Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MANAGAMENT PATIENT SAFETY


“Tentang Peran Perawat Dalam Patient Safety”

Di susun oleh :
Kelompok 2
Sarah Ayu Aulia (3022041130)
Agnis Wulandari (3022041010)
Mila Agnelira (3022041087)
Firman Wahyudin (3022041049)

Dosen Pengampu :
Hj Asra.,M.Kep

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS FALETEHAN
2023
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur atas kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya kepada kita semua, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Peran Perawat Dalam Patient Safety”.
Makalah ini berisikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan yang nantinya
di harapkan makalah ini untuk memberikan informasi semua tentang konsep model teori
keperawatan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata “Sempurna”, oleh karena itu
kritik dan saran semua pihak yang bersifat membangun selalu di harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat sebesar-
besarnya bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya, semoga Allah S.W.T
senantiasa meridhai segala urusan kita.

Serang, 21 Maret 2023


Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................................................


DAFTAR ISI..........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................
A. LATAR BELAKANG ..............................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH ...........................................................................................
C. TUJUAN ....................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................
1.1 Pengertian Patient Safety .................................................................................................
1.2 Tujuan Patient Safety .......................................................................................................
1.3 Manfaat Patient Safety .....................................................................................................
1.4 Peran Perawat Dalam Patient Safety................................................................................
1.5 Sembilan Solusi Keselamatan Pasien .............................................................................
1.6 Tujuh Standar Keselamatan Pasien dan Langkah Pelaksanaan Patient Safety ................
BAB III PENUTUP ..............................................................................................................
2.1 KESIMPULAN ................................................................................................................
2.2 SARAN ............................................................................................................................
2.3 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hampir setiap tindakan medic menyimpan potensi resiko. Banyaknya jenis obat, jenis
pemeriksaan dan prosedur, serta jumlah pasien dan staf Rumah Sakit yang cukup besar,
merupakan hal yang potensial bagi terjadinya kesalahan medis (medical errors). Menurut
Institute of Medicine (1999), kesalahan medis didefinisikan sebagai: suatu Kegagalan
tindakan medis yang telah direncanakan untuk diselesaikan tidak seperti yang diharapkan
atau perencanaan yang salah untuk mencapai suatu tujuan (yaitu., kesalahan perencanaan).
Kesalahan yang terjadi dalam proses asuhan medis ini akan mengakibatkan atau berpotensi
mengakibatkan cedera pada pasien, bisa berupa Near Miss atau Adverse Event
(KejadianTidak Diharapkan/KTD). Mempertimbangkan betapa pentingnya misi rumah sakit
untuk mampu memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik terhadap pasien mengharuskan
rumah sakit untuk berusaha mengurangi medical error sebagai bagian dari penghargaannya
terhadap kemanusiaan, maka dikembangkan system Patient Safety yang dirancang mampu
menjawab permasalahan yang ada.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Patient Safety
2. Tujuan Patient Safety
3. Manfaat Patient Safety
4. Peran Perawat dalam Patient Safety
5. Sembilan Solusi Keselamatan Pasien
6. Tujuh Standar Keselamatan Pasien dan Langkah Pelaksanaan Patient Safety

C. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Patient Safety
2. Mengetahui Tujuan Patient Safety
3. Mengetahui Manfaat Patient Safety
4. Mengetahui Peran Perawat dalam Patient Safety
5. Mengetahui Sembilan Solusi Keselamatan Pasien
6. Mengetahui Tujuh Standar Keselamatan dan Langkah Pelaksanaan Patient Safety
BAB II
PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Patient Safety


Menurut Supari tahun 2005, patient safety adalah bebas dari cidera aksidental atau
menghindarkan cidera pada pasien akibat perawatan medis dan kesalahan pengobatan.
Patient safety (keselamatan pasien) rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit
membuat asuhan pasien lebih aman. Hal ini termasuk : assesment resiko, identifikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden,
kemampuan belajar dari insident dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya resiko. Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang di
sebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil
tindakan yang seharusnya dilakukan (DepKes RI, 2006).

