Anda di halaman 1dari 28

Pertemuan

11
Cara Mengatasi Psikologi Menstruasi
• Adalah komunikasi yang direncakan secara sadar,
bertujuan dan kegiatannya dipusatkan untuk
kesembuhan pasien (Indrawati, 2003 : 48). Komunikasi
Pendekatan ini termasuk komunikasi interpersonal dengan titik tolak
saling memberikan pengertian antar perawat dengan
Komunikasi

pasien.
Terapeutik

• Manfaat komunikasi terapeutik adalah untuk


mendorong dan menganjurkan kerja sama antar
perawat danmasalah
mengkaji pasien melalui hubungan
dan evaluasi perawat
adalah danyang
tindakan
Komunikasi

Manfaat pasien. Mengidentifikasi, mengungkap perasaan, dan

Terapeutik
dilakukan perawat (Indrawati, 2003 : 50).
Prinsip Dasar Komunikasi Terapeutik :
• Hubungan perawat dengan klien adalah hubungan terapeutik yang saling
menguntungkan
• Perawat harus menghargai keunikan klien.
• Komunikasi harus dapat menjaga harga diri pemberi maupun
penerima pesan.
• Harus menumbuhkan hubungan yang saling percaya agar dapat menggali
masalah dan memberi alternatif pemecahan masalah
Tujuan Komunikasi Terapeutik :
• Realisasi, penerimaan dan pengigkatan harga diri denagn harapan
terjadi perubahan pada diri klien.
• Pasien mau menerima dan diterima oleh orang lain.
• Peningkatan fungsi dan kemampuan untuk memuaskan kebutuhan
serta mencapai tujuan yang realistis.
• Rasa identitas personal yang jelas dan peningkatan integritas diri.
Cara Mengatasi Gangguan Psikologi
Masa Menstruasi

Sebagai seorang bidan, tugas utama dalam


masalah gangguan menstruasi adalah menjadi
konselor yang baik.

A.
Memberi penjelasan kepada klien, bahwa proses
menstruasi merupakan suatu proses fisiologi atau
normal yang pasti akan terjadi dan akan dialami
oleh setiap wanita yang subur.
B.
Memberi informasi-informasi positif yang
berguna mengenai menstruasi agar tidak
terjadi kesalah pahaman terhadap proses
menstruasi tersebut.
C.
Memberikan saran untuk mengurangi
ketegangan dan rasa nyeri proses menstruasi
berlangsung, seperti istirahat yang cukup,
perbanyak minum air putih dan melakukan
kompres air hangat pada bagian perut.
D.
Memberikan saran agar klien melakukan yoga atau r
ileksasi. Berlatih yoga dapat membantu mengurangi
nyeri sendi, dan sakit punggungbagian bawah, terma
suk juga mengurangi rasa tersinggung dan jengkel.

