Anda di halaman 1dari 13

TUGAS PAPER

KESEHATAN KESELAMATAN KERJA

Disusun oleh:
Indah wiwi rahayu
C1021016

Dosen Pembimbing :
Erna Agustin, S. S.K.M., M.PH

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI
2023

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan hidayah
Nya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai dengan tepat waktu.
Shalawat serta salam tak lupa pula kita kirimkan kepada Baginda Nabi Muhammad
SAW. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Ibu Erna Agustin, S. S.K.M.,
M.PH sebagai dosen pengampu mata kuliah ini. Tidak lupa juga kami mengucapkan
banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya. Penyusunan makalah ini
bertujuan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Keselamatan Pasien dan
Keselamatan Kesehatan Kerja dalam Keperawatan. Selain itu, pembuatan
makalah ini juga bertujuan agar menambah pengetahuandan wawasan bagi para
pembaca, khususunya penulis. Karena keterbatasan pengetahuan maupun
pengalaman maka kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempuraan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
berguna bagipara pembaca.Wassaalamualaikum Wr.Wb.

Slawi, 20 September 2023


penyusun

Indah wiwi rahayu

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii

DAFTAR ISI .................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHALUAN ................................................................................................1

A. Latar Belakang ................................................................................................1


B. Rumusan Masalah ...........................................................................................2
C. Tujuan Penelitian .............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................3
A. Definisi Hazard................................................................................................3
B. Risiko Dan Hazard Dalam Asuhan Keperawatan ..............................................4
C. Upaya Mencegah Dan Meminimalkan Risiko Dan Hazard Pada Tahap
Pengkajian Asuhan Keperawatan .....................................................................5
D. Upaya Mencegah Dan Meminimalkan Risiko Dan Hazard Pada Tahap
Perencanaan Asuhan Keperawatan ...................................................................6
E. Upaya Mencegah Dan Meminimalkan Risiko Dan Hazard Pada Tahap
Implementasi Asuhan Keperawatan..................................................................7
F. Upaya Mencegah Dan Meminimalkan Risiko Dan Hazard Pada Tahap
Evaluasi Asuhan Keperawatan .........................................................................8
BAB III PENUTUP .........................................................................................................9
A. Kesimpulan .....................................................................................................9
B. Saran ...............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Keselamatan dan kesehatan kerja bertujuan melindungi pekerja atas


keselamatannya agar dapat meningkatkan produktifitas nasional. Menjamin
semua pekerja yang berada di tempat kerja menjaga dan merawat sumber
produksi secara aman dan efisien (MENKES,2009). Risk Management Standart
AS/NZS 4360:2004 menyatakan bahwa analisis resiko bersifat pencegahan
terhadap terjadinya kerugian maupun accident. Pengelolaan resiko harus
dilakukan secara berurutan langkah-langkahnya yang akan bertujuan untuk
membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik dengan melihat risiko
dan dampak yang mungkin ditimbulkan.
Organisasi Buruh Dunia (International Lobour Organization-ILO,2013)
menyebutkan bahwa, setiap 15 detik terdapat seorang pekerja yang meninggal
dunia akibat kecelakaan kerja dan setiap 15 detik terdapat 160 orang pekerja
yang mengalami sakit akibat kecelakaan. Setiap hari terdapat 6.300 orang
meninggal dunia sebagai akibat dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
serta terhitung lebih dari 2,3 juta kematian pertahunnya. ILO menambahkan
bahwa terdapat sebanyak 317 juta kecelakaan terjadi setiap tahunnya, akibatnya
banya diantaranya kehilangan pekerjaan.Dari penelitian Novie E Mauliku tahun
2011, risiko bahaya dalam kegiatan Rumah Sakit dalam aspek kesehatan kerja,
antara lain berasal dari sarana kegiatan di Poliklinik, ruang perawatan,
laboratorium, kamar rontgent, instalasi gizi, laundry, ruang medical record.

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa saja Upaya meminimalkan risiko dan hazard pada tahap pengkajian
asuhan keperawatan.
2. Apa saja upaya meminimalkan risiko dan hazard pada tahap perencanaan
asuhan keperawatan.
3. Apa saja upaya mencegah risiko hazard pada tahap implementasi asuhan
keperawatan.
4. Apa saja upaya mencegah risiko hazard pada tahap evaluasi asuhan
keperawatan

