STUDI KASUS
KEMATIAN BAYI RFB PADA SAAT PERAWATAN
DI RUMAH SAKIT AB BEKASI
KRONOLOGI
Rabu, 28/10/2015
09.00 Bayi FRB (Usia 14 bulan, BB 8,2 kg) dibawa ke RSAB Bekasi oleh
orang tuanya karena muntah-muntah dan buang air terus menerus.
Oleh dr. Y, Bayi FRB diindikasi diare akut, dehidrasi ringan dan gizi buruk
sehingga harus rawat inap.
11.00 Bayi FRB diberikan tindakan infus.
11.30 Bayi FRB dilakukan pengambilan sampel darah.
13.37 Kadar leukosit Bayi FRB adalah 9.690/uL
Kamis, 29/10/2015
Kondisi Bayi FRB terlihat membaik karena sudah mau makan dan sudah
ceria.
12.00 dr. Y melakukan pemeriksaan tanpa memberikan informasi
pekembangan status penyakit kepada orang tua pasien.
13.00 Perawat memberikan antibiotik Tricefin INJ 1gr tanpa melalui
prosedur pendeteksian efek samping atau reaksi alergi terhadap obat dan
tanpa meminta persetujuan keluarga.
15.30 Bayi FRB kehilangan kesadaran, muka bengkak, bibir membiru, nafas
tersengal-sengal, badan dingin dan perut membesar. Orang tua pasien
memanggil perawat melalui bel sebanyak 2 kali tetapi tidak ada perawat
yang datang. Orang tua medatangi ruang perawat untuk menginformasikan
kondisi pasien.
16.30 Dokter jaga memeriksa kondisi pasien dengan menggunakan
stetoskop dan kemudian pergi tanpa memberikan penjelasan kepada
keluarga pasien.
17.00 Karena tidak ada tindakan, orang tua pasien kembali mendatangi
ruang jaga perawat untuk meminta agar kondisi anaknya dipastikan
Dokter jaga dan perawat kembali ke ruang perawatan Bayi FRB dan baru
menyadari bahwa Bayi FRB dalam kondisi kritis
Salah satu perawat akan memberikan Sanmol terhadap Bayi FRB tetapi
ditolak oleh tua pasien karena suhu tubuh pasien 35C
18.00 dokter Y datang untuk memeriksa Bayi FRB dan memutuskan untuk
memindahkan Bayi FRB ke NICU
19.00 Bayi FRB dipindahkan ke NICU
21.51 Terjadi lonjakan kadar leukosit menjadi 23.270/uL dan penurunan
kadar trombosit dari 397.000/uL menjadi 259.000/uL
Minggu, 01/11/2015
06.00 Bayi FRB dinyatakan meninggal setelah koma selama 3 hari dengan
keterangan kegagalan multi organ.
Senin, 27/06/2016
Pengadilan Negeri Bekasi memutuskan bahwa Rumah Sakit AB dan dr. Y
bersalah karena melakukan kelalaian yang mengakibatkan pasien yaitu
Bayi FRB meninggal dunia.
Disarikan dari berbagai sumber : suara.com, Suara Pembaruan, Pos Kota, liputan6.com, kompas.com
KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN
Dari kronologi kasus Bayi FRB terlihat Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)
sebagai berikut :
Dari kasus Bayi FRB dapat disimpulkan bahwa Rumah Sakit AB,
Bekasi tidak menerapkan secara optimal manajemen keselamatan
pasien.
TERIMA KASIH