Disusun Oleh :
KELOMPOK 19
1. SRIWULAN
2. ST. ALFIAH
3. SURYANA
4. TRISNAWATI TITUS
5. USNUL ARDILLA UTAMI.T
6. WAHYUNI ARFAH
JURUSAN S1 KEBIDANAN
UNIVERSITAS MEGA BUANA PALOPO
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang di berikan
dosen dengan judul “Patient Safety dalam Praktik Kebidanan”.
Tujuan kami menyusun makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah “Praktik
Kebidanan” guna untuk mengetahui dan lebih memahami tantang “Patient Safety dalam
Praktik Kebidanan” yang telah di berikan oleh dosen.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih belum sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran yang masih berhubungan dengan makalah ini sangat kami harapkan
untuk menyempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan Patient Safety ?
2. Bagaimana dengan standar Patient Safety di rumah sakit?
3. Bagaimana dengan sasaran Patient Safety di rumah sakit ?
4. Bagaimana penerapan Patient Safety dengan asuhan kebidanan?
5. Bagaimana dengan standar Patient Safety dalam asuhan kebidanan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Patient Safety.
2. Untuk mengetahui standar Patient Safety di rumah sakit.
3. Untuk mengetahui sasaran Patient Safety di rumah sakit.
4. Untuk mengetahui penerapan Patient Safety dengan asuhan kebidanan.
5. Untuk mengetahui standar Patient Safety dalam asuhan kebidanan.
D. Manfaat
1. Mampu memahami pengertian Patient Safety
2. Mampu memahami standar Patient Safety di rumah sakit.
3. Mampu memahami sasaran Patient Safety di rumah sakit.
4. Mampu memahami penerapan Patient Safety dengan asuhan kebidanan.
5. Mampu memahami standar Patient Safety dalam asuhan kebidanan.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Keselamatan Pasien
Keselamatan (safety) telah menjadi isu global termasuk juga untuk rumah sakit.
Ada 5 (lima) isu penting yang terkait dengan keselamatan (safety) di rumah sakit yaitu :
keselamatan pasien (Patient Safety), keselamatan pekerja atau petugas kesehatan,
keselamatan bangunan dan peralatan di rumah sakit yang bisa berdampak terhadap
keselamatan pasien dan petugas, keselamatan lingkungan (green productivity) yang
berdampak terhadap pencemaran lingkungan dan keselamatan “bisnis” rumah sakit yang
terkait kelangsungan hidup rumah sakit. Namun harus diakui kegiatan institusi rumah
sakit dapat berjalan apabila ada pasien. Karena itu keselamatan pasien merupakan
prioritas utama untuk dilaksanakan dan hal tersebut terkait dengan isu mutu dan citra
perumahsakitan (Depkes RI, 2008).
The Institute of Medicine (IOM) mendefinisikan keselamatan sebagai freedom from
accidental injury. Keselamatan dinyatakan sebagai ranah pertama dari mutu dan definisi
dari keselamatan ini merupakan pernyataan dari perspektif pasien (Kohn, dkk, 2000
dalam Sutanto, 2014). Pengertian lain menurut Hughes (2008) dalam Sutanto (2014),
menyatakan bahwa keselamatan pasien merupakan pencegahan cedera terhadap pasien.
Pencegahan cedera didefinisikan sebagai bebas dari bahaya yang terjadi dengan tidak
sengaja atau dapat dicegah sebagai hasil perawatan medis. Sedangkan praktek
keselamatan pasien diartikan sebagai menurunkan risiko kejadian yang tidak diinginkan
yang berhubungan dengan paparan terhadap lingkup diagnosis atau kondisi perawatan
medis.
Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit/ KKP-RS (2008) mendefinisikan bahwa
keselamatan (safety) adalah bebas dari bahaya atau risiko (hazard). Keselamatan pasien
(Patient Safety) adalah pasien bebas dari harm/ cedera yang tidak seharusnya terjadi atau
bebas dari harm yang potensial akan terjadi (penyakit, cedera fisik/ sosial/ psikologis,
cacat, kematian dan lain-lain), terkait dengan pelayanan kesehatan.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1691/ Menkes/ Per/ VIII/ 2011,
keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan
pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang
berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar
dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan
timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
Harus diakui, pelayanan kesehatan pada dasarnya adalah untuk menyelamatkan
pasien sesuai dengan yang diucapkan Hippocrates kira-kira 2400 tahun yang lalu yaitu
Primum, non nocere (First, do no harm). Namun diakui dengan semakin berkembangnya
ilmu dan teknologi pelayanan kesehatan khususnya di rumah sakit menjadi semakin
kompleks dan berpotensi terjadinya Kejadian Tidak Diharapkan- KTD (Adverse Event)
apabila tidak dilakukan dengan hati-hati karena di rumah sakit terdapat ratusan macam
obat, ratusan tes dan prosedur, banyak alat dengan teknologinya, bermacam jenis tenaga
profesi dan non profesi yang siap memberikan pelayanan pasien 24 jam terus menerus.
Keberagaman dan kerutinan pelayanan tersebut apabila tidak dikelola dengan baik dapat
terjadi KTD (Depkes RI, 2008).
Insiden keselamatan pasien yang selanjutnya disebut insiden adalah setiap kejadian
yang tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan
cedera yang dapat dicegah pada pasien, terdiri dari Kejadian Tidak Diharapkan, Kejadian
Nyaris Cedera, Kejadian Tidak Diharapkan, selanjutnya disingkat KTD adalah insiden
yang mengakibatkan cedera pada pasien. Kejadian Nyaris Cedera, selanjutnya disingkat
disingkat KNC adalah terjadinya insiden yang belum sampai terpapar ke pasien. Kejadian
Tidak Cedera, selanjutnya disingkat KTC adalah insiden yang sudah terpapar ke pasien,
tetapi tidak timbul cedera. Kondisi Potensial Cedera, selanjutnya disingkat KPC adalah
kondisi yang sangat berpotensi untuk menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi insiden.
Kejadian sentinel adalah suatu KTD yang mengakibatkan kematian atau cedera yang
serius (Permenkes Nomor 1691/ Menkes/ Per/ VIII/ 2011).
B. SARAN
Adapun saran untuk bidan yang mengaplikasikan sesuai sasaran pelayanan kebidanan
agar mengutamakan keselamatan pasien berdasarkan prosedure yang telah di tentukan.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan R.I. (2006). Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit
(Patient Safety).
Estiwidani, Meilani, Widyasih, Widyastuti, Konsep Kebidanan. Yogyakarta, 2008.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 369/Menkes/SK/III/2007 tentang
Standar Profesi Bidan
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1691/MENKES/PER/VIII/2011
tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit. (2011).