Anda di halaman 1dari 24

A.

Gentle Birth

1. Definisi Gentle birth

Gentle Birth adalah metode melahirkan dengan pendekatan

holistik yang ramah jiwa, menjunjung tinggi kearifan persalinan yang

merunduk pada prinsip alam dan dilakukan pada lingkungan yang

bersahabat dan familiar bagi seorang ibu. Gentle Birth, dilihat dari asal

katanya, gentle dan birth, merupakan suatu proses kelahiran yang

lembut. Disebut juga sebagai natural birth.Posisi Gentle Birth dalam

sebuah kelahiran adalah menyampaikan pada satu pemahaman

bagaimana persalinan dianggap satu hal alamiah yang merupakan siklus

kehidupan manusia (Aprilia, 2014).

Gentle Birth menurut salah satu pakar maternitas, Bidan Yesie

Aprilia, merupakan konsep persalinan yang tenang dan santun dengan

memanfaatkan semua unsur secara alami.Sehingga dengan Gentlebirth,

ibu dan bayi diperlakukan sebagai individu atau lakon utama dalam

persalinan, bukan tenaga medis ataupun peralatan pendukungnya. Dalam

Tzu Chi Nursing Journal, Gentle Birth adalah konsep dari metode

persalinan yang telah dilakukan sejak dahulu kalasebelum berbagai

prosedur medis modern dalam proses persalinan menjadi hal yang umum

dilakukan seperti saat ini. Di mana setiap perempuan yang sedang


mengandung dengan kondisi yang sehat memiliki kemampuan untuk

melahirkan secara alami tanpa banyak melibatkan penanganan medis

secara modern (Hung, 2009).

2. Kunci Dalam Persalinan Gentle Birth Aprillia, (2014)

Gentle birth adalah tentang pemberdayaan, dimana dalam

pemberdayaan diri.

Ada 4 hal yang harus Anda lakukan untuk mencapai Gentle Birth

a. Semangat

b. Bersungguh-Sungguh dan berkomitmen

c. Tidak mudah terpengaruh/Fokus

d. Menyatu Antara Body, Mind & Soul

Beberapa elemen kunci dalam Gentle birth antara lain adalah :

a. Perlunya Persiapan

b. Perlunya dukungan untuk melahirkan secara normal dan alami

c. Lingkungan yang Meyakinkan dan Menenangkan

d. Dukungan yang Terus-menerus Selama Persalinan

e. Suasana yang Tenang

f. Cahaya yang Remang-remang

g. Kebebasan Bergerak dan selaran dengan alam serta memahami

tubuh

h. Percayai Kekuatan Alam


i. Mengurangi & mencegah intervensi yang tidak perlu dalam

persalinan

j. Belaian atau Sentuhan Pertama

k. Penundaan Pemotongan Tali Pusat

l. Inisiasi Menyusu Dini (IMD) &Rooming In

m. Hindari Birth Trauma dan kekerasan dalam persalinan dan

kelahiran.

n. Pentingnya Napas Pertama

3. Selama Kontraksi

a. Fokus pada rasa nyaman saat kontraksi dating

b. Terus fokus pada nafas

c. Buat embusan lebih panjang dibandingkan tarikan nafas.

d. Jangan biarkan ada kerutan diwajah, terutama alis, dan ketegangan

di rahang

e. Selama kontraksi, Anda harus tersenyum

f. Jangan biarkan tangan Anda mencengkram apa pun. Semua harus

rileks.

g. Izinkan setiap embusan nafas membuat tubuh Anda seolah

membuka dan meringankan segala ketidaknyamanan tubuh.

h. Cari posisi yang paling nyaman, Anda bisa berada di posisi tegak

atau bersandar ke depan (berdiri maupun duduk atau bahkan

merangkak).
i. Anda bisa membuat suara (dengan low tone) yang mana resonansi

dan getarannya dapat membuat panggul Anda menjadi lebih rileks.

Misalnya setiap kali menghembuskan nafas seperti

“Hummmmmm”, “Ohmmmmmm”, “Aaaaaa….”.

