Anda di halaman 1dari 11

Upaya Mencegah dan Meminimalkan Risiko dan Hazard pada Tahap Implementasi dan

Evaluasi

Dosen Pengampu : Ns. Ema Julita, M.Kes

OLEH :

KELOMPOK 1

1. Silvi Triana Helmi 1911311002


2. Gina Fayzah Zein 1911311005
3. Berliana Sintya Putri 1911311008
4. Alisa Rahmi 1911311011
5. Monika Diara Putri 1911311014
6. Apriannur 1911311017
7. Herma Desmillenia Bintari Lijang 1911311020
8. Westy Ayuningtyas 1911311023

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah Keselamatan Pasien dan Keselamatan
Kesehatan Kerja yang berjudul “Upaya Mencegah dan Meminimalkan Risiko dan Hazard pada
Tahap Implementasi dan Evaluasi”. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas ibu/bapak dosen pada Keselamatan Pasien dan Keselamatan Kesehatan Kerja.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak/ibu dosen, selaku pembimbing mata kuliah
Keselemaatan Pasien dan Keselamatan Kesehatan Kerja yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Padang, 11 April 2021

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................... 2
1.3 Tujuan...................................................................................................................... 2
BAB II KERANGKA TEORI.......................................................................................... 3
2.1 Risiko dan Hazard dalam Asuhan Keperawatan...................................................... 3
2.1.2 Risiko dan Hazard Dalam Implementasi Asuhan Keperawatan.................... 3
2.1.3 Risiko dan Hazard Dalam Evaluasi Asuhan Keperawatan............................ 4
2.2 Upaya Pencegahan Tahap Implementasi dan Evaluasi............................................ 4
2.2.1 Upaya Mencegah dan Menimbulkan Risiko dan Hazard pada
Implementasi Askep....................................................................................... 4
2.2.2 Upaya Mencegah dan Menimbulkan Risiko dan Hazard pada
Evaluasi Askep............................................................................................... 5
BAB III PENUTUP........................................................................................................... 7
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................. 7
3.2 Saran ....................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Keselamatan dan kesehatan kerja dewasa ini merupakan istilah yang dikenal sangat
populer. Di dalam dunia industri istilah tersebut lebih dikenal dengan singkatan K3 yaitu
Keselamatan, dan Kesehatan Kerja. Menurut ilyandra (2009) istilah K3 dapat mengandung arti
sebagai suatu pendekatan ilmiah (scientific approach) dan disisi lain mempunyai pengertian
sebagai suatu terapan atau suatu program yang mempunyai tujan tertentu. Karena itu
keselamatan dan kesehatan kerja digolongkan sebagai suatu ilmu terapan (applied science).
Keselamatan dan kesehatan kerja sebagai suatu program didasari pendkatan ilmiah dalam
upaya mencegah atau memperkecil terjadinya bahaya (hazard) dan risiko (risk) terjadinya
penyakit dan kecelakaan, maupun kerugian-kerugian lainnya yang mungkin terjadi. (Rijanto,
2010). Sedangkan menurut UUD 1945 pasal 27, Kesehatan dan Keselamatan Kerja secara
keilmuan adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah
kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Adapun di Negara kita,
Undangundang Dasar 1945 yang mengisyaratkan bahwa setiap warga Negara Republik
Indonesia berhak mendapatkan pekerjaan yang layak bagi kemanusian. Dan pekerjaan baru
memenuhi kelayakan bagi kemanusiaan apabila keselamatan tenaga kerja dalam menjalankan
pekerjaan terjamin.
Menerapkan program K3 dalam lingkungan kerja dengan tujuan agar setiap tenaga kerja
berhak untuk mendapatkan jaminan keselamatan dan kesehatan kerja. Perlindungan tenaga kerja
dari bahaya dan penyakit akibat kerja atau lingkungan kerja sangat dibutuhkan sehingga pekerja
merasa aman dan nyaman dalam menyelesaikan pekerjaannya, sehingga diharapkan dapat
meningkatkan kepuasan kerja bagi pekerja, untuk dapat bekerja sebaik mungkin dan juga dapat
mendukung keberhasilan serta target dalam pekerjaan dapat tercapai (Saputra, 2012).
Perawat adalah suatu profesi yang mulia, karena memerlukan kesabaran dan ketenangan
dalam melayani pasien yang sedang menderita sakit. Seorang perawat harus dapat melayani
pasien dengan sepenuh hati. Sebagai seorang perawat harus dapat memahami masalah yang
dihadapi oleh klien, selain itu seorang perawat dapat berpenampilan menarik. Untuk itu seorang
perawat memerlukan kemampuan untuk memperhatikan orang lain, ketrampilan intelektual,

