Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul Asuhan Intranatal sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki.
Dan juga kami berterima kasih pada Dhany Hapsari S,SiT. M.kes selaku dosen mata
kuliah
Askeb
yang
telah
memberikan
tugas
ini
kepada
kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai perubahan yang terjadi pada bayi baru
lahir . Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat
kekurangan - kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan dimasa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun
orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan di masa depan.
Purwokerto, 23 Maret 2015
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keselamatan dan kesejahteraan ibu secara menyeluruh merupakan perhatian
yang utama bagi seorang bidan. Bidan bertanggung jawab memberikan pengawasan,
nasehat serta asuhan bagi wanita selama masa hamil, bersalin dan nifas. Asuhan
kebidanan yang diberikan termasuk pengawasan pelayanan kesehatan masyarakat di
komunitas, baik di rumah, posyandu maupun polindes (Rafless, 2011).
Sebagai seorang bidan yang nantinya yang akan ditempatkan di desa, dalam
menjalankan tugas ia merupakan komponen dan bagian dari masyarakat desa dimana
ia bertugas. Selain dituntut dapat memberikan asuhan bermutu tinggi dan
komprehensif, seorang bidan harus dapat mengenal masyarakat sesuai budaya
setempat dengan sebaik-baiknya, mengadakan pendekatan dan bekerjasama dalam
memberikan pelayanan, sehingga masyarakat dapat menyadari masalah kesehatan
yang dihadapi serta ikut secara aktif dalam menaggulangi masalah kesehatan baik
untuk individu mereka sendiri maupun keluarga dan masyarakat sekitarnya (Rafless,
2011).
Berdasarkan hal di atas penulis tertarik untuk membuat makalah yang
berjudul Asuhan Intranatal
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja standar pelayanan kebidanan ?
2. Bagaimana persiapan bidan sebagai tenaga kesehatan ?
3. Bagaimana persiapan rumah dan lingkungan untuk proses persalinan ?
4. Apa sajakah alat / bidan kit untuk proses persalinan ?
5. Bagaimana persiapan ibu dan keluarga selama proses persalinan dirumah ?
6. Apa sajakah manajemen kebidanan pada ibu intranatal ?
C.
1.
2.
3.
Tujuan
Agar mahasiswa mengetahui standar pelayanan kebidanan.
Agar mahasiswa mengetahui persiapan bidan sebagai tenaga kesehatan.
Agar mahasiswa mengetahui persiapan rumah dan lingkungan untuk proses
persalinan.
4. Agar mahasiswa mengetahui alat / bidan kit untuk proses persalinan.
5. Agar mahasiswa mengetahui persiapan ibu dan keluarga selama proses
persalinan dirumah.
6. Agar mahasiswa mengetahui manajemen kebidanan pada ibu intranatal.
BAB II
PEMBAHASAN
pelayanannya.
Standar Pelayanan Antenatal
Terdapat enam standar dalam standar pelayanan antenatal seperti berikut ini
a. Identifikasi ibu hamil
Bidan melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan masyarakat
secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan motivasi ibu, suami
dan anggota keluarganya agar mendorong ibu untuk memeriksa
kehamilannya sejak dini dan secara teratur.
b. Pemeriksaan dan pemantauan antenatal
Bidan memeriksa sedikitnya 4 kali pelayanan antenatal. Pemeriksaan
meliputi anamnesis dan pemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk
menilai apakah perkembangan berlangsung normal. Bidan juga harus
mengenal kehamilan resiko tinggi/kelainan, khususnya anemia, kurang
gizi, hipertensi, PMS/infeksi HIV, memberikan pelayanan imunisasi,
nasihat dan penyuluhan kesehatan serta tugas terkait lainnya yang
diberikan oleh puskesmas. Mereka harus mencatat data yang tepat pada
setiap kunjungan. Bila ditemukan kelainan, mereka harus mampu
mengambil tindakan yang diperlukan dan merujuknya untuk tindakan
selanjutnya.
c. Palpasi abdominal
Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan
palpasi untuk memperkirakan usia kehamilan serta apabila usia kehamilan
bertambah memeriksa posisi, bagian terendah janin serta masuknya
kepala janin ke dalam rongga panggung, untuk mencari kelainan serta
melakukan rujukan tepat waktu.
d. Pengelolaan anemia pada kehamilan
Bidan melakukan tindakan pencegahan,
penemuan,
penanganan
asuhan
dan
pemantauan
yang
memadai,
dengan
dan
segera
melakukan
episiotomi
dengan
aman
untuk
5.