4. Analisa Kegiatan yang akan dilaksanakan di fasilitas iniadalah

Aprillia, (2014) :

a. Fase 1: pemeriksaan kesehamilan, konsultasi, USG, Childbirth

Preparation Class Overview

Diawal proses persalinan sebaiknya tidak hanya rebahan saja

namun juga gerakkan tubuh Anda. Gantilah posisi setidaknya setiap

setengah hingga dua jam sekali. Buatlah ruangan di dalam kamar

Anda yang nyaman dan luas untuk bergerak.Anda bisa menggunakan

tumpukan selimut dilatai sebagai alas kaki dan tungkai jika Anda

ingin jongkok atau untuk alas lutut jika Anda ingin merangkak. Anda

bisa menggunakan birthing ball atau beanbag chair untuk bersandar

dan untuk menggoyangkan panggul Anda. Ketika kontraksi datang

begitu kuat, cobalah untuk mandi air hangat atau sekedar berendam

untuk meredahkan ketidaknyamanan yang ada. Berjalan sangat

membantu Anda memendekan fase pertama persalinan karena Anda

memanfaatkan gaya gravitasi bumi.


Beberapa variasi yang digunakan pada posisi berdiri ini adalah

1) Berdiri

Anda berdiri sambil berpelukan atau memegang bahu

dan leher pasangan Anda sama seperti orang sedang berdansa.

Anda juga dapat berdiri memegang suatu benda atau sambil

menyenderkan tangan dan kepala di tembok.

2) Berjongkok

Posisi jongkok ini adalah posisi yang paling efektif

yang bisa dipakai untuk semua tahap persalinan, baik pada

saat awal persalinan maupun pada saat proses mengejan.

Namun, yang perlu diperhatikan adalah posisi berjongkok

sering membuat Anda cepat lelah jika tidak benar posisinya

atau tidak hati-hati.Ketika berjongkok tekanan harus rata di

seluruh telapak kaki, jangan hanya di ujung jemari kaki

(berjinjit) atau jangan hanya di tungkai saja.

3) Duduk

Duduk dengan tubuh sedikit condong kedepan

sangatlah bagus untuk membantu proses persalinan semakin

cepat dan lancer. Selain nyaman untuk sang ibu, ternyata

posisi ini juga mampu mengoptimalkan posisi janin di dalam

kandungan supaya sejajar dengan jalan lahir.


4) Berlutut atau Menungging

Posisi ini sering digunakan ibu yang mengalami rasa tidak

nyaman di pinggang.Posisi ini sangat membantu mengurangi

tekanan di tulang ekor dan pinggang.

5) Tidur miring

Posisi ini juga bisa digunakan untuk istirahat, Anda

dapat memiringkan badan ke kanan dan ke kiri.

b. Fase 2: parenting class, yoga/senam ibu hamil, spa dan pijat ibu

hamil, hidroterapi. Pada fase kedua ini Anda harus lebih aktif dan

berusaha untuk terhubung dengan tubuh Anda. Karena semakin

rileks maka otot di jalan lahir akan lentur dan elastic. Namun,

semakin Anda tegang maka proses persalinan akan lebih panjang

dan lama.

Beberapa posisi yang dapat Anda lakukan di fase ini antara lain :

1) Posisi jongkok yang di sangga/didukung

Posisi ini akan membuat diameter dipintu panggul Anda akan

semakin lebar. Posisi ini juga membuat tekanan di perineum lebih

rata sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya robekan pada

perineum.

2) Posisi berdiri

Posisi berdiri saat proses persalinan terkadang membuat seorang

ibu merasa lebih nyaman karena otomatis tekanan di tulang ekor


dan punggung lebih berkurang dan ibu lebih leluasa

menggerakkan tubuhnya diatas kakinya sendiri.

c. Fase 3: proses persalinan

5. Kelebihan Gentle Birth

Kelebihan Gentle Birth ini sendiri, lebih kepada bahwa Gentle

Birth adalah sesuatu yang alamiah, sebagaimana kelahiran itu

sendiri.Hanya saja, jika benar bisa menerapkan filosofi Gentle

Birth maka akan bisa lebih siap untuk menyambut proses kelahiran

sendiri Aprillia, (2014).

