Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
1. Afivah (21.14.2.029.099)
2. Ari Andini (21.14.2.029.104)
3. Bachtiar Ichwan (21.14.2.029.106)
4. Dellanikita (21.14.2.029.109)
5. Diah Ayu Nadia Nur Fanita (21.14.2.029.110)
6. Lik Andrian (21.14.2.029.123)
7. M. Syihab Sa’dy Amir (21.14.2.029.124)
8. Pheny Armalya Wiranti (21.14.2.029.131)
9. Rut Niken Widari (21.14.2.029.134)
10. Siti Nur Rohmah (21.14.2.029.140)
11. Suci Fitria Utami (21.14.2.029.141)
12. Vina Reza Antika (21.14.2.029.144)
13. Wahyu Agung Hadisiswoyo (21.14.2.029.149)
Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta karunia-Nya
sehingga makalah “Risiko dan Hazard dalam Implementasi Asuhan Keperawatan”
sebagai dapat selesai.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas yang diberikan oleh
Bapak Mokhammad Nurhadi, S, Kep., Ns., M. Kep. selaku dosen mata kuliah
Keperawatan Keselamatan Kerja. Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan
menambah wawasan kepada pembaca tentang pelaksaan pelayanan telenursing
dalam pelayanan keperawatan di Indonesia.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
BAB II .................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN .................................................................................................... 4
2.3 Risiko dan Hazard yang Mungkin Tejadi dalam Implementasi Asuhan
Keperawatan........................................................................................................ 5
PENUTUP .............................................................................................................. 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keselamatan dan kesehatan kerja dewasa ini merupakan istilah yang yang
sangat populer. Bahkan di dalam dunia industri istilah tersebut lebih dikenal
dengan singkatan K3 yang artinya keselamatan, dan kesehatan kerja. Keselamatan
dan Kesehatan Kerja sebagai suatu program didasari pendekatan ilmiah dalam
upaya mencegah atau memperkecil terjadinya bahaya (hazard) dan risiko (risk)
terjadinya penyakit dan kecelakaan, maupun kerugian-kerugian lainya yang
mungkin terjadi. Jadi dapat dikatakan bahwa Keselamatan dan Kesehatan Kerja
adalah suatu pendekatan ilmiah dan praktis dalam mengatasi potensi bahaya dan
risiko kesehatan dan keselamatan yang mungkin terjadi.
1
meningkatkan hasil produksi. Hal ini pada gilirannya kemudian dapat mendorong
semua tempat kerja/industri maupun tempat-tempat umum merasakan perlunya
dan memiliki budaya K3 untuk diterapkan disetiap tempat dan waktu, sehingga
K3 menjadi salah satu budaya industrial.
2
3. Bagaimana risiko dan hazard yang mungkin tejadi dalam implementasi
asuhan keperawatan?
1.3 Tujuan
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
terjadi bisa berupa bahaya fisik, biologi dan lain-lain. ada banyak faktor yang bisa
membahayakan perawat. Faktor-faktor tersebut antara lain yaitu:
1. Faktor bahaya kimia, seperti: gas, debu, cairan, partikel, uap, serbuk kimia,
bahan beracun, dan lain-lain.
2. Faktor bahaya biomekanik, seperti: posisi kerja gerakan, dan lain-lain.
3. Faktor fisika antara lain gelombang elektromagnetik, radiasi ion,
kebisingan, getaran, panas, dan dingin.
4. Faktor biologi, seperti serangga, bakteri patogen, jamur.
5. Faktor lingkungan kerja, seperti gerakan monoton, kelelahan, ketegangan
otot/boredom.
6. Faktor bahaya sosial psikologis, seperti: stres, kekerasan, hubungan yang
kurang harmonis antar pekerja atau hubungan yang kurang harmonis antara
staf dengan atasan. dan lain-lain.
Bahaya (hazard) secara luas diklasifikasikan sebagai bahaya biologis dan bahaya
non biologis.
5
Apabila terjadi kesalahan yang dilakukan oleh perawat ketika melakukan
tindakan keperawatan terhadap pasien, maka perawat akan salah dalam asuhan
keperawatan atau pengobatan yang bisa berpotensi terhadap keselamatan pasien.
