a. Maternal Movements and Positional changes (Ricci, 2009; Ward & Hisley, 2009)
2. Berdiri dan condong ke tempat tidur atau birth ball : mengurangu rasa sakit
untuk meningkatkan rasa nyaman memiliki gaya gravitasi yang lebih besar
5. Side lying : merupakan posisi yang sangat baik untuk beristirahat karena
posisi jongkok di tempat tidur. Tujuan dari posisi tersebut yaitu untuk
membuka jalan keluar pada panggul sehingga membantu ketika janin keluar
hamil yaitu membantu dan memastikan posisi yang diberikan sesuai dan
tidak menyebabkan cidera pad wanita hamil dan dapat mengganggu proses
kelahiran.
b. Aromatherapi
tumbuhan lain yang aromanya memiliki efek terapi dalam mengobati penyakit
hangat, kompres tubuh, lotion, pijat atau diakmar untuk menambahkan aroma di
lingkungan kamar (War & Hislry, 2009). Dapat pula digunakan jenis aromatherapi
yang berda sesuai dengan tingkat kelahiran, contohnya sseperti pda kali 1 dapat
digunakan aroma yang menenangkan dan pada kala II dapat digunakan aroma
peppermint yang dapat meningkatkan kekuatan dari wanita hamil untuk dapat
titik akupuntur untuk mengurangi sensasi rasa nyeri. Proses acupressure dapat
yang berfungsi untuk menekan rasa sakit. Titik – titik yang digunakan ketika
proses kelahiran disebut titik Hegu yang terletak diantara tulang metacarpal
pertama dan kedua, terletak di antara inner anklebone dan tendon Achilles
( Ward & Hisley, 2009). Sama halnya dengan acupressure, prinsip kerja dari
dengan menusukkan jarum halus yang steril di titik – titik akupuntur sehingga
nyeri selama kelahiran yaitu memberikan informasi kepada klien terkait proses
Effleurage : diambil dari kata perancis yang berati “ sentuhan ringan” yang
dapat melakukan pijat perut dengan gerakan melingkar yang ringan, selain itu
juga dapat dilakukan pijat tangan, kaki, dan punggung. Hal tersebut dapat
berada dalam posisi posterior pada area punggung bawah. Dilakukan dengan
area sakrum mengalami ruam kulit, varises, memar atau infeksi (Ricci, 2009).
tubuh yang diyakini berkurang pada individu yang sedang mengalami nyeri.
yang mengalami rasa sakit sehingga harus dilakukan oleh orang yang sudah
TENS tidak efektif pada fase aktif saat kontrkasi makin kuat, sering dan lama.
memproduksi endhorpinn dan mengurangi jumlah sinyal rasa nyeri yang dikrim
oleh saraf tulang belakang ke otak (Laksana, 2011). Selain itu TENS bekerja
mengalihkan rasa nyeri, karena TENS merangsang reseptor getar dan suhu,
Penggunaaan air panas dan dingin berguna untuk mengurangi rasa nyeri pada
ibu yang akan menjalani proses bersalin. Selimut hangat, kompres hangat, dan
mandi air hangat dapat meningkatkan relaksasi dan mengurangi rasa sakit
selama persalinan. Efek panas dapat mengurangi iskmia otot dan menignkatkan
aliran darah ke area nyeri. Aplikasi panas sangat efektif untuk mengatasi nyeri
punggung yang disebabkan karena kelelahan. Selain itu penggunaan air dingin
persalinan. Penggunaan kain yang diberikan air dingin dapat diterapkan pada
punggung, dada, atau wajah. Efek dari rasa dingn tersebut dapat mengurangi
rasa sakit dengan mengurangi suhu otot dan menghilanhgkan kejang oto
( Creehan, 2008 dalam Ward, 2009). Penggunaan air panas dan dingin dapat
digunakan secara bergantian agar efek yang diberikan bisa lebih besar.
