Oleh :
I NYOMAN SUKIMAN SUKAWAN (029)
NI MADE SEKARADHI (015)
I PUTU DARPANA (038)
I KETUT WIDIARTA YASA (017)
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang upaya
pencegahan dan meminimalkan risiko dan hazard pada tahap pengkajian asuhan
keperawatan
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai upaya pencegahan penyakit akibat kerja
dalam keperawatan dan menerapkan pada asuhan keperawatan terutama pada saat
pengkajian. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik,
saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan
datang.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................3
BAB I.............................................................................................................................4
PENDAHULUAN.........................................................................................................4
A. Latar belakang....................................................................................................4
B. Rumusan masalah...............................................................................................5
C. Tujuan penulisan.................................................................................................5
BAB II...........................................................................................................................6
PEMBAHASAN............................................................................................................6
A. Pengertian penyakit akibat kerja.........................................................................6
B. Penyakit akibat kerja pada perawat: penyakit menular dan tidak menular:.......7
C. Penyakit atau cedera akibat kecelakaan kerja pada perawat..............................9
D. Upaya pencegahan penyakit akibat kerja pada perawat...................................14
E. Risiko dan Hazard dalam setiap tahap Asuhan Keperawatan.............................17
BAB III........................................................................................................................24
SIMPULAN DAN SARAN.........................................................................................24
A. Simpulan.............................................................................................................24
B. Saran....................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................25
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
4
B. Rumusan masalah
2. Bagaimana upaya pencegahan dan meminimalkan risk dan hazard pada tahap
pengkajian keperawatan?
C. Tujuan penulisan
2. Untuk mengetahui upaya pencegahan dan meminimalkan risk dan hazard pada
D.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Penyakit akibat kerja adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan yang
dilakukan setiap hari atau suatu penyakit yang memiliki asosiasi hubungan cukup
kuat dengan linkungan kerja. Penyakit Akibat Kerja adalah penyakit yang disebabkan
oleh pekerjaan, alat kerja, bahan, proses maupun lingkungan kerja. Dengan demikian
penyakit akibat kerja merupakan penyakit yang artifisial atau man made disease.
gangguan kesehatan atau penyakit yang ditimbulkan oleh penyakit tersebut. Oleh
karena itu, penyakit akibat kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan,alat
mempunyai penyebab yang spesifik atau asosiasi yang kuat dengan pekerjaan,
yang pada umumnya terdiri dari satu agen penyebab yang sudah diakui.
6
pekerjaan memegang peranan bersama dengan faktor risiko lainnya dalam
agen penyebab ditempat kerja, namun dapat diperberat oleh kondisi pekerjaan
B. Penyakit akibat kerja pada perawat: penyakit menular dan tidak menular:
Kurap, Herpes.
Hepatitis B.
1) TBC:
b. Memakai masker
d. Pemberian vaksin BCG (untuk mencegah kasus TBC yang lebih berat)
7
2) Influenza:
b. Memakai masker
c. Vaksinasi influenza
3) Flu Burung :
c. Memakai masker
4) SARS :
ditempat umum
5) AIDS :
luka
8
2. Penyakit Tidak Menular Akibat Kerja Pada Perawat
1. Akibat kelalaian perawat seperti tertusuk jarum atau tergores jarum, jika
perawat terkena tusukan atau goresan jarum dari pasien yang menderita HIV
2. Perawat berisiko terkena infeksi jika tidak cuci tangan atau menggunakan
3. Perawat sering kontak langsung dengan bahan kimia seperti obat – obatan
9
(amoniak, dioksan) dan hanya sedikit saja oleh karena alergi (keton). Bahan
terserap melalui kulit dapat menyebabkan penyakit akut atau kronik, bahkan
pasien), faktor kimia (pemaparan dalam dosis kecil namun terus menerus seperti
antiseptik pada kulit, zat kimia/solvent yang menyebabkan kerusakan hati;, faktor
dosis kecil yang terus menerus (panas pada kulit, tegangan tinggi, radiasi dll.);
karantina dll.)
1. Faktor Biologis
10
bacilli dan staphylococci, yang bersumber dari pasien, benda-benda yang
terkontaminasi dan udara. Virus yang menyebar melalui kontak dengan darah
dan sekreta (misalnya HIV dan Hep. B) dapat menginfeksi pekerja hanya akibat
kecelakaan kecil dipekerjaan, misalnya karena tergores atau tertusuk jarum yang
terkontaminasi virus.
Pencegahan :
keadaan sehat badan, punya cukup kekebalan alami untuk bekerja dengan
2. Faktor Kimia
Petugas di tempat kerja kesehatan yang sering kali kontak dengan bahan kimia
dan obat-obatan seperti antibiotika, demikian pula dengan solvent yang banyak
paling karsinogen. Semua bahan cepat atau lambat ini dapat memberi dampak
11
adalah dermatosis kontak akibat kerja yang pada umumnya disebabkan oleh iritasi
(amoniak, dioksan) dan hanya sedikit saja oleh karena alergi (keton). Bahan
melalui kulit dapat menyebabkan penyakit akut atau kronik, bahkan kematian.
Bahan korosif (asam dan basa) akan mengakibatkan kerusakan jaringan yang
Pencegahan :
a. ”Material safety data sheet” (MSDS) dari seluruh bahan kimia yang ada
untuk diketahui oleh seluruh petugas untuk petugas atau tenaga kesehatan
laboratorium.
b. Menggunakan karet isap (rubber bulb) atau alat vakum untuk mencegah
kesehatan laboratorium.
d. Hindari penggunaan lensa kontak, karena dapat melekat antara mata dan
lensa.
