Setelah proses persalinan, ibu memasuki masa nifas yang lamanya lebih
kurang 40 hari. Selama masa ini, tubuh menjalani proses pemulihan seperti
kembalinya ukuran rahim seperti semula, keluarnya cairan dari vagina serta kelelahan
setelah proses persalinan yang panjang. Beberapa ibu mungkin juga mengalami stres
dan emosi yang naik turun (postpartum depression) berkaitan dengan perubahan
hormon setelah melahirkan. Selama masa nifas terdapat beberapa terapi
komplementer seperti masase, Latihan pernafasan, Aromaterapi, Alexander Teknik,
Osteopati, Terapi music dan Terapi doa.
a) Masase
Pemijatan setelah melahirkan dapat memberikan beberapa manfaat dan efektif
membantu pemulihan ibu dalam masa nifas. Beberapa manfaat tersebut antara lain
meredakan beberapa titik kelelaan pada tubuh, melepaskan ketegangan otot,
memperbaiki peredaran darah, dan meningkatkan pergerakan sendi serta peremajaan
tubuh. Jika ibu menjalani operasi ceasar, sebaiknya tunggu hingga luka bekas operasi
sembuh. Pemijatan biasanya dilakukan dari telapak kaki, paha, bagian pantat,
punggung, sampai panggul. Tujuannya untuk menghindari kelelahan fisik pada
bagain-bagian tersebut baik karena melahirkan maupun menyusui. Tambahan minyak
pijat dapat memberikan perasaan rileks.
2) Proses laktasi (cara memperbanyak asi, relaksasi, induksi laktasi, cara perah asi)
Laktasi adalah keseluruhan proses menyusui mulai dari ASI diproduksi
sampai proses bayi menghisap dan menelan ASI. Laktasi merupakan bagian integral
dari siklus reproduksi mamalia te rmasuk manusia. Masa laktasi bertujuan untuk
meningkatkan pemberian ASI eksklusif dan meneruskan pemberian ASI sampai anak
umur 2 tahun secara baik dan benar serta anak mendapat kekebalan tubuh secara
alami (Ambarwati, 2012)
1. Akupresure
Teknik akupresure dapat memberikan perintah kepada hipofisis untuk mengeluarkan hormon
prolaktin dan oksitosin. Akupresure dilakukan dengan cara menekan beberapa titik tertentu
yang kemudian akan memberikan rangsangan pada otak untuk mengeluarkan hormon
prolaktin dan oksitosin pada darah yang akhirnya membuat produksi ASI meningkat.
Selain itu, akupresur juga bisa meningkatkan perasaan rileks pada ibu postpartum serta
meningkatkan kadar endorfin dalam darah. Untuk melakukan akupresur, pijat-pijat titik lokal
payudara Anda dengan tangan guna membantu pengeluaran ASI secara maksimal.
2. Aromaterapi
Aromaterapi merupakan suatu cara perawatan tubuh dan/atau penyembuhan penyakit dengan
menggunakan essential oil salah satunya minyak esensial lavender. Dalam minyak esensial
lavender terdapat zat aktif linalool acetate dan linalyl acetate yang dapat bertindak sebagai
analgesik. Tak sampai di situ, minyak esensial lavender juga memiliki sifat antiseptik dan
antidepresan serta mampu meringankan stres dan sulit tidur.
Bagi ibu menyusui, menghirup aroma minyak esensial lavender bisa menimbulkan efek
relaksasi pada sistem saraf pusat. Adapun efek relaksasi pada sistem saraf pusat ini mampu
membantu meningkatkan produksi hormon oksitosin yang berdampak pada meningkatnya
produksi ASI.
3. Yoga
Yoga dapat meningkatkan produksi ASI dengan cara memengaruhi sistem hormon tubuh.
Beberapa gerakan yoga yang mampu membantu meningkatkan produksi ASI di antaranya
Pranayama dan Asana.
Kedua gerakan yoga tersebut bisa memengaruhi sistem hormon tubuh sekaligus hormon
prolaktin yang berkaitan dengan peningkatan produksi ASI.
4. Hypnobreastfeeding