B. Persiapan Bidan
Sampai saat ini belum ada pendidikan khusus untuk menghasilkan tenaga
bidan yang berkerja di komunitas. Di indonesia pendidikan bidan yang ada
sekarang diarahkan untuk menghasilkan bidan yang mampu bekerja di desa.
Bidan yang bekerja di desa, puskesmas, maupun puskesmas pembantu dilihat
dari tugas-tugasnya berfungsi sebagai bidan komunitas. Persiapan bidan dalam
memberikan asuhan intranatal di komunitas adalah harus mempersiapkan diri
sebaik-baiknya terutama dari segi kompetensi, sehingga dapat memberikan
pelayanan persalinan yang bersih dan aman serta tahu saat yang dapat
untuk merujuk
kasus-kasus
kegawatdaruratan.Dengan
demikian
bisa
hangat
dan
bersih
serta
nyaman
maupun kanan,dan
cahaya
10
Pada intinya untuk persiapan Rumah dan lingkungan dapat dibedakan menjadi
berikut :
1) Situasi dan Kondisi
Situasi dan kondisi yang harus diketahui oleh keluarga, yaitu :
a. Rumah cukup aman dan hangat
b. Tersedia ruangan untuk proses persalinan
c. Tersedia air mengalir
d. Terjamin kebersihannya
e. Tersedia sarana media komunikasi
2) Rumah
Tugas bidan adalah mengecek rumah sebelum usia kehamilan 37 minggu
dan syarat rumah diantaranya :
a.Ruangan sebaiknya cukup luas
b. Adanya penerangan yang cukup
c.Tempat nyaman
d. Tempat tidur yang layak untuk proses persalinan
e.
D. Persiapan Alat / Bidan Kit
Perlengkapan alat yang harus disiapkan bidan/penolong persalinan :
1. Persiapan untuk pertolongan persalinan
a.Tensimeter
b. Stetoskop
c.Monoaural
d. Jam yang mempunyai detik
e.Termometer
f. Partus set
g. Heacting set
h. Bahan habis pakai ( injeksi oksitosin,lidokain,kapas,kasa,detol/lisol)
i. Set kegawatdaruratan
j. Bengkok
k. Tempat sampah basah,kering dan tajam
l. Alat alat proteksi diri
E. Persiapan Ibu Dan Keluarga
Persalinan adalah saat yang menegangkan bahwa dapat menjadi saat yang
menyakitkan dan menakutkan bagi ibu. Upaya untuk mengatasi gangguan
emosional dan pengalaman yang menegangkan dapat dilakukan dengan asuhan
sayang ibu selama proses persalinan. Adapun persiapan ibu dan keluarga
diantaranya:
11
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Waskom besar
Tempat/ember untuk penyediaan air
Kendil atau kwali untuk ari-ari
Tempat untuk cuci tangan (air mengalir)+sabun+handuk kering
Daster
Dua kain panjang, satu untuk ibu dan satu untuk ditaruh diatas alas
12
13
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Agar kehamilan dan persalinan berlangsung dalam batasan normal, hendaknya
periksalah ke fasilitas kesehatan (BPS, praktek dokter, rumah sakit, puskesmas) yang
didalamnya terdapat tenaga kesehatan yang terlatih seperti bidan/dokter.
15
DAFTAR PUSTAKA
Yulifah,Rita
dan
Trijohan
Agus
Yuswanto.(2009).Asuhan
kebidanan
komunitas.Jakarta:Salemba Medika.
Syahlan,J,H.(2006) Kebidanan Komunitas.Yayasan Bina Sumber Daya Kesehatan
Depkes RI. (2013). Buku Pedoman Pengenalan Tanda Bahaya pada Kehamilan,
Persalinan dan Nifas, Departemen kesehatan, Departemen Dalam Negeri, Tim
Penggerak PKK dan WHO. Jakarta.
Saifuddin, Abdul bari. (2006). Buku Panduan Praktik Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal. YBPSP.
16