3. Faktor Ergonomi
Ergonomi sebagai ilmu, teknologi dan seni berupaya menyerasikan alat, cara,
manusia untuk terwujudnya kondisi dan lingkungan kerja yang sehat, aman,
12
Sebagian besar pekerja di perkantoran atau Pelayanan Kesehatan pemerintah,
peralatan, Posisi kerja yang salah dan dipaksakan dapat menyebabkan mudah
lelah sehingga kerja menjadi kurang efisien dan dalam jangka panjang dapat
menyebakan gangguan fisik dan psikologis (stress) dengan keluhan yang paling
4. Faktor Fisik
kecelakaan kerja.
Pencegahan :
13
d. Pengaturan jadwal kerja yang sesuai.
5. Faktor Psikososial
menyebabkan stress :
tuntut untuk memberikan pelayanan yang tepat dan cepat disertai dengan
yang kurang serasi antara pimpinan dan bawahan atau sesama teman
1) Anamnesa
dirawat
14
d) Riwayat Operasi: pernah/belum di operasi?, operasi di RS mana,
2) Pemeriksaan Mental
3) Pemeriksaan Fisik
5) Pemeriksaan Radiologi
masih diperdebatkan.
6) Pemeriksaan Laboratorium
tangan karet pada saat bekerja. Mencuci tangan setiap akan memulai
7) Pemeriksaan lainnya
15
Petugas penyiapan makanan dapat terpajan salmonela, botulism dari bahan
mentah ikan, daging dan sayuran. Pencegahan terpenting di bagian ini adalah
tangan bersih dan menggunakan alat bersih. Kulkas penyimpanan bahan makanan
mentah yang sudah dibersihkan diatur suhunya dan kebersihannya agar bakteri
atau jamur tidak sempat berkembang biak. Memasak yang benar-benar matang
8. Penggunaan APD
Alat Pelindung Diri (APD) adalah salah satu upaya pencegahan oleh perawat
agar tidak terluar oleh penyakit yang ada di rumah sakit. Macam-macam APD
3) Masker
5) Topi
6) Pelindung kaki
16
7) Kepatuhan pada aturan RS
8) Mencuci Tangan
17
E. Risiko dan Hazard dalam setiap tahap Pengkajian Asuhan Keperawatan
1. PengkajianHazard dan Risk dalam Asuhan Keperawatan
keperawatan klien, baik fisik, mental,sosial dan lingkungan (Effendy, 1995 dalam
Fitriyanti, 2012).
3) Pasien dan keluarga acuh tak acuh dengan pertanyaan yang diajukan perawat.
4) Risiko tertular penyakit dengan kontak fisik maupun udara saat pemeriksaan fisik.
Dalam mengkaji pasien, perawat harus menyadari akan adanya risiko dan
hazard yang mungkin mereka dapatkan. Berbagai macam upaya perlu dilakukan
sebagai tindakan pencegahan. Upaya – upaya tersebut dapat dilakukan baik dari pihak
manajemen rumah sakit. Berikut beberapa upaya yang perlu dilakukan untuk
mencegah terjadinya kekerasan fisik dan verbal pada perawat saat melakukan
pengkajian :
18
c) Dalam melakukan kontak kepada pasien, perawat seharusnya menjadi pendengar
yang baik. Salah satu teknik pengumpulan data pada pengkajian adalah
e) Ketika pasien terlihat sedang dalam keadaan tidak terkontrol dan susah untuk
dahulu.
f) Saat mengkaji, perawat tidak boleh menyampaikan kata – kata yang menyinggung
j) Memodifikasi lingkungan yang nyaman di rumah sakit mulai dari poli, ruangan
rawat inap, sampai ke unit gawat darurat dan ruang intensif untuk menentramkan
19
2) Menggunakan APD dengan benar.
3) SOP memasang APD, jangan ada sedikitpun bagian tubuh yang tidak tertutup
APD.
APD.
bahaya kerja, dapat ditetapkan prioritas risiko bahaya kerja sebagai berikut:
2) Risiko sedang: kemungkinannya kecil untuk terjadi akan tetapi akibat yang
risiko khusus.
20
3) Risiko berat: sangat mungkin terjadi dan akan berakibat sangat buruk, maka harus
21
BAB III
yang dilakukan setiap hari atau suatu penyakit yang memiliki asosiasi hubungan cukup
Penyakit atau cedera akibat kerja di tempat kerja kesehatan umumnya berkaitan
dengan : faktor biologis (kuman patogen yang berasal umumnya dari pasien), faktor
kimia (pemaparan dalam dosis kecil namun terus menerus seperti antiseptik pada kulit,
salah, cara mengangkat pasien salah), faktor fisik dalam dosis kecil yang terus menerus
(panas pada kulit, tegangan tinggi, radiasi dll.); faktor psikologis (ketegangan di kamar
penerimaan pasien, gawat darurat, karantina dll.). Untuk menghindari hal tersebut
terdapat upaya meminimalizir risiko dan hazard dari pengkajian dalam melakukan
asuhan keperawatan.
B. Saran
Sebagai penyusun makalah ini, kami menyarankan kepada para pembaca
khususnya kepada perawat agar lebih mendalami materi yang telah dipaparkan dalam
makalah ini agar dapat berguna dalam kehidupan sehari – hari dan di lapangan sehingga
dapat memahami upaya pencegahan penyakit akibat kerja dalam keperawatan dan
pengkajian pada asuhan keperawatan
22
DAFTAR PUSTAKA
2020
Fabre, June. 2009. Smart Nursing: Nurse Retention & Patient Safety Improvement
2020
Gill, J.B Herington F.S. 2005. Buku Saku Kesehatan. Edisi 3. Jakarta: EGC. Reese,
Maria, Silvia., dkk. 2015. Jurnal Care Kejadian Kecelakaan Kerja Perawat
Vol. 3, No. 2
23