Anda di halaman 1dari 26

NURSING PROCESS

INTENSIVE
CARE

I MADE SUKARJA
PENDAHULUAN
Asuhan Keperawatan Intensif
Suatu rangkaian praktek kep. ditujukan pd px
sakit berat & kritis, cedera dgn penyulit &
mengancam nyawa
Diberikan oleh perawat yg memiliki
kompetensi & didukung oleh kelengkapan
peralatan khusus
PENDAHULUAN
Asuhan Keperawatan Intensif
Memiliki kualitas tinggi & komprehensif yg
menyangkut keb. Bio-Psiko-Sosio-Cultural-
Spiritual

“Time is Vital”
PENDAHULUAN
AA C N
The American Association of Critical Care Nurses
Standar proses keperawatan dlm critical care;
Data dikumpulkan scr terus-menerus
Identifikasi mslh/keb. px & prioritas brdsrkn data
Rencana askep yg tepat hrs diformulasikan
Rencana askep hrs diimplementasikan menurut
prioritas dr identifikasi masalah/kebutuhan
Hasil dr askep hrs dievaluasi scr terus-menerus
B. Definisi Issue

• Issue “sebagai “ suatu pernyataan tentang


fakta , nilai atau kebijakan yang dapat
diperdebatkan (Heath & Nelson 1986)
• Dengan kata lain , sebuah issue yang timbul ke
permukaan addalah suatu kondisi atau peristiwa
, baik di dalam maupun di luar organisasi, yang
jika dibiarkan akan mempunyai efek yang
signifikan pada fungsi atau kinerja organisasi
tersebut atau pada target-target tersebut dimasa
yang akan datang.
C. Definisi Etik

• Etik adalah cara bagaimana seseorang


menetapkan norma atau standar
kehidupan seseorang dan yang
seharusnya dilakukan (Mandla,Boyle dan
O’Donohoe, 1994)
Isu Etik Dan Legal Pada Keperawatan
Kritis

Perawat ruang intensif/kritis harus


memberikan pelayanan keperawatan yang
mencerminkan pemahaman akan aspek
etika dan legal keperawatan yang
mencerminkan pemahaman akan aspek
etika dan legal kesehatan. Perawat ruang
kritis harus bekerja sesuai dengan aturan
yang ada (standar rumah sakit/standar
pelayanan maupun asuhan keperawatan)
Kecenderungan trend dan issue
keperawatan kritis
Perawat kritis harus tetap memantau informasi
terbaru dan mengembangkan kemampuan
yang dimiliki untuk mengelola metode dan
teknologi perawatan terbaru. Seiring dengan
perkembangan perawatan yang dilakukan pada
pasien semakin kompleks dan banyaknya
metode ataupun teknologi perawatan baru yang
diperkenalkan, perawat kritis dipandang perlu
untuk selalu meningkatkan pengetahuannya.
Beberapa Aspek Legal Keperawatan
Kritis
UU Kesehatan No.36 tahun 2009)
1. Perlindungan hukum bagi tenaga kesehatan : (Pasal 27)
2. Menyelamatkan nyawa pasien darurat (Pasal 32)
3. Tidak boleh menolak pasien darurat dan meminta uang
muka : (Pasal 32)
4. Tenaga Kesehatan Kualifikasi dan izin profesi (Pasal 34)
5. Menerima atau menolak pertolongan kecuali tidak sadarkan
diri (Pasal 56)
6. Tuntutan ganti rugi oleh pasien kecuali untuk tindakan
penyelamatan nyawa dan pencegahan kecacatan (Pasal 58)
7. Ketentuan pidana terkait kedaruratan pasien (Pasal 190)
ASSESSMENT
(Pengkajian)
ASSESSMENT
Pengkajian secara umum bio-psiko-sosio-
kultural-spiritual
Tetapi ketika px dirawat menggunakan alat bantu
mekanik; Alat Bantu Nafas (ABN), hemodialisa, etc
Pengkajian diarahkan lebih
khusus yg terkait dgn terapi &
dampak dr penggunaan alat
trsbt
ASSESSMENT
Ada 3 fase dasar dlm pengkajian intensif;
Pengkajian awal: pengkajian dibuat dgn
cepat pd pertemuan pertama dgn
pasien, meliputi ABC (Airway,
Breathing, Circulation).