e. 
Memberikan support mental atau dukungan pada
klien, agar lebih percaya diri dan tidak merasa takut
dalam menghadapi masa menstruasi.
Contoh Kasus
Seorang gadis “A” umur 13 tahun sewaktu haid pertama sering timbul kekhawatiran atau
anggapan-anggapan yang negatif tentang menstruasi, setiap bulan, menjelang menstruasi “A”
selalu merasa gelisah, takut dan cemas,“A” takut jika akan menstruasi dia akan merasa sakit
(dismenorea), merasa kotor saat haid, karena adanya anggapan saat menstruasi seorang wanita
yang sedang haid tidak boleh memotong kuku dan mencuci rambut, bahkan tidak boleh
membiarkan helai rambut yang rontok terjatuh, serta adanya darah yang keluar dari lubang
kemaluannya, sehingga “A” merasa terhalangi atau merasa dibatasi kebebasan dirinya oleh
datangnya menstruasi. “A” merasa kebebasannya terbatas akibat datangnya menstruasi ini
misalnya saja “A” akan terbatas dalam melaksanakan aktivitasnya sehari-hari contohnya ia tidak
dapat melaksanakan ibadah, aktivitas olahraga dan aktivitas-aktivitas lainnya.. Selain itu “A” juga
merasa saat menstruasi muncul sikap yang sangat berlebihan terhadap badan sendiri dalam wujud
rasa bersalah atau berdosa yang sangat kemudian menjelma jadi raksi-reaksi paranoid yaitu reaksi
berlebih-lebihan terhadap sesuatu, misalnya saat menstruasi “A”merasa nyeri pada perut bagian
bawah, yang menjalar ke punggung bagian bawah dan tungkai. Nyeri dirasakan sebagai kram yang
hilang-timbul atau sebagai nyeri tumpul yang terus menerus ada (dismenorea),  “A” merespon
dismenore dengan sikap-sikap yang berlebihan, “A” akan menangis jika merasa dismenore,
sehingga membuat orang tua “A” merasa cemas akan kondisi “A” yang salah  menilai menstruasi
dan menyikapi menstruasi.
Cara mengatasi gangguan-gangguan psikologi pada masa menstruasi adalah dengan melakukan
konsultasi atau konsling pada tenaga kesehatan seperti bidan, dokter dan sebagainya dan menjadikan
tenaga kesehatan tersebut sebagai konselor. Peran atau tugas sebagai konselor ini yaitus sebagai
berikut:
1.      Memberi penjelasan kepada klien, bahwa proses menstruasi merupakan suatu proses
fisiologi atau normal yang pasti akan terjadi dan akan dialami oleh setiap wanita yang
normal, meluruskan pandangan negatif tentang menstruasi dan dismenorea, dengan
menjelaskan  bahwa Dismenore adalah nyeri perut yang berasal dari kram rahim dan terjadi
selama menstruasi. Disebut dismenore primer jika tidak ditemukan penyebab yang
mendasarinya dan dismenore sekunder jika penyebabnya adalah kelainan kandungan.
Sehingga rasa sakit yang dirasakan merupakan gejala yang fisiologis, selama tidak timbul
gejala yang patologis selama menstruasi. Serta perasaan mudah tersinggung atau mudah
marah timbul dikarenakan akibat dari perubahan cara kerja hormone-hormon serta karena
pengaruh rasa nyeri yang timbul pada saat menstruasi.
2.      Memberi informasi-informasi positif yang berguna mengenai menstruasi agar tidak
terjadi kesalah pahaman terhadap proses menstruasi tersebut.
3.      Memberikan saran untuk mengurangi ketegangan dan rasa nyeri proses menstruasi
berlangsung, seperti istirahat yang cukup, perbanyak minum air putih dan melakukan
kompres air hangat pada bagian perut atau dapat mengkosumsi obat anti nyeri untuk
mengurangi nyeri yang dirasakan saat menstruasi.
4.      Memberikan support mental atau dukungan pada klien, agar lebih percaya diri dan tidak
merasa takut dalam menghadapi masa menstruasi. Dapat melalui :
Pendekatan komunikasi terapuitik (konseling), dengan memperhatikan
beberapa faktor :
a.       Usia anak gadis
Secara normal menstruasi berlangsung kurang lebih pada usia 11 – 16 tahun,
untuk itu, perlu persiapan sedini mungkin dengan cara memberikan pendidikan
seksual dini (khususnya tentang menstruasi). Agar anak tidak memiliki
anggapan negatif tentang menstruasi. Dan berikan pandangan, bahwa
menstruasi merupakan hal normal yang akan terjadi pada wanita normal,
sebagai perilaku bahwa sistem reproduksinya sudah berfungsi dengan baik.
Sebaiknya melibatkan Orang tua atau keluarga.
b.      Tingkat perkembangan psikisnya
c.       Lingkungan
Menciptakan lingkungan yang nyaman, agar pandangan negatif yang
dirasakannya, cepat teratasi, baiknya melibatkan anggota keluarga.
Konseling dapat dilakukan dengan cara cerita dari hati ke hati (curhat) apa yang dirasa
menjadi gangguan, kemudian konselor secara bertahap memberikan pemahaman-
pemahaman yang benar mengenai menstruasi, serta meluruskan informasi-informasi
yang keliru mengenai menstruasi. Baiknya melibatkan orang terdekat seperti keluarga,
terutama ibu, kakak perempuan, atau yang lain, khususnya seseorang yang dapat
memberikan pemecahan masalah, dari pengalaman yang pernah dihadapi oleh
konselor.
5.      Jika perlu berikan terapi-terapi seperti :
·         Pada kondisi gangguan menstruasi remaja, meditasi dapat dijadikan salah
satu terapi mengatasi permasalahan-permasalahan yang muncul saat
mengalami menstruasi, karena meditasi ini mampu memberikan kesempatan
bagi tubuh untuk memproduksi hormon yang penting untuk mendapatkan haid
yang bebas dari nyeri.
·         Psikoterapi jenis sugesti atau suportif (supportive)
Merupakan bentuk psikoterapi yang sangat sederhana dan tidak mengikuti masa
silam maupun alam tidak sadar dari penderita. Psikoterapis berusaha untuk ikut
mencarikan jalan keluar yang logis sesuai dengan kemampuan pasien dalam
mengenal gangguan yang dihadapi, serta mencari mekanisme pertahanan yang
lebih baik dalam menghadapi masalah.
·         Psikoterapi jenis analisa (insight oriented)
Merupakan jenis psikoterapi yang perlu mengupas alam tak sadar dari pasien
karena diperlukan perubahan mendasar guna melakukan adaptasi pasien,
dalam menghadapi konflik internalnya. Selain itu motivasi maupun intelegensi
yang cukup dari pasien sangatlah menentukan sejauh mana terapi ini mencapai
keberhasilan.
·         Psikoterapi jenis perilaku (behavour therapy)
Terapi ini mempunyai landasan utama pada teori belajar/learning theory. Perilaku
yang aneh pada seseorang sebenarnya merupakan akibat yang tidak
dikehendaki oleh orang tersebut tetapi merupakan hasil dari cara belajar
menghadapi situasi tertentu yang cenderung keliru. Tingkat keberhasilan cukup
tinggi dengan menggunakan terapi.
Cara Mengatasi Gan gguan Psikologi saat
Perkawinan

 Konseling perkawinan dapat digunakan sebagai suatu pendekatan pemecahan


masalah
 Tujuan Konseling Perkawinan
 Tidak bermalsud untuk mempertahankan atau memecah keluarga.
Konselor tidak memiliki hak untuk memutuskan cerai atau tidak sebagai solusi. Konseling
dimaksudkan membantu klien untuk mengaktualkan diri yang menjadi perhatian
pribadi.
 Tipe-tipe Konseling Perkawinan
 Concurent Marital Conseling, dilakukan secara terpisah karena salah satu
patner memiliki masalah psikis
 Collaborative Marital Counseling, patner menjumpai konselor yang beda
 Conjoint Marital Counseling, suami-istri datang bersama ke konselor.
 Couples Grup Counseling, beberapa pasang patner datang bersama ke
konselor.
 Peran Konselor
Menciptakan hubungan baik, memberi kesempatan klien untuk membuka perasaan, memberi
dorongan dan penerimaan, melakukan diagnosis dan membantu mencari alternatif
tindakan.

Anda mungkin juga menyukai