Anda di halaman 1dari 12

Standar dan kriteria patient safety

Kelompok 2

Anggota :

1. Anasta Viana Putri (19.03.0056)


2. Bela Safitri (19.03.0017)
3. Firizki Revojalu Krisnawan (19.03.0048)
4. Luthfi Sandha Hidayanti (19.03.0067)
5. Rafika Nurcahyani (19.03.0040)
6. Zhalsafira Gubes Wardhani (19.03.0072)

STIKES SERULINGMAS MAOS


CILACAP

2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang


telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Standar dan kriteria patient safety”
dengan tepat waktu. Dalam proses penyelesaian makalah ini, dengan tulus kami
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Yenni Kristiana, Ns., M. Kep selaku dosen
pembimbing.

Semoga Allah SWT membalas jasa serta budi baik kepada semua pihak
yang telah membantu kami dalam penyelesaian tugas ini. Harapan kami,
walaupun kecil semoga tugas ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi
perkembangan ilmu keperawatan.

Kami menyedari sepenuhnya bahwa penyususnan tugas ini masih jauh dari
kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan diri kami, kritik
dan saran demi kesempurnaan tugas ini akan kami terima dengan keikhlasan hati.

Cilacap, 21 Agustus
2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................................................1


KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................4
C. Tujuan........................................................................................................................................4
BAB 2 PEMBAHASAN.......................................................................................................................5
A. Pengertian Keselamatan Pasien.................................................................................................5
B. Standar Keselamatan Pasien......................................................................................................5
C. Standar Mendidik Pasien dan Keluarga.....................................................................................6
D. Pengertian Kriteria...................................................................................................................10
E. Kriteria mengetahui kewajiban dan tanggung jawab...............................................................10
BAB 3 PENUTUP...................................................................................................................................11
A. Kesimpulan..............................................................................................................................11
B. Saran .......................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................12

3
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Keselamatan pasien merupakan suatu sistem yang dapat membuat asuhan


pasien lebih aman, meliputi asesmen risiko identifikasi dan pengelolaan risiko
pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak
lanjutnya, serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan
mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan
suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil 1. Insiden
keselamatan pasien denganangka kejadian 3,2%-16,6% terjadi pada rumah sakit di
berbagai negara diantaranya negara Amerika, Inggris, Denmark dan Australia.
Menindaklanjuti penemuan tersebut,maka pada tahun 2011 WHO merencanakan
program World Alliance for Patient Safety, yang merupakanprogram bersama
dengan berbagai negara untuk meningkatkan keselamatan pasien di rumah sakit2 .

Di Indonesia sendiri kesalahan prosedur rumah sakit sering disebut sebagai


malpraktik. Kejadian di Jawa dengan jumlah penduduk 112 juta orang, sebanyak
4.544.711 orang (16,6%) penduduk yang mengalami kejadian merugikan,
sebanayak 2.847.288 orang dapat dicegah, 337.000 orang cacat permanen, dan
121.000 orang mengalami kematian. sedangkan Prevalensi kejadian media yang
merugikan pasien di Jawa Tengah dan DIY adalah sebesar 1,8%-88,9%3.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari keselamatan pasien dan kriteria ?
2. Bagaimana standar keselamatan pasien?
3. Apakah Standar Mendidik Pasien dan Keluarga?
4. Apa standar pendidikan keselamatan pasien dan keluarga?
5. Apa kriteria mengetahui kewajiban dan tanggung jawab?
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian keselamatan pasien dan juga kriteria
2. Mengetahui standar keselamatan pasien
3. Keluarga dan pasien dapat mengerti standar pendidikan kesehatan
4. Dapat mendidik diri sendiri dan keluarga
5. Dapat mengetahui kewajiban dan tanggung jawab pasien dan keluarga