Menurut Kohn, Corrigan & Donaldson tahun 2000, patient safety adalah tidak adanya
kesalahan atau bebas dari cedera karena kecelakaan. Keselamatan pasien (patient safety)
adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman, mencegah
terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan
atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil. Sistem tersebut meliputi
pengenalan resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko
pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden, tindak lanjut dan
implementasi solusi untuk meminimalkan resiko. Meliputi: assessment risiko, identifikasi
dan pengelolaan hal berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden,
kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya, implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya risiko.
1.2 Tujuan Patient Safety
 Terciptanya budaya keselamatan pasien di Rumah Sakit
 Meningkatnya akuntabilitas Rumah Sakit terhadap pasien dan masyarakat
 Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di Rumah Sakit
 Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
kejadian tidak diharapkan

1.3 Manfaat Patient Safety


 Budaya safety meningkat dan berkembang
 Komunikasi dengan pasien berkembang
 Kejadian tidak diharapkan (KTD) menurun
 Risiko klinis menurun
 Keluhan berkurang
 Mutu pelayan Rumah Sakit meningkat
 Citra Rumah Sakit dan kepercayaan masyarakat meningkat, diikuti dengan
kepercayaan diri yang meningkat

1.4 Peran Perawat Dalam Patient Safety


Seseorang yang telah lulus pendidikan perawat dan memiliki kemampuan serta kewenangan
melakukan tindakan keperawatan berdasarkan bidang keilmuan yang dimiliki dan
memberikan pelayanan kesehatan secara holistic dan professional untuk individu sehat
maupun sakit, perawat berkewajiban memenuhi kebutuhan pasien meliputi bio-psiko-sosio
dan spiritual. Peran perawat dalam mewujudkan patient safety di rumah sakit dapat
dirumuskan, antara lain:
 Pemberi pelayanan keperawatan, perawat mematuhi standar pelayanan dan SOP yang
telah ditetapkan.
 Menerapkan prinsip-prinsip etik dalam pemberian pelayan keperawatan.
 Menerapkan kerjasama tim kesehatan yang handal dalam pemberian pelayanan
kesehatan.
 Menerapkan komunikasi yang baik terhadap pasien dan keluarga.
 Peka dan proaktif dan melakukan penyelesaian masalah terhadap kejadian tidak
diharapkan.
1.5 Sembilan Solusi Keselamatan Pasien
1. Perhatikan Nama Obat, Rupa dan Ucapan Mirip
Nama Obat Rupa dan Ucapan Mirip (NORUM),yang membingungkan staf pelaksanaadalah
salah satu penyebab yang paling sering dalam kesalahan obat (medication error). Solusi :
 NORUM ditekankan pada penggunaan protokol untuk pengurangan risiko
 Memastikan terbacanya resep, label, atau penggunaan perintah yang dicetak lebih dulu
 Pembuatan resep secara elektronik
2. Pastikan Identifikasi Pasien
 Verifikasi terhadap identitas pasien, termasuk keterlibatan pasien dalam proses ini.
 Standardisasi dalam metode identifikasi di semua rumah sakit dalam suatu sistem
layanan kesehatan.
 Partisipasikan pasien dalam konfirmasi ini.
 Penggunaan protokol untuk membedakan identifikasi pasien dengan nama yang sama.
3. Komunikasi Secara Benar saat Serah Terima / Pengoperan Pasien
 Memperbaiki pola serah terima pasien termasuk penggunaan protocol
untukmengkomunikasikan informasi yang bersifat kritis.
 Memberikan kesempatan bagi para praktisi untuk bertanya dan menyampaikan
pertanyaan-pertanyaan pada saat serah terima.
 Melibatkan para pasien serta keluarga dalam proses serah terima.
4. Pastikan Tindakan yang benar pada Sisi Tubuh yang benar
 Mencegah jenis-jenis kekeliruan yang tergantung pada pelaksanaan proses verifikasi
prapembedahan.
 Pemberian tanda pada sisi yang akan dibedah oleh petugas yang akan melaksanakan
prosedur.
 Adanya tim yang terlibat dalam prosedur sesaat sebelum memulai prosedur
untukmengkonfirmasikan identitas pasien, prosedur dan sisi yang akan dibedah.
5. Kendalikan Cairan Elektrolit Pekat (concentrated)
 Membuat standardisasi dari dosis, unit ukuran dan istilah
 Pencegahan atas campur aduk / bingung tentang cairan elektrolit pekat yang spesifik
6. Pastikan Akurasi Pemberian Obat pada Pengalihan Pelayanan
 Menciptakan suatu daftar yang paling lengkap dan akurat dan seluruh medikasi yang
 sedang diterima pasien juga disebut sebagai “home medication list”, sebagai.
perbandingan dengan daftar saat admisi, penyerahan dan / atau perintah pemulangan
bilamana menuliskan perintah medikasi.
 Komunikasikan daftar tsb kepada petugas layanan yang berikut dimana pasien akan
ditransfer atau dilepaskan.
7. Hindari Salah Kateter dan Salah Sambung Slang (Tube)
 Slang, kateter, dan spuit (syringe) yang digunakan harus didesain sedemikian rupa
agar mencegah kemungkinan terjadinya KTD (Kejadian Tidak Diharapkan) yang bisa
menyebabkan cedera atas pasien melalui penyambungan spuit dan slang yang salah,
serta memberikan medikasi atau cairan melalui jalur yang keliru.Rekomendasi:
 Menganjurkan perlunya perhatian atas medikasi secara detail / rinci bila
sedangmengerjakan pemberian medikasi serta pemberian makan (misalnya slang yang
benar),dan bilamana menyambung alat-alat kepada pasien (misalnya menggunakan
sambungan& slang yang benar).
8. Gunakan Alat Injeksi Sekali Pakai
 Perlunya melarang pakai ulang jarum di fasilitas layanan kesehatan.
 Pelatihan periodik para petugas di lembaga-lembaga layanan kesehatan
khususnya tentang prinsip-pninsip pengendalian infeksi,edukasi terhadap
pasien dan keluargamereka mengenai penularan infeksi melalui darah.
 Praktek jarum sekali pakai yang aman.
9. Tingkatkan Kebersihan Tangan (Hand hygiene) untuk Pencegahan lnfeksi
Nosokomial
 Mendorong implementasi penggunaan cairan “alcohol-based hand-rubs” tersedia pada
titik-titik pelayan tersedianya sumber air pada semua kran.
 Pendidikan staf mengenai teknik kebarsihan tangan yang benar mengingatkan
penggunaan tangan bersih ditempat kerja.
 Pengukuran kepatuhan penerapan kebersihan tangan melalui pemantauan / observasi
dan tehnik-tehnik yang lain.
1.6 Tujuh Standar Keselamatan Pasien dan Langkah Pelaksanaan Patient
Safety

