Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PENERAPAN GENTLE BIRTH DI INDONESIA

Oleh

NI NYOMAN OKA PUJI ASTUTI

NIM : 202215302019

POLITEKNIK KESEHATAN KARTINI BALI

2022
PENERAPAN GENTLE BIRTH DI INDONESIA

A. Definisi Gentle birth


Gentle Birth adalah metode melahirkan dengan pendekatan holistik yang ramah
jiwa, menjunjung tinggi kearifan persalinan yang merunduk pada prinsip alam dan
dilakukan pada lingkungan yang bersahabat dan familiar bagi seorang ibu. Gentle Birth,
dilihat dari asal katanya, gentle dan birth, merupakan suatu proses kelahiran yang
lembut. Disebut juga sebagai natural birth.Posisi Gentle Birth dalam sebuah kelahiran
adalah menyampaikan pada satu pemahaman bagaimana persalinan dianggap satu hal
alamiah yang merupakan siklus kehidupan manusia (Aprilia, 2014).
Gentle Birth menurut salah satu pakar maternitas, Bidan Yesie Aprilia, merupakan
konsep persalinan yang tenang dan santun dengan memanfaatkan semua unsur secara
alami.Sehingga dengan Gentlebirth, ibu dan bayi diperlakukan sebagai individu atau
lakon utama dalam persalinan, bukan tenaga medis ataupun peralatan pendukungnya.
Dalam Tzu Chi Nursing Journal, Gentle Birth adalah konsep dari metode persalinan yang
telah dilakukan sejak dahulu kalasebelum berbagai prosedur medis modern dalam proses
persalinan menjadi hal yang umum dilakukan seperti saat ini. Di mana setiap perempuan
yang sedang mengandung dengan kondisi yang sehat memiliki kemampuan untuk
melahirkan secara alami tanpa banyak melibatkan penanganan medis secara modern
(Hung, 2009).
B. Kunci Dalam Persalinan Gentle Birth Aprillia, (2014)
Gentle birth adalah tentang pemberdayaan, dimana dalam pemberdayaan diri. Ada 4
hal yang harus Anda lakukan untuk mencapai Gentle Birth :
1. Semangat
2. Bersungguh-Sungguh dan berkomitmen
3. Tidak mudah terpengaruh/Fokus
4. Menyatu Antara Body, Mind dan Soul
Beberapa elemen kunci dalam Gentle birth antara lain adalah :
1. Perlunya Persiapan
2. Perlunya dukungan untuk melahirkan secara normal dan alami
3. Lingkungan yang Meyakinkan dan Menenangkan
4. Dukungan yang Terus-menerus Selama Persalinan
5. Suasana yang Tenang
6. Cahaya yang Remang-remang
7. Kebebasan Bergerak dan selaran dengan alam serta memahami
tubuh
8. Percayai Kekuatan Alam
9. Mengurangi dan mencegah intervensi yang tidak perlu dalam persalinan
10. Belaian atau Sentuhan Pertama
11. Penundaan Pemotongan Tali Pusat
12. Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan Rooming In
13. Hindari Birth Trauma dan kekerasan dalam persalinan dan
kelahiran
14. Pentingnya Napas Pertama

C. Selama Kontraksi
1. Fokus pada rasa nyaman saat kontraksi datin
2. Terus fokus pada nafas
3. Buat embusan lebih panjang dibandingkan tarikan nafas
4. Jangan biarkan ada kerutan diwajah, terutama alis, dan ketegangan di rahang
5. Selama kontraksi, Anda harus tersenyum
6. Jangan biarkan tangan Anda mencengkram apa pun. Semua harus
rileks.
7. Izinkan setiap embusan nafas membuat tubuh Anda seolah
membuka dan meringankan segala ketidaknyamanan tubuh.
8. Cari posisi yang paling nyaman, Anda bisa berada di posisi tegak atau bersandar ke
depan (berdiri maupun duduk atau bahkan merangkak)
9. Anda bisa membuat suara (dengan low tone) yang mana resonansi dan getarannya
dapat membuat panggul Anda menjadi lebih rileks. Misalnya setiap kali
menghembuskan nafas seperti “Hummmmmm”, “Ohmmmmmm”, “Aaaaaa....”.