Intradermal water block melibatkan injeksi dengan air yang steril (misalnya 0,05-
0,1 mL) dan menggunakan jarum suntik berukuran 25 G. Cara kerjanya yaitu
meringkan rasa nyeri bahwa terapi ini cukup efektif. IWB melobatkan mekanisme
adalah adanya mekanisme irittasi counter ( mengurangi rasa sakit lokal di satu
daerah dan terjadi iritasi kulit di daerah terdekat) atau peningkatan tingkat opiod
terjadi sekitar 20-30 detik setelah dilakukannya injeksi dan rasa nyeri punggung
akan hilang dalam rentang waktu 45 menit sampai 2 jam. Walaupun sensasi
yang dirasakan membiat ibu hamil tidak nyaman akan tetapi terapi ini dapat
Hydroterapi jet atau mandi whirpool bertujuan untuk memberikan rasa nyaman
dan rileks kepada ibu ssat bersalin. Perasaan rileks akan didapat saat mandi
dengan air hangat baik memakai pompa jet atau tidak. Selaama melakukan
metode ini , tanda-tanda vital ibu harus berada pada batas norma;. Apabila suhu
tubuh, atau denyut jantungnya meningkat maka air harus dibuat lebih dingin atau
meminta ibu untuk keluar dari bak mandi. Air dalam bak harus dipertahankan
pada suhu 35,6- 36,7 derajat celcius dan bak mandi harus dijaga supaya tetap
bersih
Salah satu teknik yang menstimulasi sensorik. Teknik ini dilakukan dengan
udara nafas yang penuh akan kegelisahan dan ketengangan. Citra dan
j. Teknik Relaksasi
merupakan salah satu jenis teknik yang menstimulasi sistem sensori. Relaksasi
dalam teknik ini ialah perawat dapat menyediakan lingkungan yang tenang,
kamar. Pada saat melakukan ini perawat harus tetap tenang dan tidak tergesa-
berjalan, berdansa pelan dan perubahan posisi yang dapat mebantu bayi untuk
Hipnotis
Bentuk relaksasi yang mendalam dan mirip dengan meditasi. Selama dalam
rasa takut, kecemasan, serta persepsi nyeri. Terapi hipnotis dilakukan oleh
tenaga ahli terlatih dan tidak boleh diberikan pada ibu dengan riwayat psikosis
Musik
persepsi nyeri (Cashion, 2014). Musik dapat digunakan pada proses kelahiran di
awal. Musik dapat menciptakan kondisi yang lebih santai di ruang melahirkan.
Hal yang harus diperhatikan ialah jenis musik yang disukai sang ibu dan
membawa peralatan musik. Sang ibu diharapkan memilih jenis musik yang
berhubungan dengan memori indah, yang dapat memicu citra dan visualisasi
dan menigkatkan suasana hati ( Ward & Hisley, 2009). Mengubah tempo musik
Biofeedback
teknik iniialah selama periode prenatal, ibu hamil diajarkan untuk mengenali
tentang sinyal-sinyal tubuh dan cara bersantai. Selain itu, ibu hamil harus belajar
dilakukan bersaman dengan pasangan. Jika seorang wanita merespon rasa sakit
melalui teknik nafas dalam, terapi es dan panas/kompres panas dan dingin,
1. Terapi Massase
hasil rata rata intensitas nyeri persalinan dengan diberikan pijat punggung
nyeri dengan hasil rerata skala nyeri pada kelompok perlakuansaat pembukaan
4, 6, dan 8 cm sebesar 4,70; 6,23; 7,25 dan pada kelompok kontrol saat
yang menemukan adanya perubahan rerata skala nyeri dan tekanan darah
menggunakan Efflurage Massage (BEM) dari skala nyeri 9,26 menjadi 0,69,
tekanan sistole 131,33 menjadi 124,33, dan tekanan diastole 84,30 menjadi