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mampu Meminimalkan Risiko Dan Hazard Pada Tahap Perencanaan Asuhan
Keperawatan.
2. Tujuan Khusus
Untuk Mengetahui Definisi Hazard, Risiko Dan Hazard Dalam Asuhan
Keperawatan, Upaya mencegah dan meminimalkan risiko dan hazard pada
tahap Pengkajian asuhan keperawatan, Upaya mencegah dan meminimalkan
dan hazard pada tahap Perencanaan asuhan keperawatan, Upaya mencegah
dan meminimalkan dan hazard pada tahap Implementasi asuhan keperawatan,
Upaya mencegah dan meminimalkan dan hazrard pada tahap Evaluasi asuhan
keperawatan.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Hazard

Bahaya adalah sumber, situasi atau tindakan yang berpotensi mencederai


manusia atau sakit penyakit atau kombinasi dari semuanya (Puspitasari,2010).
Kurniawan (2008) mengatakan bahwa Hazard adalah faktor faktor intrinsik
yang melekat pada sesuatu berupa barang atau kondisi dan mempunyai potensi
menimbulkan efek kesehatan maupun keselamatan pekerja serta lingkungan
yang memberikan dampak buruk. Pengertian atau definisi Hazard ialah segala
sumber, situasi ataupun aktivitas yang berpotensi menimbulkan cedera atau
kecelakaan kerja dan atau penyakit akibat kerja - defenisi OHSAS 18001:2007.
Secara umum terdapat 5 (lima) faktor bahaya K3 ditempat kerja, antara lain:
faktor Bahaya Biologi (Seperti : Jamur, Virus, Bakteri, dll.), Faktor Bahaya
Kimia (Seperti: Gas, Debu, Bahan Beracun, dll.). Faktor Bahaya Fisik/Mekanik
(Seperti : Mesin, Tekanan, dll.), Faktor Bahaya Biomekanik (Seperti : Posisi
Kerja, Gerakan, dll.), Faktor Bahaya Sosial Psikologis (Seperti : Stress,
Kekerasan, dll). Potensi bahaya atau dapat disebut jugadengan hazard terdapat
hampir disetiap tempat dimana dilakukan suatu aktivitas, baik di rumah, di
jalan, maupun di tempat kerja.

3
B. Risiko Dan Hazard Dalam Asuhan Keperawatan
Kegiatan di Rumah Sakit mempunyai risiko berasal dari faktor fisik, kimia,
biologi, ergonomi dan psikososial, variasi, ukuran, tipe dan kelengkapan
Rumah Sakit menentukan tingkat risiko K3. Perawat merupakan petugas
kesehatan dengan presentasi terbesar dan memegang peranan penting dalam
pemberian pelayanan kesehatan. Dalam menjalankan tugasnya perawat berisiko
mengalami gangguan kesehatan dan keselamatan kerja (K3).
Agar dapat mewujudkan tercapainya pelayanan yang berkualitas dan
berkinerja tinggi diperlukan tenaga keperawatan yang profesional, memiliki
kemampuan intelektual, teknikal dan interpersonal, bekerja berdasarkan standar
praktik, memperhatikan kaidah etik dan moral. Pelayanan keperawatan yang
berkualitas sangat dipengaruhi oleh faktor balas jasa yang adil dan layak,
kemampuan yang cakap dan profesional, penempatan yang tepat sesuai
keahliannya, berat ringannya pekerjaan atau beban kerja perawat, Sifat
pekerjaan, suasana dan lingkungan pekerjaan, peralatan yang menunjang, serta
sikap pimpinan dalam memberikan bimbingan dan pembinaan. Mutu pelayanan
perawat sangat dipengaruhi oleh lingkungan pekerjaannya, penghargaan yang
didapatkan, bahkan diberikan sanksi bila terjadi kesalahan. Beban kerja tinggi
dapat menyebabkan ketelitian dan keamanan kerja menjadi turun, sehingga
mutu dan kinerja mereka juga cenderung menurun.
METODE:
Metode yang digunakan adalah literature review. Literature review ini
menganalisis jurnal, text book, dan ebook yang relevan ataupun sumber
informasi lainnya yang memuat informasi dengan pembahasan risiko dan
hazard dalam pemberian asuhan keperawatan. Dengan metode ini informasi
pembahasan mengenai risiko dan hazard yang dapat terjadi saat pemberian
asuhan keperawatan di Rumah Sakit.
HASIL:
Perawat dapat mengetahui risiko dan hazard dalam pemberian asuhan
keperawatan. Dalam menjalankan tugasnya perawat berisiko mengalami
gangguan kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Agar dapat mewujudkan