D. Analisa Kegiatan yang akan dilaksanakan di fasilitas ini adalah


Aprillia, (2014) :
1. Fase 1: pemeriksaan kesehamilan, konsultasi, USG, Childbirth Preparation Class
Overview Diawal proses persalinan sebaiknya tidak hanya rebahan saja namun
juga gerakkan tubuh Anda. Gantilah posisi setidaknya setiap setengah hingga dua
jam sekali. Buatlah ruangan di dalam kamar Anda yang nyaman dan luas untuk
bergerak.Anda bisa menggunakan tumpukan selimut dilatai sebagai alas kaki dan
tungkai jika Anda ingin jongkok atau untuk alas lutut jika Anda ingin merangkak.
Anda bisa menggunakan birthing ball atau beanbag chair untuk bersandar dan
untuk menggoyangkan panggul Anda. Ketika kontraksi datang begitu kuat, cobalah
untuk mandi air hangat atau sekedar berendam untuk meredahkan
ketidaknyamanan yang ada. Berjalan sangat membantu Anda memendekan fase
pertama persalinan karena Anda memanfaatkan gaya gravitasi bumi.
Beberapa variasi yang digunakan pada posisi berdiri ini adalah
a. Berdiri, anda berdiri sambil berpelukan atau memegang bahu dan leher
pasangan Anda sama seperti orang sedang berdansa. Anda juga dapat berdiri
memegang suatu benda atau sambil menyenderkan tangan dan kepala di
tembok.
b. Berjongkok, posisi jongkok ini adalah posisi yang paling efektif yang bisa
dipakai untuk semua tahap persalinan, baik pada saat awal persalinan maupun
pada saat proses mengejan. Namun, yang perlu diperhatikan adalah posisi
berjongkok sering membuat Anda cepat lelah jika tidak benar posisinya atau
tidak hati hati. Ketika berjongkok tekanan harus rata di seluruh telapak kaki,
jangan hanya di ujung jemari kaki (berjinjit) atau jangan hanya di tungkai saja.
c. Duduk, duduk dengan tubuh sedikit condong kedepan sangatlah bagus untuk
membantu proses persalinan semakin cepat dan lancer. Selain nyaman untuk
sang ibu, ternyata posisi ini juga mampu mengoptimalkan posisi janin di dalam
kandungan supaya sejajar dengan jalan lahir.
d. Berlutut atau Menungging, posisi ini sering digunakan ibu yang mengalami rasa
tidak nyaman di pinggang.Posisi ini sangat membantu mengurangi tekanan di
tulang ekor dan pinggang.
e. Tidur miring, posisi ini juga bisa digunakan untuk istirahat, Anda dapat
memiringkan badan ke kanan dan ke kiri.