Jika asuhan yang diberikan salah maka ada banyak efek yang bisa terjadi, berikut
adalah beberapa contoh risiko dan hazard yang terjadi dalam implementasi asuhan
keperawatan:
1. Pasien mengalami luka yang meliputi luka laserasi, luka tusukan benda
tajam saat perawat tindakan.
2. Pasien terkena specimen yang terkontaminasi bahan biohazardous,
bioterorisme, yang ditularkan melalui darah pathogen, penyakit infeksi,
penyakit udara, penyakit vector yang ditanggung, dan kontaminasi silang
dari material kotor
3. Bahaya fisik yang meliputi slip (terpeleset), trip (tersandung), dan fall
(jatuh) saat perawat tidak memperhatikan keselamatan dan posisi pasien
dalam melakukan tindakannya.
4. Ketiadaan rasa nyaman pada pasien saat perawat melakukan tindakan
karena terlalu bisingnya lingkungan yang diciptakan oleh perawat maupun
tenaga kesehatan lainnya.
5. Pemeriksaan dari sinar-x yang mengakibatkan radiasi pada pasien
merupakan salah satu hazard yang sangat merugikan yang terjadi dalam
Tindakan keperawatan.
Beberapa hal yang bisa di lakukan dalam mengendalikan risiko dan hazard
antara lain yaitu:
6
2. Upaya untuk menghindari bahaya biologis (tertular penyakit AIDS,
Hepatitis A, Hepatitis B, tuberculosis)
Perawat dapat mencegah risiko dan hazard dalam hal ini dengan
selalu menerapkan protokol kesehatan, dan menggunakan APD. yang
dibutuhkan sesuai dengan pekerjaan, seperti menggunakan sarung tangan
dan masker ketika kontak langsung dengan pasien.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan suatu program didasari
pendekatan ilmiah dalam upaya mencegah atau memperkecil terjadinya bahaya
(hazard) dan risiko (risk) terjadinya penyakit dan kecelakaan, maupun kerugian-
kerugian lainya yang mungkin terjadi. Risiko adalah gabungan dari kemungkinan
(frekuensi) dan akibat atau konsekuensi dari terjadinya bahaya. Hazard adalah
faktor-faktor intrinsik yang melekat pada sesuatu berupa barang atau kondisi dan
mempunyai potensi menimbulkan efek kesehatan maupun keselamatan pekerja
serta lingkungan yang memberikan dampak buruk. Bahaya yang terjadi bisa berupa
bahaya fisik, biologi dan lain-lain. ada banyak faktor yang bisa membahayakan
perawat seperti aktor bahaya kimia, faktor bahaya biomekanik, faktor fisika, faktor
biologi, faktor lingkungan kerja, dan faktor bahaya sosial psikologis.
3.2 Saran
Saat melakukan proses keperawatan, perawat harus benar-benar
memperhatikan hazard dan resiko yang kemungkinan terjadi. Hal ini bertujuan
untuk mencegah dan menghindari terjadinya kecelakaan kerja, seperti terinfeksi
penyakit, mendapatkan kekerasan fisik/verbal saat melakukan tindakan pada
pasien, dan mendapatkan informasi yang tidak sesuai dari pasien. Pencegahan
terjadinya risiko dan hazard bukan hanya untuk perawat saja, melainkan untuk
pasien yang menjadi tujuan dilaukannya tindakan keperawatan. Salah satu cara
untuk menghindari dan mencegah terjadinya kecelakaan kerja, maka disarankan
untuk menggunakan APD yang sesuai saat melakukan tindakan dan menjaga
keamanan pasien agar terhindar dari hazard yang mungkin terjadi.
8
DAFTAR PUSTAKA
Sembiring, D. (n.d.). Upaya Mencegah dan Meminimalkan Resiko dan Hazard Pada
Tahap Implementasi Asuhan Keperawatan Beserta Contoh Kasus.
Sembiring, N. (n.d.). Resiko dan Hazard dalam Tahap Asuhan Keperawatan. Jurnal
Kesehatan, 1(10).
Tri Anjaswarni, Susi Milwati, Karlyn Ayu Angelina Marapaung. (2022, Januari).
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecelakaan Kerja Perawat
dalam Pelayanan Kesehatan/Keperawatan di Rumah Sakit. Jurnal
Kesehatan Kusuma Husada, 1-17.