Disusun Oleh :
Kelompok 5
1
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum wr.,wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT.,Tuhan Semesta alam Atas izin dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Asuhan Keperawatan
Penanganan Kasus Palliative Care Dengan Kasus Aids” tepat pada waktunya.
Serta tak lupa kami haturkan shalawat serta salam kepada junjungan nabi besar
kami Muhammad SAW, semoga syafaatnya mengalir pada kita di hari kelak amin. Adapun
makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah kami yaitu “Keperawatan Paliatif dan
Menjelang Ajal“ kami berharap semoga apa yang kami tulis ini bermanfaat untuk pembaca.
Kami selaku penulis dengan kerendahan hati, menyadari bahwa makalah ini masih
banyak kekurangan oleh karena itu apabila ada ketidaksesuaian kalimat dan terdapat
kesalahan kata dalam makalah ini kami meminta maaf yang sebesar-besarnya, Meskipun
demikian, penulis terbuka pada kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini
Terimakasih.,
Wassalamualaikum wr.,wb.
Penulis,
2
DAFTAR ISI
COVER .............................................................................................................................. 1
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 2
DAFTAR ISI...................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Perawatan Paliatif .................................................................................. 6
2.2 Definisi AIDS ...................................................................................................... 6
2.3 Etiologi ................................................................................................................ 7
2.4 Manifestasi Klinis ................................................................................................ 7
2.5 Permasalahan Palliative Care Pada AIDS ........................................................... 8
2.6 Jenis-Jenis Tindakan Terapeutik Untuk Perawatan Palliative Pada AIDS ......... 9
2.7 Pengkajian Keperawatan Pada Pasien Yang Mengalami Permasalahan AIDS... 10
2.8 Rencana Asuhan Keperawatan Pada Pasien AIDS Dengan Permasalahan
Palliative .............................................................................................................. 11
3
BAB I
PENDAHULUAN
Perawatan paliatif adalah bentuk perawatan medis dan kenyamanan pasien yang
mengontrol intensitas penyakit atau memperlambat kemajuannya, apakah ada atau tidak
ada harapan untuk sembuh. Perawatan paliatif tidak bertujuan untuk menyediakan obat
dan juga tidak sebaliknya perkembangan penyakit. Perawatan paliatif merupakan bagian
penting dalam perawatan pasien yang terminal yang dapat dilakuakan secara sederhana
sering kali prioritas utama adalah kulitas hidup dan bukan kesembuhan dari penyakit
pasien. Pada stadium lanjut, pasien dengan penyakit kronis tidak hanya mengalami
berbagai masalah fisik seperti nyeri, sesak nafas, penurunan berat badan, gangguan
aktivitas tetapi juga mengalami gangguan psikososial dan spiritual yang mempengaruhi
kualitas hidup pasien dan keluarganya. Maka kebutuhan pasien pada stadium lanjut suatu
penyakit tidak hanya pemenuhan/ pengobatan gejala fisik, namun juga pentingnya
dukungan terhadap kebutuhan psikologis, sosial dan spiritual yang dilakukandengan
pendekatan interdisiplin yang dikenal sebagai perawatan paliatif.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
812/Menkes/SK/VII/2007 tantangan yang kita hadapi pada di hari-hari kemudian nyata
sangat besar. Meningkatnya jumlah pasien dengan penyakit yang belum dapat
disembuhkan baik pada dewasa dan anak seperti penyakit kanker, penyakit degeneratif,
penyakit paru obstruktif kronis, cystic fibrosis, stroke, Parkinson, gagal jantung /heart
failure, penyakit genetika dan penyakit infeksi seperti HIV/AIDS yang memerlukan
perawatan paliatif, disamping kegiatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
Penyakit AIDS (Acquired Immuno deficiency Syndrome) merupakan suatu
syndrome atau kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh Retrovirus yang
menyerang sistem kekebalan atau pertahanan tubuh. Dengan rusaknya sistem
kekebalan tubuh, maka orang yang terinfeksi mudah diserang penyakit-penyakit
lain yang berakibat fatal, yang dikenal dengan infeksi oportunistik. Diagnosis HIV/
Aids yang dialami pasien tentunya dapat menimbulkan banyak stress, gangguan emosi
saat kelebihan beban oleh tuntutan pemberian perawatan, mengalami keterasingan atau
stigmatisasi dan beban biaya pengobatan. Oleh sebab itu, penulis membahas bagaimana
asuhan keperawatan penanganan kasus palliative care dengan kasus AIDS.
4
1.2 RUMUSAN MASALAH
5
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian dan arti kata “Palliative” berasal dari bahasa Latin yaitu “pallium”
yang artinya adalah menutupi atau menyembunyikan. Perawatan paliatif ditujukan
untuk untuk menutupi atau menyembunyikan keluhan pasien dan memberikan
kenyamanan ketika tujuan penatalaksanaan tidak mungkin disembuhkan (Muckaden,
2011).
