OLEH :
KELOMPOK 5
1. COKORDA AGUNG CANDRA BERATHA (193223108)
2. I MADE DIRGA WAHYUDI (193223120)
3. NI KETUT DIAH APRIANI (193223136)
4. NI LUH GEDE ANTARI PAWITRI (193223137)
5. NI PUTU ERNA SUSANTI (193223147)
6. NI WAYAN PURWANINGSIH (193223152)
7. PANDE MADE BAYU WEDHAYANA (193223158)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah
mengenai Aplikasi Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
(SMK3) ini sesuai dengan berbagai sumber informasi dan literatur yang sudah
dikembangkan. Dan juga kami berterimakasih kepada Ibu Suparni, ST., M.KKK
selaku Dosen mata kuliah Dasar Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang
telah memberikan tugas ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Aplikasi Sistem
Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (SMK3) . kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh
dari apa yang diharapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
maupun orang yang membacanya. Sebelumnya mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan memohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan di masa depan.
Penyusun
DAFTAR ISI
A. Latar belakang
Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk
upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran
lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas
kerja. Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan korban jiwa maupun kerugian materi
bagi pekerja dan pengusaha, tetapi juga dapat mengganggu proses produksi secara
menyeluruh, merusak lingkungan yang pada akhirnya akan berdampak pada masyarakat
luas.
Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Kecelakaan Kerja (KK) di kalangan petugas
kesehatan dan non kesehatan kesehatan di Indonesia belum terekam dengan baik. Jika
kita pelajari angka kecelakaan dan penyakit akibat kerja di beberapa negara maju (dari
beberapa pengamatan) menunjukan kecenderungan peningkatan prevalensi. Sebagai
faktor penyebab, sering terjadi karena kurangnya kesadaran pekerja dan kualitas serta
keterampilan pekerja yang kurang memadai. Banyak pekerja yang meremehkan risiko
kerja, sehingga tidak menggunakan alat-alat pengaman walaupun sudah tersedia.
Rumah Sakit (RS) termasuk ke dalam kriteria tempat kerja dengan berbagai
ancaman bahaya yang dapat menimbulkan dampak kesehatan, tidak hanya terhadap para
pelaku langsung yang bekerja di RS, tapi juga terhadap pasien maupun pengunjung RS.
Sehingga sudah seharusnya pihak pengelola RS menerapkan upaya-upaya K3 di RS.
Potensi bahaya di RS, selain penyakit-penyakit infeksi juga ada potensi bahaya-
bahaya lain yang mempengaruhi situasi dan kondisi di RS, yaitu kecelakaan (peledakan,
kebakaran, kecelakaan yang berhubungan dengan instalasi listrik, dan sumber-sumber
cidera lainnya), radiasi, bahan-bahan kimia yang berbahaya, gas-gas anastesi, gangguan
psikososial dan ergonomi. Semua potensi bahaya tersebut di atas, jelas mengancam jiwa
dan kehidupan bagi para karyawan di RS, para pasien maupun para pengunjung yang ada
di lingkungan RS.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Sistem manejemen K3 di Rumah Sakit?
2. Tujuan Keselamatan Kesehatan Kerja di Rumah Sakit ?
3. Gambaran umum potensi bahaya di rumah sakit?
4. Bagaimana sistem manajemen K3 rumah sakit?
5. Perencanaan Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja?
6. Pengorganisasian Sistem manajemen K3 di Rumah Sakit ?
7. Pelaksanaan SMK3 di rumah sakit?
8. Pemantauan dan evaluasi SMK3?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan Umum :
Untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah Dasar Kesehatan Keselamatan
Kerja
Tujuan khusus :
Terciptanya cara kerja, lingkungan kerja sehat, aman, nyaman, dan dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan karyawan Rumah Sakit.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Komitmen diwujudkan dalam bentuk kebijakan (policy) tertulis, jelas dan mudah
dimengerti serta diketahui oleh seluruh karyawan RS. Manajemen RS mengidentifikasi
dan menyediakan semua sumber daya esensial seperti pendanaan, tenaga K3 dan sarana
untuk terlaksannya program K3 di RS. Kebijakan K3 di RS diwujudkan dalam bentuk
wadah K3 RS dalam struktur organisasi RS
Untuk melaksanakan komitmen dan kebijakan K3 Rs perlu disusun strategi antara lain :
E. Perencanaan
RS harus membuat perencanaan yang efektif agar tercapai keberhasilan penerapan
sistem manajemen K3 dengan sasaran yang jelas dan dapat diukur. Perencanaan K3 di RS
dapat mengacu pada standar sistem manajemen K3 RS diantaranya self assesment
akreditasi K3RS dan SMK3.
Perencanaan meliputi :
1. Identifikasi sumber bahaya penilaian dan pengendalian faktor risiko
2. Membuat peraturan
3. Tujuan dan sasaran
4. Indikator kerja
5. Program kerja
F. Pengorganisasian
Pelaksanaan K3 di RS sangat bergantung dari rasa tanggung jawab manajemen
dan petugas, terhadap tugas dan kewajiban masing-masing serta kerja dalam pelaksanaan
K3. Tanggung jawab ini harus ditanamkan melalui adanya aturan yang jelas. Pola
pembagian tanggung jawab, penyuluhan kepada semua petugas, bimbingan dan latihan
serta penegakkan disiplin. Ketua organisasi pelaksana K3 RS secara spesifik harus
mempersiapkan data dan informasi pelaksanaan K3 di semua tempat kerja, merumuskan
permasalahan serta menganalisi penyebab timbulnya masalah bersama unit-unit kerja,
sehingga dapat dilaksanakan dengan baik. Selanjutnya memonitor dan mengevaluasi
pelaksanaan program, untuk menilai sejauh mana prorgam yang dilaksanakan telah
berhasil. Kalau masih terdapat kekurangan, maka perlu diidentifikasi penyimpangannya
serta dicari pemecahannya.
Pelaksanaan SMK3 di Rumah Sakit
1. Penyuluhan K3 ke semua Petugas Rumah Sakit
2. Pelatihan K3 yang disesuaikan dengan kebutuhan dalam organisasi rumah sakit
3. Melaksanakan program K3 sesuai peraturan yang berlaku
a. Pemeriksaan keselamatan petugas
b. Penyediaan Alat Pelindung Diri dan Keselamatan Kerja
c. Penyiapan pedoman pencegahan dan penanggulangan keadaan darurat
d. Penempatan pekerja pada pekerjaan yang sesuai kondisi kesehatan
e. Pengobatan pekerja yang menderita sakit
f. Menciptakan lingkungan kerja yang higienis secara teratur
g. Melaksakan biologikal monitoring
h. Melaksanakan surveilas kesehatan pekerja
A. Kesimpulan
B. Saran
Agar management k3 dirumah sakit dapat diaplikasikan sesuai regulasi yang telah
ada, harus ada dukungan dari pihak-pihak yang terkait seperti Direktur Rumah Sakit itu
sendiri sampai pada para pegawainya. Bukan hanya peraturan yang harus ada di dalam
Rumah Sakit itu sendiri, tapi sikap dari para pegawainya harus memahami terlebih dahulu
apa bahaya akibat kerja di Rumah Sakit. Agar pegawai Rs lebih bisa mentaati peraturan
yang ada dan lebih sadar akan bahaya yang ada di Rs tempatnya bekerja. Sehingga dapat
menggurangi angka kecelakaan akibat kerja di RS.
DAFTAR PUSTAKA