Dalam Gentle Birth tidak mengutamakan dimensi fisik.

a. Alami atau normal

b. Aman

c. Trauma persalinan menjadi minimal

d. Mengurangi rasa nyeri

e. Efek gaya gravitasi bumi

f. Proses persalinan lebih cepat dan efisien

g. Resiko distress janin berkurang

h. Lebih powerfull

i. Pendamping bias lebih terlibat dalam proses persalinan

6. Kekurangan Metode Gentle Birth

a. Belum banyak diketahui oleh masyarakat

b. Belum di terapkan pada masing-masing pelayanan persalinan di

pelayanan kesehatan.
7. Prinsip Gentle Birth Mudah Dan Sederhana Aprillia, (2014) :

a. Jujurlah kepada diri sendiri.

Apa ketakutan dan harapan, maupun impian Anda. Baik mengenai

kehamilan maupun proses kelahiran nantinya. Anda harus bisa

terlebih dahulu mengidentifikasi hal-hal tersebut sebelum bisa

mewujudkan prinsip pertama dari Gentle Birth, menerimanya sebagai

bagian dari siklus kehidupan.

b. Setelah mengungkapkan dan mengidentifikasi ketakutan yang

Anda miliki, maka ada yang harus diatasi. Mencari pengetahuan

sebanyak-banyaknya, jangan lupaknowledge is power.

c. Memahami proses kehamilan dan persalinan. Hal ini penting

supaya Anda bisa menentukan mana yang terbaik untuk Anda dan

bayi Anda. Dengan memahami proses kehamilan dan persalinan

nantinya, Anda bisa mewujudkan "minimal intervention, minimum

trauma".

d. Menetukan siapa yang akan dapat mendampingi Anda dengan baik

dan benar dalam menjalani seluruh proses kehamilan hingga

persalinan. Awalnya bisa dimulai dengan membuat keluarga besar

Anda mengerti apa yang Anda mau dalam mewujudkan Gentle

Birth Anda ini. Kemudian, carilah tenaga kesehatan yang sesuai

dengan kebutuhan Anda.

e. Dan ini adalah yang paling penting, jalanilah proses kehamilan

sampai persalinan anda dengan bahagia.


8. Hal-Hal Lain Yang Mendukung Persalinan Gentle Birth Aprillia,

(2014) :

a. Cahaya lampu harus redup.

Dengan cahaya remang-remang, sang ibu akan merasa lebih santai

dan aman, bahkan lebih mudah mengakses alam naluriahnya.

Apabila si ibu menghadapi proses persalinan dengan tenang, tentu si

bayi pun merasakan hal yang sama

b. Menangkap dan memindahkan bayi baru lahir lebih lembut.

Cara tersebut kerap dilanggar dalam proses persalinan di rumah sakit.

“Dalam Gentle Birth, diusahakan tidak ada paksaan atau tarikan, baik

di kepala, bahu maupun tubuh sang bayi ketika lahir.

c. Membuat suasana hening di dalam kamar bersalin

Ini yang jarang sekali terjadi.Di rumah sakit, satu ibu bisa 'dikeroyok'

beberapa bidan yang semuanya memberi aba-aba seperti pendukung

sepak bola. Sementara itu, dalam Gentle Birth, orang-orang yang

berhak masuk ke ruang persalinan adalah orang-orang terdekat sang

ibu.

d. Kebebasan bergerak untuk ibu.

Ibu yang sedang menghadapi proses persalinan dapat memilih setiap

posisi yang mereka inginkan dan membuat nyaman selama proses

persalinan. Selain memungkinkan ruang yang optimal bagi bayi

untuk bergerak ke bawah dan melalui panggul, kebebasan bergerak


serta posisi persalinan yang bebas juga membantu sirkulasi ibu

menjadi lebih baik

e. Membiarkan tali pusat utuh atau menunda memotongnya.