 Hak Pasien
Pasien & keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan informasi tentang rencana &
hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya KTD (Kejadian Tidak Diharapkan).
 Harus ada dokter penanggung jawab pelayanan.
 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat rencana pelayanan.
 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan penjelasan yang jelas dan
benar kepada pasien dan keluarga tentang rencana dan hasil pelayanan, pengobatan
atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya KTD.
 Mendidik Pasien Dan Keluarga
RS harus mendidik pasien & keluarganya tentang kewajiban & tanggung jawab
pasien dalam asuhan pasien.
 Memberikan info yang benar, jelas, lengkap dan jujur.
 Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab.
 Mengajukan pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti.
 Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan.
 Mematuhi instruksi dan menghormati peraturan RS.
 Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa.
 Memenuhi kewajiban finansial yang disepakati.
 Keselamatan Pasien Dan Kesinambungan Pelayanan
RS menjamin kesinambungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar tenaga
dan antar unit pelayanan.
 Koordinasi pelayanan secara menyeluruh.
 Koordinasi pelayanan disesuaikan kebutuhan pasien dan
kelayakan sumber daya.
 Koordinasi pelayanan mencakup peningkatan komunikasi.
 Komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan.
 Penggunaan Metode-Metode Peningkatan Kinerja Untuk Melakukan
Evaluasi Dan ProgramPeningkatan Keselamatan Pasien
 Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan (design) yang
baik, sesuai dengan”Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah
Sakit”.
 Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja.
 Setiap rumah sakit harus melakukan evaluasi intensif.
 Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil
analisis
 Peran Kepemimpinan Dalam Meningkatkan Keselamatan Pasien
Standar:
 Pimpinan dorong & jamin implementasi program KP melalui penerapan
“7 Langkah Menuju KPRS ”.
 Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif identifikasi risiko
KP & program mengurangi KTD.
 Pimpinan dorong & tumbuhkan komunikasi & koordinasi antar unit &
individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang KP.
Kriteria:
 Terdapat tim antar disiplin untuk mengelola program keselamatan pasien.
 Tersedia program proaktif untuk identifikasi risiko keselamatan dan
program meminimalkan insiden.
 Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari
rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi
 Mendidik Staf Tentang Keselamatan Pasien
Standar:
 RS memiliki proses pendidikan, pelatihan & orientasi untuk setiap jabatan
mencakup keterkaitan jabatan dengan KP secara jelas.
 RS menyelenggarakan pendidikan & pelatihan yang berkelanjutan untuk
meningkatkan & memelihara kompetensi staf serta mendukung
pendekatan interdisiplin dalam pelayanan
Kriteria:
 Memiliki program diklat dan orientasi bagi staf baru yang memuat topik
keselamatan pasien.
 Komunikasi Merupakan Kunci Bagi Staf Untuk Mencapai Keselamatan Pasien
Standar:
 RS merencanakan & mendesain proses manajemen informasi KP untuk memenuhi
kebutuhan informasi internal & eksternal.
 Transmisi data & informasi harus tepat waktu & akurat
Kriteria:
 Disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain proses manajemen untuk
memperoleh data dan informasi tentang hal-hal terkait dengan keselamatan pasien.
 Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi
manajemen informasi yang ada.