Perawatan paliatif care adalah pendekatan yang bertujuan memperbaiki
kualitas hidup pasien dan keluarga yang menghadapi masalah berhubungan dengan
penyakit yang dapat mengancam jiwa, mealaui pencegahan dan membantu
meringankan penderitaan, identifikasi dini dan penilaian yang tertib serta penanganan
nyeri dan masalah lain baik fisik, psikososial dan spiritual (World Health
Organization, 2011).
Perawatan paliatif adalah perawatan yang dilakukan pada pasien dengan
penyakit yang dapat membatasi hidup mereka atau penyakit terminal dimana penyakit
ini sudah tidak lagi merespon terhadap pengobatan yang dapat memperpanjang hidup
(Robert, 2003). Permasalahan yang sering muncul ataupun terjadi pada pasien dengan
perawatan paliatif meliputi masalah psikologi, masalah hubungan sosial, konsep diri,
masalah dukungan keluarga serta masalah pada aspek spiritual (Campbell, 2013).
6
2.3 ETIOLOGI
Penyebab kelainan imun pada AIDS adalah suatu agen viral yang disebut HIV
dari sekelompok virus yang dikenal retrovirus yang disebut Lympadenopathy
Associated Virus (LAV) atau Human T-Cell Leukimia Virus (HTL-III) yang juga
disebut Human T-Cell Lympanotropic Virus (retrovirus). Retrovirus mengubah asam
rebonukleatnya (RNA) menjadi asam deoksiribunokleat (DNA) setelah masuk
kedalam sel pejamu (Nurrarif & Hardhi, 2015).
7
2.5 PERMASALAHAN PALLIATIVE CARE PADA AIDS
2) Permasalahan Psikologis
Masalah psikososial pasien HIV/ AIDS meliputi: khawatir, frustrasi, kesedihan,
berduka, ketakutan anggota keluarga menjadi terinfeksi, perasaan marah serta
depresi dan ketakutan menghadapi kematian. (WHO, 2006; Smeltzer, et all,
2010). Temuan dalam penelitian ini menunjukkan ketika didiagnosa HIV/ AIDS
pertama kali semuanya merasa “drop”, kaget, takut, marah, jengkel, malu, sedih
dan tidak percaya.
3) Permasalahan Sosialisasi
Permasalahan sosialisasi yang dialami pasien HIV/ AIDS adalah menarik diri,
gangguan sosialisasi, gangguan peran, kekhawatiran terhadap hubungan dengan
pasangan, perubahan gaya hidup, kehilangan semangat akibat adanya pembatasan-
pambatasan serta adanya perasaan terisolasi.
4) Permasalahan Spiritual
Permasalahan spiritual juga bisa dialami HIV/ AIDS tersebut antara lain
menyalahkan Tuhan, menolak beribadah, beribadah tidak sesuai ketentuan,
gangguan dalam beribadah maupun distress spiritual. Studi kualitatif
mengindikasikan bahwa pasien HIV/ AIDS akan berakibat buruk pada
spiritualitasnya setelah mengetahui bahwa mereka terdiagnosis HIV/ AIDS.
8
2.6 JENIS-JENIS TINDAKAN TERAPEUTIK UNTUK PERAWATAN
PALLIATIVE PADA AIDS
9
2. Manajemen Masalah Spiritual
Aktifitas dukungan spiritual meliputi: evaluasi kemampuan beribadah,
tingkatkan partisipasi dalam beribadah, fasilitasi pelaksanaan ibadah,
ketenangann beribadah; pemenuhan kebutuhan spiritual, libatkan sistem
pendukung dalam penyediaan perlengkapan, dukung penggunaan sumber
spiritual.
2) Pengkajian Psikologis
Perubahan Psikologis juga menyertai pasien dalam kondisi terminal. Perawat
harus peka dan mengenali kecemasan yang terjadi pada pasien terminal, harus
bisa mengenali ekspresi wajah yang ditunjukan apakah sedih, depresi, atau
marah. Problem psikologis lain yang muncul pada pasien terminal antara lain
ketergantungan, kehilangan harga diri dan harapan. Perawat harus
mengenalitahap-tahap menjelang ajal yang terjadi pada klien terminal.
10
3) Pengkajian Sosial
Perawat harus mengkaji bagaimana interaksi pasien selama kondisi terminal,
karena pada kondisi ini pasien cenderung menarik diri, mudah tersinggung, tidak
ingin berkomunikasi, dan sering bertanya tentang kondisi penyakitnya.