dengan delta mean skala nyeri sebesar 1,83. Pijat merangsang tubuh untuk
melepaskan endorfin, yang merupakan bahan penghilang rasa sakit alami dan
2. Terapi Musik
Hasil penelitian dari Astuti, Rahayu, & Mulyani (2016) didapatkan adanya
penurunan ratarata intensitas nyeri numerikdari 7,13 menjadi 4,88 dan penurunan
rata-rata intensitas perilaku nyeri dari 6,72 menjadi 2,66 setelah dilakukan terapi
musik instrumentalia. Hal ini sejalan dengan penelitian Fatmala & Astuti (2017)
musik klasik. Penelitian Surucu, Ozturk, Vurgec, Alan, & Akbas (2018) juga
4,60 mengalami penurunan dan pada kelompok kontrol 3,72 menjadi 7,40 tidak
pembukaan 4, 6, dan 8 sebesar 6,48; 8,16; 8,53. Murotal menjadi salah satu jenis
musik yang juga diteliti dapat menurunkan intensitas nyeri. Azis, Nooryanto, &
bermakna pada nilai p intensitas nyeri dari 0,074 sebelum menjadi 0,139 sesudah
dan kadar β- Endrorphin dari 0,596 sebelum menjadi 0,217 sesudah diberikan
murotal Al-Qur‟an surat Ar-Rahman selama 25 menit. Yana & Utami (2016) juga
menemukan perubahan mean intensitas nyeri pada kelompok eksperimen dari 7,47
menjadi 6,40 (p = 0,000) dan pada kelompok kontrol dari 7,07 menjadi 7,40 (p =
menit. Pada saat seseorang mendengarkan musik ketika nyeri, maka otak akan
menerima dua persepsi. Impuls musikakan dipersepsikan terlebih dahulu oleh otak
pengatur emosi. Sinyal yang diterima oleh korteks limbik melalui pendengaran
merupakan pengaturan sebagian fungsi vegetatif dan fungsi endokrin seperti aspek
penyalur impuls menuju serat saraf otonom. Serat tersebut mempunyai dua sistem
saraf, yaitu sistem saraf simpatis dan sistem saraf parasimpatis. Kedua sistem
Ritme musik dapat memberikan efek relaksasi pada tubuh karena tubuh akan
bernafas lebih dalam dan lambat mengikuti irama musik, sehingga berpengaruh
pada aliran darah, denyut jantung lebih stabil, dan timbul rasa
3.Aromatherapi
darah.
4. Kompres hangat
pada kala I fase aktif (p value 0,000). Senada dengan Pratiwi, Wagiyo, &
rentang skala nyeri dari 6,2% tak tertahankan dan 93,8% berat menjadi
3,1% tak tertahankan, 56,2% berat, dan 40,6% sedang setelah diberikan
kompres hangat (450C) selama 30 menit pada area sakral dan perineum
ibu bersalin kala I dan menemukan hasil yang sama, yaitu terapi panas
intervensi.
spinalis dan otak akan dihambat (Potter & Perry, 2010). Kompres
uterus pada ibu bersalin serta melancarkan pembuluh darah maka ibu
hamil merasakan rileks dan meredakan vasokongestipelvis (Bobak,et al,
2012).
diberikan dengan cara (a) Tarik nafas lalu isi bagian rongga perut
dan paru-paru; (b) Rasakan adanya ekspansi dari rongga perut; (c)
dengan lutut dalam keadaan rileks; (d) Pada saat terasa nyeri,
lakukan latihan nafas perut yang dalam dan tahan nafas selama
dengan perlahan melalui mulut; (g) Point penting pada tahap ini
menghilang.
nafas yang tepat akan memicu pergerakan janin. Selanjutnya kepala janin
kontraksi yang kuat. Pada saat kontraksi tersebut ibu melakukan nafas
dalam dan gerakan mendorong (mengejan). Pada kondisi ini otot uterus
6. Latihan Birthball
tingkat nyeri ibu bersalin kala I fase aktif pada kelompok yang
upright 1,94 (SD 0,619) dan pada kelompok kontrol 3,34 (SD