Anda di halaman 1dari 25

NAL

EDUCATION
&
INTERPROFESIO
NAL
COLLABORATIO
N

Sarah Safina irawati


(1052201004)
Laylly Kusuma Dewi
(1051201003)
Topik Pembahasan

Interprofesional
01
Education

Interprofesional 02
Collaboration
01

Interprofesional Education (IPE)


Interprofesional Education (IPE)
• Menurut World Organisation For Animal Health WHO
(2010), IPE Merupakan Suatu Proses yang Dilakukan
Dengan Melibatkan Sekelompok Mahasiswa Atau Profesi
Kesehatan yang Memiliki Perbedaan Latar Belakang
Profesi Dan Melakukan Pembelajaran Bersama Dalam
Periode Tertentu.

• Centre For The Advancement Of Interprofessional


Education (CAIPE, 2006), Ketika Dua Atau Lebih Profesi
Kesehatan Belajar Bersama, Belajar Dari Profesi Kesehatan
Lain, Dan Mempelajari Peran Masing-masing Profesi
Kesehatan Untuk Meningkatkan Kemampuan Kolaborasi
Dan Kualitas Pelayanan Kesehatan.
Tujuan Interprofesional Education IPE

Tujuan IPE adalah praktik kolaborasi antar profesi,


dimana melibatkan berbagai profesi dalam
pembelajaran tentang bagaimana bekerjasama
dengan memberikan pengetahuan, keterampilan
dan sikap yang diperlukan untuk berkolaborasi
secara efektif (Sargeant, 2009).
Pendekatan Interprofessional Education
(IPE)
SIMULATION -
EXCHANGE - BASED
BASED LEARNING
LEARNING PEMBELAJARAN
PERTUKARAN - BERBASIS SIMULASI
PEMBELAJARAN BERBASIS
OBSERVATION
ACTION BASED BASED
LEARNING PEMBELAJARAN
LEARNING
PEMBELAJARAN BERBASIS OBSERVASI
BERBASIS TINDAKAN
PRACTICE -
E - BASED
BASED
LEARNING.
LEARNING PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN
BERBASIS ELEKTRONIK.
BERBASIS PRAKTIK
Metode Pelaksanaan IPE
Contoh : Dengan Diberikannya Suatu Masalah Kepada Mahasiswa yang Akan
Melakukan IPE yaitu Dihadapkan Langsung Dengan Pasien Dengan Kasus Tertentu,
Kemudian Mahasiswa Melakukan Peran Masing-masing Untuk Penanganan Pasien,
Kemudian Dilakukan Diskusi Dalam Kelompok, Sehingga Mahasiswa Didorong
Untuk Menjelaskan Sesuai Dengan Disiplin Ilmu Mereka Dan Diharapkan Hasilnya
Dapat Memberikan Tindakan Yang Sesuai Pada Pasien (Modul Kegiatan IPE).

Penelitian Yang Dilakukan Oleh Mitchell (2010) Menyatakan Tentang Pengaruh


Model Pembelajaran Yang Melibatkan Mahasiswa Keperawatan Dan Kedokteran
Terhadap Peningkatan Hasil Pendidikan Interprofessional. Yaitu Komunikasi
Interprofessional. Dengan Adanya Komunikasi Yang Baik Juga Dapat
Meningkatkan Kerjasama Interprofessional.
Hambatan Dalam IPE

Hambatan Yang Mungkin Mucul Adalah Penanggalan


Akademik, Peraturan Akademik, Truktur Penghargaan
Akademik, Lahan Praktek Klinik, Masalah Komunikasi, Bagian
Kedisiplinan, Bagian Professional, Evaluasi, Pengembangan
Pengajar, Sumber Keuangan, Jarak Geografis, Kekurangan
Pengajar Interdisipliner, Kepemimpinan Dan Dukungan
Administrasi, Tingkat Persiapan Peserta Didik, Logistik,
Kekuatan Pengaturan, Promosi, Perhatian Dan Penghargaan,
Resistensi Perubahan, Beasiswa, System Penggajian, Dan
Komitmen Terhadap Waktu (ACCP, 2009).
Elemen Pendukung IPE