2. Fase 2: parenting class, yoga/senam ibu hamil, spa dan pijat ibu hamil, hidroterapi.
Pada fase kedua ini Anda harus lebih aktif dan berusaha untuk terhubung dengan
tubuh Anda. Karena semakin rileks maka otot di jalan lahir akan lentur dan elastic.
Namun, semakin Anda tegang maka proses persalinan akan lebih panjang
dan lama. Beberapa posisi yang dapat Anda lakukan di fase ini antara lain :
a. Posisi jongkok yang di sangga/didukung Posisi ini akan membuat diameter
dipintu panggul Anda akan semakin lebar. Posisi ini juga membuat tekanan di
perineum lebih rata sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya robekan
pada perineum.
b. Posisi berdiri Posisi berdiri saat proses persalinan terkadang membuat seorang
ibu merasa lebih nyaman karena otomatis tekanan di tulang ekor an punggung
lebih berkurang dan ibu lebih leluasa menggerakkan tubuhnya diatas kakinya
sendiri.
3. Fase 3: proses persalinan
Kelebihan Gentle Birth Kelebihan Gentle Birth ini sendiri, lebih kepada bahwa
Gentle Birth adalah sesuatu yang alamiah, sebagaimana kelahiran itu bendiri.
Hanya saja, jika benar bisa menerapkan filosofi Gentle Birth maka akan bisa
lebih siap untuk menyambut proses kelahiran sendiri Aprillia, (2014).
Dalam Gentle Birth tidak mengutamakan dimensi fisik.
a. Alami atau normal
b. Aman
c. Trauma persalinan menjadi minimal
d. Mengurangi rasa nyeri
e. Efek gaya gravitasi bumi
f. Proses persalinan lebih cepat dan efisien
g. Resiko distress janin berkurang
h. Lebih powerfull
i. Pendamping bias lebih terlibat dalam proses persalinan
E. Kekurangan Metode Gentle Birth
1. Belum banyak diketahui oleh masyarakat
2. Belum di terapkan pada masing-masing pelayanan persalinan di pelayanan
kesehatan.
F. Prinsip Gentle Birth Mudah Dan Sederhana Aprillia, (2014) :
1. Jujurlah kepada diri sendiri. Apa ketakutan dan harapan, maupun impian Anda.
Baik mengenai kehamilan maupun proses kelahiran nantinya. Anda harus bisa
terlebih dahulu mengidentifikasi hal-hal tersebut sebelum bisa mewujudkan
prinsip pertama dari Gentle Birth, menerimanya sebagai bagian dari siklus
kehidupan.
2. Setelah mengungkapkan dan mengidentifikasi ketakutan yang Anda miliki, maka
ada yang harus diatasi. Mencari pengetahuan sebanyak-banyaknya, jangan
lupaknowledge is power.
3. Memahami proses kehamilan dan persalinan. Hal ini penting
supaya Anda bisa menentukan mana yang terbaik untuk Anda dan bayi Anda.
Dengan memahami proses kehamilan dan persalinan nantinya, Anda bisa
mewujudkan "minimal intervention, minimum trauma".
4. Menetukan siapa yang akan dapat mendampingi Anda dengan baik
dan benar dalam menjalani seluruh proses kehamilan hingga persalinan. Awalnya
bisa dimulai dengan membuat keluarga besar Anda mengerti apa yang Anda mau
dalam mewujudkan Gentle Birth Anda ini. Kemudian, carilah tenaga kesehatan
yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Dan ini adalah yang paling penting,
jalanilah proses kehamilan sampai persalinan anda dengan bahagia.
G. Hal-Hal Lain Yang Mendukung Persalinan Gentle Birth Aprillia,
(2014) :
1. Cahaya lampu harus redup. Dengan cahaya remang-remang, sang ibu akan merasa
lebih santai dan aman, bahkan lebih mudah mengakses alam naluriahnya. Apabila
si ibu menghadapi proses persalinan dengan tenang, tentu si bayi pun merasakan
hal yang sama
2. Menangkap dan memindahkan bayi baru lahir lebih lembut. Cara tersebut kerap
dilanggar dalam proses persalinan di rumah sakit. “Dalam Gentle Birth, diusahakan
tidak ada paksaan atau tarikan, baik di kepala, bahu maupun tubuh sang bayi ketika
lahir.
3. Membuat suasana hening di dalam kamar bersalin Ini yang jarang sekali terjadi.Di
rumah sakit, satu ibu bisa 'dikeroyok' beberapa bidan yang semuanya memberi aba-
aba seperti pendukung sepak bola. Sementara itu, dalam Gentle Birth, orang-orang
yang berhak masuk ke ruang persalinan adalah orang-orang terdekat sang ibu.