Masalah penundaan pengekleman dan pemotongan tali pusat ini

sebenarnya sudah disetujui WHO, namun masih sedikit rumah

sakit bersalin yang mempraktikkannya.

f. Bayi harus segera berada di pelukan ibunya. Ini harus segera

dilakukan setelah bayi lahir, dengan menunda semua prosedur yang

dapat mengganggu fase ikatan tersebut. Seperti yang kita tahu, bayi

yang baru lahir akan langsung dipotong tali pusarnya, lalu segera

dipisahkan dari dekapan ibunya untuk dilakukan observasi di

inkubator atau di ruang bayi.

g. Membiarkan bayi merangkak di dada ibunya untuk menyusu.

Dalam Gentle Birth, IMD (Inisiasi Menyusu Dini) setelah bayi

lahir merupakan kewajiban. Kecuali jika sang bayi mengalami

asfiksia atau kondisi darurat yang memaksa bidan untuk segera

melakukan tindakan demi menyelamatkan sang bayi.

h. Menyediakan air hangat mendekati suhu rahim. Ini penting pada

persalinan water birth. Bayi yang diperlakukan dengan penuh

kelembutan, maka ekspresi wajahnya menunjukkan ketenangan,

dan kadang-kadang bayi lahir dengan kondisi tersenyum.

Meski sudah memperoleh restu WHO, konsep-konsep Gentle

Birth masih mendapat sejumlah pertentangan dari dunia


kedokteran.Sejauh ini, yang sudah mulai diterapkan di

beberapaklinik bersalin dan rumah sakit adalah persalinan di dalam

air(water birth) dan hypnobirthing.Itu pun dengan syarat, kehamilan

tidak mengalami komplikasi atau berisiko tinggi.

9. Jenis Persalinan Gentle Birth Aprillia, (2014)

Gentle Birth terdiri dari beberapa jenis persalinan, yaitu:

a. Water Birth: persalinan dilakukan di dalam air, untuk meringankan

sakit pada ibu.

b. Hypno Birth: selama mengandung ibu lebih banyak bermeditasi

dan menenangkan diri.

c. Silence Birth : selama melahirkan ibu dibuat se-rileks mungkin,

tidak panic, dan menangis.

d. Lotus Birth : persalinan yang membiarkan ari-ari dibiarkan lepas

dengan sendirinya.

B. Hypno Birthing

Hypno birthing merupakan sebuah paradigma baru dalam

pengajaran melahirkan secara alami. Teknik ini mudah dipelajari,

melibatkan relaksasi yang mendalam, pola pernapasan lambat dan

petunjuk cara melepaskan endorfin dari dalam tubuh (relaksan alami

tubuh) yang memungkinkan calon ibu menikmati proses kelahiran yang

aman, lembut, cepat dan tanpa proses pembedahan.

Kestabilan emosi, rasa nyaman, dan perasaan relaks sangat

mempengaruhi perkembangan bayi, maka jika seorang wanita hamil


alangkah lebih baiknya jika hal-hal tersebut di atas dimiliki oleh Ibu hamil.

Perkembangan bayi yang optimal saat dalam kandungan akan

mempengaruhi kesuksesannya di masa yang akan datang kelak.

Manfaat relaksasi untuk tubuh Ibuyaitu Relaksasi dapat melancarkan

sirkulasi darah pada rahim, plasenta, dan janin. Sehingga kebutuhan oksigen

dan makanan janin terpenuhi. Sirkulasi darah yang lancar jug akan

membantu otot-otot yang berhubungan dengan kandungan dan janin, seperti

otot panggul, punggung, dan perut, menjadi rileks dan kendur. Dengan

relaksasi Ibu pun akan merasa nyaman selama menjalani kehamilan dan

merasa lebih siap saat persalinan.

Teknik Relaksasi dengan Pernapasan

Cara bernapas yang salah akan mengakibatkan tidak maksimalnya

pembuangan karbondioksida, yang menyebabkan seseorang jadi mudah

stres, panik, depresi, tegang, sakit kepala, dan cepat lelah. Karena itulah,

sangat penting untuk menyadari cara kita bernapas.