01 DOSEN 06 TEMPAT PELAKSANAAN

PENGEMBANGAN
02 MAHASISWA 07 FAKULTAS

03 KLIEN 08 LOGISTIK

STRATEGI
04 KONTEN 09 PEMBELAJARAN

PERALATAN DAN
05 10 EVALUASI
FASILITAS BELAJAR
Manfaat Interprofesional Education (IPE)
Contribution
Membantu Mahasiswa Pendidikan Kesehatan
1 Dalam Berkontribusi Bertukar Pikiran &
Berkomunikasi Secara Aktif Antar Para Pekerja
Profesi Kesehatan yang Berbeda

Colaboratio
2 n
Untuk Memecahkan Suatu Masalah

Problem
Solving
Akan Di Temui Pada Saat Sudah Memasuki
3 Dunia Pekerjaan, Sehingga Akan Dapat
Meningkatkan Kualitas Pelayanan
Kesehatan Yang Ada
Manfaat Interprofesional Education (IPE)

4 Mengetahui Peran Profesional


Dalam Layanan Kesehatan

Menghindari Terjadinya Steriotip Negatif


5 Terhadap 1 Profesi Dengan Profesi Yang
Lain

6 Belajar Bekerja Sama Dalam Sebuah


Tim

Mempererat Hubungan
7 Antar Sesama Rekan
Kesehatan
02

Interprofesional Collaboration (IPC)


Interprofesional Collaboration (IPC)

Interprofessional Collaboration (IPC) proses dalam mengembangkan


dan mempertahankan hubungan kerja yang efektif antara pelajar,
praktisi, pasien/ klien/ keluarga serta masyarakat untuk
mengoptimalkan pelayanan kesehatan (D'Amour, 2005).

Menurut WHO (2014), Interprofessional Calaboration Kerjasama Antara


Profesi Kesehatan Dengan Latar Pendidikan Berbeda Menjadi Satu Tim,
Berkolaborasi Untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan Yang
Efektif.
Hubungan Dari IPE & IPC

IPE Merupakan Wadah Untuk Berproses Melakukan

Pembelajaran Bersama, Berinteraksi Dan


Bekerjasama Guna Menjalin Suatu Kemitraan.
Sehingga Kedepannya Diharapkan Dapat Menjadi
Seorang Tenaga Kesehatan Yang Kompeten Dalam
Bidangnya, Sehingga Dapat Melakukan
Interprofesional Collaboration
Prinsip Interprofesional Collaboration
(IPC)

Terintegrasi Di Seluruh
Berpusat Pada Pasien
1 Dan Keluarga
Rangkaian Pembelajaran
5
Berorientasi Pada Berlaku Lintas Profesi
2 Komunitas Dan Populasi 6
Berfokus Pada Sensitif Terhadap
3 Hubungan Konteks 7
Berorientasi Pada
Sistem
4 Proses Tetapi
Didorong Pada Hasil
8
Tujuan Interprofesional Collaboration
(IPC)

Tujuan Interprofessional colaboration (IPC)


sebagai wadah dalam upaya mewujudkan
praktik kolaborasi yang efektif antar profesi
sehingga dengan adanya kolaborasi antar
profesi di RS dapat mendukung kesehatan
dan keselamatan pasien.
Manfaat Interprofesional Collaboration
(IPC)
MENINGKATAKAN
01 KOMUNIKASI

PENINGKATAN EFISIENSI
02

MENINGKATKAN
03 SEMANGAT KERJA
KARYAWAN

MENUMBUHKAN
04 KREATIVITAS

05 PEMECAHAN MASALAH
YANG LEBIH BAIK
CAra Menjaga Norma/Etika/Nilai Dengan Teman 1
Profesi Atau Beda Profesi

01 02 03
Menyadari Tujuan Dari Komunikasi Baik Memiliki Rasa Tanggung Jawab,
Suatu Profesi Dan Saling Terbuka Integritas Moral , Otonomi Dan
Keadilan
Cara Menjaga Norma/Etika/Nilai Dengan Pasien
Dan Keluarganya

01 02 03
Berpegang Pada Kode Mengutamakan Memperhatikan Kultur Atau
Etik Tiap Profesi Kepentingan Pasien Budaya Dari Pasien Dan
yang Didasari Dengan Keluarganya
Perikemanusiaan
INTERPROFESSIONAL EDUCATION (IPE)
DALAM KURIKULUM PENDIDIKAN
KESEHATAN SEBAGAI STRATEGI
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN
MATERNITAS
Oleh : Endah Sulistyowati
1. Penerapan Ipe Dalam Kurikulum Pendidikan
Kesehatan
Implementasi IPE dalam kurikulum Pendidikan kesehatan memiliki tiga fokus. Pertama,
peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap mahasiswa dalam praktik kolaborasi antar profesi
kesehatan. Kedua, berfokus pada pembelajaran tentang bagaimana menciptakan kolaborasi yang
efektif dalam sebuah tim. Ketiga, menciptakan kerjasama yang efektif untuk meningkatkan kualitas
pelayanan terhadap pasien (Lapkin, S,et al., 2013).