4
BAB 2 PEMBAHASAN

A. Pengertian Keselamatan Pasien

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1691/ Menkes/


Per/ VIII/ 2011, keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem
dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi
asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan
risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari
insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang
disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
Insiden keselamatan pasien yang selanjutnya disebut insiden
adalah setiap kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang
mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera yang dapat dicegah
pada pasien, terdiri dari Kejadian Tidak Diharapkan dan Kejadian Nyaris
Cedera. Kejadian Tidak Diharapkan, selanjutnya disingkat KTD adalah
insiden yang mengakibatkan cedera pada pasien. Kejadian Nyaris Cedera,
selanjutnya disingkat disingkat KNC adalah terjadinya insiden yang belum
sampai terpapar ke pasien. Kejadian Tidak Cedera, selanjutnya disingkat
KTC adalah insiden yang sudah terpapar ke pasien, tetapi tidak timbul
cedera. Kondisi Potensial Cedera, selanjutnya disingkat KPC adalah
kondisi yang sangat berpotensi untuk menimbulkan cedera, tetapi belum
terjadi insiden. Kejadian sentinel adalah suatu KTD yang mengakibatkan
kematian atau cedera yang serius (Permenkes Nomor 1691/ Menkes/ Per/
VIII/ 2011).

B. Standar Keselamatan Pasien


Mengingat masalah keselamatan pasien merupakan masalah yang perlu
ditangani segera di rumah sakit di Indonesia maka diperlukan standar
keselamatan pasien rumah sakit yang merupakan acuan bagi rumah sakit

5
di Indonesia untuk melaksanakan kegiatannya. Standar keselamatan
pasien rumah sakit yang disusun ini mengacu pada ”Hospital Patient
Safety Standards” yang dikeluarkan oleh Joint Commision on
Accreditation of Health Organizations, Illinois, USA, tahun 2002, yang
disesuaikan dengan situasi dan kondisi perumahsakitan di Indonesia.
Standar keselamatan pasien tersebut terdiri dari tujuh standar yaitu :
1. Hak pasien
2. Mendidik pasien dan keluarga
3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
4. Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan
evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien.
5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai
keselamatan pasien.

C. Standar Mendidik Pasien dan Keluarga


Standarnya adalah Rumah Sakit harus mendidik pasien dan
keluarganya tentang kewajiban dan tanggung jawab pasien dalam asuhan
keperawatan. Kriterianya adalah keselamatan dalam pemberian pelayanan
dapat ditingkatkan dengan keterlibatan pasien adalah partner dalam proses
pelayanan. Karena itu, di Rumah Sakit harus ada sistem dan mekanisme
mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan tanggung jawab
pasien dalam asuhan keperawatan. Dengan pendidikan tersebut diharapkan
pasien dan keluarga dapat:
1. Memberikan info yang benar, jelas, lengkap dan jujur.
2. Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab.
3. Mengajukan pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti.
4. Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan.
5. Mematuhi instruksi dan menghormati peraturan RS.
6. Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa.
7. Memenuhi kewajiban finansial yang disepakati.

6
Pendidikan pasien dan keluarga adalah pengetahuan yang diperlukan
oleh pasien dan keluarga selama proses asuhan maupun pengetahuan yang
dibutuhkan setelah pasien dipulangkan ke pelayanan kesehatan lain atau ke
rumah. Pendidikan pasien dapat mencakup informasi sumber-sumber di
komunitas untuk tambahan pelayanan dan tindak lanjut pelayanan apabila
diperlukan, serta bagaimana akses ke pelayanan emergensi bila
dibutuhkan. Pendidikan yang efektif dalam suatu rumah sakit hendaknya
menggunakan audiovisual serta berbagai pembelajaran jarak jauh dan
berbagai teknik pendidikan yang lain. Pendidikan pasien dan keluarga
membantu pasien berpartisipasi lebih baik dalam asuhan yang diberikan
dan mendapat informasi dalam mengambil keputusan tentang asuhan yang
diterimanya. Pendidikan diberikan ketika pasien berinteraksi dengan
dokter atau perawatnya. Demikian juga petugas kesehatan lainnya
memberikan pendidikan secara spesifik.

Rumah sakit mendidik pasien dan keluarganya sehingga mereka


mendapat pengetahuan dan ketrampilan untuk berpartisipasi dalam proses
dan pengambilan keputusan asuhan pasien. Pendidikan berfokus pada
pengetahuan dan ketrampilan spesifik yang dibutuhkan pasien dan
keluarga dalam pengambilan keputusan, berpartisipasi dalam asuhan dan
asuhan berkelanjutan di rumah Rumah sakit secara rutin memberikan
pendidikan pada area yang berisiko tinggi bagi pasien. Pasien dan keluarga
didorong untuk berpartisipasi dalam proses pelayanan dengan memberi
kesempatan untuk memberi pendapat dan mengajukan pertanyaan kepada
staf untuk meyakinkan pemahaman yang benar dan mengantisipasi
partisipasi. Dalam pemberian pendidikan kepada pasien, seluruh tenaga
kesehatan profesional yang memberi asuhan memahami kontribusinya satu
dan lain, sehingga diperlukan kolaborasi anar tenaga profesional tersebut.

STANDAR PENDIDIKAN PASIEN DAN KELUARGA

1. Standar PPK 1 Rumah sakit menyediakan pendidikan untuk


menunjang partisipasi pasien dan keluarga dalam pengambilan
keputusan dan proses pelayanan.

7
2. Standar PPK 2 Dilakukan asesmen kebutuhan pendidikan masing-
masing pasien dan dicatat di rekam medis.

PENGKAJIAN KEBUTUHAN PENDIDIKAN PASIEN

a. Status kesehatan, status promosi dan praktek pencegahan


kesehatan, persepsi pengobatan atau perawawatan, follow
up perawatan

b. Tumbuh kembang : Kepantasan perkembangan fisik,


psikososial, dan moral, pencapaian dari tugas
perkembangan dalam berbagai area

c. Fungsi kognitif ( bahasa, memori, penilaian, pengambilan


keputusan )

d. Metode untuk mengatasi/kooping thd stress,


mendefinisakan stressor, toleransi thd stress, efektifitas
kooping

e. Nilai, tujuan, dan kepercayaan berhubungan dengan


pilihan, atau membuat keputusan, kepercayaan spiritual,
issu ttg hidup yg penting, hubungan antara pola nilai
kepercayaan dengan masalah dan praktek kesehatan.

3. Standar PPK 3 Pendidikan dan pelatihan membantu pemenuhan


kebutuhan kesehatan berkelanjutan dari pasien. Pasien sering
membutuhkan pelayanan tindak lanjut guna memenuhi kebutuhan
kesehatan berkelanjutan atau untuk mencapai sasaran kesehatan
mereka. Maka memfasilitasi kebutuhan pasien tersebut dengan
mengadakan pendidikan dan pengarahan kepada mereka untuk
terlibat dalam klub maupun jejaring rumah sakit diantaranya : klub
Jantung sehat, klub DM--- persadia, klub Gagal Ginjal Jejaring TB
DOTS Jejaring PONEK.

8
4. Standar PPK 4 Pendidikan pasien dan keluarga termasuk topik
berikut ini, terkait dengan pelayanan pasien : penggunaan obat
yang aman, penggunaan peralatan medis yang aman, potensi
interaksi antara obat dengan makanan, pedoman nutrisi,
manajemen nyeri dan teknik rehabilitasi

5. Standar PPK 5 Metode pendidikan mempertimbangkan nilai-nilai


dan pilihan pasien dan keluarga, dan memperkenankan interaksi
yang memadai antara pasien, keluarga dan staf agar pembelajaran
dapat dilaksanakan. Pembelajaran akan terlaksana apabila
memperhatikan metode yang digunakan untuk mendidik pasien
dan keluarga. Rumah sakit menyediakan media sebagai
pembelajaran pasien dan keluarga seperti leaflet, LCD, notebook,
alat peraga pendidikan, sound system dll. Setelah pendidikan
pasien dan keluarga dilakukan, perlu dilakukan verifikasi untuk
memastikan pasien dan keluarga menerima dan memahami
pendidikan yang diberikan.

6. Standar PPK 6 Tenaga kesehatan profesional yang memberi


pelayanan pasien berkolaborasi dalam memberikan pendidikan
Rumah sakit menyediakan pendidikan untuk menunjang partisipasi
pasien dan keluarga dalam pengambilan keputusan dan proses
pelayanan. Mengatur sistem pendidikan yang diberikan kepada
pasien dan keluarga oleh berbagai macam profesi yang ada di
rumah sakit.

a. Rumah sakit membentuk Team Pendidikan Pasien dan


Keluarga Team PPK).

b. Team PPK terdiri dari semua unsur profesi yang ada di


rumah sakit, sedikitnya terdiri dari dokter, perawat,
apoteker, ahli gizi dan rehabilitasi medik.

c. Team PPK membuat program kerja.

9
d. Dalam memberikan pendidikan, team bekerja secara
kolaboratif

e. Anggota PPK memiliki pengetahuan yang cukup tentang


materi pendidikan yang diberkan.

f. Team PPK menyediakan waktu yang adekuat dalam


memberikan pendidikan kepada pasien dan keluarga.

g. Anggota team PPK memiliki kemampuan komunikasi yang


baik.

D. Pengertian Kriteria

Kriteria merupakan ukuran yang menjadi dasar penilaian atau


penetapan sesuatu, kriteria dapat mencakup bidang apapun, termasuk
bidang kesehatan. Dalam bidang kesehatan yaitu manajemen patient safety
kriteria digunakan untuk mengukur atau memberi nilai terhadap proses
menjaga keselamatan pasien.

E. Kriteria mengetahui kewajiban dan tanggung jawab

1. Kewajiban pasien dan keluarga


a. Memastikan bahwa kewajiban finansial dapat dipenuhi
b. Tidak membawa alkohol, obat-obatan yang tidak mendapat
persetujuan dari dokter/ rumah sakit.
c. Tidak melepas gelang tanda pengenal/ gelang identitas
d. Mematuhi jam kunjungan rumah sakit.
e. Menghormati privasi orang lain.
f. Mematuhi segala tata tertib yang ada di rumah sakit.
g. Menggunakan fasilitas rumah sakit secara bertanggung jawab
h. Memberikan informasi yang jujur, lengkap dan akurat sesuai
dengan kemampuan dan pengetahuannya tentang masalah
kesehatannya.

10
2. Tanggung jawab pasien dan keluarga
a. Memberikan informasi yang akurat dan lengkap
b. Mengikuti rencana pengobatan yang diadviskan oleh dokter /
tenaga kesehatan yang lain sesuai instruksi dokter.
c. Bertanggung jawab atas tindakannya sendiri bila menolak
pengobatan.

BAB 3 PENUTUP

A. Kesimpulan

keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah


sakit membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko,
identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien,
pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak
lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko
dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil. Sedangkan standar keselamatan pasien rumah sakit
yang merupakan acuan bagi rumah sakit di Indonesia untuk melaksanakan
kegiatannya. Standar keselamatan pasien rumah sakit yang disusun ini
mengacu pada ”Hospital Patient Safety Standards” yang dikeluarkan oleh
Joint Commision on Accreditation of Health Organizations, Illinois, USA,
tahun 2002, yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi perumahsakitan
di Indonesia. Untuk Kriteria merupakan ukuran yang menjadi dasar
penilaian atau penetapan sesuatu, kriteria dapat mencakup bidang apapun,
termasuk bidang kesehatan.
B. Saran

11
DAFTAR PUSTAKA

Hadiman, A. (2018). Panduan Pendidikan Pasien Dan Keluarga.


https://docplayer.info/61116155-Panduan-pendidikan-pasien-dan-keluarga.html

Khalifah, D,P. (2020). Standar Keselamatan Pasien.docx.


https://www.academia.edu/31058437/STANDAR_KESELAMATAN_PASIEN_d
ocx

Gunwan. W, Narmi. N, & Sahmad. S. (2019). Analisis Pelaksanaan Standar


Keselamatan Pasien (Patient Safety) di Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi
Sulawesi Tenggara. Jurnal Keperawatan 3 (01),53-59

https://www.droenska.com/infomasi-umum/350-hpk

Eko. (2020). Hak dan Kewajiban Pasien dan Keluarga.


http://rsp.unand.ac.id/artikel/hak-dan-kewajiban-pasien-dan-keluarga

12

Anda mungkin juga menyukai