4. Kebebasan bergerak untuk ibu. Ibu yang sedang menghadapi proses persalinan
dapat memilih setiap posisi yang mereka inginkan dan membuat nyaman selama
proses persalinan. Selain memungkinkan ruang yang optimal bagi bayi untuk
bergerak ke bawah dan melalui panggul, kebebasan bergera serta posisi persalinan
yang bebas juga membantu sirkulasi ibu menjadi lebih baik
5. Membiarkan tali pusat utuh atau menunda memotongnya. Masalah penundaan
pengekleman dan pemotongan tali pusat ini sebenarnya sudah disetujui WHO,
namun masih sedikit rumah sakit bersalin yang mempraktikkannya.
6. Bayi harus segera berada di pelukan ibunya. Ini harus segera dilakukan setelah
bayi lahir, dengan menunda semua prosedur yang dapat mengganggu fase ikatan
tersebut. Seperti yang kita tahu, bayi yang baru lahir akan langsung dipotong tali
pusarnya, lalu segera dipisahkan dari dekapan ibunya untuk dilakukan observasi di
inkubator atau di ruang bayi.
7. Membiarkan bayi merangkak di dada ibunya untuk menyusu. Dalam Gentle Birth,
IMD (Inisiasi Menyusu Dini) setelah bayi lahir merupakan kewajiban. Kecuali jika
sang bayi mengalami asfiksia atau kondisi darurat yang memaksa bidan untuk
segera melakukan tindakan demi menyelamatkan sang bayi.
8. Menyediakan air hangat mendekati suhu rahim. Ini penting pada persalinan water
birth. Bayi yang diperlakukan dengan penuh kelembutan, maka ekspresi wajahnya
menunjukkan ketenangan, dan kadang-kadang bayi lahir dengan kondisi
tersenyum.
H. Jenis Persalinan Gentle Birth Aprillia, (2014) Gentle Birth terdiri dari beberapa jenis
persalinan, yaitu:
1. Water Birth: persalinan dilakukan di dalam air, untuk meringankan sakit pada ibu.
2. Hypno Birth: selama mengandung ibu lebih banyak bermeditasi dan menenangkan
diri.
3. Silence Birth : selama melahirkan ibu dibuat se-rileks mungkin, tidak panic, dan
menangis.
4. Lotus Birth : persalinan yang membiarkan ari-ari dibiarkan lepas dengan
sendirinya
I. Penerapan Gentle Bith di Indonesia
Meski sudah memperoleh restu WHO, konsep-konsep Gentle Birth masih
mendapat sejumlah pertentangan dari dunia kedokteran. Sejauh ini, yang sudah mulai
diterapkan di beberapa klinik bersalin dan rumah sakit adalah persalinan di dalam air
(water birth) dan hypnobirthing. Itu pun dengan syarat, kehamilan tidak mengalami
komplikasi atau berisiko tinggi.
Di Inonesia penerapan gentle birth belum banyak, salah satu klinik yang
nemerapakn gentle birth di Indoensia adalah Klinik Bumi Sehat yang ada di Kabupaten
Gianyar. Beberapa artis ibu kota pernah melakukan persalinan di tempat tersebut.
Beberapa tindakan di untuk persalinan gentle birth tidak mendapat rekomendasi dari
Dinas Kesehatan Provinsi Bali karena dianggap tidak sesuai dengan SOP persalinan.
Sehingga persalinan secara water birth sempat di hentikan di Klinik Bumi Sehat.
Hasil penelitian dari Widiantari dan Dewianti (2021) tentang Pengalaman ibu
multigravida bersalin dengan metode gentle birth di Klinik Bumi sehat Kabupaten
Guanyar mendapatkan data yaitu alasan ibu multigravida memilih bersalin dengan
metode gentle birth yang terdiri dari pengetahuan, persepsi, aspek psikologis,
pengalaman bersalin tanpa metode gentle birth, fasilitas kesehatan, sumber informasi dan
dukungan suami, dan perasaan setelah bersalin dengan metode gentle birth. Upaya yang
dapat dilakukan dalam meningkatkan persalinan dengan metode gentle birth ini yaitu
dengan mengadakan sosialisasi khusunya kepada ibu hamil tentang manfaat metode
gentle birth, dan mengadakan pelatihan kepada petugas kesehatan tentang pelaksanaan
gentle birth.
Pelaksaan Gentle birth di Indonesia belum dapat berkembang dengan dengan baik
karena masih terkendala ijin dalam melakukan gentle birth. Persalinan yang di Indoensia
masih dengan persalinan yang konvensional, sesuai dengan standar yang ada.

Anda mungkin juga menyukai