Berdasarkan penelitian Lapkin, et al. (2013), penerapan IPE harus dimulai pada tahap awal
akademik mahasiswa, sebelum mereka menjadi seorang professional kesehatan.

Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian Thibault (2013), bahwa IPE harus dilaksanakan baik
pada tahap akademik maupun praktik klinik dengan tujuan menghubungkan antara teori yang
didapatkan mahasiswa selama pembelajaran di kampus dan praktik yang dijalani di lapangan, ini
terbukti memberikan banyak manfaat bagi mahasiswa.

Pendekatan IPE memfasilitasi mahasiswa untuk belajar dari dan tentang disiplin kesehatan yang
lain sehingga akan meningkatkan keterampilan mahasiswa dan menciptakan kerjasama yang lebih baik
dalam sebuah lingkungan kerja yang terintegrasi (Lapkin, S, et al., 2013).
2. Efektifitas IPE Dalam Peningkatan Kualitas Pelayanan Maternitas

Beberapa penelitian telah membuktikan dampak positif dari penerapan kolaborasi antar
profesi kesehatan dalam pelayanan maternitas. Salah satunya, adalah penelitian yang dilakukan
oleh Margaret, H, et al. (2011)

Mendeskripsikan keberhasilan rumah sakit di san fransisco, california dalam memberikan


pelayanan yang prima kepada ibu dan bayi yang dicapai dengan adanya kolaborasi yang baik
antara dokter obgyn dan bidan selama lebih dari 30 tahun.

Kolaborasi yang bertahan lama antara bidan dan dokter obsgyn ini ditopang dengan
persamaan nilai, tujuan, dan komitmen untuk memberikan pelayanan yang unggul bagi pasien
dan juga melakukan kaderisasi dengan melatih generasi bidan dan dokter selanjutnya dengan
pola yang sama. Selain itu, keberhasilan juga dikaitkan dengan adanya rasa saling menghargai
perbedaan antar profesi dan memanfaatkan keahlian masing-masing profesi secara maksimal.
Kesimpulan
02
01
interprofessional collaboration merupakan
Interprofessional Education
salah satu hal yang sangat diperlukan dalam
Merupakan Pembelajaran Yang
menangani masalah kesehatan. Elemen
Efektif Dalam Meningkatkan
praktik kolaboratif termasuk tanggung
Kemampuan Mahasiswa Dalam
jawab, akuntabilitas, koordinasi, komunikasi,
Berkolborasi Dan Berkomunikasi
kerjasama, otonomi, saling percaya dan
Secar Efektif Dengan Tenaga
saling menghormati Tanpa adanya
Kesehatan Yang Lain Dalam
kolaborasi dari tim kesehatan, pengobatan
Memberikan Pelayanan Kesehatan
tidak dapat berjalan secara optimal.  
Yang Maksimal.
KESIMPULAN

Riyanto, Theo, Martinus Th. 2008. Kelompok kerja yang efektif. Yogyakarta: kanisius

Grainger, Rebecca,dkk. 2014. Confident, Credible, but Lonely – OutcomesFollowing Postgraduate


Interprofessional Education in Rehabilitation. Vol. 4.2. Journal of Research in Interprofessional Practice and
Education.

Nicol, paul. 2013. Interprofessional Education for Health Professionals in Western Australia: Perspectives and
Activity. Sydney.

Thadani, Karen. 2007. Interprofessional Education & Core Competencies. Canada.

Yulia, Krida Asta (2017) Hubungan Pelaksanaan Inter Professional Education (Ipe) Terhadap Evidence Based
Practice (Ebp) Mahasiswa Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Undergraduate (S1) Thesis,
University Of Muhammadiyah Malang.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai