Di susun oleh :
Kelompok 2
Sarah Ayu Aulia (3022041130)
Agnis Wulandari (3022041010)
Mila Agnelira (3022041087)
Firman Wahyudin (3022041049)
Dosen Pengampu :
Hj Asra.,M.Kep
Puja dan puji syukur atas kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya kepada kita semua, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Peran Perawat Dalam Patient Safety”.
Makalah ini berisikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan yang nantinya
di harapkan makalah ini untuk memberikan informasi semua tentang konsep model teori
keperawatan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata “Sempurna”, oleh karena itu
kritik dan saran semua pihak yang bersifat membangun selalu di harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat sebesar-
besarnya bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya, semoga Allah S.W.T
senantiasa meridhai segala urusan kita.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Patient Safety
2. Tujuan Patient Safety
3. Manfaat Patient Safety
4. Peran Perawat dalam Patient Safety
5. Sembilan Solusi Keselamatan Pasien
6. Tujuh Standar Keselamatan Pasien dan Langkah Pelaksanaan Patient Safety
C. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Patient Safety
2. Mengetahui Tujuan Patient Safety
3. Mengetahui Manfaat Patient Safety
4. Mengetahui Peran Perawat dalam Patient Safety
5. Mengetahui Sembilan Solusi Keselamatan Pasien
6. Mengetahui Tujuh Standar Keselamatan dan Langkah Pelaksanaan Patient Safety
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Kohn, Corrigan & Donaldson tahun 2000, patient safety adalah tidak adanya
kesalahan atau bebas dari cedera karena kecelakaan. Keselamatan pasien (patient safety)
adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman, mencegah
terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan
atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil. Sistem tersebut meliputi
pengenalan resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko
pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden, tindak lanjut dan
implementasi solusi untuk meminimalkan resiko. Meliputi: assessment risiko, identifikasi
dan pengelolaan hal berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden,
kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya, implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya risiko.
1.2 Tujuan Patient Safety
Terciptanya budaya keselamatan pasien di Rumah Sakit
Meningkatnya akuntabilitas Rumah Sakit terhadap pasien dan masyarakat
Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di Rumah Sakit
Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
kejadian tidak diharapkan
Hak Pasien
Pasien & keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan informasi tentang rencana &
hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya KTD (Kejadian Tidak Diharapkan).
Harus ada dokter penanggung jawab pelayanan.
Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat rencana pelayanan.
Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan penjelasan yang jelas dan
benar kepada pasien dan keluarga tentang rencana dan hasil pelayanan, pengobatan
atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya KTD.
Mendidik Pasien Dan Keluarga
RS harus mendidik pasien & keluarganya tentang kewajiban & tanggung jawab
pasien dalam asuhan pasien.
Memberikan info yang benar, jelas, lengkap dan jujur.
Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab.
Mengajukan pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti.
Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan.
Mematuhi instruksi dan menghormati peraturan RS.
Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa.
Memenuhi kewajiban finansial yang disepakati.
Keselamatan Pasien Dan Kesinambungan Pelayanan
RS menjamin kesinambungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar tenaga
dan antar unit pelayanan.
Koordinasi pelayanan secara menyeluruh.
Koordinasi pelayanan disesuaikan kebutuhan pasien dan
kelayakan sumber daya.
Koordinasi pelayanan mencakup peningkatan komunikasi.
Komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan.
Penggunaan Metode-Metode Peningkatan Kinerja Untuk Melakukan
Evaluasi Dan ProgramPeningkatan Keselamatan Pasien
Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan (design) yang
baik, sesuai dengan”Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah
Sakit”.
Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja.
Setiap rumah sakit harus melakukan evaluasi intensif.
Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil
analisis
Peran Kepemimpinan Dalam Meningkatkan Keselamatan Pasien
Standar:
Pimpinan dorong & jamin implementasi program KP melalui penerapan
“7 Langkah Menuju KPRS ”.
Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif identifikasi risiko
KP & program mengurangi KTD.
Pimpinan dorong & tumbuhkan komunikasi & koordinasi antar unit &
individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang KP.
Kriteria:
Terdapat tim antar disiplin untuk mengelola program keselamatan pasien.
Tersedia program proaktif untuk identifikasi risiko keselamatan dan
program meminimalkan insiden.
Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari
rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi
Mendidik Staf Tentang Keselamatan Pasien
Standar:
RS memiliki proses pendidikan, pelatihan & orientasi untuk setiap jabatan
mencakup keterkaitan jabatan dengan KP secara jelas.
RS menyelenggarakan pendidikan & pelatihan yang berkelanjutan untuk
meningkatkan & memelihara kompetensi staf serta mendukung
pendekatan interdisiplin dalam pelayanan
Kriteria:
Memiliki program diklat dan orientasi bagi staf baru yang memuat topik
keselamatan pasien.
Komunikasi Merupakan Kunci Bagi Staf Untuk Mencapai Keselamatan Pasien
Standar:
RS merencanakan & mendesain proses manajemen informasi KP untuk memenuhi
kebutuhan informasi internal & eksternal.
Transmisi data & informasi harus tepat waktu & akurat
Kriteria:
Disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain proses manajemen untuk
memperoleh data dan informasi tentang hal-hal terkait dengan keselamatan pasien.
Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi
manajemen informasi yang ada.
1. Di Rumah Sakit
Rumah sakit agar membentuk Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit, dengan
susunan organisasi sebagai berikut: Ketua: dokter, Anggota: dokter, dokter
gigi, perawat, tenaga kefarmasian dan tenaga kesehatan lainnya.
Rumah sakit agar mengembangkan sistem informasi pencatatan dan
pelaporan internal tentang insiden.
2. Di Provinsi/Kabupaten/Kota
Melakukan advokasi program keselamatan pasien ke rumah sakit-rumah sakit
di wilayahnya.
Melakukan advokasi ke pemerintah daerah agar tersedianya dukungan
anggaran terkait dengan program keselamatan pasien rumah sakit.
3. Di Pusat
Membentuk komite keselamatan pasien Rumah Sakit dibawah Perhimpunan
Rumah Sakit Seluruh Indonesia.
Menyusun panduan nasional tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
BAB III
PENUTUP
2.1 Kesimpulan
Keselamatan pasien (patient safety) adalah hal terpenting yang perlu diperhatikan
oleh perawat yang terlibat dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien.
Tindakan pelayanan, peralatan kesehatan, dan lingkungan sekitar pasien sudah
seharusnya menunjang keselamatan serta kesembuhan dari pasien tersebut. Oleh
karena itu, perawat harus memiliki pengetahuan mengenai hak pasien serta
mengetahui secara luas dan teliti tindakan pelayanan yang dapat menjaga
keselamatan diri pasien serta menjadikan komunikasi sebagai kunci utama untuk
dapat memberikan kenyamanan dan keselamatan bagi pasien
2.2 Saran
Sebagai seorang mahasiswa perawat harus memiliki pengetahuan mengenai
patient safety serta mengetahui secara luas dan teliti tindakan pelayanan yang
dapat menjaga keselamatan diri pasien. Sebagai tenaga kesehatan wajib
melakukan tindakan dengan baik dan benar sesuai standar pelayanan kesehatan
pada pasien, sehingga akan terjamin keselamatan pasien dari segala aspek
tindakan yang kita berikan.
DAFTAR PUSTAKA