutuhan oksigen miokard meningkat.
2. Malfungsi Katub
Malfungsi katub dapat menimbulkan kegagalan pompa baik oleh
kelebihan beban tekanan (obstruksi pada pengaliran keluar dari pompa ruang,
seperti stenosis katub aortic atau stenosis pulmonal), atau dengan kelebihan
beban volume (katub mungkin regurgitasi seperti pada insufisiensi mitral atau
aortic), yang menunjukkan peningkatan pada volume darah ke ventrikel kiri.
3. Abnormalitas Otot Jantung
Abnormalitas otot yang menyebabkan kegagalan ventrikel meliputi
infark miokard, aneurisma ventrikel, fibrosis miokard luas (biasanya dari
aterosklerosis koroner jantung dan hipertensi lama), fibrosis endokardium,
penyakit miokard primer (kardiomiopati), atau hipertrofi luas karena
hipertensi pulmonal, stenosis aortic, atau hipertensi sistemik.
4. Rupture Miokard
Pada infark miokard akut, ruptur miokard terjadi sebagai awitan dramatic
dan sering membahayakan kegagalan pompa dan dihubungkan dengan
mortalitas tinggi. Rupture terjadinya biasanya 8 hari pertama setelah infark,
selama periode pelunakkan paling besar dari kerusakan miokard. Untungnya,
rupture miokard komplikasi yang yang secara relative jarang. Rupture otot
papilaris dari septum interventrikular atau dinding bebas dari ventrikel kiri
dapat terjadi.

7
5. Respons Terhadap Kegagalan
Jika cadangan jantung normal mengalami payah dan kegagalan, respon
fisiologis tertentu pada penurunan curah jantung adalah penting. Semua
respon ini menunjukkan upaya tubuh untuk mempertahankan perfusi organ
tubuh vital tetap normal.
6. Peningkatan Tonus Simpatis
Penilaian akut utama terhadap gagal jantung adalah peningkatan system
saraf simpatis yang memperngaruhi arteri, vena, jantung. Akibat peningkatan
frekuensi jantung ini, peningkatan aliran balik vena ke jantung, dan
peningkatan kekuatan kontraksi, selain itu tonus simpatis membantu
mempertahankan tekanan darah normal. Nilai sebenarnya untuk penilaian ini
adalah peningkatan kebutuhan oksigen miokard dan konsumsi oksigen,
kebutuhan yang dapat dipenuhi dengan obstruksi PAK signifikan atau
kontraktilitas pompa yang buruk.
7. Retensi Natrium dan Air
Bila ginjal mendeteksi adanya penurunan volume darah yang ada untuk
filtrasi, ginjal berespon dengan menahan natrium dan air dan dengan cara
demikian mencoba untuk melakukan bagian mereka dalam meningkatkan
volume darah sentral dan aliran balik vena. Pada peningkatan volume
sirkulasi darah dan aliran balik vena ke jantung, terdapat peningkatan pada
panjang serat diastolic akhir (dilatasi) dan dalam batas tertentu, peningkatan
isi sekuncup dan curah jantung. Pada jantung yang gagal, peningkatan volume
sirkulasi dapat menjadi beban yang terlalu besar bagi ventrikel, dan kegagalan
dapat menjadi lebih buruk.

C. Tanda dan gejala gagal jantung


1. Sesak napas atau kesulitan bernapas
2. Fatigue (kelelahan)
3. Pembengkakan di pergelangan kaki, kaki, perut, dan pembuluh darah di leher
(Vena Jugularis)
4. Batuk → edema paru
5. Nyeri dada

D. Faktor Resiko Gagal Jantung

8
1. Orang yang berusia 65 tahun atau lebih
2. Kegemukan
3. Pria > beresiko dibanding wanita
4. Anak-anak dengan cacat jantung bawaan

E. Penanggulangan Gagal Jantung


1. Mengobati penyebab gagal jantung seperti : diabetes, hipertensi, penyakit
jantung coroner dan penyakit yang berhubungan dengan system jantung dan
pembuluh darah.
2. Istirahat cukup.
3. Rubah gaya hidup dengan diet jantung.
4. Olahraga teratur.
5. Sesuaikan pemasukan (minum) dan pengeluaran (kencing).