4
tercapainya pelayanan yang berkualitas dan berkinerja tinggi diperlukan tenaga
keperawatan yang profesional, memiliki kemampuan intelektual, teknikal dan
interpersonal, bekerja berdasarkan standar praktik, memperhatikan kaidah etik
dan moral. Pelayanan keperawatan yang berkualitas sangat dipengaruhi oleh
faktor balas jasa yang adil dan layak, kemampuan yang cakap dan profesional,
penempatan yang tepat sesuai keahliannya, berat ringannya pekerjaan atau
beban kerja perawat, Sifat pekerjaan, suasana dan lingkungan pekerjaan,
peralatan yang menunjang, serta sikap pimpinan dalam memberikan bimbingan
dan pembinaan.
C. Upaya Mencegah Dan Meminimalkan Risiko Dan Hazard Pada Tahap
Pengkajian Asuhan Keperawatan
Upaya mencegah dan meminimalkan risiko dan hazard pada pengkajian
asuhan keperawatan Upaya yang dapat dilakukan perawat dalam tahap
pengkajian tersebut yaitu:
1. Perawat harus memperkenalkan identitas diri baik kepada pasien maupun
kepada keluarganya.
2. Perawat hendak tidak menyinggung perasaan klien saat pengkajian
dilakukan, Misalnya menggunakan masker yang sebenarnya tidak perlu
dipakai.
3. Perawat juga dapat membangun kepercayaan kepada pasien.
4. Dalam merawat pasien, perawat harus memperlakukan setiap pasien dengan
sama.
5. Pada saat melakukan wawancara dengan pasien, perawat harus menjadi
pendengar yang baik, perawat harus mampu menempatkan diri sebagai
tempat curhat pasien sebaik mungkin dan diharapkan menggunakan bahasa
serta tutur kata yang sopan.
6. Ketika pasien terlihat dalam keadaan tidak terkontrol dan susah untuk
didekati, maka perawat dapat melakukan pengkajian kepada keluarganya
terlebih dahulu.
7. Saat melakukan pemeriksaan fisik, perawat harus meminta persetujuan dari
klien terlebih dahulu.

5
8. Perawat harus menggunakan APD saat melakukan pemeriksaan fisik pada
klien.
9. Perawat juga harus melaporkan setiap adanya tindakan kekerasan dalam
bentuk apapun kepada pihak rumah sakit.
10. Perawat juga harus menghindari memegang benda yang mungkin telah
terkontaminasi.
11. Sebelum menuju klien hendaknya perawat mencuci tangan.
D. Upaya mencegah dan meminimalkan risiko dan hazard dalam tahap
perencanaan asuhan keperawatan.
1. Identifikasi sumber bahaya yang mungkin dapat terjadi saat menyusun
rencana keperawatan.
2. Lakukan penilaian faktor risiko dengan jalan melakukan penilaian bahaya
potensial yang menimbulkan risiko kesehatan dan keselamatan kerja saat
menyusun perencanaan keperawatan.
3. Kendalikan faktor risiko yang mungkin terjadi saat menyusun rencana
tindakan keperawatan. Hal ini dapat dilakukan dengan menghilangkan
bahaya, mengganti sumber risiko dengan sarana atau peralatan lain yang
lebih memiliki tingkat risiko yang lebih rendah.
4. Ketika menyusun rencana keperawatan perawat hendak berpedoman pada
pedoman rencana asuhan keperawatan yang sesuai dengan diagnosis
keperawatan yang ada.
5. Perawat juga diharapkan untuk mampu mempertimbangkan alokasi waktu
pencapaian dari rencana keperawatan yang disusun untuk menjadi indikator
evaluasi keperawatan.

6
E. Upaya Mencegah Dan Meminimalkan Risiko Dan Hazard Pada Tahap
Implementasi Asuhan Keperawatan
1. Perawat harus menjaga diri dari infeksi dengan mempertahankan teknik
aseptik seperti mencuci tangan, memakai APD lengkap, menggunakan alat
kesehatan dalam keadaan steril.
2. Perawat harus mematuhi SOP yang telah ditetapkan oleh rumah sakit dan
tidak terburu-buru dalam melakukan tindakan.
3. Perawat hendak memperhatikan cara menutup jarum suntik yang
benarsusunan sel hidung kamu banyak diharapkan perawat dapat
menghindari kontak langsung dengan segala macam cairan klien, apabila
dirasa sistem imunitas tubuh sedang menurun atau tidak menggunakanAPD.
4. Perawat sebaiknya menerapkan perilaku hidup bersih dan juga sehat serta
menerapkan pola hidup yang sehat pula.
5. Perawat harus menanamkan sifat kehati-hatian, konsentrasi yang tinggi, dan
ketenangan saat bekerja terutama saat melakukan tindakan yang beresiko
kepada pasien.
6. Perawat dituntut untuk belajar mengoperasikan alat-alat yang sudah
disediakan oleh pihak rumah sakit dengan tujuan mengurangi risiko cedera
baik bagi klien maupun bagi perawat sendiri.