Langkah-Langkah Kegiatan Pelaksanaan Patient Safety

1. Di Rumah Sakit
 Rumah sakit agar membentuk Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit, dengan
susunan organisasi sebagai berikut: Ketua: dokter, Anggota: dokter, dokter
gigi, perawat, tenaga kefarmasian dan tenaga kesehatan lainnya.
 Rumah sakit agar mengembangkan sistem informasi pencatatan dan
pelaporan internal tentang insiden.
2. Di Provinsi/Kabupaten/Kota
 Melakukan advokasi program keselamatan pasien ke rumah sakit-rumah sakit
di wilayahnya.
 Melakukan advokasi ke pemerintah daerah agar tersedianya dukungan
anggaran terkait dengan program keselamatan pasien rumah sakit.
3. Di Pusat
 Membentuk komite keselamatan pasien Rumah Sakit dibawah Perhimpunan
Rumah Sakit Seluruh Indonesia.
 Menyusun panduan nasional tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
BAB III
PENUTUP
2.1 Kesimpulan
Keselamatan pasien (patient safety) adalah hal terpenting yang perlu diperhatikan
oleh perawat yang terlibat dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien.
Tindakan pelayanan, peralatan kesehatan, dan lingkungan sekitar pasien sudah
seharusnya menunjang keselamatan serta kesembuhan dari pasien tersebut. Oleh
karena itu, perawat harus memiliki pengetahuan mengenai hak pasien serta
mengetahui secara luas dan teliti tindakan pelayanan yang dapat menjaga
keselamatan diri pasien serta menjadikan komunikasi sebagai kunci utama untuk
dapat memberikan kenyamanan dan keselamatan bagi pasien
2.2 Saran
Sebagai seorang mahasiswa perawat harus memiliki pengetahuan mengenai
patient safety serta mengetahui secara luas dan teliti tindakan pelayanan yang
dapat menjaga keselamatan diri pasien. Sebagai tenaga kesehatan wajib
melakukan tindakan dengan baik dan benar sesuai standar pelayanan kesehatan
pada pasien, sehingga akan terjamin keselamatan pasien dari segala aspek
tindakan yang kita berikan.
DAFTAR PUSTAKA

Fatur, F. (2017). Patient Safety`. Scribd, 14.


Regina, A. (2014). KESELAMATAN PASIEN. Academi, 15.
Rini Fahriani Zees, Z. A. (2018). MODUL MANAJEMEN PATIENT SAFETY.
Gorontalo: POLTEKKES KEMENKES GORONTALO.

Anda mungkin juga menyukai