Pengkajian dasar: pengkajian leng- kap


pd px dimana semua status dikaji

Pengkajian terus-menerus: suatu pengkajian


ulang scr continue yg di- butuhkan pd status
perubahan pasien yg kritis.
DIAGNOSA
Keperawatan
DIAGNOSIS KEPERAWATAN

“The nursing diagnosis is derived from


data gatered during the assessment “

Keputusan klinik ttg respon individu yg


berkaitan dgn mslh kesehatan
aktual/potensial, sbg dasar seleksi
intervensi kep. dlm mncapai tujuan
askep ssi kewenangan perawat. Problem
Etiology
Symptoms
DIAGNOSIS KEPERAWATAN

• Ggn vol cairan


Bersihan jalan nafas
lbh drinefektif
kebut
• Pola nafas
Prub nutrisiinefektif
krg dr kebutu
• Kerusakan
Ggn termoregulasi
pertukaraninefektif
gas (Hipertermi/hipotermi)
• Penurunan curah jantung
Kecemasan/panik
• Ggn perfusi
Risiko infeksijaringan perifer
• Ggn perfusi
Risiko cederajarberulang
serebral
• Nyeri dada aktivitas/ kerusakan mobilitas fisik
Keterbatasan
• Ggn vol cairan
Intoleransi aktifitas
krg dr kebut
• Resiko disfungsi respon penyapihan ventilator
PLANNING
Keperawatan
PLANNING KEPERAWATAN

“The planning phase of the Nursing Process involves the


development of a nursing care plan for the client based on the
nursing diagnosis “

Renpra menggambarkan prioritas tindakan


& tujuan kep. based on ilmu keperawatan
yang muktahir, meliputi; renc. tindakan
observasi, pemantauan/monitor, tindakan
mandiri keperawatan & kolaborasi
PLANNING KEPERAWATAN

Problem priority based on:


Ancaman/risiko ancaman hidup
Kemudian dilanjutkan dgn
identifikasi alternatif dx keperawatan
untuk meningkatkan keamanan &
kenyamanan

Selain itu, juga mempertimbangkan


kemampuan untuk melaksanakan rencana
dilihat dari keterampilan perawat,
fasilitas, kebijakan dan standar
operasional prosedur
IMPLEMENTASI
Keperawatan
IMPLEMENTASI
KEPERAWATAN

“Implementation is the actual performance of the nursing


interventions identified in the care plan”

The goal of nursing implementation


Membantu pasien dlm mencapai tujuan yg telah ditetapkan mencakup
peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemulihan kesehatan &
memfasilitasi koping

INDEPENDENCE INTERVENTION’S

COLABORATION INTERVENTION’S
IMPLEMENTASI
KEPERAWATAN

INDEPENDENCE INTERVENTION’S

Tindakan pemantauan berkelanjutan kondisi klien,


penyelamatan hidup dasar, pendidikan kesehatan,
ataupun pelaksanaan tindakan keperawatan lainnya ssi
kondisi kritis pasien
COLABORATION
Kerjasama dgn tim kesehatan
lainnya spt; pemberian terapi
obat, nutrisi & fisioterapi
medik
EVALUASI
Keperawatan
EVALUASI KEPERAWATAN

HASIL EVALUASI
Tujuan tercapai; jk klien menunjukkan perub ssi dgn
standar yg telah ditentukn
Tujuan tercapai sebagian atau klien masih dlm proses
pencapaian tujuan; jk klien menunjukkan perub pd
sebagain kriteria yg telah ditetapkn
Tujuan tdk tercapai; jk klien hanya menunjukkan
sedikit perubahan dan tidak ada kemajuan sama
sekali serta dapat timbul masalah baru
(Asmadi, 2008;179)
Respon Individu Dan Keluarga
Terhadap Pengalaman Keperawatan
Kritis
– Cemas
– Takut
– Panik
– Marah
– Perasaan bersalah
– Distres spiritual
REFERENSI
• Alspach, Grif JoAnn, 2006, Core Curriculum for Critical Care Nursing,
6th Ed, Saunders Elsevier: USA.
• Ali, Zaidin, 2001, Dasar-dasar Keperawatan Profesional, Widya Medika:
Jakarta.
• Terry C.L. & Weaver A. 2013,Keperawatan Kritis, ANDI, Jakarta
• DeLaune & Ladner, 2002, Fundamental of Nursing; Standar and
Practice, Second Edition, Thomson Learning Inc; Philadelphia
• Depkes, 2008, Standar Pelayanan ICU, DEPKES RI: Jakarta
• Depkes, 2005, Standar Pelayanan Keperawatan di ICU, Direktorat
Keperawatan dan Keteknisian Medik, Direktorat jenderal pelayanan
Medik-Depkes RI: Jakarta.
• Helfaer and Nichols, 2009, Roger’s Handbook of Pediatric Intensive
Care, 4th ED, Lippincott Williams & Wilkins: USA.
• Hudak dan Gallo, 1996, Keperawatan Kritis: Pendekatan Holistik, EGC:
Jakarta
• Nursalam, 2001, Proses dan Dokumentasi Keperawatan: Konsep dan
Praktik, Salemba Medika: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai