SAKIT
FAKTOR K3RS
Dosen Pengampu :
M.Kes
Disusun Oleh :
Kelompok 1
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah manajemen resiko rumah sakit dengan baik.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang etika profesi humas
ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I.....................................................................................................................................3
PENDAHULUAN....................................................................................................................3
BAB II....................................................................................................................................6
2.1.1. Pengertian, Tugas dan Fungsi Rumah Sakit.......Error! Bookmark not defined.
BAB III.................................................................................................................................17
PENUTUP............................................................................................................................17
3.1 Kesimpulan........................................................................................................17
3.2 Saran..................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian dan tujuan Kesehatan dan Keselamatan
Kerja.
b. Untuk mengetahui penyebab kecelakaan kerja.
c. Untuk mengetahui bahaya yang dihadapi dalam rumah sakit
atau instansi kesehatan.
BAB II
PEMBAHASAN
6
7
Umur
Menurut Apriluana et al. (2016), Umur dan kecelakaan
kerja tidak berhubungan karena berdasarkan periode
kehidupan, kestabilan hidup dan cara berfikir menjadi baik
xketika telah berada di umur yang cukup karena tingkat
kemampuan dan kekuatan sesorang akan menjadi lebih matang
dalam bekeja.
Jenis Kelamin
Menurut Apriluana et al. (2016), Apapun jenis kelaminnya
tidak mempengaruhi kelalaian kecelakaan kerja karena jenis
kelamin laki laki dan perempuan memiliki kesempatan yang
sama dalam penggunaan APD keselamatan. Walaupun laki laki
dan perempuan memiliki perbedaan fisik dan psikis sehingga
menilai atau menganalisa kecelakaan kerja dengan melihat
jenis kelamin adalah suatu hal yang penting. Perempuan
cenderung memiliki fisik yang lebih lemah dari laki laki
karena perbedaan fisik, daya tahan, postur tubuh dan otot.
Masa Kerja
1
Pengetahuan
Pengetahuan adalah seseorang tahu terhadap suatu objek
melalui indera yang dimiliki. Pengetahuan merupakan domain
yang penting dalam membentuk tindakan seseorang.
Sikap
Kepatuhan
Kepatuhan terhadap prosedur pelaksanaan kerja
berhubungan dengan terjadinya kecelakaan kerja. Semakin
patuh responden, kejadian kecelakaan kerja semakin kecil.
Apabila responden atau individu tidak patuh terhadap
1
b. Faktor organisasi/manajemen
Sosialisasi Kerja
Pengawasan
Pengawasan adalah inti dalam pengaruh pengetahuan, sikap
dan kepatuhan terhadap keselamatan kerja setiap pekerja atau
karyawannya. Menurut pendapat Uyun & Widowati (2022),
pengawasan atau controlling adalah sebuah kegiatan
mengendalikan pekerja supaya menaati peraturan organisasi
1
Faktor Lingkungan
Lingkungan kerja yang baik akan memberikan motivasi
bagi karyawan dalam melakukan pekerjaan. Jika lingkungan
kerja buruk, akan menimbulkan turunnya produktivitas
karyawan dalam melakukan pekerjaan
atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada
akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktifitas kerja.
Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan korban jiwa maupun
kerugian materi bagi pekerja dan pengusaha, tetapi juga dapat
mengganggu proses produksi secara menyeluruh,
merusak lingkungan yang pada akhirnya akan berdampak pada
masyarakat luas.
Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Kecelakaan Kerja (KK) di
kalangan petugas kesehatan dan non kesehatan kesehatan di
Indonesia belum terekam dengan baik. Jika kitapelajari angka
kecelakaan dan penyakit akibat kerja di beberapa negara maju
(dari beberapa pengamatan) menunjukan kecenderungan peningkatan
prevalensi. Sebagai faktor penyebab, sering terjadi karena kurangnya
kesadaran pekerja dan kualitas serta keterampilan pekerja yang kurang
memadai. Banyak pekerja yang meremehkan risiko kerja, sehingga
tidak menggunakan alat-alat pengaman walaupun sudah tersedia.
Dalam penjelasan undang#undang nomor 23 tahun 1992 tentang
Kesehatan telah mengamanatkan antara lain, setiap tempat kerja
harus melaksanakan upaya kesehatan kerja, agar tidak terjadi
gangguan kesehatan pada pekerja, keluarga, masyarakat dan
lingkungan disekitarnya.
Setiap orang membutuhkan pekerjaan untuk memenuhi kebutuan
hidupnya. Dalam bekerja Keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
merupakan faktor yang sangat penting untuk diperhatikan karena
seseorang yang mengalami sakit atau kecelakaan dalam bekerja akan
berdampak pada diri, keluarga dan lingkungannya. Salah satu
komponen yang dapat meminimalisir Kecelakaan dalam kerja adalah
tenaga kesehatan. tenaga kesehatan mempunyai kemampuan untuk
menangani korban dalam kecelakaan kerja dan dapat
memberikan penyuluhan kepada masyarakat untuk menyadari
pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja. Dalam Undang-Undang
nomor 23 Tahun 2003 tentang Kesehatan, Pasal 23 dinyatakan bahwa
upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) harus diselenggarakan
di semua tempat kerja, khususnya tempat kerja yang mempunyai risiko
bahaya kesehatan, mudah terjangkit penyakit atau mempunyai
karyawan paling sedikit 10 orang. jika memperhatikan isi dari pasal di
atas maka jelaslah bahwa Rumah Sakit (RS) termasuk ke dalam
1
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
17
18
3.2 Saran
19