1
teknikal dan interpersonal yang tercermin dalam perilaku perawat. Saat ini perawat memiliki
peran yang lebih luas dengan penekanan pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit,
juga memandang klien secara komprehensif. Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat,
bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan
kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan
produktivitas kerja.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa saja Risiko dan Hazard Dalam Implementasi Asuhan Keperawatan?
2. Apa saja Risiko dan Hazard Dalam Evaluasi Asuhan Keperawatan?
3. Apa Upaya Pencegahan Tahap Pengkajian dan Perencanaan?

1.3. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui konsep dasar k3 dalam keperawatan
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu mengetahui Risiko dan Hazard pada tahap Implementasi
dan Evaluasi
b. Mahasiswa mampu mengetahui Upaya Pencegahan Tahap Implementasi dan
Evaluasi.
.

2
BAB II
KERANGKA TEORI

2.1 Risiko dan Hazard dalam Asuhan Keperawatan


2.1.1 Risiko Dan Hazard Dalam Implementasi Asuhan Keperawatan
Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang
telah disusun pada tahap perencanaa. implementasi keperawatan adalah serangkaian
kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status
kesehatan yang dihadapi ke status kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan
kriteria hasil yang diharapkan (Gordon, 1994, dalam Potter &Perry, 2011)
Implementasi merupakan tahap proses keperawatan di mana perawat memberikan
intervensi atau perencanaan keperawatan langsung dan tidak langsung terhadap
klien/pasien. Tujuan dari implementasi adalah membantu klien mencapai tujuan yang
telah ditetapkan, mencakuppeningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemulihan
kesehatan, dan memfasilitasi koping.
Menurut Putri, T.E.R (2017) kesalahan saat melakukan implementasi ataupun
pelaksanaan tindakan keperawatan adalah salah satu hal yang sangat fatal. Kesalahan
pada pelaksanaan implementasi dapat mengakibatkan kecelakaan pada pasien
ataupun perawat. Contohnya kesalahan dalam pemberian obat kepada pasien
dikarenakan perawat lupa membaca instruktur atau catatan atau dokumen rekam
medik pada pasien.
Risiko dan hazard bagi perawat saat melakukan implementasi:
1. Perawat tertular penyakit
2. Tertusuk jarum suntik saat menutup jarum suntik setelah digunakan oleh pasien
3. Terdapat luka pada kulit
4. Terpajan darah
5. Terkena cairan tubuh manusia
6. Terinfeksi HIV akibat alat laboratorium

3
2.1.2 Risiko dan Hazard Dalam Evaluasi Asuhan Keperawatan
Evaluasi merupakan langkah proses keperawatan yang memungkinkan perawat
untuk menentukan apakah intervensi keperawatan yang telah berhasil meningkatkan
kondisi klien. Evaluasi merupakan langkah terakhir dalam proses keperawatan
dengan cara melakukan identifikasi sejauh mana tujuan dari rencana keperawatan
tercapai atau tidak. Tahap penilaian atau evaluasi adalah perbandingan yang
sistematis dan terencana antara hasil akhir yang teramati dan tujuan atau criteria hasil
yang dibuat oleh perawat pada tahap perencanaan/intervensi keperawatan kesehatan
klien dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan dengan cara bersinambungan
dengan melibatkan klien, keluarga, dan tenaga kesehatan lain.
Resiko dan hazard bagi perawat saat melakukan evaluasi pengkajian :
1. Tenaga kesehatan yang bekerja di ruang HIV/AIDS terus menghadapi masalah
komunikasi
2. Menjaga kesehatan klien dan tenaga kesehatan dan infeksi dengan
mempertahankan teknik aseptic, menggunkan alat kesehatan dalam keadaan steril
3. Perawat harus menyusun ulang intervensi bila hasil evaluasi tidak memuaskan
4. Tidak didapatkan hasil yang sesuai dari perencanaan yang telah dibuat.