7
F. Upaya Mencegah Dan Meminimalkan Risiko Dan Hazard Pada Tahap
Evaluasi Asuhan Keperawatan
Upaya mencegah dan meminimalkan risiko dan hazard pada evaluasi
asuhan keperawatan evaluasi keperawatan dilakukan untuk menilai sejauhmana
intervensi dan implementasi yang diberikan berhasil dalam perkembangan
kesembuhan pasien ada beberapa cara untuk mencegah dan mengurangi resiko
hazard. Cara yang dapat dilakukan untuk mencegah risiko dan hazard dalam
evaluasi asuhan keperawatan yaitu:
1. Identifikasi sumber bahaya yang mungkin terjadi saat menyusun evaluasi
keperawatan, dapat dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi dan
kejadian yang dapat menimbulkan potensi bahaya baik pada klien maupun
kepada diri perawat sendiri.
2. Memperhatikan setiap perkembangan atau respon yang ditampakkan atau
ditimbulkan oleh klien setelah selesai melakukan tindakan keperawatan.

8
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Keselamatan dan kesehatan kerja bertujuan melindungi pekerja atas
keselamatannya agar dapat meningkatkan produktifitas nasional. Menjamin
semua pekerja yang berada di tempat kerja menjaga dan merawat sumber
produksi secara aman dan efisien (MENKES,2009). Risk Management Standart
AS/NZS 4360:2004 menyatakan bahwa analisis resiko bersifat pencegahan
terhadap terjadinya kerugian maupun accident. Pengelolaan resiko harus
dilakukan secara berurutan langkah-langkahnya yang akan bertujuan untuk
membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik dengan melihat risiko
dan dampak yang mungkin ditimbulkan.
Secara umum terdapat 5 (lima) faktor bahaya K3 ditempat kerja, antara lain:
faktor Bahaya Biologi (Seperti : Jamur, Virus, Bakteri, dll.), Faktor Bahaya
Kimia (Seperti: Gas, Debu, Bahan Beracun, dll.). Faktor Bahaya Fisik/Mekanik
(Seperti : Mesin, Tekanan, dll.), Faktor Bahaya Biomekanik (Seperti : Posisi
Kerja, Gerakan, dll.), Faktor Bahaya Sosial Psikologis (Seperti
: Stress, Kekerasan, dll). Potensi bahaya atau dapat disebut juga dengan hazard
terdapat hampir disetiap tempat dimana dilakukan suatu aktivitas, baik di rumah,
di jalan, maupun di tempat kerja.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan penulis dan pembaca dapat
memahami tentang konsep keperawatan lingkungan dan mengetahui
keselamatan pasien saat dilingkungan rumah sakit. Dan bagi pembaca yang
berprofesi sebagai seorang perawat atau tenaga medis lainnya dapat mengetahui
peranannya dalam proses konsep keperawatan kesehatan lingkungan. Serta
membawa manfaat bagi lingkungan, Dengan cara berkomunikasi seperti ini.
Perawat dapat lebih merencanakan bantuan dan bimbingan bagi pasien dan juga
perawat akan mengembangkan kepercayaan pada diri sendiri.

9
DAFTAR PUSTAKA

Arifuddin, N.F. 2019. . “ GAMBARAN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN DI


INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT Dr. TAJUDDIN CHALID
Buntarto (2018) Panduan Praktis Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk industri.
Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Haryanto, J. (2018). Pengaruh Beban Kerja dan Budaya Keselamatan Pasien
Terhadap Asuhan Keperawatan Resiko Jatuh di Ruang Rawat Inap Rumah
Sakit X tahun 2017. Jurnal Universitas Respa Indonesia
Hawkins, C. T., & Flynn, L. (2017). Patient Safety Culture and Nurse Reported
Adverse Events in Outpatient Hemodialysis Units. Reserch and Theory
For Nursing Prac.
MAKASSAR TAHUN 2019”. Skirpsi. Fakultas Kedokteran Dan Ilmu
Kesehatan. Universitas Islam Negeri Alauddin : Makssar.
Puspitasari, N. 2010. Risk Mapping Dengan Metode Hirarc (Hazard Identification
Risk Assesment And Risk Control) Di workshop Bay 7 Pada PT. Alsom
Power Esi Surabaya. Tugas akhir. Teknik Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja Politeknik Perkapalan ITS. Surabaya (tidak dipublikasikan)
Wulan,Fatwa Hisadayah.2019.”Analisis Faktor Risiko dan Hazard dalam
Implementasi Keperawatan”. Skripsi.Fakultas Ilmi Kesehatan.Keperawatan
S1. UMP.

10

Anda mungkin juga menyukai