F. Diet Penyakit Jantung


Syarat-syarat
1. Kalori rendah
2. Protein dan lemak sedang
3. Cukup vitamin dan mineral
4. Rendah garam bila tekanan tinggi
5. Mudah dicerna
6. Porsi kecil tapi sering

G. Makanan Pantangan Bagi Penyakit Jantung


1. Kue-kue yang terlalu manis dan gurih : Dodol, cake, tarcis dll.
2. Semua daging berlemak.
3. Goreng-gorengan, santan kental.
4. Sayuran yang menimbulkan gas seperti : Kol, sawi, lobak.
5. Lombok dan bumbu-bumbu yang merangsang.
6. Kopi, minuman soda dan alcohol.
7. Nangka, durian dan alpukat harus dibatasi.

Link Vidio : https://youtu.be/TJOYoTgGLeM

9
GAGAL 8. Disritmia
Gagal jantung
JANTUNG adalah suatu
(Gangguan Irama

KONGESTI kondisi dimana


Jantung)
9. Malfungsi Katub
F terjadi kelemahan 10. Abnormalitas Otot
otot jantung Jantung
sehingga 11. Rupture Miokard

menyebabkan 12. Respons Terhadap


Kegagalan
ketidakmampuan
13. Peningkatan
jantung
Tonus Simpatis
memompakan 14. Retensi Natrium
Oleh :
cukup darah ke dan Air
GINA seluruh tubuh
FAYZAH
untuk memenuhi
ZEIN
kebutuhan
sirkulasi dalam
metabolisme
jaringan tubuh.

Program
Studi SI
Keperawatan
Universitas
Andalas
2020
APA ITU
GAGAL FAKTOR
JANTUNG ? PENYEBAB

10
6. Mengobati
TANDA DAN penyebab gagal
GEJALA jantung seperti :
diabetes,
6. Sesak napas atau
hipertensi,
kesulitan
10. Nyeri dada penyakit jantung
bernapas
coroner dan
penyakit yang
berhubungan
dengan system
jantung dan
7. Fatigue pembuluh darah.
(kelelahan) 7. Istirahat cukup.
8. Rubah gaya
hidup dengan diet
jantung.
FAKTOR 9. Olahraga teratur.
RESIKO 10. Sesuaikan

8. Pembengkakan di
GAGAL pemasukan

pergelangan kaki,
JANTUNG (minum) dan
5. Orang yang pengeluaran
kaki, perut, dan
berusia 65 tahun (kencing).
pembuluh darah
atau lebih
di leher (Vena
6. Kegemukan
Jugularis) MAKANAN
7. Pria > beresiko
YANG
dibanding wanita
DIANJURKAN
8. Anak-anak
dengan cacat 1. Kosumsi buah
dan sayuran
jantung bawaan
9. Batuk → edema
PENANGGULA
paru
NGAN
PENYAKIT 2. Roti gandum
JANTUNG

11
2. Daging berlemak,
kambing, babi, jeroan,
otak, sosis, sarden,
kuning telur 3
butir/minggu, susu
whole, es krim,keju.
3. Ganti
daging
putih
seperti
ayam
kampung
3. Nabati/dimasak
dengan minyak,sayuran
dengan santan, sayuran
dan buah yang
4. ikan yang diawetkan.
kaya akan
asaml
emak
omega-3

5. Gunakan
susu skim,
susu kedelai,
atau yogurt DIET
non-fat dari PENYAKIT
pada susu
fullcream.
JANTUNG
Syarat-syarat
7. Kalori rendah
MAKANAN
8. Protein dan lemak
YANG TIDAK
sedang
DIANJURKAN
9. Cukup vitamin
1. Produk makanan jadi: dan mineral
cake, pie, pastries,
biskuit, kue- kue 10. Rendah garam bila
berlemak. tekanan tinggi
11. Mudah dicerna
12. Porsi kecil tapi
sering

12
DAFTAR PUSTAKA

Hudak, Carolyn M. & Gallo, Babrbara M. 1997. Keperawatan Kritis: Pendekatan Holistik,
Edisi VI, Volume 1. Jakarta: EGC.

Price, Sylvia A. & Wilson, Lorraine M. 2005. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit, Edisi 6, Volume 2. Jakarta: EGC.

13

Anda mungkin juga menyukai