Anda di halaman 1dari 4

Untuk mengurangi ketidaknyamanan saat ibu melahirkan, Heni Setyowati ER, Dosen Universitas

Muhammadiyah (UM) Magelang menciptakan alat yang disebut MPDA (Modified Pain Digital
Acupressure). "Selain memberi kenyamanan, alat ini juga mempercepat proses persalinan," kata Heni
kepada wartawan di Magelang, Jumat (26/6).

Dijelaskan Heni, MPDA bekerja dengan sistem acupressure atau memijat sekaligus memutar musik klasik
instrumen piano. Ibu yang sedang bersalin mendapatkan pijatan pada acupoint dan sekaligus
mendengarkan musik klasik instrumen piano.

Alat ini telah diterapkan kepada 150 ibu bersalin di Kota dan Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
"Ternyata MPDA sangat memberikan kenyamanan dan mempercepat proses persalinan kala satu fase
aktif," kata Heni.

Perbedaan ini diperoleh dari hasil penelitian terhadap ibu yang melahirkan dengan dibantu alat MPDA
dan ibu melahirkan tanpa dibantu MPDA. Perbedaannya mencapai satu jam 18 menit.

"Waktu satu jam 18 menit ini sangat membantu bagi ibu bersalin dan mencegah terjadinya partus lama
yang merupakan salah satu penyebab kematian ibu di Indonesia," tandas Heni.

Lebih lanjut Heni menjelaskan MPDA merupakan modifikasi alat PDA (Pain Digital Acupresure).
Sebelumnya, Heni tergabung dalam tim yang menciptakan PDA yang terdiri Setyowati dari Fakultas Ilmu
Keperawatan UI, Prof Raldi Artono Koestoer dari Fakultas Teknik UI dan Heni Seyowati dari UM Magelang
yang waktu itu tengah menempuh Program Doktor pada Fakultas Ilmu Keperawatan UI.

PDA telah diterapkan kepada 76 ibu bersalin dan terbukti mengatasi rasa nyeri pada saat persalinan. Skor
nyeri dirasakan lebih rendah pada ibu yang dipasang alat PDA dibandingkan dengan ibu bersalin yang
tidak dipasang alat PDA.

Hasil penelitian ini telah dipresentasikan pada International Conference di Manipal University,
Karnatakan, India beberapa waktu lalu. "Ketidaknyamanan selama melahirkan tidak hanya mencakup
masalah nyeri saja, namun meliputi fisik, psikospiritual, sosial dan lingkungan," kata Heni.
Bertolak dari sini, Heni mengembangkan alat PDA yang diciptakan tim dari Universitas Indonesia (UI).
Sehingga tercipta MPDA (Modified Pain Digital Acupresure).

Jurnal:

1. Efektivitas 'pain digital acupressure (pda)' dalam mengurangi nyeri persalinan dan durasi kala dua
persalinan

Setyowati, Koestoer, R. and Heni, S.

Menerima 29 April 2017; Diterima dalam bentuk revisi 14 Mei 2017; Diterima 26 Juni 2017; Diterbitkan
online 22 Juli 2017

Hak Cipta © 2017, Setyowati et al. Ini adalah artikel akses terbuka yang didistribusikan di bawah Lisensi
Atribusi Creative Commons, yang memungkinkan penggunaan, distribusi, dan reproduksi tanpa batas
dalam media apa pun, asalkan karya aslinya dikutip dengan benar.

Abstrak:

Angka kematian ibu di Indonesia masih yang tertinggi di antara negara-negara Asia. Salah satu alasannya
adalah karena persalinan lama yang dipengaruhi oleh kecemasan dan ketakutan ibu selama persalinan.
Kecemasan dan rasa sakit sangat terkait dan saling mempengaruhi. Rasa sakit akan melepaskan hormon
yang akan mengganggu kontraksi rahim dan meningkatkan stimulasi pernapasan dan menurunkan kadar
CO2 pada ibu dan janin. Ini akan memengaruhi kesehatan ibu dan janin. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengukur efektivitas Pain Digital Acupressure (PDA) dalam mengurangi nyeri persalinan dan
lamanya tahap kedua selama persalinan. PDA adalah alat yang dikelola sendiri, non-invasif, berdasarkan
prinsip-prinsip elektro-medis dan tidak mengganggu proses persalinan dan dapat memberi pasien
perasaan nyaman. Desain adalah studi eksperimental semu yang melibatkan 76 wanita selama
persalinan normal, (38 pada kelompok Intervensi dan 38 pada kelompok kontrol). Hasilnya menunjukkan
ada perbedaan yang signifikan pada skala nyeri persalinan setelah menggunakan PDA pada yang
pertama, kedua dan 30 menit ketiga selama persalinan tahap laten dibandingkan dengan skala nyeri
sebelum menggunakan PDA (p: 0,000). Periode paling efektif untuk menggunakan PDA adalah 30 menit
pertama, yang mengurangi rasa sakit dengan rata-rata 1,79; dan signifikan berbeda dengan kelompok
kontrol (p: 0,00). Penggunaan PDA juga mengurangi lamanya persalinan tahap kedua, (Kelompok
intervensi: 14,36 menit dan Kelompok kontrol: 22,50 menit, p = 0,000). Sangat disarankan bagi wanita
selama persalinan untuk ditawari PDA untuk memodulasi nyeri persalinan dan lama persalinan.

2. PENGEMBANGAN INTERVENSI KEPERAWATAN MANDIRI


MODIFIED PAIN DIGITAL ACUPRESSURE (MPDA) DAN

PENGARUHNYA TERHADAP KENYAMANAN, KONTRAKSI

UTERUS, STATUS PSIKOLOGI DAN LAMA PERSALINAN

FASE AKTIF PADA IBU BERSALIN PRIMIPARA

TAHUN 2014

ABSTRAK

Penyebab kematian ibu diantaranya karena partus lama yang berhubungan dengan

ketidaknyamanan dan kontraksi uterus yang tidak adekuat. Beberapa intervensi

telah dilaksanakan untuk mengatasi masalah ini. Tujuan penelitian ini adalah

mengetahui pengaruh alat Modified Pain Digital Acupressure (MPDA) terhadap

kenyamanan, kontraksi uterus, status psikologi dan lama persalinan. Penelitian ini

menggunakan desain quasi eksperimen pre post test with control group. Jumlah

Responden 150 orang, dibagi menjadi dua kelompok. Hasil penelitian


menunjukkan terdapat perbedaan bermakna pada kenyamanan, kontraksi uterus,

status psikologi sebelum dan setelah dilakukan pemasangan alat MPDA pada

kelompok intervensi. Terdapat perbedaan kenyamanan, kontraksi uterus, status

psikologi dan lama fase aktif diantara kelompok intervensi dan kelompok non

intervensi. Kesimpulan penelitian ini adalah MPDA memberikan kenyamanan,

meningkatkan kontraksi uterus, memperbaiki status psikologi dan mempercepat

proses persalinan. Rekomendasi penelitian hendaknya MPDA digunakan sebagai

salah satu terapi alternatif untuk mengatasi ketidaknyamanan selama melahirkan

dan mencegah terjadinya partus lama.

Kata kunci: MPDA, Kenyamanan, Kontraksi Uterus, Status Psikologi, Lama Fase

Aktif.

3.

Anda mungkin juga menyukai