2.2 Upaya Pencegahan Tahap Implementasi dan Evaluasi


2.2.1 Upaya Mencegah dan Meminimalkan Risiko dan Hazard pada Implementasi
Asuhan Keperawatan
Upaya mencegah dan meminimalkan risiko dan hazard pada tahap implementasi
asuhan keperawatan:
1. Perawat diwajibkan untuk menjaga diri dari infeksi dengan mempertahankan
teknik aseptik seperti mencuci tangan, memakai APD lengkap, menjaga
kebersihan maupun kesterilan setiap alat yang akan digunakan.
2. Mematuhi SOP yang telah ditetapkan oleh rumah sakit serta tidak terburu-buru
dalam melakukan tindakan
3. Perawat sebaiknya menerapkan perilaku hidup bersih dan juga sehat serta
menerapkan pola hidup yang sehat pula

4
4. Menanamkan sifat kehati-hatian, konsentrasi yang tinggi, dan ketenangan saat
bekerja terutama saat melakukan tindakan yang berisiko kepada pasien
5. Perawat dituntut untuk belajar mengoperasikan alat-alat yang sudah disediakan
oleh pihak rumah sakit dengan tujuan mengurangi risiko cedera baik bagi klien
maupun bagi perawat sendiri.
Contoh upaya mencegah Hazard dan Risiko Implementasi Keperawatan :
1. membantu pasien dalam aktifitas sehari-hari
2. konseling
3. memberikan asuhan keperawatan langsung dan tepat
4. Kompensasi untun reaksi yang merugikan
5. Teknik tepat dalam memberikan perawatan dan menyiapkan klien untuk prosedur.
6. Mencapai tujuan perawatan mengawasi dan mengevaluasi kerja dari anggota staf
lain.
Tiga prinsip pedoman implementasi asuhan keperawatan :
1. Mempertahankan keamanan klien
2. Memberikan asuhan yang efektif
3. Memberikan asuhan yang seefisien mungkin

2.2.2 Upaya Mencegah dan Meminimalkan Risiko dan Hazard dalam Tahap Evaluasi
Asuhan Keperawatan
Evaluasi keperawatan dilakukan untuk menilai sejauh mana intervensi dan
implementasi yang diberikan berhasil dalam perkembangan kesembuhan pasien ada
beberapa cara untuk mencegah dan mengurangi resiko hazard. Cara yang dapat
dilakukan untuk mencegah risiko dan hazard dalam evaluasi asuhan keperawatan
yaitu :
1. Identifikasi sumber bahaya yang mungkin terjadi saat menyusun evaluasi
keperawatan, dapat dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi dan kejadian
yang dapat menimbulkan potensi bahaya baik pada klien maupun kepada diri
perawat sendiri
2. Memperhatikan setiap perkembangan atau respon yang ditampakkan atau
ditimbulkan oleh klien setelah selesai melakukan tindakan keperawatan.

5
Pada dasarnya pemantauan dan evaluasi K3 di rumah sakit adalah salah satu
fungsi manajemen K3 rumah sakit yang berupa suatu langkah yang diambil untuk
mengetahui dan menilai sampai sejauh mana proses kegiatan K3 rumah sakit itu
berjalan dan mempertanyakan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan dari suatu
kegiatan K3 rumah sakit dalam mencapai tujuan yang ditetapkan.
Pemantauan dan evaluasi meliputi :
1. Pencatatan dan pelaporan K3 terintegrasi ke dalam sistem pelaporan RS (SPRS).
2. Inspeksi dan pengujian. Inspeksi K3 merupakan suatu kegiatan untuk menilai
keadaan K3 secara umum dan tidak terlalu mendalam.Inspeksi K3 di rumah sakit
dilakukan secara berkala, terutama oleh petugas K3 rumah sakit sehingga kejadian
PAK dan KAK dapat dicegah sedini mungkin. Kegiatan lain adalah pengujian
baik terhadap lingkungan maupun pemeriksaan terhadap pekerja berisiko seperti
biological monitoring (pemantauan secara biologis)
3. Melaksanakan audit K3. Audit K3 meliputi falsafah dan tujuan, administrasi dan
pengelolaan, karyawan dan pimpinan, fasilitas dan peralatan, kebijakan dan
prosedur, pengembangan karyawan dan program pendidikan, evaluasi dan
pengendalian. Tujuan audit K3 :
a. Untuk menilai potensi bahaya, gangguan kesehatan dan keselamatan.
b. Memastikan dan menilai pengelolaan K3 telah dilaksanakan sesuai ketentuan.
c. Menentukan langkah untuk mengendalikan bahaya potensial serta
pengembangan mutu.
Perbaikan dan pencegahan didasarkan atas hasil temuan dari audit, identifikasi,
penilaian risiko direkomendasikan kepada manajemen puncak. Tinjauan ulang dan
peningkatan oleh pihak manajemen secara berkesinambungan untuk menjamin
kesesuaian dan keefektivan dalam pencapaian kebijakan dan tujuan K3.

6
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Asuhan keperawatan merupakan pedoman tertulis untuk perawatan klien. Rencana
perawatan terorganisasi sehingga setiap perawat dapat dengan cepat mengidentifikasi
tindakan perawatan yang diberikan. Hazard (bahaya) adalah sesuatu yang dapat menyebabkan
cidera pada manusia/kerusakan pada alat/lingkungan. Risk (resiko) didefinisikan sebagai peluang
terpaparnya seseorang/alat pada suatu hazard (bahaya).
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk
membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi ke status kesehatan yang lebih baik
yang menggambarkan kreteria hasil yang di harapkan ( Gordon, 1994, dalam potter dan perry,
1997 ). Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah dan meminimalkan risiko dan hazard
adalah membantu dalam aktifitas sehari-hari, konseling, memberikan asuhan keperawatan
langsung, kompensasi untun reaksi yang merugikan, teknik tepat dalam memberikan perawatan
dan menyiapkan klien utnuk prosedur.
Pada dasarnya pemantauan dan evaluasi K3 di rumah sakit adalah salah satu fungsi
manajemen K3 rumah sakit yang berupa suatu langkah yang diambil untuk mengetahui dan
menilai sampai sejauh mana proses kegiatan K3 rumah sakit itu berjalan dan mempertanyakan
efektivitas dan efisiensi pelaksanaan dari suatu kegiatan K3 rumah sakit dalam mencapai tujuan
yang ditetapkan.

3.2 Saran
Saat melakukan proses keperawatan, perawat harus benar-benar memperhatikan hazard
dan resiko yang kemungkinan terjadi. Hal ini bertujuan untuk mencegah dan menghindari
terjadinya kecelakaan kerja, seperti terinfeksi penyakit, mendapatkan kekerasan fisik/verbal saat
mengkaji pasien, dan mendapatkan informasi yang tidak sesuai dari pasien. Salah satu cara untuk
menghindari dan mencegah terjadinya kecelakaan kerja, maka disarankan untuk menggunakan
APD yang sesuai.

7
DAFTAR PUSTAKA

Indragiri, Suzana.,Triesda Yuttya.2018.Manajemen Risiko K3 Menggunakan Hazard


Identification Risk Assement and Risk Control (HIRARC).Jurnal Kesehatan Vol 9 (1)
Irawan,Shandy.,dkk.2015.Penyusunan Hazard Identification Risk Assesment and Risk Control
(HIRARC). Di PT. X.Jurnal Titra Vol 3 (1)

Anda mungkin juga menyukai