Ketidakyakinan dan keputusasaan sering membawa pada perilaku isolasi. Perawat
harus bisa mengenali tanda klien mengisolasi diri, sehingga klien dapat
memberikan dukungan social bisa dari teman dekat, kerabat/keluarga terdekat
untuk selalu menemani klien.
4) Pengkajian Spiritual
Perawat harus mengkaji bagaimana keyakinan klien akan proses kematian,
bagaimana sikap pasien menghadapi saat-saat terakhirnya. Apakah semakin
mendekatkan diri pada Tuhan ataukah semakin berontak akan keadaannya.
Perawat juga harus mengetahui disaat-saat seperti ini apakah pasien
mengharapkan kehadiran tokoh agama untuk menemani disaat-saat terakhirnya.
5) Pengkajian Kultural
Latar belakang budaya mempengaruhi individu dan keluarga mengekspresikan
berduka dan menghadapi kematian atau menjelang ajal. Perawat tidak boleh
menyamaratakan setiap kondisi pasien terminal berdasarkan etika, norma, dan
budaya, sehingga reaksi menghakimi harus dihindari.
11
2.8.2 Intervensi Keperawatan
12
5. Glukosa darah stabil
6. Proses menular
pengendalian resiko
:paparan sinar
matahari.
7. Pengendalian resiko
: hipertermia dan
hypotermia.
13
3. Intoleransi Setelah dilakukan 1. Bantu klien untuk
aktivitas b.d tindakan keperawatan mengidentifikasi
keadaan mudah selama 3×24 jam aktivitas yang mampu
letih, kelemahan, diharapkan imunitas dilakukan.
malnutrisi dan tubuh kembali dalam 2. Bantu klien untuk
gangguan keadaan normal dan membuat jadwal
keseimbangan stabil dengan kriteria latihan diwaktu luang
cairan dan hasil : 3. Sediakan penguatan
elektrolit 1. Berpartisipasi dalam yang positif bagi yang
aktivitas fisik tanpa aktif beraktivitas
disertai peningkatan 4. Kolaborasi dengan
tekanan darah, nadi, tenaga rehabilitasi
dan RR. medik dalam
2. Mampu melakukan merencanakan terapi
aktivitas ADL yang tepat.
secara mandiri
3. Terpenuhinya
keseimbangan
aktivitas dan
istirahat.
14
tantangan fungsional kondisinya
penting 5. Kaji alasan-alasan
2. Menunjukkan untuk mengkritik atau
penilaian pribadi menyalahkan diri
tentang harga diri sendiri
3. Mengungkapkan 6. Kolaborasi dengan
penerimaan diri sumber-sumber lain
4. Komunikasi terbuka (petugas dinas sosial,
menggunakan perawat spesialis klinis,
strategi koping dan layanan
efektif keagamaan)
15
dengan Kriteris hasil : keluarga mengenai
1. Pasien dan keluarga penyakit dan
berinteraksi dengan transmisinya
cara yang 4. Berikan edukasi
konstruktif mengeanai
2. Keluarga bisa permasalahan penyakit
menerima keadaan yang sedang dialami
klien pasien
16
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
a. Bagi Perawat
Diharapkan kepada perawat lebih paham mengenai asuhan keperawatan
penanganan kasus palliative care dengan kasus AIDS. Sehingga perawat dapat
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam keperawatan.
b. Bagi Mahasiswa/i
Diharapkan kepada mahasiswa/i agar bisa lebih memahami asuhan keperawatan
penanganan kasus palliative care dengan kasus AIDS. Sehingga mahasiswa/i
dapat menambah pengetahuan mengenai keperawatan.
c. Bagi Dosen
Penyusun menyadari dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak
kesalahan dan kekurangan baik dari segi materi maupun bahasanya. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun sangat penyusun harapkan demi
kesempurnaan pembuatan makalah di masa yang akan datang.
17
DAFTAR PUSTAKA
Armiyati, Y., Rahayu, D. A., & Aisah, S. (2015). Manajemen Masalah Psikososiospiritual
Pasien Hiv/Aids Di Kota Semarang. In Prosiding Seminar Nasional & Internasional.
Indriani, S. D., & Fauziah, N. (2017). Karena Hidup Harus Terus Berjalan (Sebuah Studi
Fenomenologi Kehidupan Orang Dengan Hiv/Aids). Jurnal Empati, 6(1), 385-395.
Muntamah, U., & Kp, S. (2020). Buku Referensi Untuk Perawat “Pedoman Perawatan
Paliatif Pada Orang Dengan Hiv/Aids (Odha) Di Rumah Sakit”.
Salami, S., Muvira, A. A., & Yualita, P. (2021). Studi Kualitatif Strategi Koping Penderita
Hiv Aids Di Kota Bandung. Faletehan Health Journal, 8(01), 22-30.
18