Langkahnya yaitu :

1. Pejamkan mata dan baringkan tubuh Ibu.

2. Letakan tangan kanan Ibu pada perut, dekat pinggang.

3. Letakkan tangan kiri Ibu pada dada, tepat di tengah.

4. Selagi Ibu bernapas, rasakan tangan sebelah mana yang lebihterangkat.

Tangan pada dada atau tangan pada perut.


Langkah untuk melatih pernapasan dalam :

1. Berbaring atau ambillah posisi yang paling nyaman untuk Ibu.

Pastikan tulang punggung Ibu rata dengan pembaringan. Naikkan lutut

Ibu sedikit dan rentangkan tungkai Ibu lebih kurang sejauh 20 cm.

2. Rasakan tubuh Ibu bagian manakah yang sedang merasakan

ketegangan otot.

3. Letakkan satu tangan di dada, dan tangan lain di perut.

4. Tariklah napas perlahan-lahan melalui hidung menuju ke perut dan

rasakan aliran udara melalui organ-organ tubuh Ibu. Dada Ibu

seharusnya hanya terangkat sedikit bersamaan dengan terangkatnya

perut.

5. Rasakan kesegaran yang masuk dan embuskan udara melalui mulut

sambil berelaksasi.

6. Mulut, lidah, dan rahang Ibu akan terasa rileks. Tariklah napas panjang

dan perlahan menuju perut Ibu, lalu keluarkan lagi.

7. Lanjutkan latihan pernapasan mendalam ini selama 5 atau 10 menit, 1

atau 2 kali sehari. Ibu dapat meningkatkan frekuensi latihan ini sesuka

hati Ibu.

8. Saat Ibu hendak mengakhiri latihan ini, rasakan otot tubuh Ibu

menegang kembali. Bandingkan dengan sebelumnya.

Setelah melatih pernapasan dalam, Ibu dapat melatih pernapasan

untuk melepaskan ketegangan tubuh. Berikut ini langkah-langkahnya:


a. Menghitung napas

1) Duduk atau berbaringlah senyaman mungkin dengan tulang

pungggung tetap lurus serta tangan dan kaki dilemaskan.

2) Tariklah napas dalam ke arah perut dan tahanlah sebentar,

sebelum diembuskan kembali.

3) Saat mengembuskan napas, hitunglah dalam hati, ”satu”. Lalu

tariklah dan hembuskan napas sambil menghitung, ”dua”.

Demikian seterusnya, setiap kali Ibu menarik dan

menghembuskan napas.

4) Teruskan menghitung pernapasan selama 4-5 menit.

5) Perhatikan bahwa napas anda akan melambat dengan

sendirinya, tubuh jadi rileks dan pikiran Ibu lebih tenang

seiring seringnya melakukan latihan pernapasan ini.

b. Menghela napas rileks

Setiap hari, Ibu tentu sesekali menguap atau menghela

napas. Ini adalah tanda-tanda Ibu tidak mendapatkan cukup oksigen.

Menghela napas atau menguap merupakan cara tubuh untuk

menyelaraskan kondisi. Jika Ibu menghela napas. Latihlah langkah-

langkah berikut:

1) Ambillah posisi duduk tegak atau berdiri tegak.

2) Helalah napas dalam, biarkan semua tekanan keluar dari dada

Ibu bersamaan dengan keluarnya napas panjang.


3) Jangan pikirkan proses menarik napas. Biarkan diri Ibu

menarik napas secara otomatis.

4) Lakukan latihan ini beberapa kali (10-15 kali) dan rasakan

bahwa lama-kelamaan Ibu menjadi rileks. Ulangi latihan ini

kapan saja yang Ibu inginkan.

c. Melepaskan ketegangan

1) Duduklah dengan nyaman di kursi dengan telapak kaki

menyentuh lantai.

2) Tariklah napas dalam ke arah perut dan katakan pada diri

sendiri, ”menarik napas rileks”. Lalu, tahanlah sebentar napas

Ibu sebelum dikeluarkan.

3) Keluarkan napas sambil berkata, ”lepaskan ketegangan”.

Tahanlah sejenak, sebelum kembali menarik napas.

4) Gunakan setiap tarikan napas sebagai masa untuk menyadari

adanya ketegangan pada tubuh Ibu.

5) Gunakan setiap helaan napas sebagai kesempatan untuk

melepaskan semua ketegangan.

6) Mungkin Ibu bisa menggunakan imajinasi untuk membuat

gambaran atau merasakan bagaimana kondisi rileks masuk ke

tubuh Ibu sementara ketegangan yang ada pergi.

d. Teknik Pernapasan pada Proses Persalinan

Teknik ini sangat berkaitan dengan seberapa rileks tubuh kita, dan

seberapa besar tingkat ketegangan yang mempengaruhi pikiran kita.Saat kita


beristirahat atau tidur, biasanya napas kita lebih teratur, dalam, dan perlahan.

Saat kita tegang dan panik, napas akan lebih pendek, cepat, dan tidak teratur,

atau kita malah menahan napas tanpa disadari.

Teknik pernapasan untuk proses persalinan di dasarkan pada

konsentrasi yang dibutuhkan Ibu untuk mengatur napasnya. Saat

berkontraksi, secara otomatis otak mengirimkan respon ke seluruh tubuh

untuk menahan nyeri, misalnya dengan bernapas cepat atau menahan napas.

Kita di latih oleh respon nyeri ini untuk mengendalikannya lewat napas yang

teratur dan tidak tertahan.

e. Hypnobirthing selama Kehamilan

Cobalah latihan ini setiap malam menjelang tidur, atau kapanpun

yang Ibu rasa tepat dan nyaman. Lebih baik ibu hamil mengambil posisi

berbaring menyamping ke kiri karena posisi tersebut dapat memperbaiki

aliran darah ke plasenta. Posisi itu membut pembuluh darah besar di sisi

kanan tulang belakang tidak tertekan.

1) Berbaringlah dengan nyaman. Lemaskan kelopak mata dan

pejamkan. Jangan paksa mata Ibu untuk menutup, biarkan mata

menutup dengan lemas.

2) Mulailah bernapas dalam-dalam melalui hidung secara perlahan dan

teratur. Tariklah napas ke perut hingga perut Ibu terasa

menggembung. Rasakan aliran oksigen yang menyegarkan ke

seluruh tubuh.
3) Rasakan sekujur tubuh Ibu, mulai dari ujung kepala sampai ujung

kaki. Lemaskan satu per satu ketegangan dan keletihan yang Ibu

alami akibat kehamilan. Biarkan lengan terkulai di sisi tubuh serta

kaki tertarik lurus dan lemaskan. Biarkan tulang belakang Ibu lurus

dengan pembaringan.

4) Lemaskan rahang dan mulut Ibu hingga benar-benar rileks. Ingatlah

bahwa jika rahang dan mulut rileks berarti vagina juga rileks..

5) Istirahatkan pikiran Ibu sejenak. Lepaskan hal-hal yang membuat Ibu

tidak senang. Berkonsentrasilah untuk melakukan relaksasi

Hypnobirthing.

6) Setelah mencapai kondisi rileks, ucapkan niat Ibu dalam pikiran,

misalnya , ”Aku hendak melatih diri untuk rileks saat ini dan

seterusnya dalam hidupku sehingga proses persalinanku lancar”.

7) Lakukan visualisasi tempat khusus. Rasakan bahwa Ibu duduk di

sofa yang empuk dan merasakan angin segar menerpa lembut wajah

ibu. Ditempat ini ada dua keran air: merah dan biru. Bayangkan

keran air yang merah meneteskan air sedikit demi sedikit. Lalu Ibu

coba untuk membuka keran air biru perlahan-lahan. Airnya mengalir

lancar, makin lama makin deras. Sambil pikirkan, ” Proses

persalinanku akan berlangsung cepat, lancar, dan tanpa hambatan.

Sama seperti lancarnya keran ini mengalirkan airnya.”


8) Setelah puas mengalirkan air, tutuplah kerannya, lalu duduklah atau

berbaringlah kembali di atas sofa yang empuk itu. Teruskan latihan

ini sambil menggunakan kata-kata yang positif.

9) Biarkan latihan relaksasi HypnoBirthing ini berlangsung selama

yang Ibu inginkan. Jika ibu tertidur saat proses berlangsung, teruskan

tidur Anda. Biarkan kalimat afirmasi tersebut terulang secara

otomatis di dalam pikiran selagi Ibu tidur.

10) Jika Ibu tetap terjaga, bersiaplah untuk kembali ke dunia sekitar.

Kembalikan fungsi pancaindera Ibu secara perlahan. Kembalikan

sistem pernapasan seperti sebelumnya. Lalu, bukalah mata Ibu.

Jika kita rajin berlatih relaksasi, makin lama kita akan terbiasa

dan mudah untuk memulai latihan. Relaksasi saat hamil ini juga

berguna agar kita dapat menerapkannya saat proses persalinan.

f. Hypnobirthing selama Persalinan

Biarkan alam bawah sadar Ibu menuntun proses persalinan ini,

meskipun alam sadar Ibu tetap harus bekerja keras untuk melakukan dan

mengendalikan seluruh rangkaian tindakan yang menyertai proses

persalinan.

Berikut merupakan panduannya :

1) Saat Ibu menjalani proses awal kontraksi, selalu ingat untuk berdoa

dan berniat. Serahkan semuanya kepada Yang Maha Kuasa dan

tenangkan pikiran Ibu.


2) Pada awal masa pembukaan, kontraksi masih datang dengan tenggang

waktu yang cukup lama, sekitar setiap 15-30 menit sekali. Namun, Ibu

biasanya sudah menyadari bahwa saatnya sudah tiba. Gunakan masa-

masa ini untuk berelaksasi dan menenangkan pikiran. Siapkan mental

dan fisik Ibu karena dalam proses mengejan, Ibu membutuhkan banyak

tenaga.

3) Praktikkan relaksasi HypnoBirthing seperti pada masa kehamilan,

tetapi kali ini ucapkan afirmasi yang berbeda. Misalnya : ”Sebentar

lagi aku akan bertemu anakku. Biarkan ia lahir selamat dan sehat.

Biarkan aku mendengar tangisannya yang kuat. Biarkan aku tersadar

dan mengingat seluruh proses kelahiran ini. Aku akan melahirkan

dengan normal hari ini. Dan aku akan merasa tenang serta nyaman

selama proses kelahiran anakku.”

4) Saat kontraksi makin kuat dan makin sering, gunakan teknik

pernapasan untuk persalinan. Serta tetap diiringi dengan mengucapkan

afirmasi yang lebih spesifik terhadap yang ibu rasakan.

5) Jika Ibu dapat merasa rileks saat kontraksi, dan mungkin Ibu

mengantuk, tidurlah dengan mempertahankan kalimat afirmasi.

6) Jika Ibu tetap ingin berada dalam kondisi rileks, maka pejamkan terus

mata Ibu walaupun sebenarnya Ibu menyadari keadaan di sekeliling.

7) Posisikan ujung lidah Ibu di balik gigi atas dan tempelkan ke langit-

langit mulut. Posisi ini akan membuat rahang Ibu rileks sehingga mulut

juga tidak akan tegang. Dan ingatlah, itu berarti vagina Ibu rileks.
8) Lakukan semua ini seiring dengan bertambahnya pembukaan dan

meningkatnya frekuensi kontraksi.

9) Jangan terlalu memperhatikan saat dokter atau bidan mulai bersiap-

siap untuk proses kelahiran. Tetaplah fokus untuk mengatur napas dan

berdoa. Jika pembukaan sudah hampir lengkap, Ibu akan memiliki

keinginan yang sangat kuat untuk mengejan. Tahanlah karena jika Ibu

paksakan untuk mengejan dapat merobek vagina Ibu. Tahanlah

keinginan itu dengan mnarik napas dalam sambil terus berdoa dan

mengucapkan afirmasi Ibu.

10) Saat Ibu telah disiapkan untuk proses kelahiran. Ucapkan niat dan doa

Ibu dalam hati karena inilah puncak semua latihan Ibu.

11) Bukalah mata Ibu. Jangan tutup mata saat hendak melahirkan.

Menutup mata saat mengejan dapat menyebabkan pembuluh darah di

mata pecah karena tekanan saat mengejan.

12) Diiringi dengan napas yang teratur, rasakan baik-baik saat kontraksi

datang dan mengejanlah sekuatnya, masih dengan mata terbuka.

13) Rasakan sensasi saat mengejan, yakni ketika puncak kepala bayi

Ibu mulai muncul di vagina. Tariklah napas panjang saat kontraksi

hilang dan sambutlah dengan ketenangan dan kebahagiaan. Teruskan

mengejan sekuatnya saat kontraksi datang, dan rasakan bayi Ibu

perlahan-lahan keluar, mulai bagian kepala, pundak, badan, dan

tangan, lalu kakinya.


14) Hembuskan napas panjang saat Ibu merasa sang buah hati sudah keluar

sepenuhnya. Nikmati dan ingatlah terus momen ini. Inilah momen

keberhasilan latihan Ibu.

g. Agar relaksasi berhasil

Keberhasilan relaksasi diukur dengan sejauh mana Ibu mampu

menenangkan pikiran dan melenturkan ketegangan dalam tubuh.Ini bisa

terlihat dari sikap Ibu yang selalu positif dan berkurangnya keluhan rasa

sakit atau nyeri selama kehamilan.

Keberhasilan relaksasi erat pula dengan kemampuan Ibu mengolah

napas.Pernapasan menjadi kunci utama berhasil tidaknya relaksasi.

Pernapasan akan membantu Ibu mengkoordinasikan seluruh bagian

tubuh. Untuk itu sebelum relaksasi sebaiknya Ibu melatih pernapasan

terlebih dahulu.Caranya, tariklah napas melaui hidung, rasakan perjalanan

udara dari hidung ke tenggorokan.Kembangkanlah lubang hidung Ibu saat

menarik napas.Selanjutnya keluarkan perlahan melalui mulut.

h. Keuntungan Metode Hypnobirthing

1. Keuntungan yang didapat oleh Ibu hamil :

1) Kondisi tenang selama hamil, akan direkam oleh janin dan

membentuk kepribadian serta kecerdasan sejak di dalam rahim

2) Mengurangi rasa mual, muntah, dan pusing

3) Menciptakan keadaan yang seimbang sehingga pertumbuhan fisik

dan jiwa bayi lebih sehat


4) Mengurangi rasa sakit dengan kadar yang sangat besar hingga

kadang tak terasa seperti sakit melahirkan

5) Mengurangi kemungkinan adanya komplikasi kehamilan yang

dipengaruhi faktor stress dan depresi

6) Proses persalinan akan berjalan nyaman, lancar dan relatif lebih

cepat.

7) Mengurangi kemungkinan diambilnya tindakan episiotomi.

8) Ibu akan lebih merasakan ikatan batin dan emosi terhadap janin.

9) Ibu akan merasakan ketenangan dan kenyamanan saat proses

melahirkan.

10) Ibu akan lebih dapat mengontrol emosi dan perasaan.

11) Mencegah kelelahan yang berlebih saat proses persalinan.

12) Bayi yang lahir tidak akan kekurangan oksigen sehingga menjadi

lebih sehat .

13) Meningkatkan produksi ASI.

2. Keuntungan yang didapat janin :

1) Getaran tenang dan damai akan dirasakan oleh janin dan

merupakan dasar dari perkembangan jiwa (Spiritual Quotient).

2) Pertumbuhan janin lebih sehat karena keadaan tenang akan

memberikan hormon - hormon yang seimbang ke janin melalui

plasenta.

3. Keuntungan yang didapat suami :

1) Lebih tenang dalam mendampingi proses persalinan.


2) Emosi istri akan menjadi lebih stabil dalam kehidupan sehari-

harinya.

3) Aura positif dan tenang yang dimiliki oleh istri akan

mempengaruhi aura orang-orang di sekitarnya juga.

Anda mungkin juga menyukai